Pembangunan sistem informasi penilaian kinerja karyawan di AWC (Alam Wisata Cimahi)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

BIODATA PENULIS

Nama : Megasari Purwanti

NIM : 10107054

Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 12 Juli 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Ir.H.Juanda No.28/162C Dago Atas Bandung 40135 No. Telp./HP. : 082127952743

E-mail : egha_te260408@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

1996 – 2001 : SD Negeri Coblong I Bandung 2001 – 2004 : SMP Negeri 35 Bandung 2004 – 2007 : SMA Pasundan 7 Bandung

2007 – 2012 : Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung


(6)

SKRIPSI

DiajukanSebagai Salah SatuSyaratKelulusan Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

MEGASARI PURWANTI 10107054

PROGRAM STUDI S1

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan skripsi dengan judul “PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DI AWC (ALAM WISATA CIMAHI)”.

Adapun tujuan penulisan skripsi akhir ini adalah untuk memenuhi mata kuliah wajib dan syarat menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh dukungan, masukan dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak selama penulisan laporan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua Orang tua Ibu Tati Karwati dan Bapak Edi Purwoko yang selalu memberikan dukungan, doa dan motivasi yang tak terhingga kepada penulis selama menyeselesaikan studi jenjang strata satu (S1), terutama dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

2. Shinta, Dika dan Erni sebagai adik kalian yang selalu membantu dan memberikan dukungannya untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.

4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku Dosen Wali yang telah membimbing penulis selama menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1).


(8)

iv

banyak masukan, arahan dan bantuannya untuk penyempurnaan laporan skripsi ini.

7. Ibu Inne Novitasari, S.Si., M.Si., terima kasih karena telah membantu dalam penyempurnaan laporan skripsi ini.

8. Bapak Encep Ahan dan Bapak Riana Setiawan selaku pihak dari Alam Wisata Cimahi yang telah memberi ijin melakukan penelitian di tempat tersebut.

9. Tedi Pratama yang selalu memberi bantuan, dukungan, doa dan semangat yang tak terhingga pada saat menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) terutama menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

10.Sahabat-sahabat penulis Dera, Isa, Rindu, Ryo, Santy dan Andri yang selalu berbagi dalam suka dan duka selama menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1). Terima kasih atas motivasi, semangat dan doa yang selalu kalian berikan selama menyelesaikanlaporan skripsi ini.

11.Saudara-saudara penulis yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan selama menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) dan dalam penyusunan laporan skripsi ini.

12.Rekan-rekan IF-2 2007 UNIKOM yang selalu memberi bantuan, dukungan, semangat dan hiburan.

13.Rekan-rekan seperjuangan Tutu, Peri, Dewi, Wina, Adly, Bobi, Fadly, Vinda, Mukti, Sukirman, Giri, Ferli dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan kemampuan, maka penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan


(9)

v

kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata mudah-mudahan skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang memerlukannya.

Bandung, Februari 2013


(10)

v

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan ...2

1.4 Batasan Masalah ...3

1.5 Metodologi Penelitian ...5

1.6 Sistematika Penulisan...8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 14

2.1 Tinjauan Perusahaan ... 14 2.1.1 Sejarah Perusahaan ... 14


(11)

vi

2.1.3 Struktur Organisasi ... 16

2.1.3.1 Deskripsi Tugas ... 19

2.2 Landasan Teori ... 20

2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 20

2.2.2 Pengertian Sistem Informasi ... 21

2.2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 22

2.2.2.2 Tujuan Sistem Informasi ... 22

2.2.2.3 Manfaat Sistem Informasi ... 23

2.2.3 Komponen Sistem Informasi ... 23

2.2.4 Elemen Sistem Informasi ... 24

2.2.5 Karakteristik Sistem ... 27

2.2.6 Key Performance Indicator (KPI)... 29

2.2.6.1 Karakteristik Key Performance Indicator (KPI) ... 30

2.2.6.2 Manfaat Penerapan Key Performance Indicator (KPI) ... 31

2.2.6.3 Perhitungan Nilai Akhir Kinerja... 32

2.2.6.4 Model Penilaian Kinerja ... 36

2.2.6.5 Deskriptor Level Kinerja... 37

2.2.7 Basis Data ... 38

2.2.7.1 Konsep Basis Data ... 38

2.2.7.2DBMS (DataBase Management System) ... 39

2.2.7.3 MyStructured Query Language (MySQL) ... 40

2.2.7.4 PHP ... 42


(12)

vii

3.1.1 Analisis Prosedur Pada Sistem yang Sedang Berjalan... 49

3.1.1.1 Prosedur Pengolahan Data Kehadiran ... 50

3.1.1.2 Prosedur Pengolahan Penilaian Kinerja Karyawan ... 51

3.1.1.3 Prosedur Pengolahan Penilaian Kinerja Manager ... 54

3.1.2 Analisis Permasalahan ... 56

3.1.3 Analisis Key Performance Indicator (KPI) ... 56

3.1.4 Analisis Penilaian Kinerja Karyawan ... 58

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 77

3.1.5.1 Analisis Perangkat Lunak ... 77

3.1.5.2 Analisis Perangkat Keras... 78

3.1.5.3 Analisis Pengguna Aplikasi ... 79

3.1.5.4 Analisis Pengkodean... 81

3.1.6 Analisis Basis Data... 81

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 83

3.1.7.1 Diagram Konteks ... 83

3.1.7.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 ... 84

3.1.7.3 Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Pengolahan Data Login ... 86

3.1.7.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Pengolahan Data Master ... 86

3.1.7.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Pengolahan Data Pegawai ... 87


(13)

viii

3.1.7.7 Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Pengolahan Data Nilai ... 88

3.1.7.8 Data Flow Diagram Level 3 Pengolahan Data Master user ... 89

3.1.7.9 Data Flow Diagram Level 3 Pengolahan Data Master bagian ... 90

3.1.7.10 Data Flow Diagram Level 3Pengolahan Data Master jabatan ... 91

3.1.7.11 Data Flow Diagram Level 3 Pengolahan Data Pegawai ... 92

3.1.7.12 Data Flow Diagram Level 3 Pengolahan Data Kehadiran ... 93

3.1.7.13 Data Flow Diagram Level 3 Pengolahan Data Nilai ... 94

3.1.8 Spesifikasi Proses ... 95

3.1.9 Kamus Data ... 108

3.2 Perancangan Sistem... 111

3.2.1 Perancangan Basis data ... 112

3.2.1.1 Skema Relasi ... 112 3.2.1.2 Struktur Tabel ... 113

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 117

3.2.2.1 Menu Admin ... 117

3.2.2.2 Menu Manager ... 117

3.2.2.3 Menu General Manager ... 118

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 119

3.2.4 Perancangan Pesan Kesalahan ... 136

3.2.5 Perancangan Jaringan Sematik ... 137

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 139

BAB 4 IMPLEMENTASI ... 144


(14)

ix

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 148

4.2 Pengujian Perangkat Lunak ... 151

4.2.1 Pengujian Alpha ... 151

4.2.1.1 Skenario Pengujian Alpha ... 151

4.2.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 154

4.2.1.2.1 Pengujian Login ... 154

4.2.1.2.2 Pengujian Data Pegawai ... 155

4.2.1.2.3 Pengujian Data Nilai ... 156

4.2.1.2.4 Pengujian Data Penilaian ... 157

4.2.1.2.5 Pengujian Data Pengguna ... 159

4.2.1.2.6 Pengujian Data Bagian ... 160

4.2.1.2.7 Pengujian Data Bagian ... 161

4.2.1.3 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 162

4.2.2 Pengujian Beta ... 163

4.2.2.1 Kuisioner Pengguna ... 164

4.2.2.1.1 Kuisioner Pengujian Beta Manager ... 164

4.2.2.1.2 Kuisioner Pengujian Beta General Manager ... 165

4.2.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 171

BAB 5 PENUTUP ... 172


(15)

x

5.2 Saran ... 172 DAFTAR PUSTAKA ... 173


(16)

173

[1] Yudhistira. Teknologi Informasi & Komunikasi 1. Ghalia Indonesia.

[2] AL fatta, Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, Yogyakarta.

[3] http://vibizmanagement.com/journal/index/category/quality_management/109/, senin, 10 september, 09.23.

[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja, sabtu, 8 september 2012, 21.07.

[5] Simarmata, Janner. (2010), Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta : Andi. [6] Pressman, Roger S. (2002), Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi

Buku 1, Yogyakarta : Andi.

[7] Wirawan. (2009), Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Jakarta : Salemba Empat.

[8] Citraland Bali.

