13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Persepsi
Di dalam kehidupan bahwa setiap manusia tidak dapat lepas dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Sejak manusia
dilahirkan, pada hakekatnya secara langsung telah berhubungan dengan dunia sekitarnya. Mulai saat itu pula manusia secara langsung menerima stimulus
dari luar dirinya, dan ini berkaitan dengan stimulus. Pada dasarnya persepsi merupakan suatu proses yang terjadi dalam
pengamatan seseorang terhadap orang lain. Persepsi terhadap suatu objek yang ada disekitar manusia pada dasarnya berbeda antara satu dengan yang lain
karena sebagai makhluk individu setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan tingkat pengetahuannya dan pemahamannya.
Bertambah tinggi pengetahuan dan pemahan seseorang terhadap objek yang dipersepsikan maka semakin baik bentuk persepsi orang tersebut terhadap
objek, begitu pula sebaliknya Hall, 1993:125. Persepsi secara etimologi diartikan sebagai pandangan terhadap suatu
objek tertentu Purwodarminta,1984:24. Persepsi juga bisa diartikan sebagai proses, pemahaman terhadap sesuatu informasi yang disampaikan oleh orang
lain yang sedang saling berkomunikasi, berhubungan atau bekerjasama, jadi setiap orang tidak terlepas dari proses persepsi.
Agar lebih jelas, dibawah ini terdapat beberapa pengertian mengenai persepsi yang dikemukan beberapa ahli, seperti :
Universitas Sumatera Utara
14 1.
Le Boueuf 1992 : 48, yang menyatakan bahwa persepsi adalah
pemahaman kita terhadap apa yang kita alami. Penafsiran kita terhadap apa yang kita lihat dan kita dengar dengan dipengaruhi
oleh kombinasi antara pengalaman masa lalu, keadaan, serta psikologi yang benar-benar sama.bagi setiap orang, apa yang
dipersepsikan itulah kenyataannya. 2.
Kimbal Young, persepsi adalah sesuatu yang menunjukkan
aktivitas merasakan, mengidentifikasikan dan memahami objek baik fisik maupun sosial Walgito, 1986 : 89. Definisi ini
menekankan bahwa persepsi akan timbul setelah seseorang atau kelompok orang terlebih dahulu merasakan kehadiran suatu objek
dan setelah dirasakan akan menginterprestasikan objek yang dirasakan tersebut.
3. William James Adi, 1994 :55 yang mengatakan bahwa persepsi
terbentuk atas dasar data-data yang kita proses dari lingkungan yang diserapkan oleh indra kita serta sebagian lainnya diperoleh
dari pengolahan ingatan memori kita dan kemudian diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami
tentang lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Sementara itu yang dimaksud dengan proses kognitif
adalah proses atau kegiatan mental yang disadari seperti berfikir, mengetahui, memahami, dan kegiatan konsepsi mental berupa sikap, kepercayaan, dan
Universitas Sumatera Utara
15 pengharapan yang kesemuanya merupakan faktor penentu atau yang
mempengaruhi prilaku. Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja. Tentu ada faktor yang
mempengaruhi. Faktor-faktor ini yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat sesuatu mungkin memberi interprestasi yang berbeda tentang yang
dilihatnya itu. Secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang.
Pertama : Diri orang yang bersangkutan sendiri. Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia
diperngaruhi oleh karakteristik, minat, pengalaman, dan harapan. Kedua : Sasaran persepsi tadi tersebut. Sasaran itu mungkin berupa orang,
benda, atau peristiwa. Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. Dengan kata lain, gerakan,suara, ukuran, tindak
tanduk dan ciri-ciri lain dari sasaran persesi turut menentukan cara pandang orang melihatnya.
Ketiga : Faktor situasi. Persepsi harus dapat dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi mana persepsi itu tibul perlu pula mendapat perhatian.
Situasi merupakan fakta yang turut berperan dalamn pertumbuhan persepsi seseorang Siagian,1989:101
Sejalan dengan ini, Kasali 1994:23 mengemukakan faktor-faktor yang juga menentukan persepsi yaitu :
a. Latar Belakang Budaya
b. Pengalaman Masa Lalu
c. Nilai – nilai Yang Dianut
Universitas Sumatera Utara
16 d.
Berita-berita yang berkembang Menurut Rukminto, di dalam membicarakan persepsi maka ada
beberapa hal yang penting yaitu : 1.
Impression Formation Proses dimana informasi tentang orang lain diubah menjadi
pengetahuan pemikiran yang relatif menetap orang tersebut. Sedangkan Impression Formation ini terbentuk melalui :
a. Pengkategorian Klasifikasi berdasarkan teori kepribadian yang
implisit Implicit personality Theory b.
Mempertimbangkan kombinasi segi positif dan negatif. c.
Praduga streotip 2.
Attribution Morgan King, Weisz dan Schopler melihat bahwa Attribution dan
inferences terjadi karena manusia tidak mempunyai akses untuk mengetahui pikiran, motif maupun perasaan seseorang. Dengan membuat
atribusi berdasarkan perilaku tertentu yang dilakukan seseorang, kita dapat meningkatkan kemampuan kita yang akan dilakukan orang tertentu pada
saat yang lain. 3.
Social Relationship. Kehadiran orang lain mempengaruhi tingkah laku. Bentuk tingkah
laku dapat terbentuk karena : a.
Imitasi peniruan b.
Komformitas mirip imitasi tetapi ada sanksi jika tidak ditiru.
Universitas Sumatera Utara
17 c.
Kepatuhan banyak diterapkan dalam militer, dengan tingkat sanksi yang berat.
d. Perhatian yaitu suatu pemusatan atau konsentrasi dari seluruh
aktivitas ditentukan kapada sesuatu atau sekelompok objek. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa apa yang diterima
seseorang itu dari panca inderanya merupakan satu faktor yang berperan dalam persepsi. Adapun beberapa faktor tersebut antara lain :
1. Objek yang dipersepsikan
Objek menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar manusia yang
dipersepsikan, tetapi juga dapat datang dari luar manusia yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang
bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar manusia.
2. Alat indera, syaraf dan pusat susuna syaraf.
Alat indera atau Reseptor merupakan alat untukmenerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat
untuk mengadakan respon diperlukan motoris. 3.
Perhatian Untuk menyadari atau mengadakan persepsi diperlukan
adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagi suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian
Universitas Sumatera Utara
18 merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
manusia yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Walgito, 1990:70-71
Sedangkan proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus
menegani alat indera atau reseptor. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan kesyaraf sensoris ke otak. Kemudian
terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga manusia menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, atau apa yang
diraba. dirasakan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari persepsi adalah manusia menyadari tentang apa
yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba dirasakan, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses
ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya.
II.2. Persepsi Masyarakat Terhadap Rental PlayStation