PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas Pada StrukturTumbuhanKelas IV SD Negeri 1 BunderKecamatanJatiluhurKabupaten Purwakarta.

(1)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Struktur Tumbuhan Kelas IV Di SDN 1 Bunder Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Tahun ajaran 2012 /2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

SyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikanDalam Bidang Pendidikan Dasar

oleh:

Neneng Dewi Wahyuni NIM. 0810553

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS PURWAKARTA


(2)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Struktur Tumbuhan Kelas IV di SDN 1 Bunder Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh :

NENENG DEWI WAHYUNI NIM. 0810553

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I

SUPRIH WIDODO, S.Si.MT NIP. 19801218 2005 01 1 001

Pembimbing II

Drs. H. BASUNI RACHMAN, S.Pd. M.Pd NIP. 19500702 1986 11 1 001

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dra. PUJI RAHAYU, M.Pd NIP. 19600601 198611 2 001


(3)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Struktur Tumbuhan Di Sekolah Dasar” dengan seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan tidak melakukan pengutipan atau penjiplakan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam dunia keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya bersedia menanggung resiko atau sangsi yang dijatuhkan kepada saya, apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini, dan ada kelainan dari pihak lain terhadap karya tulis saya ini.

Purwakarta, Desember 2012 Penulis


(4)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirahim……

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan karunia, hidayah,inayah, serta izin-Nyalah, penulis dapat menyusun skripsitentang Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Struktur Tumbuhan di Sekolah Dasar.

Penulisan laporan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan SD pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta, sekaligus bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam menggali, menciptakan, serta meningkatkan proses pembelajaran yang berkualitas dan bermanfaat, yang erat hubungannya dengan peningkatan prestasi siswa.

Mudah-mudahan sekripsi ini dapat memberikan setitik sumbangan yang berarti bagi pembaca khususnya bagi para pendidik. Atas keterbatasan ilmu penulis, maka jika ada kekeurangan dalam penulisan skripsi ini penulis menunggu saran dan keritik para pembaca.


(5)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

UCAPAN TERIMAKASIH

Selama membuat skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak maka penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada penguasa seluruh alam raya Allah SWT dan juga kepada kedua orang tua yang sudah membesarkan. Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tidak ternilai kepada :

1. Bapak Dr.Mamat Ruhimat, M.Pd. selaku Direktur UPI Kampus Purwakarta. 2. Ibu Dra. Puji Rahayu, M.Pd. selaku Ketua Program S1 Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta.

3. Bapak Suprih Widodo, S.Si,MT Selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan arahan, saran serta kritik selama penulisan skripsi.

4. Bapak Drs.H. Basuni Rachman, M.Pd. selaku Pembimbing II yang selalu memotivasi penulis untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikan profesi. 5. Bapak dan Ibu Dosen program S1 PGSD Kampus Purwakarta yang telah

membimbing dan memberi wawasan serta pengetahuan kepada penulis.

6. Bapak Yuyun Wahyu, S.Pd. yang telah memberikan ijin kepada penulis yang telah melakukan penelitian.

7. Rekan – rekan Guru SDN I Bunder yang selalu memberi dukungan dan motivasi, terutama Bapak Danen Ruswadi S.Pd. M.Pd. yang telah bersedia menjadi observer dan selalu memberikan masukkan baik kritik maupun saran. 8. Siswa – siswi SDN I Bunder khususnya kelas IV terimakasih atas bantuannya

selama penelitian.

Purwakarta, Desember 2012 Penulis


(6)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

NENENG DEWI WAHYUNI

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

LEMBAR PERNYATAAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

UCAPAN TERIMAKASIH v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GRAFIK ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang masalah 1 B. Rumusan masalah 4 C. Tujuan Penelitian 4 D. Manfaat Penelitian 5 BAB II PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR 6

A. Definisi Metode Inkuiri 6

B. Hasil Belajar 13

C. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 24

BAB III METODE PENELITIAN 28

A. Metode Penelitian 28 B. Tujuan penelitian 29 C. Manfaat penelitian 30 D. Prosedur penelitian 31 E. Lokasi dan Subjek Penelitian 35


(7)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

F. Instrumen dan Teknik Pengumpulan data 36 G. Analisis dan Penafsiran Data 37 H. Definisi Oprasional 40

BAB IV HASIL PENELITIAN 41

A. Deskripsi Lokasi Penelitian 41 B. Deskripsi Awal Pembelajaran 45 C. Pelaksanaan Penelitian 48 D. Pembahasaan Hasil Penelitian 60

