Aspek-aspek dalam Penilaian Kredit Prosedur dalam Pemberian Kredit

6. Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang diperolehnya. 7. Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

2.2.6 Aspek-aspek dalam Penilaian Kredit

Di samping menggunakan 5 C dan 7 P, maka penilaian suatu kredit layak atau tidak untuk diberikan dapat dilakukan dengan menilai seluruh aspek yang ada. Aspek-aspek yang dinilai antara lain sebagai berikut Kasmir, 2009 : 111: 1. Aspek YuridisHukum Yang dinilai dalam aspek ini adalah masalah legalitas badan usaha serta izin-izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit. Penilaian dimulai dengan akte pendirian perusahaan sehingga dapat diketahui siapa- siapa pemilik dan besarnya modal masing-masing pemilik. 2. Aspek Pemasaran Dalam aspek ini yang dinilai adalah permintaan terhadap produk yang dihasilkan sekarang ini dan di masa yang akan datang prospeknya bagaimana. Universitas sumatera Utara 3. Aspek Keuangan Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut. 4. Aspek TeknisOperasi Aspek ini membahas masalah yang berkaitan dengan produksi seperti kapasitas mesin yang digunakan, masalah lokasi, lay out ruangan, dan mesin-mesin termasuk jenis mesin yang digunakan. 5. Aspek Manajemen Untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang ada dan pertimbangan lainnya. 6. Aspek Sosial Ekonomi Menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat umum seperti meningkatkan ekspor barang, mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, tersedianya sarana dan prasarana serta membuka isolasi daerah tertentu. 7. Aspek Amdal Menyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat, air, atau udara jika proyek atau usaha tersebut dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam apakah apabila kredit tersebut disalurkan, maka proyek yang dibiayai akan mengalami pencemaran lingkungan di sekitarnya. Universitas sumatera Utara

2.2.7 Prosedur dalam Pemberian Kredit

Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antara bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari prosedur dan persyaratan yang ditetapkannya dengan pertimbangan masing-masing. Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum. Kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuan apakah untuk konsumtif atau produktif. Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai berikut Kasmir, 2009 : 114: 1. Pengajuan berkas-berkas Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas- berkas lainnya yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit hendaknya yang berisi antara lain: a. Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama pengurus berikut pengetahuan dan pendidikannya, perkembangan perusahaan serta relasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan swasta. b. Maksud dan tujuan. Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau meningkatkan kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru perluasan serta tujuan lainnya. Universitas sumatera Utara c. Besarnya kredit dan jangka waktu. Penilaian kelayakan besarnya kredit dan jangka waktunya dapat dilihat dari cash flow serta laporan keuangan tiga tahun terakhir. d. Cara pemohon mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci cara-cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan atau cara lainnya. e. Jaminan kredit. Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala risiko terhadapa kemungkinan macetnya suatu kredit baik yang ada unsur kesengajaan atau tidak. Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan berkas- berkas yang telah dipersyaratkan seperti akte notaris, tanda daftar perusahaan, nomor pokok wajib pajak, neraca dan laporan rugi laba tiga tahun terakhir, bukti diri dari pimpinan perusahaan dan foto kopi sertifikat jaminan. 2. Penyelidikan berkas pinjaman Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. 3. Wawancara I Merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah berkas- berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang bank inginkan. Universitas sumatera Utara 4. On the Spot Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. 5. Wawancara II Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan- kekurangan pada saat telah dilakukan on the spot dilapangan. 6. Keputusan kredit Dalam hal ini menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka disiapkan administrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup jumlah uang yang diterima, jangka waktu kredit dan biaya- biaya yang harus dibayar. Begitu pula bagi kredit yang ditolak, maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai dengan alasannya masing- masing. 7. Penandatanganan akad kreditperjanjian lainnya Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dulu calon nasabah menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotek dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan antara bank dengan debitur secara langsung atau dengan melalui notaris. Universitas sumatera Utara 8. Realisasi kredit Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan. 9. Penyaluranpenarikan dana Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu sekaligus atau secara bertahap. 2.3 Non Performing Loan 2.3.1 Pengertian Non Performing Loan NPL

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) pada Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

2 86 139

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Return On Asset Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 41 113

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Non Performing Loan (NPL) Perbankan di Sumatera Utara

1 31 116

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank - Analysis of Factors influence Non Performing Loan (NPL) at Go Public Bank at Indonesia Stock Exchange

0 0 48

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analysis of Factors influence Non Performing Loan (NPL) at Go Public Bank at Indonesia Stock Exchange

0 0 11

Analysis of Factors influence Non Performing Loan (NPL) at Go Public Bank at Indonesia Stock Exchange

0 1 12