[9] Gunawan, Wahyu. (2010) Kebut Sehari Jadi Master PHP,Yogyakarta: Genius Publisher.

[10] Indrajani. (2009), Sistem Basis Data dalam Paket Fove in One, Jakarta :Elex Media Komputindo.

[11] Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta, Graha Ilmu.


(17)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

AWC (Alam Wisata Cimahi) merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di kota Cimahi. Tempat wisata yang telah diresmikan oleh Walikota Cimahi, Ir.HM.Itoc Tochija, MM, pada tanggal 18 Oktober 2009 ini mempunyai banyak fasilitas-fasilitas yang membutuhkan unit kerja yang banyak. Melihat dari bidangnya Alam Wisata Cimahi sangat membutuhkan tenaga ahli dan karyawan yang dapat mendukung dalam perkembangan dan kemajuaan perusahaan.

Di Alam Wisata Cimahi karyawan yang berjumlah 63 orang hanya dikelola oleh satu Quality Assurance. Hal ini menyebabkan menumpuknya laporan data karyawan, data kehadiran dan data penilaian kinerja. Data penilaian kinerja karyawan adalah data yang berisi uraian penilaian dan hasil evaluasi kinerja karyawan. Penilaian kinerja tersebut dilakukan setiap manager bagian. Masing-masing manager bagian melakukan penilaian sesuai dengan indikator yang telah ditentukan ditambahan dengan bobot dari kehadiran karyawan. Nilai yang ada pada setiap manager bagian akan diberikan kepada bagian Quality Assurance dalam bentuk laporan tertulis, kemudian direkap dan dilaporkan kepada General manager dan Controller finance.

Penilaian yang dilakukan menggunakan Key Performance Indicators. KPI (Key Performance Indicators) merupakan indikator kunci yang benar-benar mampu mempresentasikan kinerja organisasi secara keseluruhan[4]. Hasil evaluasi kinerja karyawan digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan terhadap karyawan yang bersangkutan. Nilai evaluasi kinerja karyawan yang baik digunakan untuk memberikan reward. Pendisiplinan digunakan sebagai punisment dari konsekuensi nilai evaluasi kinerja yang buruk. Karena pengolahan yang ada masih bersifat manual dalam bentuk tertulis, sehingga memperlambat bagian Quality Assurance untuk memproses laporan dan penyampaian informasi terhadap karyawan yang bersangkutan. Tak jarang untuk mendapatkan informasi penilaian kinerja yang akurat dan lengkap harus menunggu dalam jangka waktu


(18)

yang tak tentu dikarenakan informasi penilaian kinerja yang ada selalu berpindah tangan karena belum memanfaatkan pengolahan data secara komputerisasi.

Oleh karena itu, dilakukan pembangunan aplikasi sistem informasi berbasis komputer di bagian Quality Assurance dengan merancang sebuah sistem informasi penilaian karyawan. Dengan adanya aplikasi tersebut, diharapkan setiap pengolahan yang menjadi faktor-faktor penilaian kinerja dapat dikelola dengan mudah. Aplikasi ini juga dapat menjadi tolak ukur dalam upaya mencapai performance goal tertentu yang diinginkan oleh perusahaan. Dalam upaya mencapai performance goal tersebut sebuah perusahaan akan memetakan peran masing-masing unit dengan tanggung jawab masing-masing. Aplikasi yang akan dibangun adalah sebuah sistem informasi penilaian kinerja karyawan berbasis Key performance indicators.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, terdapat beberapa masalah yang diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mempermudah bagian Quality Assurance, HRGA dan manager terkait untuk mengelola laporan data karyawan, data kehadiran dan penilaian kinerja karyawan yang menumpuk ?

2. Bagaimana cara mempercepat penyampaian informasi dan laporan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penilaian kinerja karyawan ?

3. Bagaimana mengoptimalkan penyampaian konsekuensi hasil penilaian kinerja terhadap karyawan ?

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi sistem informasi penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi yang dapat memberikan kemudahan dalam pengolahan data yang diinginkan.


(19)

3

1.3.2 Tujuan

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mempermudah bagian Quality Assurance, HRGA dan manager terkait mengelola data karyawan, data kehadiran dan penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi.

2. Untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi secara cepat dan akurat.

3. Untuk mengoptimalkan penyampaian konsekuensi hasil evaluasi penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembangunan aplikasi sistem informasi penilaian kinerja mencapai sasaran yang telah ditentukan, maka masalah dibatasi hanya kepada hal-hal di bawah ini:

1. Sistem ini hanya melakukan pengolahan data sebagai berikut: a. Data pegawai

Pada data pegawai terdapat pengolahan yang meliputi id pegawai, nama, jabatan, bagian, jenis kelamin, alamat, provinsi, kota, foto, lulusan, email, password dan status.

b. Data kehadiran

Pada pengolahan data kehadiran meliputi id kehadiran, tanggal, status dan id pegawai.

c. Data penilaian kinerja

Data penilaian kinerja memilki 5 tabel yang diantaranya tabel nilai, tabel dimensi penilaian, tabel jenis penilaian, tabel uraian penilaian dan tabel hasil penilaian. Tabel nilai adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan nilai kinerja masing-masing karyawan. Tabel dimensi penilaian berisi dimensi kinerja karyawan yang akan digunakan untuk menentukan jenis penilaian. Tabel jenis penilaian berisi poin dalam dimensi penilaian


(20)

sedangkan tabel uraian penilaian berisi uraian dari jenis penilaian dan tabel hasil penilaian adalah rekap hasil seluruh penilian kinerja yang telah dilakukan.

d. Data master

Pada data ini terdapat pengolahan data user, data jabatan dan data bagian. Pada data user terdapat nama user dan hak akses dari masing-masing user.Seluruh data master dikelola oleh admin. 2. Sistem melakukan perhitungan kinerja pegawai berdasarkan Key

Performance Indicator yang telah ditentukan dengan menggunakan skor penilaian dari 1 sampai 5.

3. Dimensi kinerja yang digunakan pada sistem meliputi hasil kerja, perilaku kerja dan sifat pribadi. Dalam tiap dimensi terdapat jenis indikator penilaian kinerja karyawan dan uraisn penilaian kinerja karyawan.

4. Penilaian kehadiran karyawan telah ditetapkan ketentuan standar kehadirannya. Nilai kehadiran yang akan dikelola adalah nilai kehadiran yang telah direkap dan kehadiran akan dikelola oleh admin.

5. Laporan yang dihasilkan berupa data karyawan, daftar indikator penilaian kinerja, total skor dari setiap Key Performance Indicator, data kehadiran karyawan dan data penilaian kinerja karyawan.

6. Informasi keluaran dari aplikasi yang dibangun adalah data karyawan dan performance goal atau target yang ingin dicapai.

7. Penilaian dilakukan secara bertahap, pengelolaan laporan penilaian kinerja dilakukan secara per bulan.

8. Hanya user yang memiliki hak akses yang dapat mengolah data yang ada pada aplikasi.

9. Teknis analisis yang digunakan adalah secara terstruktur meliputi Data

Flow Diagram (DFD), dan model data menggunakan Entity Relationship

Diagram (ERD).

10.Aplikasi yang dibangun berbasis intranet. Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi


(21)

5

dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Intranet sebagai pendatang baru mengandalkan biaya yang murah, fleksibilitas, open standard, dan banyaknya vendor yang bergabung dalam menigkatkan kemampuan intranet serta jaminan perkembangan teknologi yang makin meningkat kemampuannya[1].

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.5.1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembangunan apliksi penilaian kinerja ini adalah sebagai berikut :

a. Studi literatur.

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengambil data serta mengumpulkan jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang terkaitan dengan judul penelitian. Laporan dokumen tentang Alam Wisata Cimahi serta data yang diperlukan juga digunakan untuk mempermudah mendefinisikan dan merumuskan permasalahan yang ada pada penelitian ini.

b. Observasi.

Obsevasi yaitu pengamatan dengan cara pemusatan terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan dengan melihat dan mengamati secara langsung proses kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem penilaian kinerja karyawan yang sedang berjalan saat ini belum terealisasi dengan baik.

c. Wawancara.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada bagian yang bersangkutan tentang penilaian kinerja terutama pada bagian Quality Assurance untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dari hasil wawancara tersebut, didapatkan informasi mengenai faktor pendukung penilaian kinerja dan bagaimana alur yang sedang berjalan tentang penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi.


