Pembangunan sistem informasi helpdesk ticketing system menggunakan django framework (studi kasus: SMK Saradan)

(1)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI HELPDESK TICKETING SYSTEM MENGGUNAKAN DJANGO FRAMEWORK

(STUDI KASUS: SMK SARADAN)

RIZKI MUDHAR 109091000117

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1435 H / 2015 M


(2)

(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta,1 Juli 2015

Rizki Mudhar 109091000117


(5)

ABSTRAK

Rizki Mudhar – 109091000117. Pembangunan Sistem Informasi Helpdesk Ticketing System Menggunakan Django Framework (Studi Kasus : SMK

Saradan) dibimbing oleh Husni Teja Sukmana, Ph.D dan Dewi Khairani, M.Sc. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Saradan, lembaga pendidikan yang berkomitmen meningkatkan efektifitas penerapan sistem manajemen yang bermutu. Dalam menjalankan kegiatan sekolah seringkali ditemukan masalah-masalah pada peralatan komputer serta perangkat lunak yang terpasang didalam komputer dan harus segera diselesaikan. Namun penanganan masalah masih kurang baik, karena proses pencatatan keluhan masalah yang masih sederhana sehingga mempengaruhi kinerja sekolah terutama staff bagian tata usaha dan bagian kurikulum. Hal ini dapat memberi dampak negatif yakni terdapat masalah yang berisiko dicatat berulang, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk solusi dari laporan keluhan tersebut. Oleh karena itu, penulis mengajukan aplikasi sistem informasi helpdesk ticketing system yang dibuat untuk mengatasi dan meminimalisasi masalah diatas. Secara garis besar aplikasi yang dikembangkan terdiri dari proses pencatatan keluhan helpdesk, informasi status keluhan helpdesk, informasi cara penyelesain keluhan helpdesk, serta laporan helpdesk. Metode penelitian yang penulis lakukan antara lain metode pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi, studi literatur sejenis dan wawancara. Sedangkan metode pengembangan aplikasi helpdesk ini, penulis menggunakan Rapid Application Development (RAD) dengan dimodelkan dengan diagram-diagram Unified Modelling Language (UML). Tahapan yang dilakukan dalam RAD adalah fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi dan fase pelaksanaan. Tools yang digunakan adalah Python versi 3, MySQL versi 5.1.33 dan Pycharm versi 3. Hasil penelitian ini menghasilkan suatu sistem informasi helpdesk yang memberikan kemudahan bagi staff bagian tata usaha dan kurikulum untuk membantu menyelesaikan masalah yang akan diajukan dan mendapatkan solusi dari masalah yang dikeluhkan.

Kata kunci: informasi, helpdesk, Rapid Application Development (RAD), UML (Unfied Modelling Language).

V Bab + 100 Halaman + 21 Daftar Pustaka + 42 Gambar + 22 Tabel + 4 Daftar Simbol + 5 Lampiran


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pembangunan Sistem Informasi Helpdesk Ticketing System menggunakan Django Framework (Studi Kasus: SMK Saradan)”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan di dalamnya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Penulisan skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendukung. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan laporan ini, yaitu:

1. Bapak Husni Teja Sukmana, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing I dan Dewi Khairani,

M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah secara bijaksana dan kooperatif memberikan pengarahan dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Arini, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Dr. Agus Salim, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

3. Seluruh Dosen, Staf Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan bantuan dan kerjasama yang terjalin dari awal perkuliahan.

4. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan moril dan materil kepada penulis juga yang selalu menjadi motivasi terbesar penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segera dan baik.

5. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu telah membantu, menyumbangkan gagasan dalam kegiatan penyusunan skripsi ini

Semoga semua kebaikan, bantuan, dukungan dan doa yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis mengharapkan saran serta kritik dari pembaca dan semua pihak agar penulisan laporan selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta,1 Juli 2015


(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR TABEL ...iv

DAFTAR SIMBOL ...vi

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 5

1.6. Metodologi Penelitian ... 6

1.6.1. Metode Pengumpulan data ... 6

1.6.1.1. Studi Pustaka ... 6

1.6.1.2. Studi Literatur Sejenis ... 6

1.6.1.3. Wawancara ... 6

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem ... 6

1.7. Sistematika Penulisan ... 7

BAB IILANDASAN TEORI ... 9

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 9

2.1.1. Pengertian Sistem ... 9

2.1.1.1. Karakteristik Sistem ... 9

2.1.2 Pengertian informasi ... 10

2.1.3 Pengertian sistem informasi ... 11

2.1.3.1 Komponen-komponen sistem informasi ... 11

2.2. Konsep dasar Django ... 12

2.2.1 Pengertian django ... 12

2.2.3 Pengertian ORM(object-relational mapper) ... 13

2.2.4 Pengertian Framework ... 13


(9)

2.3.2 Pengertian ticketing ... 14

2.3.3 Kelebihan Helpdesk ... 14

2.3.4 Fungsionalitas Helpdesk ... 15

2.3.5 Peranan Helpdesk ... 15

2.4 UML(Unified Modelling Language) ... 16

2.4.1 Pengertian UML ... 16

2.4.2 Tujuan UML ... 16

2.4.3 Diagram-diagram UML ... 17

2.4.3.1 Diagram use-case ... 17

2.4.3.2 Diagram kelas ... 17

2.4.3.3 Diagram sekuen... 18

2.4.3.5 Diagram aktifitas ... 18

2.5 Database (basis data) ... 19

2.6. Rapid Application Development (RAD) ... 19

2.7 Literatur Sejenis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1. Metodologi Pengumpulan Data ... 23

3.1.1. Studi Pustaka ... 23

3.1.2. Studi Literatur Sejenis ... 23

3.1.3. Wawancara ... 24

3.1.4. Observasi... 24

3.2. Metode pengembangan sistem ... 24

3.2.1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat ... 25

3.2.2. Fase Perancangan ... 26

3.2.3. Fase Konstruksi ... 27

3.2.4. Fase Pelaksanaan... 27

3.3 Kerangka Berfikir ... 27

BAB IV PEMBAHASAN ... 29

4.1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat ... 29

4.1.1. Gambaran Umum SMK Saradan ... 29


(10)

4.1.1.2. Tujuan Sekolah ... 31

4.1.1.3. Struktur Organisasi SMK Saradan ... 33

4.1.2. Menganalisa Sistem Berjalan ... 33

4.1.3. Identifikasi Masalah ... 35

4.1.4. Usulan Penyelesain Masalah ... 35

4.2. Fase Perancangan ... 36

4.2.1. Desain Aplikasi ... 36

4.2.1.1. Penentuan Actor ... 36

4.2.1.2. Perancangan Use Case ... 38

4.2.1.3. Perancangan Use Case Scenario ... 41

4.2.1.4. Activity Diagram... 53

4.2.1.6. Sequence Diagram ... 68

4.2.2. Desain Basis Data ... 83

4.2.3. Desain Interface ... 89

4.2.3.1.Desain User Interface Home Page Login ... 89

4.2.3.2. Desain User Interface Admin Page ... 89

4.2.3.3. Desain User Interface Teknisi Helpdesk ... 90

4.2.3.4. Desain User Interface User Helpdesk ... 90

4.2.3.5. Desain User Interface Add User ... 91

4.2.3.6. Desain User Interface Create New Ticket ... 91

4.2.3.7. Desain User Interface Assign Ticket... 92

4.2.3.8. Desain User Interface Response Ticket ... 92

4.2.3.9. Desain User Interface Change Status Ticket ... 93

4.2.3.10. Desain User Interface View All Ticke ... 93

4.2.3.11. Desain User Interface View Report Ticket ... 94

4.2.3.12. Desain User Interface Logout ... 94

4.3. Fase Konstruksi ... 94

4.3.1. Implementasi koding ... 94

4.3.2. Spesifikasi Software dan Hardware ... 95

4.4. Fase Pelaksanaan ... 96


(11)

4.4.2. Testing Oleh User ... 98

BAB V PENUTUP ... 99

5.1. Kesimpulan ... 99

5.2. Saran ... 99


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi semakin hari semakin maju. Internet merupakan teknologi yang perkembangannya paling pesat saat ini. Orang dari berbagai kota besar dan kota kecil mudah sekali mengakses internet. Bahkan dengan akses internet yang disediakan oleh penyedia jasa telepon/komunikasi. Orang-orang dari pelosok telah bisa mengakses baik lewat komputer maupun lewat handphone atau lewat komputer tablet yang sekarang berkembang pesat. Bisa dipastikan hampir semua orang yang menggunakan smartphone telah menggunakan internet. Dengan demikian internet merupakan media informasi yang bisa diakses oleh semua orang. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) , pengguna internet di indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia.(www.kominfo.go.id)

Tuntutan kebutuhan akan informasi dan penggunaan komputer yang semakin banyak mendorong terbentuknya suatu aplikasi yang dapat menunjang kebutuhan informasi tersebut. Dengan terus melajunya roda perkembangan teknologi, web berkembang menjadi alat bantu yang tidak hanya mampu menyediakan informasi, namun juga mampu mengolah informasi. Proses