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN KESIMPULAN 65

A. Kesimpulan 65

B. Implikasi 66

C. Rekomendasi 67

DAFTAR PUSTAKA 68


(8)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA 26 Tabel 4.1 Keadaan Siswa Kelas IV SDN 1 Bunder 42 Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Raport Siswa Kelas IV 42 Tabel 4.3 Data Pegawai dan Guru SDN 1 Bunder 43 Tabel 4.4 Daftar Nilai Tes Awal 46 Tabel 4.5 Klasifikasi Nilai Tes Awal 47 Tabel 4.6 Nilai Rata-rata Kelompok Pada Tindakan ke-I 50 Tabel 4.7 Daftar Nilai Tes Siklus I 51 Tabel 4.8 Klasifikasi Nilai Siklus I 52 Tabel 4.9 Nilai Rata-rata Kelompok Pada Tindakan ke-II 57 Tabel 4.10 Daftar Nilai Tes Siklus II 58 Tabel 4.11 Klasifikasi Nilai Siklus II 59 Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa 61 Tabel 4.13 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa 63


(9)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Nilai Tes Awal Pembelajaran 47 Grafik 4.2 Nilai Tes Siklus I 52 Grafik 4.3 Nilai Tes Siklus II 59 Grafik 4.4 Peningkatan Rata-rata dan kelulusan siswa 59


(10)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR GAMBAR


(11)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada StrukturTumbuhanKelas IV SD Negeri 1 BunderKecamatanJatiluhurKabupaten Purwakarta)

Oleh:

NENENG DEWI WAHYUNI NIM 0810553

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah proses pembelajaran IPA yang monoton yang hanya mengandalkan guru sebagai pusat informasi, sehingga siswa kurang berpikir kritis, kurang aktif dan kurang kreatif dalam kegiatan pembelajaran serta guru belum terampil dalam menggunakan alat peraga, dan metode yang digunakan belum tepat dalam pembelajaran IPA. Akibatnya nilai yang diperoleh sebagai hasil belajar juga tidak memuaskan. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti akan mengadakan penelitian dengan menggunakan metode inkuiri, sebab penggunaan metode inkuiri pada materi struktur tumbuhan dalam pembelajaran IPA di SD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: memperbaiki hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri.

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas, yaitu suatu penelitian untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPA di sekolah dasar, yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan alat pengumpul data berupa lembar observasi, tes hasil belajar, dan dokumen berupa foto dan gambar-gambar yang dapat menunjang penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan observasi dan refleksi.

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada materi struktur tumbuhan, dari hasil penelitian pada tes awal rata-rata siswa dibawah nilai KKM yaitu 60, dengan rata-rata nilai sebesar 53, sedangkan pada pelaksanaan siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 67 diatas nilai KKM, dan pada pelaksanaan siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat lagi menjadi 77 lebih baik dari siklus I.


(12)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.


(13)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Kendala lain yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA di tingkat sekolah dasar terletak pada hasil siswa yang rendah. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pembelajaran terdapat kendala baik dari siswa, guru dan metode pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran dilakukan.

Pelaksanaan pembelajaran dalam proses pendidikan merupakan kegiatan yang harus rencanakan secara matang agar hasil yang baik. Salah satu yang harus dilaksanakan pendidik dalam merencanakan proses belajar mengajar yang baik, bermutu dan dapat menyenangkan siswa adalah dengan cara menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa dan materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Artinya jika sebuah proses pembelajaran direncanakan sesuai dengan karakter siswa akan berhasil. Sehingga kreativitas siswa yang diharapkan akan dapat tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Berdasarkan observasi dan pengalaman yang dialami pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran bagi siswa kurang memperhatikan metode, media dan meteri belajar sehingga kreativitas siswa kurang maksimal. Selain hal tersebut di atas, para pendidik kurang mengetahui karakteristik metode pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga hal tersebut dalam


(14)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan atau penyampaian pembelajaran tidak berlangsung sebagaimana mestinya. Akibat dari kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran dapat mengakibatkan pengelolaan kelas dalam pembelajaran menjadi tidak baik, seperti siswa mengobrol, kurang perhatian ketika guru menjelaskan materi, pada akhirnya hasil belajar yang diharapkan menjadi tidak tercapai.

Dilihat dari kreativitas siswa dalam pembelajaran IPA cendrung pasif siswa hanya menerima materi yang diterangkan oleh guru sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa pun kurang maksimal atau dibawah rata-rata ketuntasan belajar minimum. Hal tersebut dapat terlihat dari rata-rata hasil ujian hanya mencapai 60,00. Sedangkan ketuntasan belajar minum dalam pembelajaran IPA adalah 65,00. Kenyataan tersebut memberikan gambaran bahwa proses pembelajaran belum berlangsung secara optimal. (KKM SDN 1 Bunder).

Adapun hubungan peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode inkuiri diharapkan memberikan dampak positif terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa karena dengan menggunakan metode inkuiri siswa diarahkan untuk mencari, menelaah dan memecahkan masalah sendiri serta mampu memberikan pengalaman nyata kepada siswa.

Oleh karena itu, pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan metode inkuiri.


(15)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan mengambil judul Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Struktur Tumbuhan di Sekolah Dasar. Dari pokok permasalahan di atas, dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimana proses belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri pada pembelajaran IPA konsep Struktur Tumbuhan di Kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

inkuiri pada pembelajaran IPA konsep Struktur Tumbuhan di Kelas IV Sekolah Dasar?

C.Tujuan Penelitian

Dari pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui proses belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri pada pembelajaran IPA konsep Struktur Tumbuhan di Kelas IV Sekolah Dasar?