(22)

1.5.2. Tahap pembuatan perangkat lunak.

Model dari software development process ini adalah Waterfall Model dimana satu tahap ke tahap lainnya mengalir kebawah.Waterfall Model meliputi beberapa proses diantaranya:

a. System Engineering

Tahapan ini mendefinisikan seluruh kebutuhan pada level sistem yaitu kebutuhan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), pengguna (user) dan basis data. Pengumpulan kebutuhan pada level ini sangat penting dilakukan karena sistem informasi penilaian kinerja karyawan yang akan dibangun merupakan bagian dari sistem komputer.

b. Analysis

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan untuk sistem informasi yang berupa data input, proses yang terjadi dan output yang diharapkan dengan melakukan wawancara dan observasi, untuk membantu para analis sistem untuk meringkas informasi tentang sistem, mengetahui komponen kunci tentang sistem dan membantu dalam menentukan fungsi-fungsi yang dapat dipakai kembali, dan membantu perkembangan aplikasi secara efektif hasilnya dapat berupa diagram aliran data (DFD) dengan kamus data, dan pemodelan data ERD.

c. Design

Menterjemahkan analisa kebutuhan ke dalam bentuk rancangan sebelum penulisan program yang berupa perancangan antarmuka (input dan output), perancangan file-file atau basis data dan merancang prosedur (algoritma). Tahap perancangan antarmuka dari hasil analisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahapan penterjemahan hasil perancangan kedalam program-program yang menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai dengan aplikasi sistem informasi yang dibangun.


(23)

7

e. Testing

Program yang telah dibuat harus diuji, proses pengujian difokuskan pada kebenaran logika internal perangkat lunak dan fungsional sistem serta interaksi antara sistem dan pemakai.

f. Maintenance

Sistem yang telah diuji kemudian diserahkan ke petugas untuk diinstall dan dioperasikan sesuai kebutuhannya, tahapan perawatan dibutuhkan dalam masa itu dengan dilakukan pengecekan kesalahan operasionalnya atau perubahan yang diinginkan petugas. Ini juga merupakan tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan– perubahan, penambahan, atau perbaikan sesuai dengan permintaan user.

Gambar 1.1 The Waterfall Model. (sumber : Roger S. Pressman, 2002)

Dalam pembangunan aplikasi sistem informasi penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi proses yang ada memang mengacu pada waterfall tetapi, dalam proses pembangunannya nanti aplikasi yang dibangun hanya akan dilakukan sampai pada tahapan testing saja. Aplikasi penilaian kinerja karyawan yang dibangun tidak sampai pada tahapan maintanance. Dengan demikian proses pembangunan sistem informasi penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi hanya dilakukan pada tahapan-tahapan system enginering, system analysis, design, coding, dan testing.


(24)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran secara umum tentang penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan seluruh bahan dan data pendukung di Alam Wisata Cimahi dan sumber-sumber lainnya untuk membangun sistem informasi penilaian kinerja karyawan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan yang ada di Alam Wisata Cimahi, selain itu pada bab ini mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, kemudian menentukan maksud dan tujuan dari pembangunan aplikasi serta menganalisis kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah dari apalikasi yang akan dibangun, asumsi yang ada pada proses pembangunan aplikasi, serta sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memberikan informasi dan gambaran umum mengenai profil tempat penelitian tugas akhir. Bab ini juga membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik pembangunan sistem informasi penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan mengenai seluruh analisis dan perancangan yang dibutuhkan aloeh sistem yang dibangun diantaranya analisis kebutuhan sistem, analisis masalah, analisis, pengguna (user), analisis kebutuhan perangkat keras (hardware), analisis kebutuhan perangkat lunak (software), perancangan sistem, diagram konteks, spesifikasi proses, kamus data, ERD, dan rancangan antar muka dalam pembangunan sistem informasi penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi.


(25)

9

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi pembahasan implementasi dari hasil analisis dan perancangan aplikasi sistem informasi penilaian kinerja karyawan yang telah dibuat disertai dengan metode pengujian perangkat lunak menggunakan Black-box testing.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil dan laporan penelitian yang diperoleh dari penulisan tugas akhir pembangunan sistem informasi penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi.


(26)

(27)

12 BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Profil Perusahaan

Profil perusahaan adalah untuk mengetahui keadaan diperusahaan diantaranya adalah sejarah berdirinya perusahaan, stuktur organisaasi perusahaanan serta visi dan misi perusahaan.

2.1.1. Sejarah Perusahaan

Alam Wisata Cimahi merupakan sebuah perusahaan yang bekerja dalam bidang wisata. Perusahaan yang baru berdiri selama tiga tahun ini telah cukup mendapat perhatian dari masyarakat baik dilingkungan kota cimahi sendiri maupun dari lungkungan luar cimahi. Alam Wisata Cimahi telah diresmikan oleh Walikota Cimahi, Ir.HM.Itoc Tochija, MM, pada tanggal 18 Oktober 2009.

Seperti diketahui masyarakat pada umumnya, kota cimahi memiliki tempat wisata yang terbatas. Keinginan untuk menghasilkan ketertarikan masyarakat terhadap wisata kota cimahi menjadi aspek pendukung dibangunnya Alam Wisata Cimahi. Apresiasi dari lingkungan sekitar serta dukungan dari pihak pemerintah membuat Alam Wisata Cimahi menjadi lebih berkembang dari sebelumnya. Saat ini Alam Wisata Cimahi memiliki beberapa fasilitas utama yang menjadi daya tariknya selain kolam renang yang memiliki pemandangan langsung ke kota cimahi, wahana outbond serta pemancingan ikan juga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berlibur bersama keluarga.

Alam Wisata Cimahi yang disingkat dengan AWC merupakan gabungan tempat wisata kuliner dan wisata edukasi yang beralamat di Jl. Kolonel Masturi no. 157 Cimahi. Wisata Edukasinya terdiri dari wisata fauna, wisata flora dan wisata budaya. Banyaknya fasilitas dan


(28)

wisata yang ditawarkan Alam Wisata Cimahi membuat tempat wisata ini membutuhkan tenaga ahli dibidangnya masing-masing. Meskipun masih banyak karyawan yang masih dalam proses belajar dengan pekerjaanya hal ini tidak memnghambat pekembangan dari tempat wisata tersebut. Sampai saat ini Alam Wisata Cimahi telah mempekerjakaan sekitar 63 karyawan yang terdiri dari crew, staff, supervisor manager dan management.

Terdapat beberapa nilai penting yang dimiliki oleh Alam Wisata Cimahi yang harus diimplementasikan dalam pekerjaan oleh semua kalangan di lingkungan Alam Wisata Cimahi diantaranya tulus, jujur, inisiatif, pantang menyerah, saling menghargai dan selalu bersyukur. Nilai-nilai ini berguna agar setiap aktifitas dan kegiatan yang dilakukan di dalam perusahaan dapat berjalan dengan selaras untuk semua bagian dan semua individu di dalam lingkungan Alam Wisata Cimahi. Diharapkan dengan adanya nilai-nilai tersebut dapat memotivasi karyawan guna mencapai tujuan perusahan.

Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuannnya. Diantara sumber daya yang ada, sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan sumber daya yang digunaskan untuk menggerakan dan menyinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam merealisasikan visi, misi dan tujuannya, organisasi menginvestasikan sumber daya sebagai aset atau modal untuk menciptakan kegiatan organisasi tetapi harus dikelola dengan baik. Manajemen modal manusia dilakukan melalui manajemen kinerja atau performance management. Manajemen kinerja adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengontrol dan mengevaluasi kinerja karyawan. Evaluasi kinerja merupakan muara akhir dari manajemen modal manusia[7].


(29)

14

2.1.2. Visi dan Misi Perusahaan 2.1.2.1. Visi Perusahaan

Visi dari Alam Wisata Cimahi adalah menjadi tempat wisata, multimix farming, kuliner dan sarana pembelajaran terpadu terbaik di Indonesia.

2.1.2.2. Misi Perusahaan

Misi dari Alam Wisata Cimahi diantaranya :

1. Menciptakan kesejahteraan bagi seluruh element didalam organisasi (pemilik dan karyawan) serta masyarakat di lingkungan sekitarnya, melalui usaha terpadu yang profitable dan dikelola secara professional.

2. Memberikan yang terbaik bagi konsumen melalui kualitas dan pelayan agar dapat menjadi tujuan utama wisata bagi seluruh lapisan masyarakat.