(13)

pengolahan informasi dengan memanfaatkan teknologi web menyebabkan web menjadi media informasi yang dinamis.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) Saradan merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dikelola oleh Yayasan Nurussyamsi dengan kantor utamanya di depok. Sejak beroperasi dari tahun 2010, SMK saradan sudah memilik siswa dengan jumlah ± 500 orang. Adapun program keahlian kejuruan yang dimilik yaitu teknik kendaraan ringan, rekayasa perangkat lunak, teknik komputer jaringan dan multimedia. SMK saradan berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan pendidikan untuk membentuk siswa unggul dalam prestasi dan meningkatkan efektifitas penerapan sistem manajemen yang bermutu. Hingga tulisan ini dibuat penulis merupakan staff divisi IT di smk saradan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan observasi terdapat dua buah divisi di SMK Saradan yang aktifitas pekerjaan nya menggunakan komputer. Diantaranya mereka yaitu staff bagian tata usaha dan kurikulum. Bagian kurikulum memiliki tugas membuat dokumen penting untuk sekolah salah satunya seperti membuat silabus mata pelajaran semester baru. Sedangkan staff bagian tata usaha memiliki peran membuat laporan keuangan sekolah serta yang berkaitan dengan bidang tersebut. Dalam menjalankan perannya masing-masing seringkali ditemukan masalah-masalah pada peralatan penunjang yang ada di kantor dan harus segera diselesaikan. Adapun masalah yang berkaitan dengan kerusakan infrastruktur sekolah, staff karyawan yang mengalami kerusakan pada perangkat yang digunakan akan melaporkan masalahny ke bagian tata usaha kemudian bagian tata usaha menginformasikan keluhan yang di laporkan ke bagian IT. Apabila


(14)

informasi keluhan yang dilaporkan kurang akan informasi didalamnya maka bagian IT meminta kembali untuk dikonfirmasi informasi lengkap keluhan yang dilaporkan. Baru kemudian bisa ditindaklanjuti masalah yang dilaporkan. Namun penanganan masalah yang saat ini terjadi di SMK Saradan masih kurang baik, karena proses pencatatan masalah yang dilaporkan masih manual dan sederhana sehingga mempengaruhi kinerja Staff karyawan. Karena masalah yang ada di lapangan tidak cepat teratasi dan tidak tersistemasi proses komplain masalah. Hal ini dapat memberi dampak negatif yakni terdapat masalah yang beresiko dicatat secara berulang sehingga staff karyawan membutuhkan waktu yang lama dalam mendapatkan informasi akan penyelesain masalah tersebut.

Menurut fred, helpdesk dapat berfungsi sebagai single point of contacts ketika pelanggan membutuhkan bantuan teknis serta dapat menjadi fasilitas komunikasi antara pelanggan dengan tim pendukung dalam sebuah perusahaan (fred:2013:231). Oleh karena itu penulis mengajukan aplikasi sistem informasi helpdesk ticketing system yang terintegrasi dengan baik agar dapat menyelesaikan permasalahan staff karyawan yang di jelaskan diatas dengan baik.

Saat ini sudah banyak web framework yang ada di dunia pengembangan web, yang ditulis dalam berbagai bahasa pemograman dan dibangun pada platform yang berbeda dan sistem operasi yang berbeda pula. Web developer di seluruh dunia kini meninggalkan cara kuno dalam membangun website yang mendukung pemanfaatan framework secara struktur dan bentuk dalam pengembangan webnya.


(15)

Memilih sebuah teknologi yang akan digunakan untuk membangun website merupakan keputusan yang sulit, dikarenakan kita akan terjebak menggunakanya untuk sementara waktu. Lebih buruk lagi, sejak awal ketika kita dipaksa untuk membuat keputasan tentang apa framework yang akan kita gunakan sedangkan kita memiliki informasi minim atau malah sama sekali tidak ada tentang seberapa bagus framework yang akan digunakan untuk kebutuhan kita.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan django framework untuk pembuatan website yang akan dibangun. Adapun alasanya dikarenakan django mempermudah web developer dalam pembangunan website yang kompleks. Serta menggunakan bahasa pemograman python untuk pembuatan aplikasinya (jeff:2008:7).

Untuk merancang perangkat lunak yang akan di bangun ,penulis menggunakan UML modelling sebagai konsep model sistem yang dirancang. UML modelling memudahkan penulis dalam menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem serta dapat mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya. Agar sebuah sistem dapat dibangun dengan cepat penulis menggunakan metode RAD (rapid application development). Dalam metode ini sebuah sistem akan dikonstruksikan dari awal menetapkan kebutuhan user hingga implementasi sistem secara final.


(16)

Dari latar belakang tersebut penulis mengangkat judul ”PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI HELPDESK TICKETING

SYSTEM MENGGUNAKAN DJANGO FRAMEWORK (STUDI

KASUS:SMK SARADAN)”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dipaparkan, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:

“Bagaimana membangun aplikasi helpdesk yang dapat menyediakan informasi dalam menangani troubleshooting yang berkaitan dengan komputer pada SMK Saradan”.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dipaparkan, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini tidak membahas keamanan data.

2. Implementasi penelitian ini dilakukan di SMK Saradan.

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari Penelitian ini adalah:

1. Memberikan gambaran secara umum tentang rancang bangun sistem helpdesk ticketing system pada SMK saradan.


(17)

sistem informasi helpdesk ticketing system.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi helpdesk ticketing system pada SMK saradan untuk digunakan sebagai media informasi penyampain problem seputar komputer oleh staff karyawan ke divisi IT helpdesk.

1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data merupakan metode yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data dan menjadikanya informasi yang akan digunakan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi.

1.6.1.1. Studi Pustaka

Studi pustaka, mengumpulkan data dan informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi serta situs-situs penyedia layanan yang berkenaan dengan judul diatas.

1.6.1.2. Studi Literatur Sejenis

Studi literatur sejenis merupakan metode pengumpulan data dengan membandingkan research yang sejenis dengan judul penelitian, diantaranya yaitu adalah “ Rancang bangun helpdesk ticketing system”.


(18)

1.6.1.3. Wawancara

Metode wawancara merupakan proses untuk mengumpulkan informasi dengan cara percakapan langsung dengan format tanya jawab terhadap pihak-pihak terkait dengan penelitian sistem yang akan dibuat

1.6.1.4. Observasi

Pengamatan yang langsung dilakukan peneliti terhadap obyek-obyek yang ada pada perusahaan atau instansi terkait untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem

Pada penelitian ini , penulis menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD) dengan tools-nya UML, yang memiliki tahap-tahap sebagai berikut: (kendall dan kendall,2011):

1. Fase Perencanaan Syarat 2. Fase Perancangan 3. Fase Konstruksi 4. Fase Implementasi

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menjabarkan penelitian Desain Sistem Informasi Helpdesk Ticketing System Berbasis Web Dengan Django Framework Menggunakan Uml Modelling dibagi menjadi 5 (lima) Bab, diantaranya adalah:


(19)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang digunakan dalam pembahasan penulisan skripsi ini dan sumber landasan teori tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metodologi penelitian yang dilakukan serta langkahlangkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang analisis dan perancangan kebutuhan sistem dari hasil penelitian serta pembahasan yang mencakup gambaran umum tentang obyek penelitian serta implementasi sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan akhir penulisan skripsi, di mana berdasarkan uraian telah dibahas akan dituangkan ke dalam suatu bentuk simpulan akhir serta saran-saran


(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.1. Pengertian Sistem

Whitten mendefinisikan sistem sebagai sekolompok komponen yang saling terhubung dan berfungsi secara bersamaan untuk mencapai hasil yang diinginkan (whitten:2009:6)

Menurut gaol, sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (gaol:2008:9).

2.1.2 Pengertian informasi

Menurut laudon, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi penerima dan sangat berarti dalam tindakan mengambil sebuah keputusan (laudon:2012:15).

Didalam bukunya gupta menjelaskan informasi adalah data yang telah diambil, diolah atau digunakan untuk tujuan informasi semata yang mana bisa


(21)

diatur dan di presentasikan sehingga pembuat keputusan dapat mengambil tindakan secara langsung (gupta:2011:26)

2.1.3 Pengertian sistem informasi

Laudon mendefinisikan sistem informasi merupakan perangkat komponen yang saling terkait yang mana mengumpulkan, memproses,menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam sebuah organisasi. Disamping mendukung pengambilan keputusan, koordinasi , dan kontrol, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan pekerja menganalisis masalah, memvisualisasikan subyek yang komplek, menciptakan produk baru (laudon:2012:15)

2.2. Konsep dasar Django

2.2.1 Pengertian django

Django merupakan sebuah framework yang berbasis high level language yaitu bahasa python yang mendukung pembuatan sebuah website secara rapid devolopment dengan desain yang elegan (wright:2007:274)

Mcgaw mendefinisikan django sebagai sebuah web framework yang mempunyai pola mvc (model-view-controller). Model adalah kelas python yang digunakan untuk berinteraksi dengan lapisan database. Controller adalah lapisan yang menangani logika aplikasi dan mengirimkan respon permintaan. Dan view adalah apa yang pengguna lihat dan berinteraksi dengannya.(mcgaw:2009:6)


(22)

2.2.3 Pengertian ORM(object-relational mapper)

ORM merupakan komponen database pada django. Di django ORM bertindak sebagai jembatan antara model data dan mesi database(database machine). ORM juga men-support semua database yang ada sehingga memudahkan developer mengubah database yang satu ke yang lainnya (hourieh:2008:21)

2.2.4 Pengertian Framework

Framework adalah kumpulan perintah atau fungsi dasar yang membentuk aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga dalam pembuatan aplikasi website dibutuhkan sebuah framework untuk pembangunannya. (wardana:2010:3).

