wilayah pengaruh dari fasilitas tersebut. Untuk fasilitas transportasi, di Kecamatan Lasem terdapat terminal kelas A yang merupakan terminal antar kota dengan
skala pelayanan setingkat kabupaten.
PETA 4.4 WILAYAH PENGARUH FASILITAS TELEKOMUNIKASI
DAN TRANSPORTASI
[
P P
P
O
ð
Bab ag an Sriom bo
Tasikso no Gowak
Kajar Ngargom u lyo
Sendan gcoyo D asun
Gedon gmu lyo Soditan
Ngem p lak Selopu ro
Dor okan dang
Kar asg ed e Jolotun do
Kar an gtur i Sum berg irang
Binang un Bon an g
Sen dan gasr i
LAUT JAWA KECAMATAN
SLUKE
KECAMATAN REMBANG
KECAMATAN PANCUR
KECAMATAN P AMOTAN
N
IK K Sungai
Garis pantai Kantor desa
[
Kantor kecamatan Batas desa
Batas kecamatan Jalan Lingkungan
Jalan Kolektor Jalan Arter i
Jar ingan transportasi angkudes Jaringan transportasi regional
700 700
1400 Km
P
Term inal
O
Telk om
ð
Kantor Pos Pelabuhan nelayan
Sumber: Hasil Analisis, 2006
E. Fasilitas Pribadatan
Pada koordinat
mean centre 548786.0, 9259895.7 adalah pusat
masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas peribadatan. Sedangkan standard distance
8.2 Km merupakan jangkauan pelayanan dan wilayah pengaruh dari fasilitas peribadatan tersebut. Fasilitas peribadatan yang skala pelayanannya luas
sampai se-kabupaten adalah masjid agung di Desa Karangturi, wiharaklenteng
dan gereja.
Dari hasil perhitungan mean centre dan standard distance di atas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa apabila di lokasi mean centre akan dibangun
fasilitas, maka daya jangkauan pelayanan dan wilayah pengaruhnya dapat
mencapai jarak pada standard distance. PETA 4.5
WILAYAH PENGARUH FASILITAS PERIBADATAN
[
æ ææ
æ æ
õ
õ õ
õ õ
õ õõ
õ õ õ
õ õ
õõ õ õ
õ õ
õ õ
õ õ
õ õ
õ õ
õ
õ õ
à
Þ Þ
Þ Þ
Þ Þ
ÞÞ
Babagan Sriombo
Tasi ksono Gow ak
Kajar Ngargomulyo
Sendan gcoyo Dasun
Gedongmulyo Sodi tan
Ngemp lak Selopuro
Dor okandang
Karasgede Jolotundo
Kar angtur i Sum bergi rang
Bin angun Bonan g
Sendan gasri LAUT JAWA
KEC AMATAN SLUKE
KECAMATAN REMBANG
KEC AMATAN PANCUR
KECAMATAN PAM OTAN
N
IK K Su ngai
Garis p a ntai K antor desa
[
K antor k ecam atan Batas desa
Batas kecam ata n Jal an L ingku ngan
Jal an K olek to r Jal an Arteri
Jarin gan tra nsp ortasi an g kud es Jaringan transp o rtasi regio nal
700 7 00
1 40 0 Km
æ
Gereja
õ
Ma sjid à
Pu ra
Þ
W ihara
Sumber: Hasil Analisis, 2006
Berdasarkan hasil analisis, IKK Lasem memberikan pelayanan ke wilayah belakangnya, terutama pelayanan berupa fasilitas perekonomian, pendidikan,
kesehatan, telekomunikasi dan transportasi, serta peribadatan. Fasilitas pelayanan yang ada di IKK Lasem yang lengkap membuat jangkauan pelayanannya menjadi
makin luas ke wilayah belakangnya.
PETA 4.6 INTERAKSI WILAYAH PENGARUH FASILITAS PELAYANAN
Jalan arteri primer Kec. Sulang
Kec. Sumber
Kec. Bulu
KAB. BLORA KA
B. P A
T I
Kec. Gunem Kec. Sale
5 2.5
10Km 7.5
JA W
A T
IM U
R
Ibukota Kecamatan Ibukota Kabupaten
Sungai Kec. Rembang
Kec.Kaliori Kec. Pancur
Kec. Pamotan Kec. Sedan
Kec. Lasem Kec. Kragan
Kec. Sluke
LAUT JAWA
Kec. Sarang
Batas Kabupaten Batas Kecamatan
LEGENDA
Batas SWP Pusat SWP
Wilayah pengaruh Jalan kolektor
Kecamatan Lasem
Sumber: Hasil Analisis, 2006
Namun persebaran fasilitas yang kurang merata dan memusat di pusat kota menyebabkan beban pusat kota menjadi besar, dan wilayah lain menjadi kurang
berkembang, terutama wilayah yang jauh dari pusat kota seperti kecamatan- kecamatan yang terletak di sebelah Timur dan Selatan IKK Lasem, diantaranya
Kecamatan Kragan, Sarang, Sedan, Sale, dan Gunem. Namun, konsentrasi berbagai fasilitas tersebut dapat pula menciptakan efisiensi diantara sektor-sektor
yang saling membutuhkan, juga meningkatkan daya tarik dari IKK Lasem. Orang yang datang ke IKK Lasem bisa mendapatkan berbagai kebutuhan pada lokasi
yang berdekatan, sehingga dapat meningkatkan economic of scale.