3. Melestarikan lingkungan dan alam sekitar dimanapun group alam wisata ini berada di wilayah Indonesia.

2.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran yang menunjukkan suatu jabatan atau pekerjaan yang harus dilakukan masing-masing bagian atau anggota dari organisasi perusahaan yang tergambar secara terstruktur. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Struktur organisasi Alam Wisata Cimahi disesuaikan dengan kebutuhan yang ada saat ini yang dimana dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang akan datang. Aspek yang terlihat pada struktur organisasi Alam Wisata Cimahi adalah kemampuan untuk mengabaikan hubungan antar karyawan serta tingkatan yang ada


(30)

dalam tiap organisasi untuk saling bekerjasama dalam mengembangkan dan mencapai tujuan perusahaan seperti yang terlihat pada gambar 2.1 berikut:


(31)

16


(32)

Deskripsi tugas digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Adapun deskripsi tugas secara garis besar yang ada di Alam Wisata Cimahiadalah sebagi berikut :

1. General Manager

a. Bertanggung jawab atas implementasi kebijakan perusahaan dan memastikan berjalannya peraturan perusahaan serta kesesuaiannya dengan objektif dan strategi perusahaan sesuai target bisnis perusahaan secara menyeluruh.

b. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul.

c. Mengarahkan fungsi setiap bagian dalam menjalankan strategi perusahaan.

2. Controller Finance

Bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan tim dan pihak-pihak terkait dalam melakukan tata kelola dan pengawasan transaksi keuangan dan neraca keuangan perusahaan yang terkait dengan segala aktivitas usaha perusahaan.

3. Quality Assurance

Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan terencana dalam usaha peningkatan mutu untuk pencegahan dan pemecahan masalah.

4. HRGA Manager

Bertanggung jawab mengurus segala hal yang berkaitan dengan masalah umum termasuk sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan karyawan.

5. Operational Manager

Bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa termasuk di dalamnya membuat rancangan dan analisis operasi.


(33)

18

6. Marketing Manager

Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan konsep, harga, promosi dan distribusi dari barang dan jasa untuk tujuan perusahaan.

7. Accounting and Finance Manager

Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara benar dan tepat serta membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Konsep Dasar Sistem

Definisi sitem berkembang sesuai dengan konteks di mana pengertian sistem itu digunakan. Adapun beberapa definisi sistem secara umum diantaranya[2]:

1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

2. Kumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagi satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.

Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lainnya.banyak ahli mengajukan konsep sistem dengan dekripsi yang berbeda, tetapi pada prinsipnya hampir sama dengan konsep dasar sistem umumnya. Schronderberg (1971) dalam Suradinata (1996) secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah[2]:

1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain. 2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya. 3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.

4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan sistem lainnya. 5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.


(34)

7. Memiliki aturan.

8. Memiliki subsitem yang lebih kecil. 9. Memiliki deferensiasi antar subsitem.

10.Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.

2.2.2. Pengertian Sistem Informasi

Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaan atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang[2]. Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan konsep input, processing, output (IPO) dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. 2 Sistem Informasi[2].

2.2.2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Pengertian lain dari sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan informasi.


(35)

20

2.2.2.2. Tujuan Sistem Informasi 1. Integrasi sistem

Menghubungkan sistem individu atau kelompok. 2. Efisiensi pengelolaan sistem

Pengelolaan data berkaitan dengan sistem informasi. 3. Dukungan keputusan untuk manajemen

Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan.

2.2.2.3. Manfaat Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki beberapa manfaat, yaitu: a. Menghemat tenaga kerja

b. Peningkatan efisiensi c. Mempercepat proses d. Perbaikan dokumentasi e. Pencapaian standar f. Perbaikan keputusan

2.2.3. Komponen Sistem Informasi

Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer dalam sustu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut[2]:

1. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan masukan data, memproses dta, dan keluaran data.

2. Perangkat lunak (software)

Perangkat lunak yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.

3. Database

Database yaitu kumpulan data dan informasi yang di organisasi


(36)

Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

5. Manusia

Manusia yaitu personel dari sistem informasi meliputimanajer, analis, progremer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

2.2.4. Elemen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari elemene-lemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.

1. Manusia (Brainware)

Manusia merupakan salah satu komponen penting dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Sebab manusia inilah yang akan menangani proyek dimana semua manusia yang menangani dan terlibat langsung pada pengoperasian komputer terdiri atas :

a. Sistem analisis adalah yang akan membentuk dan membangun fasilitas sistem design.

b. Programer adalah orang yang akan menyusun instruksi bagi komputer. Tugas utam dari programer adalah merubah spesifikasi sitem yang diberikan analisis sistem kedalam instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer.

c. Computer operator adalah mereka yang akan menangani secara

langsung pengolahan data dalam ruang komputer

d. Teknisi adalah orang yang memperbaiki hardware komputer. 2. Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai,


(37)

22

instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.

3. Perangkat keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran. Hardware ini terbagi menjadi empat macam yaitu :

a. Peralatan masukan (input)

Meliputi semua peralatan yang digunakan untuk memasukan data.

b. Alat pengolahan (processor)

Alat pengolahan digunakan untuk mengolah data yang masuk, alat ini dikenal dengan CPU (Central Processing Unit).

c. Peralatan untuk mengingat (memory)

Alat ini berfungsi untuk menyimpan data. Memory terbagi menjadi dua kelompok yaitu memory utama dan memory tambahan.

d. Peralatan keluaran (output)

Digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan dalam berbagai bentuk seperti cetakan ataupun visual dan audio.

4. Perangkat lunak

Perangkat lunak merupakan kumpulan dari program yang digunakan untuk menjalankan komputer. Sedangkan program merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara sistematis. Adapun perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :

a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.

b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.

c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.


(38)

dibangun adalah PHP. Sedangkan untuk database menggunakan MySQL sever dan untuk laporannya menggunakan Adobe PDF.

5. Basis data

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, dan lain sebagainya.

6. Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi dan data.

7. Komunikasi data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

2.2.5. Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interprest), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objective) dan tujuan (goal).


(39)

24

1. Komponen Sistem (System Components)

Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem baik besar maupun kecil, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut supra system.

2. Batas Sistem (System Boundary)

Batas sistem merupakan daerah-daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment)

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena akan mengganggu kelangsungan hidup sistem. 4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung akan terjadi interaksi antar subsistem, sehingga membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (System Input)

Masukan adalah suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Contoh maintenance input di dalam sistem komputer adalah program, yang


(40)

adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh signal input di dalam sistem komputer adalah data, yang dapat diolah menjadi Informasi.

6. Keluaran Sistem (System Output)

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem (System Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, yang bertugas untuk merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (System Objective)

Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Suatu operasi sistem akan berguna dan berhasil apabila mencapai sasaran atau tujuannya. Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.2.6. Key Performance Indicator (KPI)

Pada dasarnya Key Performance Indicator (KPI) adalah bagian dari Performance Indicator atau indikator kinerja organisasi. Keunggulan Key Performance Indicator dibandingkan dengan indikator-indikator kinerja lainnya adalah bahwa Key Performance Indicator merupakan indikator kunci yang benar-benar mampu mempresentasikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Jumlah indikator kinerja yang dipilih sebagai Key Performance Indicator ini biasanya tidak banyak, namun demikian hasil pengukuran melalui indikator tersebut dapat digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan[3].

Key Performance Indicator mewakili serangkaian langkah-langkah yang berfokus pada aspek-aspek organisasi kinerja yang paling penting untuk saat ini dan keberhasilan masa depan organisasi. Sebagai alat ukur kinerja strategis organisasi, Key Performance Indicator dapat mengindikasikan kesehatan dan perkembangan organisasi dan keberhasilan kegiatan, program


(41)

26

atau penyampaian pelayanan untuk mewujudkan target-target atau sasaran organisasi. Key Performance Indicator dapat berbentuk ukuran kuantitatif maupun kualitatif. Namun demikkian, dalam praktek penyusunan Key Performance Indicator oleh berbagai organisasi public dan private, sebagian besar Key Performance Indicator berupa ukuran kuantitatif[3].

Keberhasilan sebuah peningkatan kinerja memerlukan kerjasama yang baik dan efektif antara managemen, serikat pekerja yang mewakili organisasi karyawan, karyawan itu sendiri, para pelangggan maupun dari pihak pemasok. Semua itu merupakan pondasi yang baik untuk mencapai peningkatan kerja yang maksimal.

2.1.2.1. Karakteristik Key Performance Indicator

Terdapat tujuh karakteristik Key Performance Indicator yaitu[4]: 1. Bukan Ukuran finansial.

2. Diukur secara sering (dalam 24 jam, harian, atau mingguan).

3. Dilakukan oleh CEO dan tim senior manajemen (misalnya CEO memanggil staf yang relevan untuk bertanya apa yang terjadi.

