Neneng Dewi Wahyuni,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. Sumber Belajar Mengajar
Sumber-sumber belajar mengajar di SDN 1 Bunder sudah memadai banyak berbagai sumber yang dipakai buku-buku dari berbagai penerbit seperti
Yudhistira, Erlangga, SPK, Intan Pariwara dan buku Bos dari Pusat maupun dari Propinsi.
5. Faktor Fasilitas Sekolah
Pada umumnya fasilitas yang tersedia di SDN 1 Bunder sudah memadai karena SD ini mendapat bantuan dari Propinsi sehingga dalam bangunan sudah
bagus. Dengan ruang kelas yang cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
6. Sikap Kepala Sekolah
Sikap pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah dan rekan guru sangat mendukung terhadap pelaksanaan penelitian ini. Mereka proaktif membantu dan
memfasilitasi mulai dari perencanaan sampai pada tahap akhir. Disamping itu, penelitian ini dirasakan banyak membantu dan meningkatkan kualitas
pembelajaran, seperti pembuatan soal dan membuat data observasi. Hal ini menjadi sumbangsih dengan diadakannya penelitian ini. Studi komperatif
memberi motivasi kepada guru untuk melanjutkan studi pendidikan dan latihan yang ada kaitannya dengan peningkatan mutu pembelajaran khususnya di SDN 1
Bunder.
B. Deskripsi Awal Pembelajaran
Neneng Dewi Wahyuni,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan tujuan penelitian tindakan kelas,yaitu meningkatkan dan memperbaiki pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru,peneliti melakukan
observasi untuk mengetahui hasil pembelajaran IPA sebelum menggunakan pendekatan inkuiri yang dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2012, pukul
08.00-09.45 pada mata pelajaran IPA dengan materi struktur tumbuhan. Kegiatan awal yang dilakukan dalam pembelajaran adalah guru
memberikan tes awal pada peserta didik yang hasilnya dapat dikaji dan ditindaklanjuti untuk dijadikan indikator dalam penyusunan tindakan.Adapun nilai
tes awal dengan konsep gaya dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Daftar Nilai Tes Awal
No Nama Siswa
Nilai Tes
No Nama Siswa
Nilai Tes
Ket
1 AW
60 21 MA
50 KKM: 65
2 DR
40 22 NS
40 3
RM 50
23 RHM 55
4 ER
55 24 RNF
70 5
LM 50
25 RA 60
6 RS
40 26 SSU
75 7
So 50
27 SFH 30
8 Tr
20 28 SA
70 9
YP 70
29 So 60
10 AR
40 30 WN
40 11
AR 40
31 WS 70
12 AR
75 32 ZZM
45 13
AK 30
33 GS 40
14 AM
40 34 SS
60 15
AAW 55
35 MR 75
16 DN
50 36 IF
50 17
HA 55
37 FR 55
18 IH
70 38 JN
60 19
IN 40
39 SN 60
Neneng Dewi Wahyuni,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
20 MRC
70 40 WS
40
Jumlah 2105
Rata-rata 53
Dari tabel hasil tes tersebut dapat dianalisa bahwa katagori nilai baik
diatas KKM sudah ada, akan tetapi kebanyakan dari mereka masih ada yang mendapatkan nilai di bawah KKM, sehingga nilai yang di dapat masih termasuk
dalam katagori kuranggagal. Nilai tes awal tersebut dapat diklasifikasi pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Klasifikasi Nilai Tes Awal
No Nilai Tes
Jumlah Siswa Persen
Katagori
1 86-100
- -
Baik Sekali 2
76-85 -
- Baik
3 65-75
15 37
Cukup 4
0-64 25
63 Kurang
Jumlah 40
100
Dari tabel di atas diperoleh data bahwa siswa yang mendapat nilai dengan katagori baik sekali tidak ada, yang mendapat nilai baik juga tidak ada,yang
mendapatkan nilai cukup sebanyak 15 orang 37, dan sisanya dalam katagori kuranggagal 63. Jadi dapat disimpulkan siswa belum sepenuhnya mengerti
dengan materi yang diajarkan dan nilai yang didapat masih dibawah nilai KKM. Ini terlihat pada hasil belajar siswa yang pada umumnya masih kurang dari yang
diharapkan. Untuk itu guru perlu melakukan perbaikan pembelajaran agar nilai hasil belajar siswa lebih meningkat.
Neneng Dewi Wahyuni,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dari nilai tes pada awal pembelajaran dan klasifikasi berdasarkan katagori baik sekali, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali atau gagal untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Grafik 4.1.
Grafik 4.1. Nilai Tes Awal Pembelajaran
Proses pembelajaran yang terjadi banyak dilakukan oleh guru, sedangkan siswa hanya mengamati saja tanpa melakukan kegiatan percobaan dan berinteraksi
dengan lingkungan sekitar yang ada di masyarakat. Akibatnya siswa kurang memahami materi pelajaran, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
yang kurang baik. Kegagalan pada awal pembelajaran ini salah satunya disebabkan oleh pemilihan pendekatan dan metode yang kurang tepat, sehingga
tidak ada pembuktian nyata dan partisipasi siswa yang rendah, tidak ada kerjasama antara siswa dengan siswa, dan siswa hanya terpaku pada guru dan satu
buku sumber saja. Untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam penyajian
materi hendaknya melibatkan keaktifan siswa, misalnya dengan melakukan
5 10
15 20
25
0-59 60-75
76-85 86-100
Kurang Cukup
Baik Baik Sekali
Neneng Dewi Wahyuni,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
percobaan langsung. Dengan pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pendapatnya, dapat lebih aktif, lebih kreatif dan menyenangkan serta dapat
berpikir kritis. Guru sebagai pasilitator harus dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih
aktif lagi dalam proses pembelajaran.
C. Pelaksanaan Penelitian