2.2.5. Instalasi Django menggunakan Subversion

Subversion merupakan sebuah aplikasi open source revision-control system yang sering digunakan oleh tim Django mengatur perubahan data dalam database django apabila diperlukan untuk menambahkan fitur baru ke dalam django. Dalam kasus ini penulis memanfaatkan fungsi dari client subversion agar dapat memasang django yang terbaru dari website resmminya dan dapat melakukan update versi django dengan lebih mudah. Berikut tahap-tahap dalam memasang django menggunakan subversion; (adrian:2008:12)

a. ketik perintah berikut pada sebuah aplikasi terminal svn co http://code.djangoproject.com/svn/django/trunk djtrunk


(23)

b. buat folder site-packages/django.pth dan tambahkan folder djtrunk dan update python ke djtrunk

c. Taruh djtrunk/django/bin kedalam system path. Dalam folder ini berisikan aplikasi utilitis seperti django-admin.py

2.2.6. Django Project

Terdapat empat buah file yang berisikan konfigurasi database serta konfigurasi-konfigurasi lainnya yang memiliki relasi dengan aplikasi django. Diantaranya; (adrian:2008:15)

1. __init__.py; merupakan sebuah file yang mengindikan bahwasanya untuk membuat aplikasi dengan menggunakan bahasa python membutuhkan file ini agar berfungsi sebagai package atau bisa dibilang bagian dari sebuah modul.

2. Manage.py; merupakan sebuah file yang bertindak sebagai utility memiliki fungsi dapat berinteraksi dengan Django project

3. Settings.py merupakan file yang berisikan pengaturan/konfigurasi project django

4. Urls.py mendefinisikan index dari sebuah aplikasi di Django


(24)

2.3 Konsep dasar helpdesk

2.3.1 Pengertian helpdesk

Helpdesk pada dasarnya adalah point dimana masalah atau issue dilaporkan dan diatur secara terurut dan diorganisasikan dari perspektif umum. Helpdesk juga berfungsi sebagai pelengkap dari sebuah fungsi pelayanan dan bertanggung jawab sebagai sumber dari pemecahan masalah atau issue lainnya (www.help-desk-world.com/help-desk.htm).

Menurut fred helpdesk juga dapat berperan sebagai single point of contact ketika pengguna membutuhkan bantuan teknis serta dapat menjadi fasilitas komunikasi antara pengguna dengan tim pendukung di sebuah perusahaan (fred:2013:231)

2.3.2 Pengertian ticketing

Ticketing adalah sebuah karcis gangguan(atau disebut juga laporan masalah) yang digunakan dalam suatu organisasi untuk melacak deteksi, pelaporan, dan resolusi dari beberapa jenis masalah. Trouble sistem ticketing berasal dari manufaktur sebuah dasar sistem pelaporan kertas. Sekarang kebanyakan berbasis web dan terkait dengan hubungan manajemen pelanggan seperti call center atau e-business

(www.searchcrm.techtarget.com/definition/trouble-tick)

2.3.3 Kelebihan Helpdesk


(25)

maupun complain yang masuk dalam waktu yang lebih singkat. b. Helpdesk dapat mengecek status permasalahan yang ada dan

mengatur pembagian kerja staf.

c. Helpdesk dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dalam menangani pertanyaan dan complaindari pelanggan.

d. Helpdesk dapat memberikan laporan kerja perkembangan kinerja para staf kepada pimpinan.

2.3.4 Fungsionalitas Helpdesk

Helpdesk Ticketing System memiliki beberapa fungsi, antara lain (Qoyyimah,2011):

d. Dari prespektif keuangan adalah untuk meningkatkan keuntungan, meningkatkan jumlah pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan mutu pelayanan.

e. Dari perspektif pelanggan adalah untuk menjalin kemitraan dengan pelanggan, meningkatkan kepercayaan pelanggan.

2.3.5 Peranan Helpdesk

Operator atau orang yang bertanggung jawab pada Helpdesk System memiliki beberapa tugas, antara lain: (Yulia, 2012)

a. Jawaban panggilan dari pengguna yang memiliki komputer yang berhubungan dengan masalah, atau mereka membutuhkan bantuan dalam penggunaan perangkat lunak aplikasi spreadsheet, grafis, database, e-mail, atau aplikasi pengolah kata.


(26)

b. Menjawab pertanyaan berdasarkan pengetahuan mereka tentang operasi komputer.

c. Mengajukan pertanyaan dari pengguna untuk membantu dalam mendiagnosa masalah, menemukan solusi yang mungkin dan menerapkan diagnostic procedures.

d. Berkonsultasi dengan ahli komputer lain untuk lebih mempelajari masalah dan mengembangkan solusi, jika perlu.

e. Mampu menjelaskan erors untuk para programmer dan merekomendasikan perubahan program.

f. Tetap mengikuti perkembangan dan memperbarui pengetahuan dan keterampilan melalui komunikasi terus menerus dengan komputer dan majalah perdagangan membaca, manual dan menghadiri seminar pelatihan.

2.3.6. Tipe Helpdesk

Berdasarkan tipe customer yang ditanganinya, helpdesk dapat dibagi menjadi dua jenis (Trimawangsari, 2010):

a. Internal helpdesk

Adalah helpdesk yang memberikan pelayanan kepada internal customer yaitu para karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Tujuan utama daripada dibentuknya helpdesk ini adalah membantu karyawan untuk dapat memaksimalkan infrastruktur yang ada untuk mengoptimalkan kinerja mereka b. External helpdesk


(27)

Adalah helpdesk yang terdapat pada perusahaan yang melakukan penjualan produk atau layanan terten kepada pihak di luar perusahaan. Sehingga helpdesk disini ditekankan pada pelayanan terhadap customer pengguna produk/jasa perusahaan sebagai additional services after sales terhadap penjualan perusahaan tersebut

2.4 UML(Unified Modelling Language)

2.4.1 Pengertian UML

UML merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan obyek (Whitten, 2008). Jeffrey L. Whitten menambahkan bahwa UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi beberapa perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem, seperti satu set cetak biru (blueprint) yang digunakan untuk membangun sebuah rumah (Whitten, 2008).

2.4.2 Tujuan UML

Tujuan utama perancangan UML adalah: (hariyanto:2004:260)

1. Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siapa pakai untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas konsep konsep inti


(28)

pengembangan tertentu Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan

3. Mendorong pertumbuhan pasar kakas berorientasi objek

4. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti komponen, kolaborasi, framework dan pattern.

2.4.3 Diagram-diagram UML

2.4.3.1 Diagram use-case

Diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan eksternal sistem dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten, 2008).

2.4.3.2 Diagram kelas

Menurut prabowo, diagram kelas merupakan kumpulan kelas-kelas objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama. Kelasi didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang termasuk didalamnya informasi-informasi yang mengambarkan fitur suatu entitas dan bagaimana penggunaanya sedangkan objek adalah entitas yang bersifat uni yang mengikuti aturan aturan yang sudah didefinisikan dalam kelasnya.(prabowo:2011:39)


(29)

2.4.3.3 Diagram sekuen

Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah usecaseatau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara object dan sequence (ruang waktu) (Whitten,2008). Adapun simbol simbol dari sequence diagramterdapat pada daftar simbol.