4. Mengindikasikan secara jelas tindakan apa yang harus dilakukan oleh staf (staf mengerti akan pengukuran hasil dan tahu apa yang harus diperbaiki).

5. Diukur yang terikat tanggung jawab secara tim (misal CEO dapat memanggil team leader yang dapat mengambil tindakan yang diperlukan).

6. Memiliki dampak yang signifikan (mempengaruhi satu atau lebih Critical Success Factor atau satu atau lebih dari indikator Balance Scorecard) menyarankan langkah tindak lanjut yang semestinya.

2.1.2.2. Manfaat penerapan Key Performance Indicator

Pengelolaan kinerja pegawai melalui sistem Key Performance Indicator memberikan sejumlah manfaat positif bagi perusahaan, diantaranya adalah[4]:


(42)

pegawai dapat dievaluasi secara lebih obyektif dan terukur, sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja pegawai.

2.Melalui penentuan Key Performance Indicator secara tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih paham mengenai hasil kerja yang diharapkan darinya. Hal ini akan mendorong pegawai bekerja lebih optimal untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

3.Melalui penetapan Key Performance Indicator yang obyektif dan terukur, maka proses pembinaan kinerja pegawai dapat dilakukan secara lebih transparan dan sistematis.

4.Hasil skor Key Performance Indicator yang obyektif dan terukur juga dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan punishment pegawai. Dengan demikian, pegawai yang kinerjanya lebih baik akan mendapat reward, sebaliknya jika kinerja karyawan rendah akan mendapatkan punishment.

2.1.2.3. Perhitungan Nilai Akhir Kinerja

Untuk poin penilaian akhir kinerja tidak hanya menggunakan skor Key Performance Indicator semata tetapi menggunakan indikator input lainnya sebagaimana yang telah dijelaskan diawal bahwa penilaian kinerja mencakup input, dan proses. Data penilaian kinerja memilki tiga dimensi kinerja yang di dalamnya terdapat indikator kinerja sebagi tolak ukur penilaian kinerja karyawan. Dimensi kinerja yang digunakan pada sistem meliputi hasil kerja, perilaku kerja dan sifat pribadi.

Setiap perusahaan memiliki komponen yang berbeda-beda sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sebagai contoh kasus, sebuah perusahaan bidang properti akan melakukan penilaian kinerja karyawan. Penilaian dilakukan per enam bulan dan per tahun. Indikator yang dipakai adalah lingkungan kerja sama, di dalam terdapat indikator lainnya akan akan dinilai. Bobot yang digunakan pada indikator ini sebanyak 20% dari bobot keseluruhan sebanyak 100%[8]. Penilaian


(43)

28

dilakukan pada indikator kerja sama pada bagian teknik seperti yang terlihat pada tabel 2.1 berikut :


(44)

No Kerja sama Bobot Nilai

Jan-Jun Jul-Des

Angka Bobot Angka Bobot

1 Tidak peduli permasalahan yang dihadapi oleh rekan kerja dan tidak memberi respon walaupun sudah berulang-ulang dihubungi untuk diminta tolong oleh rekan yang mengalami masalah, bahkan oleh atasan atau rekan lainnya

0,5% 0,5%

2 Tidak peduli permasalahan yang dihadapi oleh rekan kerja dan baru memberi respon setelah berulang-ulang dihubungi untuk diminta tolong oleh rekan yang mengalami masalah, bahkan oleh atasan atau rekan lainnya

1% 1%

3 Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh rekan kerja dan memberi respon setelah diminta tolong oleh rekan yang mengalami masalah atau atasan atau rekan lainnya

1,5% 1,5%

4 Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh rekan kerja dan langsung memberi respon tanpa diminta tolong oleh rekan yang mengalami masalah atau atasan atau rekan lainnya

2% 2%

5 Mengetahui & mengingatkan permasalahan yang akan dihadapi oleh rekan kerja dan langsung menawarkan diri untuk memberikan bantuan dalam memecahkan permasalahan tersebut.

2,5% 2,5%

6 Tidak peduli akan program kerja dan acara kebersamaan yang telah disepakati bersama di dalam tim/divisi/departemen, lebih mementingkan diri sendiri.

1% 1%

7 Peduli akan program kerja tetapi tidak peduli dengan acara kebersamaan yang dibuat/disepakati bersama di dalam tim/divisi/departemen.

1,5% 1,5%

8 Peduli akan program kerja dan peduli dengan acara kebersamaan yang dibuat/disepakati bersama di dalam tim/divisi/departemen.

2% 2%

9 Peduli akan program kerja dan peduli dengan acara kebersamaan yang dibuat/disepakati bersama di dalam tim/divisi/departemen, secara aktif selalu memberikan masukan kepada

tim/divisi/departemen dalam hal meningkatkan kekompakan tim.

2,5% 2,5%

10 Peduli akan program kerja dan peduli dengan acara kebersamaan yang dibuat/disepakati bersama di dalam tim/divisi/departemen, secara aktif menjadi pengikat kekompakan antar rekan kerja dalam tim/divisi/departemen.

2% 2%


(45)

30

12 Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh tim/divisi/departemen yang bersangkutan, ikut membantu memecahkan masalah setelah diajak oleh rekan kerja yang disukai.

1% 1%


(46)

kinerja. Dalam penilaian kinerja tidak hanya terpaku kepada satu lingkungan penilaian saja. Penilaian kinerja karyawan memiliki porsi dan kriteria masing-masing. Seperti pada contoh kasus diatas kerja sama memiliki bobot 20%, hasil kerja 60%, pengembangan diri 10%, disiplin dan tata tertib kerja 10%[8].

Total nilai dijumlahkan keseluruhan karena setiap indikator sudah memiliki bobotnya masing-masing. Dari hasil skor yang di dapat, perusahaan dapat menentukan keputusan apa yang akan diambil untuk karyawan yang bersangkutan. Keputusan diambil sesuai dengan hasil evaluasi penilaian kinerja yang telah dilakukan. Penilaian kinerja dimulai dengan pengumpulan data kinerja para karyawan sepanjang masa evaluasi kinerja. Ada beberapa hal yang mungkin akan muncul sesuai dengan hasil skor yang di dapat diantarannya:

1. Hasil yang baik a. Bonus

b. Kenaikan gaji c. Promosi d. Training plan 2. Hasil yang buruk

a. Teguran

b. Surat peringatan c. Skorsing

d. Pemberhentian kerja

2.1.2.4. Model Penilaian Kinerja

Model penilaian kinerja yang akan digunakan di Alam Wisata Cimahi adalah model esai. Model esai adalah metode evaluasi kinerja yang penilaiannya merumuskan hasil penilaian dalam bentuk esai. Isi esai melukiskan kekuatan dan keleman indikator kinerja karyawan yang dinilai. Model ini menyediakan peluang yang sangat baik untuk melukiskan kinerja ternilai secara terperinci. Pada model ini, sistem evaluasi kinerja menentukan indikator-indikator kinerja yang harus dinilai dan definisi operasional setiap indikator. Definisi setiap indikator juga berisi deskriptor


(47)

32

level kineja satiap dimensi yang menunjukan kinerja sangat baik sampai sangat buruk untuk setiap dimensi. Walaupun model esai dapat dipakai secara mandiri metode ini sering dikombinasikan dengan model lainnya. Kualitas model evaluasi kinerja esai bergantung pada kemapuan penilai dalam menyusun esai mengenai indikator kinerja ternilai. Keunggulan evaluasi kinerja model esai memungkinkan penilai melukiskan kinerja ternilai sangat terperinci karena bentuknya terbuka (open ended) walaupun indikator kinerjanya terstruktur. Untuk setiap indikator kinerja, penilai tidak hanya memberikan nilai dalam bentuk angka, tetapi juga melukiskan apa arti nilai tersebut. Kelemahan evaluasi kinerja model esai adalah memerlukan waktu untuk menyusun suatu esai tentang kinerja karyawan. Penilai harus merumuskan hasil observasi kinerja ternilai dalam bentuk esai mengenai setiap indikator kinerja. Aktivitas ini memerlukan waktu lebih lama daripada menggunakan model lainnya [7].

2.1.2.5. Deskriptor Level Kinerja

Agar evaluasi kinerja bersifat sensitif artinya dapat membedakan kinerja karyawan yang sangat baik dan baik dengan kinerja karyawan yang sedang, buruk, dan sangat buruk. Setiap indikator kinerja dilengkapi dengan Deskriptor Level Kinerja (DLK) atau Performance Level Descriptor (PLD). Deskriptor Level Kinerja adalah skala bobot yang melukiskan tingkatan kinerja untuk setiap indikator kinerja karyawan[7].

