Patofisiologi Kanker Serviks Klasifikasi Stadium dan Histopatologi Kanker Serviks. Klasifikasi Stadium Kanker Serviks

13 Gambar 2.3 Patogenesis Kanker Serviks dikutip dari Patologi Robbin, 2007

2.1.8 Patofisiologi Kanker Serviks

Tingkat displasia dan karsinoma in situ dikenal juga sebagai tingkat prakanker. Displasia mencakup pengertian berbagai gangguan asaturasi epitel skuamosa yang secara sitologik dan histopatologik berbeda dari epitel normal, tetapi tidak memenuhi pensyaratan sel karsinoma. Perbedaan derajat displasia didasarkan atas tebal epitel yang mengalami kelainan dan berat ringannya kelainan pada sel. Sedangkan, karsinoma in situ adalah gangguan maturasi epitel skuamosa yang menyerupai karsinoma invasif tetapi membrana basalis masih utuh. Vinay K dan Ramzi S. Cotrain, 2007 Untuk terjadinya karsinoma in situ dan displasia ringan memerlukan waktu sekitar lima tahun, tiga tahun dari displasia sedang dan satu tahun dari displasia berat. Tetapi tidak semua displasia akan menjadi karsinoma, hanya 15 displasia ringan berkembang menjadi displasia berat dan 40 regresi menjadi displasia ringan pada displasia berat 45 berkembang menjadi karsinoma in situ dan 20 regresi menjadi displasi sedang. Pada tingkat karsinoma in situ 100 akan Universitas Sumatera Utara 14 menjadi karsinoma invasif. Vinay K dan Ramzi S. Cotrain, 2007 Gambar 2.4 Perjalanan Kanker Serviks dikutip dari Rasjidi Imam,2007

2.1.9 Klasifikasi Stadium dan Histopatologi Kanker Serviks. Klasifikasi Stadium Kanker Serviks

Untuk tumbuh menjadi kanker leher rahim dibutuhkan beberapa tahun sejak sel-sel leher rahim mengalami perubahan. Sel-sel leher rahim abnormal yang bukan merupakan sel kanker namun dapat berkembang menjadi kanker disebut dengan cervical intra-epithelial neoplasia CIN . CIN juga disebut sebagai sel-sel prekanker yang jika tidak ditangani lebih lanjut akan berpotensi untuk berkembang menjadi kanker. Namun tidak semua wanita yang memiliki CIN akan menderita kanker. Keberadaan CIN identik dengan displasia Anonim, 2008. Menurut International Federation of Gynecologists and Obstetricians FIGO, perkembangan kanker leher rahim dibagi menjadi 5 stadium berdasarkan ukuran tumor, kedalaman penetrasi pada leher rahim dan penyebaran kanker di dalam maupun diluar leher rahim. Stadium-stadium tersebut adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 15 Tabel 2.1 Stadium kanker serviks menurut klasifikasi FIGO Klasifikasi Histopatologi  CIN I : proliferasi sel-sel abnormal mengenai kurang dari 13 bagian bawah tebalnya lapisan epitel serviks.  CIN II : proliferasi sel abnormal mengenai 23 bagian bawah tebalnya lapisan sel epitel serviks.  CIN III : proliferasi sel abnormal mengenai lebih dari 23 bagian bawah tebalnya 1 apisan epitel serviks Julisar, 2009 Progresivitas dari CIN menjadi kanker serviks memerlukan waktu rata-rata lebih dari 12 tahun dan risiko progresitivitasnya meningkat dengan semakin Universitas Sumatera Utara 16 tingginya tingkat CIN CIN III atau karsinoma in situ, tetapi kecepatan progresitivitas tersebut tidak seragam. Umur rata-rata wanita dengan CIN adalah 25 sampai 30 tahun dan umur rata-rata wanita dengan kanker serviks adalah 40 sampai 45 tahun. Karsinoma in situ secara jelas merupakan prekursor karsinoma invasif pada 70 wanita yang diikuti tanpa terapi setelah diagnosis karsinoma in situ ditegakan. Mitchell dkk, 2009. Namun, pada apusan sitologik, lesi prakanker haya dibagi menjadi dua kelompok: Lesi Intraepitelial Gepeng SIL derajat ringan dan Lesi Intraepitelial Gepeng SIL derajat tinggi. Lesi derajat ringan sesuai dengan CIN I atau kondiloma datar dan lesi derajat berat sesuai dengan CIN II dan CIN III. Imam Rasjidi, 2008. Tabel 2.2. Dikutip dari C o mpr eh ensive C er vica l C a n cer C o ntr ol. A G u i d e t o E s s e n t i a l P r a c t i c e , G e n e v a : W H O , 2 0 0 6 ASC - U : a t yp i c a l s q u a mo u s c e l l o f u n d e t e r mi n e d s i g n i fi c a n c e

2.1.10 Diagnosa Kanker Serviks

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR DI Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah, Kelurahan Sangkra

0 0 15

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta.

0 1 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR DI Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah, Kelurahan Sangkra

0 0 16

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

0 0 11

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

0 0 2

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

0 0 4

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

2 4 8

Hubungan Pengetahuan pada Wanita Usia Subur dengan Partisipasi Deteksi Dini Kanker Serviks di Klebakan Sentolo Kulon Progo Yogyakarta Tahun 2015 - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 15

1 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN DAN PENYEMBUHAN KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR SKRIPSI

0 0 20

Gambaran tingkat pengetahuan tentang pencegahan dan penyembuhan kanker serviks dengan perilaku deteksi dini kanker serviks pada wanita pasangan usia subur - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 32