2.4.3.5 Diagram aktifitas

Diagram aktivitas mengambarkan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi ketika digunakan dalam pemodelan software, diagram aktivitas juga mempresentasikan pemangilan suatu fungsi tertentu misalnya call. Sedangkan bila dimodelkan dalam pemodelan bisnis, diagram ini mengambarkan aktivitas yang dipicu oleh kejadian-kejadian di luar seperti pemesanann atau kejadian-kejadian internal misalnya proses pengajian tiap jumat sore.(prabowo:2011:144)

2.5 Database (basis data)

Menurut junindar, basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainya yang tersimpan di perangkat keras komputer dan diperlukan suatu perangkat lunak memanipulasi basis data tersebut (junindar:2011:9). Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.(rossa:2014:43)


(30)

2.6. Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development (RAD) adalah model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak (rossa:2014:34)

2.7 Literatur Sejenis

1. Judul Skripsi “ Rancang Bangun Helpdesk Ticketing System (Studi Kasus:PT.Primus Indojaya)” oleh Qoyyimah (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011)

PT. Primus Indojaya merupakan sebuah perusahaan yang terintegrasi, terdistribusi, dan terlengkap dalam memberikan informasi mengenai teknologi informasi. di PT. Primus Indojaya masih kurang baik, karena proses pencatatan helpdesk yang masih manual dan sederhana sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan tidak cepat teratasi, dan prosesnya tidak terkontrol. Semua pencatatan laporan bulanan serta perhitungan masalah masih dilakukan manual. Oleh karena itu dibutuhkan sistem helpdesk ticketing system yang terintegrasi dengan baik dan cepat sehingga pengaksesan data pada helpdesk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat guna pengukuran tingkat masalah pengaksesan laporan oleh manajer operasional, serta permasalahan dapat tertangani dengan baik dalam cakupan batasan masalah yang menghasilkan solusi tepat untuk mengatur


(31)

sumberdaya yang ada.

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk membantu pihak IT Helpdesk memberikan laporan bulan. Dan juga untuk membantu pihak manajemen mengambil keputusan dengan melihat banyaknya maslah berdasrkan operator tersebut

Alat pengembangan yang digunakan peneliti yaitu PHP sebagai aplikasi interface dan Mysql sebagai basis datanya. Ini semua dipilih karena kehandalan dalam membuat aplikasi berbasis web. Metode pengembangan yang digunakan adalah waterfall dengan pendekatan UML. 2. Judul Skripsi “ RancangBangun Helpdesk Pada PT Palyja” oleh Yulia Indarti

Saputri (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012)

Di dalam suatu perusahaan, adalah penting memprioritaskan kebutuhan pegawai dalam bentuk helpdesk system. Helpdesk system merupakan sistem aplikasi yang dapat dijadikan suatu media untuk membantu pengguna agar dapat mempermudah dan memperjelas prosedur untuk mendapatkan suatu informasi. Pada PT.Palyja belum terintegrasi system komputerisasi. Oleh karena itu, dengan helpdesk system ini diharapkan dapat membantu pegawai dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan ataupun dalam berkomunikasi dengan perusahaan.

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menghasilkan Sistem yang dapat menampilkan pelaporan masalah dan dapat memberikan solusi untuk pegawai. Alat pengembangan yang digunakan peneliti yaitu PHP sebagai aplikasi interface dan Mysql sebagai basis datanya. Ini semua dipilih


(32)

karena kehandalan dalam membuat aplikasi berbasis web. Metode pengembangan yang digunakan adalah Rapid Application Development (RAD)

3. Judul Jurnal “ Help Desk Ticketing System Using Visual WebGui oleh Marissa Levy (Golden West Technologies, 2009)

Golden west technologies merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan layanan internet helpdesk atau biasa disebut call center bagi para pengiat UKM (usaha kecil menengha) bisnis ISP (internet service provider) yang ada di amerika serikat. Perusahaan tersebut selalu menitik beratkan pelayanan yang maksimal terhadap klien-kliennya. Oleh karena itu meraka berusaha menyediakan solusi bisnis yang berkualitas untuk kliennya dengan beroperasi 24 jam dalam seminggu. Yang mana para pegawainya memikili keterampilan khusus dibidangmya.

Sebuah call center dapat beroperasi 24 jam, yang mana tiap detiknya bisnis call center ini dapat mengalami untung rugi. Ketika itu helpdesk ticketing system banyak dibuat menggunakan bahasa pemograman ASP. Yang mana saat itu tidak memiliki fitur maupun fungsionaltias yang dapat mengurangi dampak kepadatan data ketika proses call center berlangsung. Dengan alasan tersebut dibutuhkan sebuah ticketing system baru yang dapat dibangun secara spesifik berdasarkan kebutuhan perusahaan tersebut. adapun kebutuhan tersebut diantaranya kebutuhan fungsionalitas yang berfokus pada effesiensi proses penyelesain masalah yang dilakukan call center pada helpdesk ticketing system. Maka dari itu golden west technologies memilih teknologi visual


(33)

webgui sebagai aplikasi pembuatan helpdesk ticketing system pada perusahaannya

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menghasilkan sistem yang memiliki kelengkapan fitur ticketing system sehingga golden west technologies dapat memberikan pelayanan terbaik bagi klien-klien ISP nya.

Alat pengembangan yang digunakan Golden west technologies yaitu Visual WebGui.Ini dipilih karena kehandalan dalam membuat aplikasi berbasis web. Dengan menggunakan Visual WebGui, golden west technologies dapat menghemat biaya pembuatan helpdesk ticketing system. Yang mana pembuatannya selama 8 bulan dilakukan oleh satu orang pengembang saja.


(34)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metodologi Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua cara untuk mengumpulkan data, yaitu studi pustaka, literatur sejenis, wawancara dan observasi.

3.1.1. Studi Pustaka

Pada tahapan pengumpulan data ini dengan metode studi pustaka, penulis mencari inforamsi-informasi yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Pencarian informasi tersebut dapat dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun jurnal online melalui internet. Informasi yang sudah terkumpul digunakan oleh penulis dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan aplikasinya secara langsung.

3.1.2. Studi Literatur Sejenis

Sumber literatur yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur dari penelitian atau hasil penelitian karya ilmiah dari mahasiswa dan mahasiswi universitas islam negeri jakarta, untuk lebih lengkapnya dijelaskan pada akhir bab dua.


(35)

3.1.3. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan bu siti nurbasyaroh selaku bagian tata usaha di SMK Saradan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bu siti nubasyaroh ,dapat disimpulkan bahwa di SMK Saradan staff karyawan terutama staff bagian kurikulum dan tata usaha mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi atas solusi yang dihadapinya. Lampiran wawancara selengkapnya dapat dilihat di halaman lampiran.

3.1.4. Observasi

Untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam membangun sistem, penulis mengobservasi di tempat penelitian guna mendapatkan data-data yang terkait dengan sistem. Hal ini dilakukan agar bisa mengetahui sistem yang sedang berjalan saat ini. Sehingga penulis dapat menganalisanya serta menentukan rancangan sistem baru yang akan dibangun. Observasi akan dijelaskan pada bab IV pada fase perencanaan syarat-syarat.

3.2. Metode pengembangan sistem

Dalam membangun sistem helpdesk ini penulis menggunakan pendekatan metodologi pengembangan sistem RAD (Rapid Application Development). Alasan penulis menggunakan metodologi ini karena merancang sistem ini akan lebih murah dalam hal biaya dan lebih cepat dalam implementasi serta melibatkan pengguna akhir dalam proses perancangannya. Sehingga tujuan utama dapat tercapai. Langkah-langkah yang penulis lalukan dalam merancang sistem ini yaitu diantaranya:


(36)

3.2.1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat

Pada fase ini penulis menarik kesimpulan dari hasil observasi pada objek yang diteliti bahwasanya sistem yang digunakan oleh objek yang diteliti sifatnya masih konvesional. Oleh karena itu penulis mengabungkan laporan hasil observasi berupa sistem yang berjalan yang ada pada objek yang diteliti menjadi suatu spesifikasi yang struktur, spesifikasi ini berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pengguna, seperti pemecahan masalah yang dihadapi user ketika melakukan kegiatan pada objek yang penulis teliti belum terstruktur secara sistem Dari analisa sistem tersebut dapat ditentukan tujuan perancangan sistem tersebut dan kegunaannya.

Tahapan yang akan dilakukan diantaranya:

1. Gambaran umum organisasi, yang bertujuan untuk mempelajari uraian dari tiap-tiap tugas yang diperankan oleh pengguna pada tempat objek yang penulis teliti. Sehingga sistem yang akan dibangun dapat berjalan dengan baik.

2. Menganalisa sistem berjalan pada tempat penelitian yaitu, SMK Saradan . 3. Melakukan identifikasi masalah pada sistem yang sedang berjalan di

tempat penelitian yang penulis teliti

4. Usulan penyelesain masalah, berupa tinjaun dari sisi kebutuhan, pihak yang terlibat, faktor pendukung dan kendala yang dihadapi.


(37)

3.2.2. Fase Perancangan

Setelah memahami kebutuhan aplikasi yang akan dibangun maka tahapan selanjutnya adalah melakukan perancangan (design). Yang dimaksud perancangan disini adalah membuat pemodelan pada aplikasi baru yang dapat mewakili sistem yang berjalan saat ini di SMK Saradan. Komponen dalam fase perancangan ini meliputi perancangan aplikasi dan perancangan database.

1. Desain Aplikasi

Pada perancangan aplikasi ini, penulis menggunakan metode Unified Modelling Language (UML). Untuk memudahkan pembangunan sistem berbasis object oriented.