(16)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu metode inkuiri pada pembelajaran IPA di Kelas IV Sekolah Dasar?

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak. Adapun manfaat secara khusus adalah sebagai berikut :

1. Memahami penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar khususnya di kelas IV.

2. Mempermudah pada siswa dalam memahami materi pelajaran yang disajikan dalam proses pembelajaran.

3. Membantu guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.

Sedangkan manfaat secara umum yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu cara dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar.

2. Sebagai cara guru memperbaiki proses pembelajaran di Sekolah Dasar.

3. Sebagai salah satu cara bagi guru dalam meningkatkan wawasan dalam penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.


(17)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB II

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

A

.

Definisi Metode Inkuiri

Salah satu metode pembelajaran dalam bidang Sains, yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif adalah metode inkuiri. David L. Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry (1993) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak: inkuiri merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inkuir berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury, 1993).

Menurut Mulyani Sumantri (1999) Metode inkuiri (penemuan) adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan informasi dengan tanpa bantuan guru. Sedangkan menurut Sumantri M. Dan Johar Permana (2000:142) adalah cara penyajian pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode Inkuiri memungkinkan para peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya, karena Metode Inkuiri melibatkan peserta didik dalam proses-proses mental untuk penemua suatu konsep berdasarkan informasi-informasi yang diberikan guru.


(18)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Moedjiono, dkk (1992) mengatakan bahwa metode penemuan adalah bentuk interaksi belajar mengajar yang yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi.

Dalam makalahnya Haury menyatakan bahwa metode inkuiri membantu perkembangan antara lain scientific literacy dan pemahaman proses-proses ilmiah, pengetahuan vocabulary dan pemahaman konsep, berpikir kritis, dan bersikap positif. Dapat disebutkan bahwa metode inkuiri tidak saja meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam Sains saja, melainkan juga membentuk sikap keilmiahan dalam diri siswa.

Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004)

Jadi Metode Inkuiri adalah pelaksanaan belajar mengajar dengan cara siswa mencari dan menemukan konsep dengan atau bantuan dari guru.


(19)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode inkuiri (scientificinquiry) metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup”. (Hamalik 2010:157). Artinya siswa diarahkan untuk berperan secara aktif dalam proses pembelajaran dengan difasilitasi oleh guru.

Dengan demikian tujuan penerapan metode inkuiri dalam penelitian membuat siswa dapat suatu proses tentang bagaimana pengetahuan dapat diciptakan. Untuk mencapai tujuan ini siswa dihadapkan pada suatu masalah yang belum diketahui, tetapi menarik. Namun harus didasarkan pada suatu gagasan yang dapat ditemukan.

1. Pengertian Metode Inkuiri

Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.


(20)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Inkuiri merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu”. Dengan kata lain, inkuiri berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury, 1993).

Menyimak pendapat para ahli tersebut mengenai metode inkuiri, meskipun dengan rumusan yang berbeda-beda namun dari segi makna tidak saling bertentangan karena sama-sama memberikan tekanan bahwa metode inkuiri itu adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu masalah secara kritis, logis, dan analis sehingga siswa dapat menemukan jawaban atau pemecahan dari masalah tersebut.

2. Tujuan Pengajaran Inkuiri

Tujuan dari pengajaran inkuiri membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskan keingintahuannya dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berpikir dan juga keterampilan berpikir kritis (Wina Sanjaya, 2006:197) 3. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Inkuiri

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan metode inkuiri menurut Ibrahim dan Nur, (2000: 13), antara lain sebagai berikut:


(21)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa terliibat pada aktivitas pemecahan masalah.

b. Mengorganisasikan siswa dalam belajar

Guru membantu siswa adalam mengidentifikasi dan mengorganisasikan tugas tugas yang berkaitan dengan masaklah serta menyediakan alat

c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen yang berkaitan dengan pemecahan masalah

d. Menyajikan atau mempresentasdikan hasil kegiatan

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang membantui mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

e. Mengevaluasi kegiatan

Guru membantu siswa untuk merefleksi pada penyelidikan dan proses penemuan yang digunakan

Langkah yang digunakan dalam metode inkuiri dimulai dengan mengajarkan beberapa pertanyaan dengan memberikan beberapa informasi secara singkat, diluruskan agar tidak tersesat. Berdasarkan bahan yang ada siswa didorong untuk berfikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum. Seberapa jauh guru dalam membimbing siswa tergantung pada kemampuan siswa


(22)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan materi yang dipelajari. Metode inkuiri memberi kesempatan siswa menyelidiki dan menarik kesimpulan.

Sedangkan secara umum, proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut (Wina Sanjaya, 2006:201)

a. Orientasi

Guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan guru dalam tahap ini adalah :

- Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh

siswa.

- Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk

mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan membuat atau merumuskan kesimpulan.

- Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam

rangka member motivasi belajar siswa. b. Merumuskan masalah

Guru membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki c. Merumuskan hipotesis

Guru mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan


(23)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

d. Mengumpulkan data

Guru mengajak siswa menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

e. Menguji hipotesis

Siswa menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

f. Merumuskan kesimpulan

Guru menunjukkan pada siswa data yang relevan terhadap materi pembelajaran yang dilakukan.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuiri

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan metode inkuiri (Wina Sanjaya, 2006:208). Metode inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena strategi ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya :

a. Kelebihan metode inkuiri

1) Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini lebih bermakna.

2) Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.


(24)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

4) Keunggulan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

b. Kekurangan metode inkuiri

1) Jika metode inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit pengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

2) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

3) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran, maka metode inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru

B. Hasil Belajar


(25)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan.. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.

Hasil belajar menurut Anni (2004:4) “merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar”.

Sedangkan menurut menurut Sudjana (1990:22) Hasil Belajar adalah “kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar sesuai dengan pengalaman yang telah dimiliki atau dialaminya. Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni: informasi verbal, kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 1990:22). Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu:


(26)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut. a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik

pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.

b. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.

d. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.


(27)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan

mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana.”Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya” (Sudjana, 2004:22).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

2.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar yang efektif. Para pakar dibidang pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dengan diketahuinya faktor-faktor-faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberi intervensi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang akan diperoleh. Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.


(28)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Faktor Internal

Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang atau melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah.

Faktor psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi belajar. Faktor-faktor tersebut diantaranya:

- Adanya keinginan untuk tahu

- Agar mendapatkan simpati dari orang lain. - Untuk memperbaiki kegagalan

- Untuk mendapatkan rasa aman. b. Faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua,sekolah, dan masyarakat.

1) Faktor yang berasal dari orang tua

Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagi cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Dalam hal ini dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara demokratis, otoriter, atau cara laisses faire.


(29)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cara atau tipe mendidik yang dimikian masing-masing mempunyai kebaikannya dan ada pula kekurangannya.

Menurut hemat peneliti, tipe mendidik sesuai dengan kepemimpinan Pancasila lebih baik dibandingkan tipe-tipe diatas. Karena orang tua dalam mencampuri belajar anak, tidak akan masuk terlalu dalam. Prinsip kepemimpinan Pancasila sangat manusiawi, karena orang tua akan bertindak ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Dalam kepemimpinan Pancasila ini berarti orang tua melakukan kebiasaan-kebiasaan yang positif kepada anak untuk dapat diteladani. Orang tua juga selalu memperhatikan anak selama belajar baik langsung maupun tidak langsung, dan memberikan arahan-arahan manakala akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam belajar.

Dalam kaitan dengan hal ini, Tim Penyusun Buku Sekolah Pendidikan Guru Jawa Timur (1989: 8) menyebutkan, “Di dalam pergaulan di lingkungan keluarga hendaknya berubah menjadi situasi pendidikan, yaitu bila orang tua memperhatikan anak, misalnya anak ditegur dan diberi pujian….” Pendek kata, motivasi, perhatian, dan kepedulian orang tua akan memberikan semangat untuk belajar bagi anak.

2) Faktor yang berasal dari sekolah

Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang ditempuh, dan metode yang diterapkan. Faktor guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya. Terhadap mata pelajaran, karena kebanyakan anak


(30)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memusatkan perhatianya kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Keterampilan, kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dari pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.

3) Faktor yang berasal dari masyarakat

Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Faktor masyarakat bahkan sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Pengaruh masyarakat bahkan sulit dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung perkembangan anak, masyarakat juga ikut mempengaruhi.

Selain beberapa faktor internal dan eksternal di atas, faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat disebutkan sebagai berikut:

1) Minat

Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat terhadap objek masalah maka dapat diharakan hasilnya baik. Masalahnya adalah bagainama seorang pendidik selektif dalam menentukan atau memilih masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa. Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan metode yang menarik. Karena itu pendidik/ pengajar perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain. 2) Kecerdasan


(31)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya seserorang. Orang pada umumnya lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekalah (Sumadi, 1989: 11).

3) Bakat

Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud (Utami, 1992: 17). Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan bakat merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar (Sumadi, 1989: 12). Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil.

4) Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri anak untuk melakukan sesuatu tindakan. Besar kecilnya motivasi banyak dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang ingin dipenuhi (Suharsimi, 1993: 88). Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan. Sedangkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, misalnya angka, ijazah, tingkatan, hadiah, persaingan, pertentangan, sindiran, cemoohan


(32)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

Dengan memiliki kemampuan pada suatu mata pelajaran, baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu dikembangkan, siswa diharapkan dapat mengalih gunakan kemampuan-kemampuan tersebut dalam mengahadapi masalah-masalah dalam berbagai bidang pelajaran. Kemampuan bernalar, kemampuan memilih strategi yang cocok dengan permasalahannya, maupun kemampuan menerima dan mengemukakan suatu informasi secara tetap dan cermat merupakan kemampuan umum yang dapat digunakan dalam berbagai bidang.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 2004:39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (Moedjiono, 1981:21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2004:39).

"Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya" (Surya M, 2004:14). Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi


(33)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

3. Penerapan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar

Sains bisa disebut juga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, Sehingga Sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih


(34)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. (Depdiknas, CD ROM KTSP 2006).

Sains diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan Sains perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep Sains dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran Sains sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran Sains di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Sains di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan


(35)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Mata Pelajaran Sains di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Adapun ruang lingkup bahan kajian Sains untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut :


(36)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas 3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Tidak semua materi dalam pelajaran Sains bisa disampaikan dengan metode inkuiri. Hanya materi-materi tertentu yang mungkin disampaikan dengan metode inkuiri. Kemudian tidak semua jenjang di Sekolah Dasar (SD) cocok menerapkan metode inkuiri dalam pelajaran Sains. Yang cocok menerapkan metode inkuiri dalam pelajaran Sains adalah kelas 4, 5 dan 6, terutama kelas 6 yang paling cocok menerapkan metode inkuiri dalam pembelajaran Sains.

C. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar 1. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentangalam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip sajatetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapatmenjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alamsekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya


(37)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didalamkehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Menurut Darmojo dan Kaligis (1991/1992:3) mengemukakan bahwa “IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objectif tentang alam semesta dan segala isinya”.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientificinquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap satuan pendidikan pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.


(38)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. (BNSP : 2006:485).

3. Ruang Lingkup

Menurut Badan Nasional Standar Pendidikan (2006:485) yang di tuangkan dalan standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas energi dan perubahannya meliputi: tumbuhan atau struktur tumbuhan, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

c. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

4. Standar Komptensi IPA Kelas IV

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tentang konsep tumbuhan atau struktur tumbuhan yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPA untuk kelas IV Sekolah Dasar. Untuk lebih


(39)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jelas dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel .2.1

STANDAR KOMPTENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPA

Standar kompetensi Kompetensi dasar

2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

1.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya.

1.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.

1.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya.

1.4 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya.


(40)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Permasalahan yang muncul pada penelitian ini berasal dari kegiatan pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapat gambaran mengenai penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran IPA di sekolah Dasar.

Menurut Suharsimi (Arikunto, 2009:3) “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Suhardjono (Arikunto, 2009:57) mengemukakan “bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti (dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti) di kelas atau sekolah tepat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran”.

Mc. Niff (Arikunto, 2009:102) “memandang penelitian tindakan kelas sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya.”Ebbut (Wiriaatmadja, 2005:12) mengemukakan bahwa “penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran.


(41)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pendapat Elliot (Wiriaatmadja, 2005:12) “melihat penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.” Kemudian Kemmis dan Car (Kasbolah 1998:13) “mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk yang bersifat refliktif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini.”

Sedangkan menurut Hopkins (Wiriaatmadja 2005:11) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah “penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru atau peneliti dalam upaya melakukan perbaikan proses pembelajaran dengan melihat dasar permasalahan yang terdapat di dalam kelas kemudian guru atau peneliti mengumpulkan data dan mencari solusi untuk memecahakan masalah yang dihadapinya.

B.Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai


(42)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas.

Tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan kualitas praktek pembelajaran di sekolah, relevansi pendidikan, mutu hasil pendidikan dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Suyanto, Hasan, Sukarnyana, Wahjoedi (Kasbolah, 1998:32).

Mc.Niff (Arikunto, 2009:106) menegaskan “bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan disini terkait dengan memiliki konteks dengan proses pembelajaran.” Dalam hal ini Borg (Arikunto, 2009 :107) juga menyebutkan secara eksplisit “bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya, bukan bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.”

Berdasarkan kajian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengembangkan keterampilan mengajar serta perbaikan proses pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas merupakan sarana bagi guru untuk penyempurnaan proses dan hasil pembelajaran.

C. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Banyak manfaat yang dapat diraih dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas, terutama dalam komponen pendidikan atau pembelajaran di kelas antara lain mencakup : a) Inovasi pembelajaran; b) Penembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingakat kelas; c) Peningkatan profesionalisme guru.


(43)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam inovasi pembelajaran, guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan tumbuhan atau struktur tumbuhan mengajarnya agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya. Penelitian tindakan kelas memiliki kepedulian terhadap pemecahan persoalan-persoalan praktis yang dihadapi oleh manusia dalam pekerjaannya sehari-hari.

Dalam aspek pengembangan kurikulum, guru bertanggung jawab terhadap pengembangan kurikulum dalam level sekolah atau kelas, penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat jika digunakan sebagai salah satu sumber masukan. Penelitian tindakan kelas dapat membantu guru untuk lebih dapat memahami hakikat secara empirik dan bukan hanya sekedar pemahaman yang bersifat teoritik.

Selanjutnya penelitian tindakan kelas dilihat dari aspek peningkatan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran, memiliki manfaat yang sangat penting, guru yang profesional tentu tidak enggan untuk melakukan perubahan-perubahan dalam praktek pembelajarannya sesuai dengan kondisi kelasnya dan kemudian meningkatkannya kearah perbaikan secara profesional.

Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas, diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan serta profesi pendidik.


(44)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus. Setiap siklus tidak hanya berlangsung satu kali, melainkan beberapa kali sampai tercapainya tujuan yang diinginkan. Pada tahap-tahap dalam siklus dilaksanakan peneliti dan guru sudah melibatkan diri secara aktif dan intensif dalam rangkaian penelitian.

Model siklus yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk spiral yang seperti dikembangkan Hopkins (Arikunto, 2009:105) yang meliputi: “tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, observasi dan refleksi.” Kemudian pada siklus berikutnya kegiatan peneliti pada dasarnya sama, tetapi adanya modifikasi dan koreksi pada setiap tahapnya. Adapun sistematika model tersebut menurut Hopkins dapat digambarkan sebagai berikut

PELAKSANAAN (ACTION)

RENCANA TINDAKAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN (ACTION) REFLEKSI

OBSERVASI

SIKLUS BERIKUTNYA

OBSERVASI

RENCANA TINDAKAN

SIKLUS KE-2 SIKLUS


(45)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Alur Pelaksanaan Tindakan PTK (Kasbolah, 1999:70)

Penelitian tindakan kelas terdiri dari rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Secara rinci tahap-tahap kegiatan penelitian dalam setiap siklus dijelaskan sebagai berikut:

1. Perencanaan a. Refleksi Awal

1. Memohon perijinan kepada Kepala Sekolah untuk melakukan penelitian tindakan kelas di kelas IV pada pelajaran IPA.

2. Memberitahukan kepada Rekan Sejawat (guru) tentang akan dilaksanakannya penelitian dikelas IV dalam pembelajaran IPA tentang struktur tumbuhan.

3. Berkomunikasi langsung dengan guru IPA kelas IV untuk mendapatkan informasi tentang jumlah dan keadaan siswa sekaligus merencanakan jadwal pelaksanaan penelitian sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan.

b. Perencanaan Tindakan

1. Menelaah kurikulum yaitu silabus dan program untuk menentukan indikator yang akan diajarkan pada pelaksanaan tindakan.

2. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan oleh guru sekaligus peneliti yang meliputi menyusun skenario pembelajaran.


(46)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menyiapkan dan membuat media yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan tindakan.

4. Membuat lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa pada saat belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran metode inkuiri.

5. Menentukan buku-buku sumber yang dapat mendukung pada saat pelaksanaan tindakan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Jenis pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas hendaknya selalu didasarkan atas pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program adalah optimal. Selain itu pelaksanaan tindakan sejalan dengan laju perkembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran di kelas.

3. Pengamatan/Observasi (Observe)

Kegiatan pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Istilah observasi lebih sering digunakan dalam penelitian tindakan kelas karena data atau informasi yang dikumpulkan adalah data tentang proses berupa perubahan kinerja pembelajaran. Walaupundata tentang hasil kegiatan pembelajaran juga diperlukan. 4. Refleksi/ Tindak Lanjut (Reflect)

Refleksi merupakan kegiatan analisis-sentesis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang diperoleh hendaknya dikaji dan difahami bersama (peneliti dan praktisi). Informasi yang terkumpul perlu diurai, dicari kaitan antara yang


(47)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya, dikaitkan dengan teori tertentu atau hasil penelitian yang relevan. Melalui proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap.

Tahapan penelitian yang dimaksud diatas adalah tahapan penelitian yang dimulai dari perencanaan tindakan (Planning), tahap pelaksanaan tindakan (Action), tahap pengamatan (Observe), tahap refleksi/tindak lanjut (Reflect), seperti itu seterusnya.

E. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian tentang penggunaan metode Inkuiri akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Bunder yang terletak di Desa Bunder Kec. Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat. Adapun yang menjadi alasan tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Bunder adalah sebagai berikut:

a. Sekolah Dasar Negeri 1 Bunder merupakan sekolah yang memungkinkan untuk melaksanakan penelitian dengan memiliki sarana dan prasarana memadai.

b. Kemampuan pada siswa yang bervariasi dilihat dari kemampuan intelektual siswa secara kognitif, afektif dan psikomotor.

c. Peneliti memiliki kedekatan secara emosional dikarenakan SDN 1 Bunder merupakan tempat melakukan aktivitas sebagai guru.

2. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 1 Bunder Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 40


(48)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa. Tediri dari 18 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Fokus penelitian ini adalah Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Konsep Struktur Tumbuhan di Sekolah Dasar.

F. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data diperlukan adanya instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan berjalan dengan baik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

a. Tes

Tes adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatau, baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan. Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tertulis.

b. Lembar Observasi

Lembar Observasi merupakan alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegaiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan.” (Sudjana, 2009:109). Pada penelitian ini observasi dilakukan terhadap siswadan peneliti ketika pembelajaran berlangsung, observasi dilakukan oleh rekan guru.

c. Dokumentasi


(49)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikumpulkan adalah data-data yang berkaitan dengan penelitian serta foto-foto kegiatan selama penelitian berlangsung.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi secara langsung mengenai segala situasi yang terjadi di kelas secara khusus pada pembelajaran matematika.

b. Siswa diberikan angket berupa pertanyaan-pertanyaan tentang situasi pada diri mereka selama diterapkannya metode Inkuiri.

c. Melakukan dokumentasi berupa pengumpulan data-data yang berkaitan dengan penelitian serta foto-foto kegiatan selama penelitian berlangsung.

d. Memberikan tes berupa soal-soal untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa.

e. Mencatatat kejadian-kejadian yang berlangsung selama penelitian.