PETA 4.7 JARINGAN TRANSPORTASI KABUPATEN REMBANG
6
Kec. Sluke
Kec. Pancur
Kec. Gunem Kec. Sumber
Kec. Sulang
KAB. PATI KAB. BLORA
Kec. Bulu Kec.Kaliori
Kec. Rembang Kec. Pamotan
Kec. Lasem
LAUT JAWA
Kec. Sale
JAWA TIMUR
5 2.5
7.5 10Km
Sungai
LEGENDA
Kec. Sarang Kec. Sedan
Kec. Kragan
Batas Kecamatan Batas Kabupaten
Terminal Barang Jalan Lingkar
Terminal Angkutan Antar Kota Pelabuhan
Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Primer
Jalan Lokal Primer Terminal Angkutan Pedesaan
Jalan Arteri Sekunder
Sumber: Hasil Analisis, 2006
Prasarana jalan yang menghubungkan IKK Lasem dengan wilayah belakangnya pada umumnya dalam kondisi baik dan beraspal, demikian juga
jalan-jalan di IKK Lasem. IKK Lasem dihubungkan dengan jalan propinsi ke Kecamatan Rembang, dan Sluke. Sedangkan IKK Lasem ke kecamatan lainnya di
wilayah belakangnya dihubungkan dengan jalan kolektor dan jalan lokal. Jalan- jalan tersebut dilalui oleh moda transportasi angkutan kota berupa bus dan
angkudes, sehingga memudahkan masyarakat yang ingin memanfaatkan fasilitas di IKK Lasem dan memudahkan distribusi barang jadi dan setengah jadi serta
hasil pertanian ke daerah belakangpusat pelayanan yang lebih kecil.
6
4.1.2 Analisis Interaksi Pusat Pertumbuhan dengan Wilayah Belakangnya 4.1.2.1 Distribusi Perolehan Data Responden
Dalam penelitian ini diambil responden rumah tangga yang berjumlah 100 orang yang diperoleh dari 9 desa di 2 kecamatan yang merupakan wilayah
belakang IKK Lasem. Responden terbanyak yaitu 23, diperoleh dari Desa Sluke yang
merupakan IKK Sluke yang bersama IKK Lasem dan IKK Pancur termasuk dalam Wilayah Pembangunan WP II di Kabupaten Rembang.
18 6
16 4
7 7
7 23
12
Pancur Pohlandak
Warugunung Criwik
Johogunung Trenggulunan
Ngroto Sluke
Leran
Sumber : Hasil Analisis, 2006
GAMBAR 4.1 SEBARAN PEROLEHAN RESPONDEN
4.1.2.2 Identitas Responden
1 Berdasarkan jenis pekerjaannya, 39 responden bekerja sebagai petani, 13
responden bekerja sebagai PNS, dan 12 bekerja sebagai pedagang. Sisanya terbagi dalam pekerjaan sebagai buruh industri, sopir, swasta, pengusaha,
nelayan, dan lainnya. Para responden yang bekerja sebagai petani, hasil
pertaniannya selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, biasanya juga dijual ke pasar di IKK Lasem, seperti di Pasar Jolotundo.
13 12
6 7
10 39
2 7
4
PNS Pedagang
Buruh Industri Sopir
Swasta Petani
Pengusaha Nelayan
Lainnya
Sumber: Hasil Analisis, 2006
GAMBAR 4.2 JENIS PEKERJAAN RESPONDEN
2 Jarak tempat tinggal 51 responden ke tempat kerjanya adalah kurang dari 1
km. Hal ini dikarenakan sebagian responden 39 bekerja sebagai petani, sehingga mereka berkerja di desanya sendiri.
Sebanyak 22 responden, dalam bekerja menempuh jarak 1-4 km. banyak dari mereka berasal dari Kecamatan Pancur yang bekerja di Lasem, sebagai
pedagang, pengusaha, swasta, sopir, dan buruh industri. Sedangkan 21 responden bekerja menempuh jarak 10 km dari tempat
tinggalnya, yang kebanyakan dari mereka adalah PNS yang bekerja di Kecamatan Rembang mengingat Kecamatan Rembang merupakan pusat dari
fasilitas pemerintahan. Selain PNS, responden juga banyak yang bekerja sebagai buruh industri.