Tools yang digunakan pada UML ini meliputi;

1. Identifikasi Actor

2. Perancangan Use Case Diagram 3. Perancangan Use Case Scenario 4. Perancangan Activity Diagram 5. Perancangan Class Diagram 6. Perancangan Sequence Diagram 2. Desain Basis Data

Pada proses desain basis data ini, data-data yang digunakan disimpan ke dalam basis data (database). Untuk merancang basis datanya, dilakukan perancangan tabel-tabel atau record store yang digunakan untuk menyimpan data. Pada proses ini penulis melakukan;


(38)

1. Penerjemahan class diagram ke dalam basis data. 2. Menampilkan struktur basis data

3. Desain Interface

Pada proses ini, penulis melakukan perancangan pada user interface dari sistem yang akan dibangun. Perancangan tersebut meliputi halaman-halaman yang ada di dalam sistem.

3.2.3. Fase Konstruksi

Setelah perancangan basis data dibuat, maka diimplementasikan langsung ke dalam sistem yang akan dirancang. Dalam hal ini penulis menggunakan basis data MYSQL. Pada tahap ini penulis menggunakan bahasa pemograman python dalam rancangan sistem yang akan dibangun dengan mengacu pada rancangan aplikasi yang telah dilakukan.

3.2.4. Fase Pelaksanaan

Pada tahap fase pelaksanaan ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun.pengujian tersebut meliputi pengujian dengan metode blackbox testing yaitu melakukan pengujian terhadap sistem, apakah input oyang dilakukan oleh user kedalam sistem sinkron dengan output yang dikeluarkan oleh sistem.


(39)

3.3 Kerangka Berfikir


(40)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat

Pada fase ini, penulis melakukan proses identifikasi kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem informasi helpdesk. Adapun proses identifikasinya dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data seperti yang sudah dijelaskan pada bab III.

4.1.1. Gambaran Umum SMK Saradan

Sekolah menengah kejuruan (SMK) Saradan merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dikelola oleh yayasan nurussyamsi dengan kantor utamanya di depok. Sejak beroperasi dari tahun 2010, SMK saradan sudah memilik siswa dengan jumlah ± 500 orang. Adapun program keahlian kejuruan yang dimilik yaitu teknik kendaraan ringan, rekayasa perangkat lunak, teknik komputer jaringan dan multimedia. Smk saradan berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan pendidikan untuk membentuk siswa unggul dalam prestasi dan meningkatkan efektifitas penerapan sistem manajemen yang bermutu.

4.1.1.1. Visi dan Misi SMK Saradan A. Visi sekolah

Menjadikann SMK Saradan sebagai Lembaga Pendidikan yang amanah,Produktif,Inovatif,dan Kreatif (APIK).


(41)

1. Menyiapkan peserta didik agar mempunyai kepedulian terhadap dirinya keluarganya dan masyarakat disekitarnya.

2. Menyiapkan peserta didik agar terampil dan percaya diri dalam mengemban amanah dan mampu menghadapi perubahan zaman di era globalisasi

3. Miningkatkan inovatif dan kesadaran yang tinggi sehingga memiliki jiwa kewirausahaan yang produktif berdasarkan keimanan dan ketakwaan terhadap allah swt.

4. Menyiapkan peserta didik utuk kreatif dengan berbasis karakter dengan memiliki kompetensi yng memadai untuk kehidupan dirinya 5. Mengembangkan keyakinan semua warga sekolah bahwa sekolah ini

dapat berprestasi dan meraih keunggulan kompetitif

6. Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius dan bermartabat

7. Memenuhi standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan hidup siswa pada konteks global

8. Memenuhi standar kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2013 yang sesuai dengan kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi yang diperlukannya

9. Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif,kreatif, efektif dan menyenangkan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal


(42)

10.Memberdayakan sistem penilain autentik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

11.Menerapkan manajemen perubahan sebagai strategi percepatan pembaharuan sekolah

12.Meningkatkan komptensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui peningkatan keprofesian berkelanjutan

13.Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap dan terukur 14.Menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar

15.Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung keunggulan pembelajaran

16.Mengembangkan kultur sekolah yang menjaga keamanan fisik, psikologis social yang sehat, dinamis, dan kompetitif

17.Menciptakan lingkungan dan budaya yang kondusif untuk indah, nyaman, dan damai sebagai tempat belajar untuk guru,siswa dan seluruh warga sekolah

18.Menerapkan sistem pembiayaan sekolah yang transparan dan akuntabel

4.1.1.2. Tujuan Sekolah 1. Tujuan umum

Meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepda Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, amanah, jujur, cerdas, inovatif, kreatif,


(43)

produktif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Tujuan khusus

2.1.Mewujudkan keunggulan mutu lulusan

2.1.1. Bersikap sebagai orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,percaya diri,dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1.2. Berpengtahuan faktual,konseptual dan prosedural sebagai dukungan terhadap penguasaan ilmu pengtahuan ,teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata

2.1.3. Berketerampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret

2.2.Merumuskan struktur kurikulum

Menyusun struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan memuat kompetensi(sikap,pengetahuan, dan keterampilan) materi pelajaran yang perlu siswa kuasai, penyebaran peta beban belajar siswa yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensi diri dan prestasi secara optimal secara alamiah melalui proses pengalaman belajar yang efektif.


(44)

4.1.1.3. Struktur Organisasi SMK Saradan

Gambar 2 Struktur Organisasi SMK Saradan 4.1.2. Menganalisa Sistem Berjalan

Pada tahap ini penulis melakukan observasi pada objek yang diteliti. Kemudian penulis gunakan gambar untuk menjelaskan hasil observasi yang menunjukan proses pelaporan keluhan oleh staff karyawan ke bagian IT. Berikut tampilan gambarnya.


(45)

1. Ketika user mengalami masalah yang berhubungan dengan perangkat keras atau perangkat lunak ,maka ia akan menghubungi teknisi IT yang bersangkutan dengan masalah tersebut. user dapat melaporkan masalahnya melalui telepon maupun bertemu langsung dengan teknisi tersebut.

2. Teknisi akan menghubungi user untuk mengkonfirmasikan masalah yang diinformasikan oleh user. Setelah masalah tersebut terkonfirmasi,baru kemudian teknisi menindaklanjuti


(46)

permasalahan tersebut.

3. User menunggu perbaikan yang diproses oleh teknisi IT.

4. Jika masalah sudah diselesaikan oleh teknisi, maka teknisi akan menginformasikan user bahwasanya permasalahanya sudah berhasil diperbaiki.

5. Setelah masalahnya terselesaikan, maka user akan mengecek kembali permasalahan yang dikerjakan oleh teknisi.

6. User menghubungi kembali teknisi bahwasanya permasalahannya sudah terselesaikan.

Dari penjelesan yang disajikan melalui gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwasanya penanganan masalah yang dilakukan teknisi pada obyek penelitian yang penulis teliti masih bersifat konvesional. Apabila ada dua orang atau lebih melaporkan masalahnya dalam waktu yang bersamaan, maka permasalahan tersebut tidak dapat terselesaikan pada waktu yang tepat.

4.1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis, dapat diidentifikasikan bahwa tempat penelitian yang penulis teliti belum memiliki suatu media yang dapat memberi kemudahan interaksi antara user dengan tim teknisi IT dalam membantu menyelesaikan masalah yang telah diajukan oleh staff pengajar/karyawan. Sehingga staff pengajar/karyawan sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi tentang solusi yang dihadapinya. Permasalahan yang terindikasi diantarannya;


(47)

informasi dari terputus dan menunggu dihubungi oleh tim helpdesk yang terkait dengan proses menyelesaikan masalahnya.

2. Keluhan yang sudah ditindaklanjuti tidak dibukukan secara manual maupun digital. Sehingga apabila terjadi keluhan dengan permsalahan yang sama user kembali menghubungi tim helpdesk tanpa menyelesaikan sendiri

3. User yang masih belum mandiri tidak bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri sehinggan masih membutuhka tim helpdesk untuk menyelesaikannya

4.1.4. Usulan Penyelesain Masalah

Dengan meninjau permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan di SMK saradan , maka dibutuhkan suatu sistem yang mampu mengatasi masalah ruang, waktu, komunikasi serta dapat menjadi saran interaktif antara staff pengajar atau karyawan dengan divisi IT. Oleh karena itu, penerapan dan pemanfaatan sistem helpdesk sebagai media penunjang kegiatan aktifitas yang dilakukan oleh staf pengajar dan karyawan di smk saradan. Diharapakan dengan adanya sistem helpdesk ini dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi.

4.2. Fase Perancangan

Pada fase perancangan ini, penulis akan merancang sistem guna menyelesaikan masalah yang ada pada SMK Saradan sebelumnya, rancangan sistem yang akan dibuat meliputi penentuan actor, perancangan usecase,


(48)

perancangan usecase scenario,activity diagram,squence diagram,class diagram,design database, dan design interface.

4.2.1. Desain Aplikasi 4.2.1.1. Penentuan Actor

Pada sistem helpdesk ini terdapat tiga buah actor yang terlibat diantaranya yaitu helpdesk,admin dan user. Actor-actor yang berada didalam sistem helpdesk ditentukan berdasarkan data-data dari metode pengumpulan data.