Deskriptor Level Kinerja atau rating yang digunakan di Alam Wisata Cimahi untuk menilai perilaku kerja dan kemampuan kerja berskala lima kategori. Angka digunakan untuk membobot yang bersifat sewenang-wenang, artinya tidak ada ukuran yang seragam. Deskriptor Level Kinerja daftar penilaian menggunakan skala 1 sampai 5, seperti yang terlihat pada tabel 2.2 berikut :


(48)

Angka Kata Sifat Deskripsi

1 Buruk Hanya mampu menyelesaikan masalah dengan tuntutan dan bimbingan yang saksama.

2 Kurang Hanya mampu memahami dan menyelesaikan masalah sederhana. Cukup banyak kesulitan yang akan dihadapi.

3 Cukup Dapat memahami dan menyelesaikan masalah-masalah konkret. Memerlukan waktu dan usaha tambahan untuk mempelajari tanggung jawab yang lebih besar.

4 Baik Mampu memahami masalah-masalah yang pelik dan menyelesikannya secara efektif. Hanya sedikit kesulitan yang akan dihadapi.

5 Sangat baik Mampu memahami dan menyelesaikan banyak masalah kompleks yang memerlukan kemampuan konseptual. Tidak ada kesulitan yang berarti.

2.2.7. Basis Data

Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan data, basis dapat diartikan sebagai maskas atau gudang tempat bersarang atau berkumpul [10]. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli dan lain-lain), barang hewan, peristiwa, konsep keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

2.2.7.1. Konsep Basis Data

Basis data dan teknologinya telah memainkan peran penting seiring dengan pertumbuhan penggunaan komputer. Basis data telah digunakan pada hampir seluruh area dimana komputer digunakan. Basis data merupakan koleksi dari data-data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan tertentu, dan dihapus). Kata basis data dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan.


(49)

34

Sedangkan kata data dapat didefinisikan sebagai fakta yang direkam atau dicatat. Sebagai contoh adalah nama, nomor telepon, dan alamat.

Basis data terdiri atas tiga model, diantaranya : 1. Model Hirarkis / Model Pohon

2. Model Jaringan 3. Model Relasional

Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan model yang paling populer saat ini. Model ini menunjukkan cara mengelola atau mengorganisasikan data secara fisik dalam memory sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan data dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang dibangun. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System).

2.2.7.2. DBMS (DataBase Management System)

Sistem manajemen database atau database management system (DBMS) adalah merupakan suatu sistem software yang memungkinkan seorang user dapat mendefinisikan, membuat, dan memelihara serta menyediakan akses terkontrol terhadap data. Database sendiri adalah sekumpulan data yang berhubungan dan saling berinteraksi.

Berikut ini akan dikemukakan definisi lain dari DatabaseManagement System (DBMS) :

Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System / DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar”.

”DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, mengapus, memanipulasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien”.[4]


(50)

aplikasi, semisal penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.

DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasi berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda. Adapun terdapat beberapa keuntungan dari DBMS diantaranya :

1. Kepraktisan 2. Kecepatan

3. Mengurangi kejemuan 4. Kekinian

Sedangkan komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi empat macam diantaranya:

1. Perangkat keras,

2. Data, Data dalam basis data mempunyai sifat terpadu (integrated) dan berbagi (shared)

3. Perangkat Lunak 4. Pengguna.

2.2.7.3. My Structured Query Language ( MySQL)

MySQL ( My Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengakses basis data yang tergolong relasional. Standar SQL mula-mula didefinisikan oleh ISO (international Standards Organization) dan ANSI (the American National Standards Institute) yang dikenal dengan sebutan MySQL 86. Pemahaman terhadap MySQL sangat bermanfaat karena kita juga bisa memanfaatkannya untuk keperluan pemrograman.

MySQL adalah aplikasi atau sistem untuk mengelola database atau manajemen data. Untuk menyimpan data dan informasi ke computer kita menggunaka data, contoh kita menyimpan data karyawan pada suatu perusahaandan memasukkan pada suatu file. File data yang dikelompokan inilah yang disebut database, dan MySQL bertugas mengatur dan mengelola data-data pada database. Dalam mengelola database MySQL


(51)

36

menggunakan struktur atau kerangka yang berbentuk tabel. Dalam tabel-tabel itulah data diatur dan di kelompokan[9].

MyAQL banyak digunakan dan menjadi pilihan karena berbagai keunggulan. Yang utama diantaranya karena aplikasinya gratis, dan bisa dipakai oleh siapa saja. Selain itu MySQL dikenal sebagai sistem database yang efisien dan reliable, proses query MySQL cepat dan mudah, sehingga cocok sekali digunakan untuk aplikas berbasis web. MySQL juga mudah dihubungkan dengan berbagai bahasa pemrograman dan aplikasi, sehingga tingkat kompatibilitasnya tinggi, disamping iyu kode-kode perintah MySQL bisa dibilang “sederhana” sehingga mudah di mengerti oleh programmer untuk membangun suatu aplikasi[9].

Sebenarnya MySQL tidak terbatas hanya untuk mengambil data (query), tetapi juga dapat kita pakai untuk menciptakan tabel, menghapus tabel, menambahkan data ke tabel, menghapus data pada tabel. MySQL dalam sebuah database websites merupakan sekumpulan data yang disusun dengan aturan tertentu sehingga memudahkan kita dalam mengelola dan memperoleh informasi darinya. Tabel MySQL juga dapat dimanipulasi sesuai kebutuhan kita

Kelebihan:

a. Mendukung transaksi

b. Kemudahan management database c. Security yang baik

d. Stabil dan tangguh e. Bebas download (Free)

f. Fleksibel dengan berbagai pemrograman Kelemahan :

a. Sulit untuk menambah feature

b. Tidak cocok untuk aplikasi yang kompleks

c. Data yang ukurannya lebih besar akan mengalami keterlambatan proses.


(52)

PHP adalah salah satu bahasa Sever-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa Server side, maka PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browse adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP anda tidak akan terlihat.

Hampir semua aplikasi berbasis web bias dibuat dan dijalankan dengan PHP, namun kelebihan utama PHP adalah konektivitasnya dengan database. PHP mampu mengolah data pada berbagai platform database, namun yang paling ideal dan banyak digunakan adalah menggunakan database MySQL. PHP+MySQL menjadi standar bagi pembuatan web dinamis saat ini, hal ini dikarenakan keduanya open source, sehingga bisa digunakan siapa saja dengan bebas. PHP juga dianggap mudah untuk dipelajari, sehingga tidak diperlukan pengetahuan mendalam tentang pemrograman untuk memahaminya[9].

PHP merupakan bahasa script yang digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. Dinamis dalam berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. Oleh karena itu, spesifikasi server lebih berpengaruh pada eksekusi dari script PHP daripada spesifikasi client. Namun tetap diperhatikan bahwa halaman yang dihasilkan tentunya harus dapat dibukan browser pada client. Dalam hal ini versi html yang digunakan harus didukung oleh browser client.

2.2.7.5. Diagram Hubungan Entitas / Entity Relation Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :


(53)

38

Gambar 2.3 ERD Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

1. Entitas

Entitas merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

2. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

3. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

a. One To One Relationship

Yang berarti, entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan 1 entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan B berhubungan paling banyak 1 dengan entitas pada himpunan entitas B.

Berikut gambar one to one relationship dijelaskan gambar 2.4 :


(54)

Gambar 2.4 One to One Relationship b. One To Many Relationship

Yang berarti, entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B, hubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Berikut gambar one to many relationship dijelaskan gambar 2.5 :

Gambar 2.5 One to Many Relationship

c. Many To Many Relationship

Yang berarti, entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak pada himpunan entitas B dan begitu juga sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak dengan himpunan entitas B.

Berikut gambar many to many relationship dijelaskan gambar 2.6 :

Gambar 2.6 Many to Many Relationship

2.2.7.6. Diagram Aliran Data / Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai


(55)

40

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks. Diagram kontek adalah suatu diagram alir yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan dibangun secara uraian dapat dikatakan bahwa diagram kontek berisi siapa saja yang memberikan data (input) kesistem serta kepada siapa saja data informasi yang harus dihasilkan sistem.

Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :

1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.

2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama.

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram alir data atau data flow diagram antara lain :

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar atau external entity merupakan kesatuan luar di lingkungan sistem, bisa berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan bagi sistem atau keluaran dari sistem.

2. Proses (Process)

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan.


(56)

transitif.

