8
lapisan luar permukaan serviks dan 99,7 disebabkan oleh infeksi HPV Samadi, 2010.
2.1.3 Epidemiologi Kanker Serviks
Kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit keganasan di bidang kebidanan dan penyakit
kandungan yang masih menempati posisi tertinggi sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan Manuaba, 2008. Kanker serviks adalah kanker
leher rahim kanker mulut rahim yang di sebabkan oleh HPV Human Papiloma
Virus .
Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Penularan HPV yang dapat menyebabkan Kanker leher rahim ini dapat
menular melalui seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Gejala yang mungkin timbul umumnya pada stadium lanjut adalah perdarahan di luar masa haid, jumlah darah haid tidak normal, perdarahan pada masa menopause
setelah berhenti haid, keputihan yang bercampur darah atau nanah serta berbau, perdarahan sesudah senggama, rasa nyeri dan sakit di panggul, gangguan buang
air kecil sampai tidak bisa buang air kecil Prawirohardjo, 2005.
2.1.4 Etiologi Kanker Serviks
Perjalanan penyakit karsinoma serviks merupakan salah satu model karsiogenesis yang melalui tahapan atau multistep, dimulai dari karsiogenesis
yang awal sampai terjadinya perubahan morfologi hingga menjadi kanker invasive. Studi
–studi epidemiologi menunjukkan 90 lebih kanker serviks di hubungkan dengan jenis human papilomma 9 virus HPV. Beberapa bukti
menunjukkan kanker dengan HPV negatif ditemukan pada wanita yang lebih tua dan dikaitkan dengan prognosis yang buruk. HPV merupakan faktor inisiator
kanker serviks Onkoprotein E6 dan E7 yang berasal dari HPV merupakan penyebab terjadinya degenerasi keganasan. Onkoprotein E6 akan mengikat p53
sehingga TSG p53 akan kehilangan fungsinya. Sedangkan onkoprotein E7 akan
Universitas Sumatera Utara
9
mengikat TSG Rb, ikatan ini menyebabkan terlepasnya E2F yang merupakan faktor transkripsi sehingga siklus sel dapat berjalan tanpa kontrol Agustin, 2006.
2.1.5 Faktor Resiko Kanker Serviks