Helpdesk merupakan actor yang berperan sebagai teknisi helpdesk pada sistem helpdesk. Actor helpdesk ini bertangung jawab untuk mengelola ticket yang masuk pada sistem ini. Nantinya ticket tersebut akan dicari solusi permasalahannya oleh teknisi helpdesk. Apabila teknisi helpdesk tidak bisa menyelesaikan permasalahan dari ticket yang diinput oleh user maka teknisi helpdesk bisa meminta bantuan (assign ticket) ke teknisi helpdesk yang lainnya atau admin helpdesk untuk dicari solusinya.

Admin merupakan actor yang berperan sebagai super user pada sistem helpdesk. actor admin bertanggung jawab dalam pemeliharaan sistem, serta penambahan pengguna baru ke dalam sistem helpdesk.

User helpdesk merupakan actor yang bertindak sebagai user biasa pada sistem helpdesk. Apabila actor ini menemukan permasalahan seputar IT pada pekerjaannya, dia dapat membuat sebuah ticket pada sistem helpdesk untuk dicari solusi permasalahannya oleh tim helpdesk. Menurut whitten penentuan actor


(49)

untuk merancang use case diagram dapat diidentifikasi dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut (Whitten et al, 2008 :251):

1. Siapa yang memberikan input kepada sistem ? yang melakukan input kepada sistem adalah user, yaitu teknisi IT dan staff karyawan

2. Siapa yang akan menerima output dari sistem ? yang menerima output user itu sendiri

3. Apakah antarmuka dibutuhkan untuk sistem yang lain ? ya dibutuhkan antarmuka untuk sistem yang lain

4. Apakah ada kegiatan yang otomatis terpicu sebelum sistem dapat diakses ? tidak ada kegiatan yang otomatis terpicu sebelum sistem dapat diakses

5. Siapa yang akan memelihara informasi pada sistem? Teknisi IT yang memelihara informasi pada sistem

6. Apa tugas utama dari aktor? Tugas utama dari aktor dapat dilihat di tabel 4.3

7. Informasi apa yang dibutuhkan aktor dari sistem? Informasi yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel 4.3


(50)

Tabel 1 Deskripsi Aktor Beserta Tugas-tugas dan Informasi yang didapatnya

No Actor Keterangan

1 Teknisi Helpdesk Merupakan actor yang memiliki hak akses untuk merespon ticket yang diinput oleh user pada sistem helpdesk. Actor ini juga dapat meng-eskalasi ticket ke teknisi helpdesk atau admin yang ada pada sistem helpdesk apabila ticket tersebut belum dapat dijawab oleh teknisi tersebut. Ticket-ticket yang sudah dijawab oleh teknisi helpdesk atau ticket yang memiliki status closed dapat dilihat solusinya dengan mencetak ticket tersebut.

2 User Helpdesk Merupakan actor yang memiliki hak akses pada sistem helpdesk. Aktivitas yang dilakukan oleh actor ini pada sistem helpdesek meliputi membuat ticket baru,melakukan pencarian ticket,melihat ticket yang sudah pernah dibuat. Menganti status ticket fix menjadi closed agar bisa dicetak sebagai laporan. Informasi yang dibutuhkan oleh user adalah hasil response ticket dari pembuatan ticket baru, laporan dari ticket yang sudah closed

3 Admin Merupakan actor yang memiliki hak akses penuh pada sistem helpdesk. aktivitas yang dilakukan oleh actor ini


(51)

pada sistem helpdesk meliputi pembuatan user baru, penghapusan user, merubah password user,

4.2.1.2. Perancangan Use Case

Use case dirancang untuk mengambarkan kegiatan-kegiatan actor terhadap sistem berikut identifikasi kebutuhan use case berdasarkan tabel 4.3

Tabel 2 Identifikasi Kebutuhan Usecase

No Use Case Name

Description Actor

1 Create New Ticket

Membuat Ticket baru pada Helpdesk Ticketing System

Helpdesk,User,Admin

2 Create Assign Ticket

Membuat Ticket Assignment atau Ticket Eskalasi pada sistem helpdesk

Helpdesk,Admin

3 Create Response Ticket

Membuat Ticket Jawaban pada sistem helpdesk

Helpdesk,Admin

4 Edit Ticket

Mengedit Ticket yang memiliki status Open

Helpdesk,User,Admin

5 Change Status Ticket

Mengubah status Ticket yang memiliki Status Fixed menjadi Closed

Helpdesk,User,Admin

6 Create Report Ticket

Membuat Laporan Ticket dari Ticket berstatus Closed

Helpdesk,User,Admin

7 View All Ticket

Melihat Ticket yang dibuat oleh user lain yang login ke sistem helpdesk


(52)

8 Search Ticket

Mencari ticket berdasarkan kategori status

open,fixed,assigned,closed, Atau berdasarkan tanggal

Helpdesk,User,Admin

9 Create New User

Membuat pengguna baru pada sistem helpdesk

Admin

10 Edit user Mengubah informasi pengguna di sistem helpdesk

Admin

11 Delete User

Menghapus pengguna yang ada di dalam sistem helpdesk

Admin

12 View User Melihat daftar pengguna yang ada di dalam sistem helpdesk

Admin

13 Search User

Mencari pengguna berdasarkan nama, posisi,

Admin

Berdasarkan tabel 4.4 berikut use case yang mengambarkan kegiatan-kegiatan actor terhadap sistem


(53)

Gambar 4Usecase Teknisi Helpdesk


(54)

4.2.1.3. Perancangan Use Case Scenario

Usecase scenario merupakan penjabaran secara spesifik pada relasi-relasi usecase yang terjadi didalam sistem. Adapun komponen-komponen usecase scenario yaitu;

1. Nama usecase :Pendeskripsian nama usecase 2. Actor yang terlibat

3. Description :Deskripsi usecase 4. Trigger :Tujuan dari usecase

5. Pre condition :syarat penting bagi usecase untuk memulai

6. Action :kegiatan yang dilakukan oleh usecase

7. Post condition :kegiatan setelah usecase selesai Dikerjakan

4.2.1.3.1. Usecasse Create New Ticket

Tabel 3 Narasi Usecase Create NewTicket Use case Name Use case Create New Ticket Use case ID 1

Actor Helpdesk,User,Admin

Description Use case ini mengambarkan actor membuat ticket baru di dalam sistem helpdesk


(55)

Precondition Usecase ini dilakukan setelah actor login ke dalam sistem

Trigger Adanya pembuatan ticket baru di dalam sistem helpdesk

Typical Course Of Events

Actor Action System Response 1.klik New Ticket

3.isi informasi ticket pada form new ticket 4.klik submit

2. menampilkan halaman Ticket

5..sistem menyimpan ticket baru di dalam database

6.sistem menampilkan pesan succes

Alternate Course

Conclusion Ticket baru telah dibuat di dalam sistem helpdesk Postcondition Ticket dapat dilihat pada menu My Ticket

4.2.1.3.2. Usecase Create Assign Ticket

Tabel 4 Narasi Usecase Assign Ticket Use case Name Use case Create Assign Ticket Use case ID 2

Actor Helpdesk,Admin

Description Use case ini mengambarkan actor membuat ticket assigned atau ticket eskalasi ke dirinya atau ke actor yang lain dan memiliki level user yang sama Precondition Actor harus login terlebih dahulu untuk membuat


(56)

Trigger Memudahkan actor menjawab permasalahan ticket dari ticket yang dibuat user

Typical Course Of Events

Actor Action System Response 1.pilih Ticket

3.klik Assign ticket 5.isi informasi assign ticket

6.klik submit

2. menampilkan halaman ticket

4.menampilkan form assign ticket

7. menyimpan assign ticket di dalam sistem helpdesk

Alternate Course

Conclusion User berhasil membuat assign ticket di dalam sistem helpdesk

Postcondition Ticket yang sudah dibuat dapat dilihat di fitur My Assignment

4.2.1.3.3. Usecase Create Response Ticket

Tabel 5 Narasi Usecase Create Response Ticket Use case Name Use case Create Response Ticket Use case ID 3

Actor Helpdesk ,admin

Description Use case ini mengambarkan actor merespon ticket dari ticket yang diassign ke actor

Precondition actor sudah login ke dalam sistem helpdesk dan memiliki hak akses helpdesk

Trigger Membuat ticket respon untuk menjawab permasalahan dari ticket yang dibuat oleh user


(57)

Typical Course Of Events

Actor Action System Response 1.klik ticket

3.klik Response ticket 5.isi informasi pada form response ticket 6.klik submit

2.menampilkan halaman ticket

4.Menampilkan halaman form response ticket 7.menyimpan response ticket di dalam sistem helpdesk