3. Arus Data (Data Flow)

Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer. Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda.

4. Penyimpanan Data (Data Storage)

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.


(57)

49

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Dalam membangun sebuah aplikasi harus bisa dilakukan sebuah tahapan analisis terhadap sistem. Hal ini dilakukan untuk dapat mengantisipasi setiap kesalahan yang mungkin akan muncul selama proses pembangun aplikasi. Proses analisis dilakukan terhadap seluruh komponen sistem yang sedang digunakan dan yang dibutuhkan dalam pembangun aplikasi.

Analisis harus dilakukan sesuai dengan komponen yang digunakan dan seluruh kebutuhan yang mendukung aplikasi. Baiknya analisis dilakukan secara teliti karena hal ini akan memberikan kemudahan dalam proses pembangunan aplikasi. Bila analisis tidak dilakukan secara teliti tidak menutup kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam proses pembangunannya.

3.1.1 Analisis Prosedur Pada Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis ini dilakukan pada sistem untuk mengetahui jalannya suatu proses yang ada di dalamnya. Selain itu juga untuk mengetahui siapa saja pelakunya dan data apa saja yang dibutuhkan serta informasi apa saja yang dihasilkan. Terdapat beberapa prosedur yang terlibat dalam pengolahan sistem informasi penilaian kinerja karyawan, diantaranya :

1. Prosedur pengolahan data kehadiran

2. Prosedur pengolahan penilaian kinerja karyawan 3. Prosedur pengolahan penilaian kinerja manager

3.1.1.1. Prosedur pengolahan data kehadiran

Prosedur ini merupakan prosedur dimana data kehadiran dari setiap karyawan akan dikelola. Pengolahan


(58)

flowmap seperti pada gambar 3.1 dan di uraikan sebagai berikut :

1. Setiap karyawan melakukan proses pendataan kehadiran. Data kehadiran karyawan dikelola oleh bagian HRGA.

2. Bagian HRGA melakukan rekap data kehadiran karyawan selama 1 bulan.

3. Rekap data kehadiran karyawan tersebut diberikan pada bagian QA. Bagian QA menyimpan data kehadiran karyawan kedalam file kemudian melakukan

pencetakan data kehadiran karyawan sebagai sebuah laporan.

4. Laporan kehadiran karyawan tersebut didistribusikan pada manager terkait untuk dilakukan perhitungan kinerja karyawan.


(59)

51

A1 = Arsip data kehadiran A2 = laporan kehadiran

Gambar 3. 1 Prosedur pengolahan data kehadiran karyawan

3.1.1.2. Prosedur pengolahan penilaian kinerja karyawan

Prosedur ini dimaksudkan untuk mengolah data penilaian kinerja dari setiap karyawan. Selain penilaian dari keseharian mereka yang akan direkap secara perbulan juga akan ada penilaian dari data kehadiran. Adapun prosedur yang ada dalam pengolahan penilaian kinerja karyawan digambarkan dalam bentuk flowmap seperti pada gambar 3.2 dan dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Bagian QA melakukan pelaporan dan pencetakan hasil rekap kehadiran karyawan dan memberikannya pada manager terkait.


(60)

berdasarkan Key Performance Indicator yang telah ditetapkan.

3. Manager terkait melakukan perhitungan kinerja dengan cara menghitung keseluruhan nilai yang ada pada indikator kinerja yang dikalkulasikan dengan nilai dari kehadiran karyawan. Hasil perhitungan kinerja tersebut kemudian diserahkan kepada bagian QA.

4. Bagian QA memasukan data hasil penilaian kinerja karyawan per bagian kedalam file karyawan. Setelah melakukan pengolahan laporan hasil kinerja karyawan bagian QA membuat laporan yang diserahkan pada General Manager dan Controller Finance.

5. General Manager yang telah menerima laporan hasil kinerja karyawan melakukan pengecekan pada laporan tersebut. Setelah pengecekan selesai, dilakukan pengolahan laporan hasil kinerja karyawan. Dari pengolahan laporan tersebut General Manager akan mengambil keputusan bagi karyawan sesuai dengan hasil kinerja karyawan.

6. Hasil keputusan kinerja karyawan diberikan pada bagian Controller Finance untuk dibuatkan lampiran yang akan diberikan pada bagian QA dan manager terkait.

7. Di bagian QA lampiran keputusan hasil kinerja tersebut akan direkap kedalam file.

8. Pada bagian manager terkait lampiran keputusan tersebut dikelola menjadi surat pemberitahuan keputusan hasil kinerja karyawan yang kemudian diberikan kepada karyawan yang bersangkutan.


(61)

53

B1 = Laporan hasil penilaian karyawan B2 = Data keputusan kinerja

B3 = Arsip keputusan hasil kinerja di bagian QA

B4 = Arsip keputusan hasil kinerja di bagian manager terkait

Gambar 3. 2 Prosedur pengolahan penilaian kinerja karyawan 3.1.1.3. Prosedur pengolahan penilaian kinerja manager


(62)

penilaian kinerja dari masing-masing manager bagian yang dilakukan oleh General Manager. Adapun prosedur yang ada dalam pengolahan penilaian kinerja karyawan digambarkan dalam bentuk flowmap seperti pada gambar 3.3 dan dapat di jelaskan sebagai berikut :

1.Bagian QA melakukan pelaporan hasil rekap absensi karyawan dan memberikannya kepada General Manager.

2.General Manager menerima laporan kehadiran setiap

manager bagian dari bagian QA. Laporan kehadiran manager dikelola untuk menghasilkan penilaian kinerja manager. Hasil tersebut diberikan kepada bagian Controller Finance.

3.Hasil penilaian kinerja tersebut dimasukan kedalam file karyawan kemudian dibuatkan lampiran yang akan didistribusikan pada bagian QA dan manager terkait.


(63)

55

C = Arsip hasil penilaian kinerja manager

Gambar 3. 3 Prosedur pengolahan penilaian kinerja manager 3.1.2 Analisis permasalahan


(64)

permasalahan yang ada pada prosedur-prosedur yang sedang berjalan saat ini Alam Wisata Cimahi. Adapun analisis permasalahan yang ada saat ini adalah sebagai berikut :

1. Tidak adanya sebuah sistem informasi yang dapat memberikan kemudahan kepada bagian Quality Assurance, HRGA dan manager terkait untuk mengelola data karyawan, data kehadiran dan penilian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi.

2. Penyampaian informasi yang berrkaitan dengan penilaian kinerja karyawan belum dapat terlerasikan dengan cepat dan akurat.

3. Kurang optimalnya penyampaian keputusan hasil evaluasi penilaian kinerja karyawan di Alam Wisata Cimahi.

3.1.3 Analisis Key Performance Indicator (KPI)

Keunggulan Key Performance Indicator dibandingkan dengan indikator-indikator kinerja lainnya adalah bahwa Key Performance Indicator merupakan indikator kunci yang benar-benar mampu mempresentasikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Jumlah indikator kinerja yang dipilih sebagai Key Performance Indicator ini biasanya tidak banyak, namun demikian hasil pengukuran melalui indikator tersebut dapat digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan[6].

Setiap nilai Key Performance Indicator memiliki format yang berbeda-beda dan berasal dari divisi yang berbeda-beda pula. Karena Key Performance Indicator harus melewati serangkaian analisis maka setiap divisi yang terlibat bertanggung jawab pada setiap data yang ditambahkan atau yang dirubah.

Sebagai contoh sebuah sebuah perusahaan akan menerapkan Key Performance Indicator memiliki beberapa


(65)

57

komponen yang diantaranya uraian pekerjaan, alur kerja dan hasil yang diharapkan. Semua itu ada dalam area kinerja utama yang akan menghasilkan sebuah Key Performance Indicator. Pengukuran penilaian hasil kerja karyawan dilakukan melalui identifikasi, definisi, ukur, pemantauan dan pelaporan. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan ketentuan dari perusahaan.

Ketika direkrut oleh organisasi, seorang karyawan/pegawai mempunyai tugas tertentu. Karyawan harus melakukan pekerjaan tertentu, mempunyai tanggung jawab tertentu, dan melaksanakan aktivitas tertentu. Sepanjang karirnya, seseorang dapat mempunyai sejumlah pekerjaan.

Analisis pekerjaan adalah proses pengumpulan informasi mengenai pekerjaan. Hasil analisis pekerjaan berupa informasi mengenai pekerjaan. Pertama, informasi mengenai pekerjaan digunakan untuk menyusun job description atau deskripsi pekerjaan. Kedua, informasi tersebut juga digunakan untuk menyusun sistem evaluasi kinerja (lihat Gambar 3.4). Dalam menyusun sistem evaluasi kinerja, hasil analisis pekerjaan digunakan untuk menyusun tujuan dan rencana kinerja karyawan yang melaksanakan pekerjaan.

