Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Etiologi Hipertensi.
Sumber : Lang, F. Silbernagl, S., 2000. Color Atlas of Pathophysiology. New York : Thieme.
2.3.4. Klasifikasi
Berdasarkan etiologi, hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer atau esensial yang tidak diketahui penyebabnya 90 persen dan hipertensi
sekunder yang penyebabnya diketahui 10 persen. Berdasarkan rentang pengukuran tekanan darah, hipertensi dapat dibagi menjadi :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7 2003. Kategori
Sistol mmHg Diastol mmHg
Normal 120
dan 80 Pre-Hipertensi
120-139 atau 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159
atau 90-99 Hipertensi derajat 2
160 atau 100
Sumber : Lubis, 2008. Sejarah Hipertensi.
2.3.5. Faktor Risiko
Faktor risiko hipertensi adalah diet dan asupen garam, stres, ras, obesitas, merokok, dan genetik Yogiantoro, 2009. Hipertensi primer memiliki
kecenderungan genetik kuat yang dapat diperparah oleh faktor-faktor kontribusi, misalnya kegemukan, stres, merokok, dan ingesti garam berlebihan Sherwood,
2001.
2.3.6. Diagnosis
Evaluasi pasien hipertensi adalah dengan melakukan anamnesis tentang keluhan pasien, riwayat penyakit terdahulu dan penyakit keluarga, pemeriksaan
fisik serta pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik selain tekanan darah juga untuk mengevaluasi adanya penyakit penyerta, kerusakan organ target serta
kemungkinan adanya hipertensi sekunder. JNC 7 menyatakan bahwa tes yang lebih mendalam untuk mencari penyebab hipertensi tidak dianjurkan kecuali jika
dengan terapi memadai tekanan darah tidak tercapai Yogiantoro, 2009. Diagnosis hipertensi ditegakkan dengan pemeriksaan tekanan darah dan didapati
tekanan darah diatas 14090 mmHg minimal dalam tiga kali kunjungan berturut- turut.
2.3.7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi terdiri dari penatalaksanaan nonfarmakologis dan penatalaksanaan farmakologis. Pedoman penatalaksanaan hipertensi menurut :
JNC 7, 2003 a. Perubahan gaya hidup dan terapi obat memberikan manfaat yang berarti
bagi pasien hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
b. Target tekanan darah 14090 mm Hg bagi hipertensi tanpa komplikasi dan target tekanan darah 13080 bagi hipertensi dengan komplikasi.
c. Diuretik tiazid merupakan obat pilihan pertama untuk mencegah komplikasi kardiovaskular.
d. Hipertensi dengan komplikasi, pilihan pertama diuretik tiazid, tapi bisa juga digunakan penghambat Angiotensin Converting Enzime Captopril,
Lisinopril, Ramipril,
Angiotensin Receptor
Blocker Valsartan,
Candesatan, beta bloker bisoprolol, dan antagonis kalsium Nifedipin, Amlodipin bisa juga dipertimbangkan.
e. Pasien hipertensi dengan kondisi lain yang menyertai seperti gagal ginjal dan lain-lain, obat antihipertensi disesuaikan dengan kondisinya.
f. Monitoring tekanan darah dilakukan 1 bulan sekali sampai target tercapai
dilanjutkan setiap 2 bulan, 3 bulan, atau 6 bulan. Semakin jauh dari pencapaian target tekanan darah semakin sering monitoring dilakukan.
2.3.8. Komplikasi