8.menampilkan pesan sukses

Alternate Course

Conclusion Actor berhasil membuat ticket response di dalam sistem helpdesk

Postcondition Ticket response dapat dilihat di fitur menu My solution

4.2.1.3.5. Usecase Edit Ticket

Tabel 6 Narasi Usecase Edit Ticket Use case Name Use case Edit Ticket

Use case ID 4

Actor Helpdesk,user,admin

Description Use case ini mengambarkan actor mengubah informasi ticket pada sistem helpdesk

Precondition actor sudah login ke dalam sistem helpdesk Trigger Menjawab permasalahan dari ticket yang dibuat Typical Course Of Actor Action System Response


(58)

Events 1.klik ticket 3.klik edit ticket 5.ubah ticket pada form ticket 6.klik ok

2.menampilkan halaman ticket

4.menampilkan Edit ticket 7.menyimpan ticket yang sudah di ubah didalam sistem

8.menampilkan pesan “ticket has been assigned” jika ticket berstatus assigned

Alternate Course

Conclusion Actor berhasil mengubah ticket jika ticket tersebut berstatus open

Postcondition Ticket yang sudah diubah dapat dilihat di fitur my ticket

4.2.1.3.6. Usecase Change Status Ticket

Tabel 7 Narasi Usecase Change Status Ticket Use case Name Use case Change Status Ticket Use case ID 5

Actor Helpdesk,user,admin

Description Use case ini mengambarkan actor mengubah status ticket

Precondition actor sudah login ke dalam sistem helpdesk Trigger Mengubah status ticket dari responded menjadi

fixed, dari fixed menjadi closed


(59)

Events 1.klik menu waiting for close

3..klik ticket 4.klik response 6.pilih status ticket close

7.klik ok

2.menampilkan halaman ticket yang bersatus fixed 5.menampilkan halaman response

8.ticket disimpan ke dalam database sistem helpdesk

Alternate Course

Conclusion Ticket yang berstatus fixed akan masuk ke halaman waiting for close. Ticket yang berstatus responded akan masuk ke halaman my ticket. Postcondition Ticket tersimpan di dalam database

4.2.1.3.7. Usecase View All Ticket

Tabel 8 Narasi Usecase View All Ticket Use case Name Use case View All Ticket Use case ID 6

Actor Helpdesk, user,Admin

Description Use case ini mengambarkan actor dapat melihat ticket yang sudah dibuat oleh actor-actor yang terdaftar di dalam sistem helpdesk

Precondition Actor sudah melakukan login ke dalam sistem helpdesk

Trigger Melihat semua ticket yang dibuat oleh actor-actor yang berada didalam sistem helpdesk


(60)

Events 1.klik view all ticket 3.klik ticket yang ingin dilihat

2.menampilkan halaman yang berisi ticket-ticket yang sudah dibuat oleh actor-actor yang ada didalam sistem helpdesk 4.menampilkan deskripsi lengkap ticket yang dibuat Alternate Course

Conclusion Ticket yang mempunyai status

assigned,fixed,closed tidak dapat diedit maupun diganti status ticket nya. Ticket yang mempunyai status open dapat diubah status ticket nya atau isi informasi di dalam ticket tersebut

Postcondition Actor dapat melihat ticket-ticket yang terdaftar di dalam sistem helpdesk

4.2.1.3.8. Usecase Create Ticket Report

Tabel 9 fNarasi Usecase Create Ticket Report Use case Name Use case Create Ticket Report Use case ID 7

Actor Helpdesk, User,Admin

Description Use case ini mengambarkan actor dapat mencetak ticket yang sudah di selesaikan oleh teknisi

helpdesk atau admin

Precondition Actor sudah terlebih dahulu melakukan login ke dalam sistem helpdesk

Trigger Mencetak ticket-ticket yang sudah terselesaikan oleh teknisi helpdesk maupun admin helpdesk ke dalam format laporan pdf


(61)

Typical Course Of Events

Actor Action System Response 1.klik report closed

ticket 2.klik ok

2.menampilkan pesan download file

4.menyimpan laporan ticket ke dalam format pdf Alternate Course

Conclusion Ticket yang dapat diunduh menjadi sebuah laporan haruslah ticket yang sudah closed statusnya

Postcondition Actor berhasil melakukan proses mengunduh data dari basis data sistem helpdesk dan tersimpan ke dalam sistem operasi yang digunakan saat itu

4.2.1.3.9 Usecase Search Ticket

Tabel 10 Narasi Usecase Search Ticket Use case Name Use case Search Ticket Use case ID 8

Actor Helpdesk, user,Admin

Description Use case ini mengambarkan actor mencari ticket pada sistem helpdesk

Precondition Actor sudah login kedalam sistem helpdesk Trigger Mencari ticket berdasarkan kategori Typical Course Of

Events

Actor Action System Response 1.klik Search Ticket

3.isikan informasi ticket yang ingin dicari

2. Menampilkan Form Search Ticket

4.menampilkan ticket-ticket berdasarkan pencarian


(62)

Conclusion Actor dapat melakukan pencarian ticket sesuai kategori ticket

Postcondition Ticket yang dicari ditampilkan dalam bentuk tabel

4.2.3.10 Usecase Create New User

Tabel 11 Narasi Usecase Create New User Use case Name Use case Create New User Use case ID 9

Actor Admin

Description Use case ini mengambarkan actor membuat user baru di dalam sistem helpdesk

Precondition Actor sudah login kedalam sistem helpdesk Trigger Membuat User baru

Typical Course Of Events

Actor Action System Response 1.klik New User

3.isikan informasi user baru pada form new user

4.klik ok

2. Menampilkan Form New User

5.menyimpan user baru di dalam sistem helpdesk 6.menampilkan pesan succes

Alternate Course 7.menampilkan pesan user is invalid Conclusion Actor berhasil membuat user baru


(63)

4.2.3.11 Usecase Edit User

Tabel 12 Narasi Usecase Edit User Use case Name Use case Edit User

Use case ID 10

Actor Admin

Description Use case ini mengambarkan actor mengubah informasi user pada sistem helpdesk

Precondition Actor sudah login kedalam sistem helpdesk Trigger Mengubah informasi user

Typical Course Of Events

Actor Action System Response 1.klik user

3.klik edit user 5.ubah informasi user 6.klik ok

2. Menampilkan halaman user

4.menampilkan halaman edit user

7.menampilkan pesan succes

Alternate Course 8.menampilkan pesan data is invalid Conclusion Actor dapat mengubah informasi user

Postcondition Data user di basis data sistem helpdesk otomatis berubah

4.2.3.12 Usecase Delete User

Tabel 13 Narasi Usecase Delete User Use case Name Use case Delete user


(64)

Actor Admin

Description Use case ini mengambarkan actor menghapus data user pada sistem helpdesk

Precondition Actor sudah login kedalam sistem helpdesk Trigger Menghapus data user pada sistem helpdesk Typical Course Of

Events

Actor Action System Response 1.klik user

3.klik delete user

2. Menampilkan halaman user

4.menghapus data user didalam sistem helpdesk 5. menampilkan pesan succes

Alternate Course

Conclusion Data user berhasil dihapus didalam sistem helpdesk

Postcondition Data user yang ada didalam sistem helpdesk otomatis terhapus

4.2.3.13 Usecase View User

Tabel 14 Narasi Usecase View User Use case Name Use case View User

Use case ID 12

Actor Admin

Description Use case ini mengambarkan actor melihat daftar user yang ada didalam sistem helpdesk

Precondition Actor sudah login kedalam sistem helpdesk Trigger Melihat daftar-daftaru user yang ada


(65)

Typical Course Of Events

Actor Action System Response 1.klik View User

3.klik close

2. Menampilkan daftar daftar user yang ada didalam sistem helpdesk

Alternate Course

Conclusion Actor dapat melihat user-user yang ada didalam sistem helpdesk

Postcondition Menampilkan daftar daftar user dalam bentuk tabel

4.2.3.14 Usecase Search User

Tabel 15 Narasi Usecase Search User Use case Name Use case Search User

Use case ID 13

Actor Admin

Description Use case ini mengambarkan actor mencari user yang ada didalam sistem helpdesk

Precondition Actor sudah login kedalam sistem helpdesk Trigger Mencari user berdasarkan nama, level user Typical Course Of

Events

Actor Action System Response 1.klik Search user

3.isikan informasi user yang ingin dicari

2. Menampilkan Form Search user

4.menampilkan daftar user berdasarkan pencarian


(66)

Conclusion Actor dapat melakukan pencarian user sesuai kategori user atau level user

Postcondition User yang dicari ditampilkan dalam bentuk tabel

4.2.1.4. Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk mengambarkan aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh aktor di dalam sistem helpdesk. Berikut aktifitas aktifitas yang dilakukan oleh aktor di dalam sistem helpdesk.

4.2.1.4.1. Activity Diagram Create New Ticket

Gambar 6 Activity Diagram Create NewTicket

Pada activity diagram Create New Ticket, mengambarkan aktifitas aktor dalam membuat ticket baru di dalam sistem helpdesk. Untuk melakukan proses


(67)

membuat ticket baru, actor sudah terlebih dahulu login ke dalam sistem helpdesk .actor yang terlebih dalam aktifitas ini yaitu helpdesk dan user. Actor memilih fungsi new ticket, maka sistem menampilkan form new ticket. setelah aktor mengisi informasi ticket baru yang akan dibuat kemudian memilih submit agar data ticket baru dapat tersimpan didalam sistem helpdesk.