Ketiga, informasi hasil analisis pekerjaan dilakukan untuk menyusun standar kinerja. Dengan informasi hasil analisis pekerjaan pekerjaan yang akurat, standar kinerja dapat disusun secara akurat, reliabel dan dapat dicapai oleh karyawan disamping memenuhi harapan organisasi. Keempat, informasi hasil analisis digunakan untuk menyusun dimensi dan indikator instrumen evaluasi kinerja. Selain itu, informasi tersebut juga digunakan untuk menentukan jenis instrumen yang cocok untuk mengukur kinerja karyawan.


(66)

Gambar 3. 4 Hubungan antara Analisis Pekerjaan dengan Evaluasi Kinerja[5].

3.1.4 Analisis penilaian kinerja karyawan

Di Alam Wisata Cimahi, manager terkait melakukan penilaian kinerja karyawan berdasarkan Key Performance Indicator yang telah ditetapkan. Model penilaian kinerja yang akan digunakan di Alam Wisata Cimahi adalah model esai. Model esai adalah metode evaluasi kinerja yang penilaiannya merumuskan hasil penilaian dalam bentuk esai. Isi esai melukiskan kekuatan dan kelemhan indikator kinerja karyawan yang dinilai. Model ini menyediakan peluang yang sangat baik untuk melukiskan kinerja ternilai secara terperinci. Manager melakukan perhitungan kinerja dengan cara menghitung keseluruhan nilai yang ada pada indikator kinerja yang dikalkulasikan dengan nilai dari kehadiran karyawan. Hasil perhitungan kinerja tersebut kemudian diserahkan kepada bagian QA. Bagian QA memasukan data hasil penilaian kinerja karyawan per bagian kedalam file karyawan. Setelah melakukan pengolahan laporan hasil kinerja karyawan bagian QA membuat laporan yang diserahkan pada General Manager dan Controller Finance. Karyawan merupakan bagian terpenting dalam sebuah perusahaan.

Setiap perusahaan memiliki tujuan yang diinginkan baik dari sudut organisasi yang dibentuk maupun dari sudut lainnya seperti


(67)

59

SDM (Sumber Daya Manusia). SDM sangat mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan jika SDM yang memilki keterampilan yang baik, maka perusahaan memilki keuntungan yang lebih.

Dilihat dari fungsinya SDM yang ada di Alam Wisata Cimahi saat ini memerlukan peningkatan yang sangat tinggi. SDM yang dimaksud merupakan hasil kerja dari para karyawan di Alam Wisata Cimahi. Karyawan telah bekerja sesuai dengan bagian dan jabatan masing-masing. Tetapi Alam Wisata Cimahi memerlukan peningkatan hasil kerja karyawan yang dapat menunjang kelangsungan perusahaan.

Evaluasi kinerja merupakan proses pengukuran, yaitu mengukur kenerja karyawan. Pengukuran adalah penetapan angka atau kata-kata pada butir-butir, keadaan, kejadian, atau kinerja untuk menunjukan adanya perbedaan. Penilaian kinerja karyawan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas dari SDM yang ada saat ini. Hasil dari penilaian kinerja karyawan membantu perusahaan agar dapat mengambil keputusan secara bijak, begitupun di Alam Wisata Cimahi. Dengan menggunakan Key Performance Indicator penilaian kinerja karyawan dilakukan secara berkala. Dengan demikian Alam Wisata Cimahi dapat mengetahui kemajuan dan kemunduran tingkat kinerja dari karyawan. Hasil yang di dapat lebih detail karena menggunakan tolak ukur Key Performance Indicator yang memberikan penilaian secara personal sesuai dengan jabatang dan bagian masing-masing karyawan. Setiap karyawan dituntut untuk dapat menghasilkan kepuasan kinerja sesuai dengan target yang telah ditentukan. Sebagai contoh, pada periode bulan oktober Alam Wisata Cimahi menargetkan hasil kinerja karyawan pada masing-masing bagian meningkat sebanyak 5%. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pendapatan secara financial di Alam Wisata Cimahi. Dengan demikian setiap bagian dituntut untuk dapat menghasilkan kinerja


(68)

terlihat pada gambar 3.5 berikut ini :

0 10 20 30 40 50 60

Jul Agust Sept Oct

HRGA

Operational

M arketing

Acounting& Finance

Gambar 3. 5 Grafik penilaian kinerja karyawan

Penilaian Penilaian kinerja karyawan memiliki nilai dan bobot yang berbeda. Di Alam Wisata Cimahi bobot penilaian kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3. 1 Bobot penilaian kinerja karyawan

Dimensi penilaian Indikator penilaian kinerja Bobot

HASIL KERJA PRESTASI KERJA 50%

PERILAKU KERJA DISIPLIN KERJA 10%

INISIATIF 7%

TANGGUNG JAWAB 13%

SIFAT PRIBADI KEPEMIMPINAN 5%

KEJUJURAN 10%

Kehadiran - 5%

Jumlah Total 100%

Penilaian Penilaian kinerja karyawan pada setiap jabatan memiliki bobot nilai yang berbeda-beda. Batasan hasil penilaian kinerja karyawan juga berbeda-beda tergantung pada jabatan masing-masing karyawan. Deskripsi nilai akhir penilaian kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :


(69)

61

Tabel 3. 2 Deskripsi Nilai Akhir Karyawan dan Manager

Jabatan Nilai Keterangan

MANAGER 100 Istimewa

99-90 Sangat baik

89-80 Baik

79-70 Sedang

69-50 Buruk

49-0 Sangat buruk

Jabatan Nilai Keterangan

KARYAWAN 100-90 Sangat baik

89-80 Baik

79-70 Sedang

69-50 Buruk

49-0 Sangat buruk

Total bobot penilaian dikalkulasikan secara keseluruhan setelah nialai seluruh indikator ditemukan, maka untuk mencari nilai akhir jumlah nilai akan dikalikan dua. Dari hasil skor yang di dapat perusahaan dapat menentukan keputusan apa yang akan diambil untuk karyawan yang bersangkutan. Penjelasan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

...

Ket : = Nilai dimensi

= jumlah seluruh nilai dari masing- masing jenis indikator

= Bobot Nilai

Setelah nilai indikator ditemukan, nilai tersebut akan dikalkulasikan secara keseluruhan.

. ....


(1)

Penilaian Kinerja (2)

Penilaian kinerja yang ada di AWC menggunakan

beberapa cangkupan diantaranya :


(2)

Penilaian Kinerja (3)

Dimensi penilaian

Indikator penilaian kinerja Nilai

1 2 3 4 5

HASIL KERJA

PRESTASI KERJA

1.Terampil dalam melaksanakan tugas

2.Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas 3.Mempunyai kecakapan dan menguasai segala

seluk beluk bidang tugasnya dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya

4.Mempunyai keterampilan yang sangat baik dalam melaksanakan tugasnya

5.Selalu bersungguh-sungguh dan tidak mengenal waktu dalam melaksanakan tugasnya

6.Mempunyai kesehatan jasmani dan rohani yang baik

7.Selalu melaksanakan tugasnya berdaya guna dan berhasil guna

8.Hasil kerja jauh melebihi hasil kerja rata-rata yang ditentukan, baik dalam arti mutu maupun jumlah

9.Menguasai kecakapan dan menguasai segala seluk beluk bidang tugasnya

10. Mempunyai keterampilan yang baik dalam melaksanakan tugasnya dalam sebuah tim 11. Mempunyai pengalam an yang luas dibidang

tugasnya

12. Selalu bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya dalam sebuah tim 13. Mampu bekerjasama dengan orang lain

menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan 14. Mampu menampilkan hasil kerja yang teliti

pada sebagian besar hasil kerjanya dengan tingkat kesalahan yang minim


(3)

Diagram konteks


(4)

(5)

Kesimpulan

1. Pembangunan Sistem Informasi penilaian kinerja

karyawan ini dapat sesuai dengan tujuannya yaitu

sistem informasi yang dapat membantu pihak Alam

Wisata Cimahi dalam melakukan pengolahan data

karyawan dan penilaian kinerja karyawan

2. Sistem informasi ini dapat memberikan informasi

yang berkaitan dengan penilaian kinerja karyawan

secara cepat dan akurat

3. Sistem ini juga dapat memberikan informasi data

karyawan dan hasil evaluasi penilaian kinerja


(6)