G. Analisis dan Penafsiran Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan kategori data, validasi data dan interpretasi data. Berikut ini tahap analisis data yang digunakan pada penelitian ini:

1. Kategori Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang


(50)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penting dan apa yang dipelajari, memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Aktifitas dalam analisis data kualitatif adalah sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat dan diteliti. Makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data yang terkumpul akan semakin banyak, rumit dan kompleks. Maka perlu melakukan analisis data melalui reduksi data. Reduksi data yaitu merupakan kegiatan pemilihan, penyederhanaan pada hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang yang tidak perlu. Hasil dari reduksi data akan berupa data murni yang diuraikan secara singkat. Dengan demikian data yang telah direduksi akan menjadi lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka dilakukan penyajian data dalam bentuk teks naratif, sehingga mudah memahami makna yang terkandung didalamnya.

c. Verifikasi dan Kesimpulan

Verifikasi dilakukan untuk memperoleh kesimpulan yang kokoh, kesimpulan yang diperoleh pada saat melakukan reduksi data tidak boleh langsung dipercaya kebenarannya, tetapi masih perlu diverifikasi lebih lanjut dengan data yang ada. Langkah ini tetap dilakukan dengan cara diskusi dengan guru. Setelah diperoleh kesimpulan maka akan terdapat gambaran yang jelas dan terarah dari data yang telah dikumpulkan.


(51)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teratur menjadi teratur, mengolah dan menganalisis data serta memberikan makna dari data yang diperoleh dari hasil penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara analisis data kuantitatif atau statistik. Salah satu tugas statistik adalah mencari satu nilai, yaitu nilai yang dianggap sebagai nilai yang dapat mewakili semua data, nilai ini disebut sebagai nilai pusat. Nilai pusat yang digunakan dalam penelitian rata-rata atau mean.

Secara umum untuk menghitung nilai pusat tersebut menggunakan rumus

N x

X  

Keterangan : X = Nilai rata-rata yang dicari ∑x = Jumlah skor yang diperoleh N = Jumlah siswa

% 100 x n

f

P

Keterangan : P = Penilaian f = Frekuensi n = Jumlah Siswa 2. Validasi Data

Agar data yang diperoleh lebih valid, maka perlu dilakukan beberapa tindakan, yaitu:

a. Triangulasi Data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan (validitas) data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

b. Audit Trail yaitu pengecekan keabsahan temuan peneliti dan prosedur penelitian yang telah diperiksa dengan menginformasikan kepada sumber data pertama


(52)

Neneng Dewi Wahyuni,2013

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (peneliti dan siswa).

c. Member Check yaitu mengecek kebenaran data temuan peneliti dengan mengkonfirmasi dengan guru, mitra penelitian melalui refleksi diskusi pada setiap siklus sampai akhir keseluruhan pelaksanaan tindakan, sehingga terjaring data yang lengkap dan memiliki validitas serta reabilitas yang tinggi.

d. Interpretasi Data

Data yang telah diperoleh pada setiap siklus dikumpulkan secara sistematis sehingga dapat dijadikan acuan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Kemudian data yang diperoleh diinterpretasikan berdasarkan teori atau aturan yang diperoleh dari guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sebagai acuan untuk melakukan tindakan selanjutnya.

H. Definisi Operasional 1. Metode Inkuiri

Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan


(1)

Lampiran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS II)

Sekolah : SD Negeri 1 Bunder

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas / Semester : IV / I

Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi :

2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

B. Kompetensi Dasar

2.4 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya

C. Indikator

 Mendeskripsikan bagian-bagian yang dimiliki bunga

 Mendeskripsikan kegunaan bunga

D. Tujuan Pembelajaran** :

 Siswa dapat Mendeskripsikan bagian-bagian yang dimiliki bunga

 Siswa dapat Mendeskripsikan kegunaan bunga

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab Dan Ketelitian

E. Materi Essensial

Biji

Biji berguna sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan berbunga.Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua.

a. Tumbuhan berbiji terbuka

Bakal biji tumbuhan ini tidak dilindungi oleh daun buah.Contohnyapakis haji, melinjo, dan damar.

b. Tumbuhan berbiji tertutup

Tumbuhan berbiji tertutup bakal bijinya dilindungi oleh daun buah.Contohnya jeruk, mangga, kacang panjang, kacang tanah, dan salak.Berdasarkan keping bijinya, tumbuhan berbiji tertutup dibedakanmenjadi dua.


