BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karet Alam
Karet alam adalah komoditi homogen yang cukup baik. Karet mempunyai daya lentur yang sangat tinggi, kekuatan tarik dan dapat dibentuk dengan panas yang
rendah, daya tahan terhadap benturan, goresan dan koyakan yang sangat baik. Sifat fisika dan daya tahan karet dipakai untuk produksi-produksi pabrik yang
membutuhkan kekuatan yang tinggi dan panas yang rendah, misalnya ban mobil dan kendaraan lain serta produksi teknik yang memerlukan daya yang sangat tinggi. Karet
merupakan suatu polimer isoprena. Polimer isoprena atau 2-metil- butadiena C
5
H
8
tersebut terdiri dari unit-unit isoprena yang membentuk rantai panjang dan jumlahnya yang sangat banyak.
Dengan menggunakan mikroskop elektron besar dan bentuk butiran karet dapat
dilihat yaitu berbentuk butiran. 2.1.1. Partikel Karet
Jumlah partikel karet dan bukan karet yang terkandung didalam lateks tidak tetap tergantung pada macam klon, musim, dan faktor lain. Partikel karet dalam cairan
lateks tersusun atas satuan dasar monomer isoprene atau dua-metil-butadiena C
5
H
6
yang mengadakan polimerisasi antar molekulnya membentuk rantai yang panjang
Universitas Sumatera Utara
bentuk ikatannya adalah Cis. Partikel karet berbentuk bulat hingga bulat telur, dengan ukuran 0,2 - 0,3 mikron.
Partikel karet diselubungi oleh lapisan fosfolipida dan protein yang dalam lateks segar pH 6,8 bermuatan negative.
Karena muatan negative tersebut partikel-pertikel tersebut harus tolak menolak dan dapat melawan gaya gravitasi sehingga lateks merupakan system disperse yang
mantap. Karet merupakan senyawa organik sehingga tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan organik. Sehingga dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini, karet alam dapat disintetis, akan tetapi kegunaan dari karet alam ini tidak dapat digantikan oleh karet sintetis, ini disebabkan nilai PRI dari karet alam
lebih baik dari pada karet buatan sintetis Spillane, 1989.
2.1.2. Karet Remah
Karet remah adalah bahan olahan karet bokar yang diproses melalui tahap peremahan. Bahan baku utama yang di gunakan Cup Lump dan Slab dengan
perbandingan 3:1. Lump adalah koagulum yang terbentuk pada mangkok penampung lateks kebun beberapa saat setelah penyadapan. Jika lateks menggumpal atau
terkoagulasi di dalam mangkok penampung lateks disebut cup lump atau lump mangkok. Sedangkan slab adalah bahan baku karet yang terbuat dari lateks yang telah
digumpalkan dengan asam semut. Dengan perbandingan cup Lump 3 dan Slab 1. Bahan baku yang paling dominan adalah lump karena pengolahan crumb rubber
bertujuan untuk mengangkat derajat bahan baku mutu rendah menjadi produk yang lebih bermutu Kartowiryo, 1970.
Universitas Sumatera Utara
Slab yang baik harus memenuhi ketentuan dan criteria sebagai berikut: 1.
Kadar kotoran maksimum 0,030 2.
Kadar abu maksimum 0,50 3.
Tidak terkontaminasi dengan tanah, lumpur, tatal, daun, pupuk, bahan kimia lain selain asam formiad atau asam semut.
4. Selama disimpan tidak boleh terendam dengan air atau terkena matahari
secara langsung.
2.2. Proses Pengolahan Crumb Rubber