Novi Nur Widayanti, 2013 Pengaruh Risiko Investasi Saham Terhadap Pengembalian Saham
Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar DI BEI Periode 2009-2011
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot.
3.2.6.4 Uji t Statistik
Untuk melihat pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan Uji t. Rumus Uji t yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Dimana: β
i
= koefisien regresi masing-masing variabel X Sβ
i
= standar error dari β
i
│ t │mengikuti distribusi t-students dengan derajat kebebasan dk = n – k –i
Dasar pengambilan keputusan untuk penerimaan dan penolakan Ho untuk uji dua pihak adalah sebagai berikut:
Ho ditolak = t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
-t
tabel
. Ho diterima
= -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
.
3.2.6.5 Uji F Statistik
Novi Nur Widayanti, 2013 Pengaruh Risiko Investasi Saham Terhadap Pengembalian Saham
Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar DI BEI Periode 2009-2011
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama simultan digunakan Uji F dengan rumus sebagai
berikut:
Dimana: F
= Nilai F
hitung
MS regresi = Mean Square regresi
MS residual = Mean Square residual
Pernyataan hipotesis statistik untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: H
diterima = F
hitung
≤ F
tabel
H ditolak = F
hitung
F
tabel
Derajat kebebasan dk = n-k-1 dengan tingkat signi fikan α = 5,
dimana k adalah banyaknya variabel bebas dan n adalah ukuran sampel. Jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
berarti H ditolak, artinya bahwa variabel-variabel
bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.
3.2.6.6 Analisis Koefisien Determinasi
Novi Nur Widayanti, 2013 Pengaruh Risiko Investasi Saham Terhadap Pengembalian Saham
Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar DI BEI Periode 2009-2011
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien adalah
antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi yang kecil, kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati 1 berarti bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Perhitungan koefisien determinasi:
Untuk menentukan kriteria interpretasi hubungan koefisien determinasi, penulis mendasarkan pada ketetapan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto
2006:276.
Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi
Interval Koefisien besarnya nilai R
Interpretasi
0,801-1,000 Tinggi
0,601-0,800 Cukup
0,401-0,600 Agak rendah
0,201-0,400 Rendah
0,000-0,200 Sangat rendah
Novi Nur Widayanti, 2013 Pengaruh Risiko Investasi Saham Terhadap Pengembalian Saham
Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar DI BEI Periode 2009-2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya:
1. Risiko saham pada perusahaan makanan dan minuman tahun 2009-2011
bila dilihat dari risiko sistematis beta mengindikasikan bahwa saham perusahaan makanan dan minuman berisiko rendah, sedangkan bila dilihat
dari risiko tidak sistematis standar deviasi memiliki risiko yang tinggi. 2.
Pengembalian saham yang diterima investor dari sektor makanan dan minuman banyak yang mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini
dikarenakan imbas dari krisis ekonomi global pada tahun 2008. Keadaan perekenomian dunia yang mengalami ketidakstabilan pada periode tahun
2008-2009 menjadi sebuah fenomena yang sangat luar biasa sehingga berdampak kepada terjadinya krisis global yang pada akhirnya menjadi
ancaman terhadap dunia usaha dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Dampak krisis global ini sangat dirasakan oleh perusahaan-perusahaan
dikarenakan menurunnya daya beli masyarakat yang berimbas kepada menurunnya pendapatan perusahaan dari hasil penjualan barang