(2)

F. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa

1. Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi :

 Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan

(5 menit) 2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Siswa membawa macam-macam biji

Siswa mengelompokkan macam-macam biji yang sudah dikumpulkan

Elaborasi

 Siswa mendengarkan penjelasan tentang macam-macam biji

 Siswa membedakan biji yang sudah dikumpulkan

 Siswa mengidentifikasi apa saja perbedaan biji yang telah dikelompokkan

Konfirmasi

Siswa menjelaskan perbedaan macam-macam biji yang telah dikelompokkan

Siswa menyimpulkan perbedaan biji-biji yang telah diidentifikasi

(50 menit)

3. KegiatanPenutup

 Gurumenyimpulkan perbedaan macam-macam biji.

 Guru memberikan pengarahan bahwa pentingnya belajar macam-macam biji

(5 menit)

B. Media dan Sumber Belajar

 Buku BSE Kelas IV (Senang Belajar Ilmu Pengetahuan alam)

 Berbagai Macam gambar bunga

 Kertas gambar dan alat tulis

H. Penilaian

 Prosedur tes : Proses – hasil

 Aspek : Afektif, Psikomotorik, kognitif

 Bentuk tes : Tes Uraian

 Alat tes : Soal,

Mengetahui, Kepala Sekolah

Danen Ruswadi, S.Pd.,M.Pd

NIP. 19650101 198904 1 001

Purwakarta, 25 September 2012 Peneliti,

Neneng Dewi Wahyuni


(3)

Lampiran

Soal Tes Siklus II

Nama

: ………..

Kelas

: ………..

Hari, Tanggal

: ………..

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengen singkat dan jelas

1. Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi 2 bagian. Coba sebutkan!

Jawab

………

………

2. Tumbuhan berbiji tertutup dibedakan menjadi 2 bagian. Coba sebutkan!

Jawab

………

………

3. Sebutkan 3 contoh tumbuhan berbiji terbuka?

Jawab

………

………

4. Sebutkan 3 contoh tumbuhan berbiji tertutup?

Jawab

………

………

5. Tumbuhan jagung, dan salak termasuk tumbuhan berkeping!

Jawab

………

………


(4)

Lampiran

Kunci Jawaban Siklus I

1. Tumbuhan berbiji tertutup dan tumbuhan berbiji terbuka.

2. Tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil)

3. Pakis haji, melinjo dan damar

4. Jeruk, Mangga, Kacang panjang dan salak

5. Berkeping satu (monokotil)


(5)

Lampiran

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II

Nama Sekolah : SD Negeri 1 Bunder

Nama Guru :………..

Hari, Tanggal : Selasa, 25 September 2012

Petunjuk :

Berikut ini diberikan satu daftar proses pembelajaran dengan pengunaan Metode inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SD dengan pokok bahasan struktur bunga. berilah tanda ceklist pada kolom yang sesuai menurut penilaian anda.

Proses Pembelajaran Ya Tidak Komentar

A. Awal Pembelajaran

1. Guru mengenalkan sekilas materi yang akan dibahas 2. Guru memberikan apersepsi

3. Guru memotivasi siswa dengan menginformasikan bahwa materi ini berguna dalam kehidupan sehari-hari 4. Guru mengelompokkan siswa

5. Guru memberikan pengarahan

B. Aktivitas Saat Pembelajaran

1. Guru membimbing siswa untuk menemukan konsep yang sedang dipelajari

2. Siswa berdiskusi untuk menyatakan susunan daun 3. Guru berkeliling ke setiap kelompok dan sekali-kali

secara fisik bergabung dengan siswa.

4. Guru memotivasi siswa khususnya siswa yang kurang aktif dalam kelompok

5. Guru mengarahkan siswa untuk menyajikan jawaban mereka didepan kelas

6. Guru mengarahkan siswa lain untuk bereaksi memberikan respons terhadap jawaban temannya.

C. AkhirPembelajaran

1. Beberapa orang siswa menarik kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari

2. Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas 3. Guru memberikan tugas yang berkaitan dengan


(6)

Lampiran

LEMBAR KERJA SISWA

(Siklus II)

Kelompok

:………..

Nama

:

1.………..

2.………..

3.………..

4.………..

5.………..

I. Biji

Kumpulkan bermacam-macam biji yang tertera seperti dalam tabel. Kelompokkan

biji-biji tersebut dan berilah tanda (

) dalam kolom yang sesuai.

No

Nama

Tumbuhan

Jenis Biji

Biji Keping

Satu

Biji Keping

Dua

Biji Tertutup

Biji

Terbuka

1

Jagung

2

Padi

3

Mangga

4

Rambutan


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI BENDAN NGISOR SEMARANG

0 24 329

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP SUMBER ENERGI GERAK DIKELAS IV: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Sumampir Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon.

0 0 26

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA Pelaksanaan Model Pembelajaran Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Plosorejo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 16

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN Penerapan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jiwan Karangnongko Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 12

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR PANCA INDERA.

0 1 24

SKRIPSI PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA PADA SISWA KELAS

0 0 22

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

0 0 6

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

0 1 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 168 PEKANBARU

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IVA SD NEGERI 42 PEKANBARU

0 0 15