Jarak tempat tinggal ke tempat kerja yang jauh tidak menjadikan sebuah kendala bagi para responden. Hal ini dikarenakan telah tersediannya jaringan
trasnsportasi yang cukup memadahi, seperti jalan arteri primer yang melewati Kecamatan Rembang, Lasem, dan Sluke, juga jalan kolektor yang
menghubungkan Kecamatan Pancur dengan Kecamatan Lasem. Disamping itu juga telah tersedia jaringan transportasi regional berupa bus dan angkutan
pedesaan yang melewati jalan arteri dan jalan kolektor.
51 22
6 21
1 km 1-4 km
5-9 km 10 km
Sumber: Hasil Analisis, 2006
GAMBAR 4.3 JARAK TEMPAT TINGGAL
DENGAN TEMPAT KERJA RESPONDEN 4.1.2.3 Pemanfaatan Fasilitas Sosial
A. Fasilitas Pendidikan
Analisis pemanfaatan fasilitas pendidikan dilihat melalui dua variabel, yaitu jenis fasilitas pendidikan yang berupa sekolah dan lokasi fasilitas pendidikan
tersebut. Hasil perhitungan pemanfaatan fasilitas pendidikan seperti terlihat pada gambar 4.4.
Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa 18 responden menggunakan fasilitas SD di dalam desa, 2 responden memilih menggunakan fasilitas SD di luar
desa dalam kecamatan.
18
2 10
17
2 15
32
3 1
5 10
15 20
25 30
35
SDMI SMPMTs
SMAMA PT
Dalam Desa Luar Desa Dalam Kecamatan
Kecamatan Lasem Kecamatan Rembang
Sumber: Hasil Analisis, 2006
GAMBAR 4.4 PEMANFAATAN FASILITAS PENDIDIKAN
Untuk fasilitas SMPMTs, 10 responden menggunakan di dalam desa, dan 17 responden menggunakan di luar desa dalam kecamatan. Hal ini disebabkan
tidak semua desa memiliki fasilitas SMPMTs. Kecamatan Lasem banyak didatangi masyarakat yang menggunakan
fasilitas SMAMA, yaitu sebanyak 32 responden. Sedangkan 2 responden menggunakan SMAMA di dalam desa, dan 15 responden menggunakan di luar
desa dalam kecamatan, serta 3 responden menggunakan fasilitas tersebut di Kabupaten Rembang.
Kecenderungan penggunaan fasilitas pendidikan untuk jenjang SMAMA di Kecamatan Lasem ini dimungkinkan karena alasan mutu pendidikan, sehingga
memilih untuk memanfaatkan fasilitas pendidikan yang relatif jauh dari tempat
tinggal. Letak fasilitas pendidikan SMAMA di IKK Lasem tersebut tersebar di sepanjang jalan arteri primer, karena jangkauan fasilitas SMAMA tersebut
minimal melayani 1 kecamatan. Selain itu, lokasi fasilitas SMAMA didukung oleh jaringan transportasi berupa bus dan angkutan pedesaan angkudes yang
banyak dipakai sebagai sarana transportasi para siswa dari rumahnya menuju sekolah sehingga memudahkan siswa dari luar IKK Lasem untuk menjangkaunya.
Untuk perguruan tinggi, ada 1 responden yang memanfaatkan fasilitas di Kabupaten Rembang. Hal ini karena di Kabupaten Rembang terdapat 1 perguruan
tinggi, yaitu STIE YPPI.
PETA 4.8 PEMANFAATAN FASILITAS PENDIDIKAN
[
k k
k k k
k k
k k
k kkkkk
kk k
k k
k k
k k
k kk
kk kk
k k
k k
k k
kk k
k k
k k
k
kk k
kk
Bab agan Srio mbo
Tasiksono Gowak
Kajar Ngarg omulyo
Sen dangcoyo Dasun
Gedongmu lyo Soditan
Ngemp lak Selopuro
Dorokandang
Kar asgede Jo lotundo
Karangturi Sum bergirang
Binangun Bon ang
Sendangasr i LAUT JAW A
KECAMATAN SL UKE
KECAMATAN REMBAN G
KEC AMAT AN PANCU R
KECAMATAN PAM OTAN
N
IKK Su ng ai
Garis p a nt ai K antor desa
[
K antor kecam atan B at as de sa
B at as kecam at an Jal an L in gku n gan
Jal an K o lek to r Jal an Art eri
Jari ng an tran sp orta si an g kud es Jarin gan t ransp o rta si regi on al
7 00 7 00
1 40 0 Km
k
Se ko lah
Fasilitas SMAMA di Desa Soditan dan Ngemplak yang letaknya strategis di sepanjang
jalan Pantura serta aksesibilitasnya yang mudah, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
di Kecamatan Lasem dan wilayah belakangnya, seperti Kecamatan Pancur dan
Sluke
Sumber: Hasil Analisis, 2006
B. Fasilitas Kesehatan