4.2.1.4.2. Activity Diagram Create Assign Ticket

Gambar 7 Activity Diagram Create Assign Ticket

Dalam activity diagram ini, menjelaskan aktifitas proses membuat ticket eskalasi (assign ticket). actor yang terlibah dalam aktifitas ini yaitu helpdesk. Sebelum ticket direspon oleh helpdesk, ticket terlebih dahulu dieskalasi ke helpdesk itu sendiri. Aktifitas yang harus dilakukan oleh actor adalah dengan


(68)

memilik ticket yang sudah dibuat , kemudian memilih fungsi assign ticket maka sistem akan menampilkan halaman form assign ticket. lalu actor mengeskalasi ticket tersebut ke dirinya atau ke user yang memiliki role akses helpdsk. Apabila ticket tidak berhasil dieskalasi maka sistem akan menampilkan informasi error kepada user. Ticket yang sudah dieskalasi disimpan oleh sistem ke dalam database.

4.2.1.4.3. Activity Diagram Create Response Ticket

Gambar 8 Activity Diagram Create Response Ticket

Dalam activity diagram ini. Menjelaskan proses aktifitas pembuatan ticket respons. Aktifitas dilakukan oleh aktor helpdesk. Agar dapat merespon ticket seorang aktor terlebih dahulu login ke sistem helpdesk. Proses aktifitas tersebut dilakukan dengan memilih ticket yang akan direspons. setelah memilih ticket yang direspon, aktor akan mengisi informasi yang terkait dengan ticket tersebut.


(69)

Lalu memilih submit. maka sistem akan menyimpan ticket response ke dalam database sistem helpdesk. Apabila dalam pengisian ticket response ada yang kurang informasinya maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan.

4.2.1.4.4. Activity Diagram Edit Ticket

Gambar 9 Activity Diagram Edit Ticket

Pada activity diagram ini menjelaskan proses aktifitas mengubah informasi ticket oleh aktor. Aktor yang terlibat dalam aktifitas ini adalah helpdesk dan user. Untuk melakukan aktifitas tersebut seorang aktor terlebih dahulu login kedalam sistem helpdesk. setelah berada didalam sistem helpdesk. aktor akan memilih ticket yang akan diubah informasinya. Ticket yang dapat diubah informasinya merupakan ticket yang memiliki status open. Selain status tersebut maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan dalam mengubah ticket.


(70)

4.2.1.4.5. Activity Change Status Ticket

Gambar 10 Activity Diagram Change Status Ticket

Diagram ini menjelaskan proses aktifitas mengubah status ticket oleh aktor. Aktor yang terlibat adalah helpdesk dan user. Untuk melakukan aktifitas tersebut, seorang aktor akan terlebih dahulu login ke dalam sistem helpdesk. baru bisa melakukan aktifitas mengubah status ticket. untuk mengubah status ticket dengan memilih ticket yang sudah direspons. pada sisi helpdesk status ticket diubah menjadi fixed, sedangkan pada sisi user status ticket yang sudah fixed diubah menjadi closed. Alur aktiftasnya dapat dilihat pada gambar 9


(71)

4.2.1.4.6. Activity Diagram Create Report Ticket

Gambar 11 Activity Diagram Create Report Ticket

Diagram ini menjelaskan proses aktifitas membuat laporan ticket. aktor yang terlibat yaitu helpdesk dan user. Untuk membuat laporan ticket. sebuah ticket terlebih dahulu sudah berstatus closed. Baru dengan memilih report closed ticket maka sistem akan membuat laporan ticket secara otomatis dan aktor dapat menyimpannya dengan memilih save.


(72)

4.2.1.4.7. Activity Diagram View All Ticket

Gambar 12 Activity Diagram View All Ticket

Diagram ini menjelaskan proses aktifitas melihat ticket yang ada didalam sistem helpdesk. aktor yang terlibat adalah helpdesk dan user. Untuk melakuka aktifitas tersebut. Seorang aktor terlebih dahulu login kedalam sistem helpdesk. baru dengan memilih view all ticket maka semua jenis ticket yang ada didalam sistem helpdesk dapat dilihat semua.


(73)

4.2.1.4.8. Activity Diagram Search Ticket

Gambar 13 Activity Diagram Search Ticket

Diagram ini menjelaskan proses aktifitas pencarian ticket yang ada didalam sistem helpdesk. aktor yang terlibat didalamnya yaitu helpdesk dan user. Agar dapat melakukan pencarian ticket seorang aktor terlebih dahulu login kedalam sistem helpdesk. dengan memilih search ticket yang ditampilkan oleh sistem maka aktor dapat mengisikan informasi ticket yang dicari.


(74)

4.2.1.4.9. Activity Diagram Create New User

Gambar 14 Activity Diagram Create New User

Diagram create new user menjelaskan proses aktifitas pembuatan user baru dalam sistem helpdesk. aktor yang terlibat dalam proses tersebut itu adalah helpdesk. aktor akan terlebih dahulu login ke dalam sistem helpdesk untuk melakukan pembuatan data baru user. Sistem akan menampilkan halaman form new user agar user dapat dengan mudah menambahkan data baru user pada sistem helpdesk.


(75)

4.2.1.4.10 Activity Diagram Edit User

Gambar 15 Activity Diagram Edit User

Gambar 4.14 menjelaskan proses aktifitas mengubah data user pada sistem helpdesk. aktor yang terlibat dalam proses tersebut adalah helpdesk. aktor akan terlebih dahulu login ke sistem untuk dapat memproses mengubah data user. Sistem akan menampilkan halaman form user agar user dapat dengan mudah mengubah data user pada sistem helpdesk. data yang diubah akan otomatis berubah pada database sistem helpdesk.


(76)

4.2.1.4.11 Activity Diagram Delete User

Gambar 16 Activity Diagram Delete User

Activity diagram delete user menjelaskan proses aktifitas menghapus data user pada sistem helpdesk. aktor yang terlibat dalam proses tersebut adalah helpdesk. alur prosesnya dengan terlebih dahulu login kedalam sistem helpdesk. setelah login kedalam sistem helpdesk dengan memilih user yang ingin dihapus disertai dengan menekan fungsi delete user yang ada disistem helpdesk. maka data user yang dipilih akan terhapus oleh sistem helpdesk.


(77)

4.2.1.4.12 Activity Diagram View User

Gambar 17 Activity Diagram View User

Gambar 4.16 mendeskripsikan proses aktifitas melihat user yang ada didalam sistem helpdesk. hal tersebut dapat dilakukan dengan login terlebih dahulu ke dalam sistem helpdesk. aktor yang terlibat dalam proses ini yaitu helpdesk. pada sistem helpdesk terdapat fitur users. Dengan memilih fitur tersebut maka sistem akan menampilkan daftar-daftar user yang ada didalam sistem helpdesk.


(78)

4.2.1.4.13 Activity Diagram Search User

Gambar 18 Activity Diagram Search User

Diagram ini menjelaskan proses aktifitas pencarian data user pada sistem helpdesk. aktor yang terlibat yaitu helpdesk. aktifitas tersebut dapat dilakukan dengan login terlebih dahulu ke sistem helpdesk. setelah login ke sistem, aktor melakukan proses pencarian dengan memilih fitur search user yang ada. Sistem menampilkan form search user agar user dapat dengan mudah mencari informasi user yang dibutuhkan. Data hasil pencarian user ditampilkan oleh sistem dalam bentuk tabel .


(79)

4.2.1.5. Class Diagram


(80)

Pada gambar 19 merupakan sebuah diagram kelas yang digunakan untuk mengambarkan kumpulan kelas objek-objek yang ada pada helpdesk ticketing system. Kelas bertindak sebagai suatu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama. Class diagram dibentuk berdasarkan objek-objek pada usecase diagram yang sudah dideskripsika pada sub usecase diagram. Tampak terdapat 5 kelas utama pada diagram tersebut yaitu urls,views,forms,tickets,dan users. Serta beberapa sub kelas lainnya. Berikut penjelasan pada gambar 18, ketika user melakukan aktifitas request data pada sistem helpdesk maka kelas urls() memanggil fungsi yang ada pada dirinya , yang mana merupakan turunan fungsi dari kelas views(). Kelas Views() memanggil kelas forms() untuk menampilkan data form yang direquest oleh user. Data tersebut diambil dari kelas Ticket dan users()

4.2.1.6. Sequence Diagram

Sequence Diagram merupakan penjabaran dari class diagram yang sudah dibuat sebelumnya. Berikut sequence diagram yang mengambarkan interaksi antar objek pada sistem helpdesk.


(81)

4.2.1.6.1. Sequence Diagram Create New Ticket


(82)

Pada gambar 19 menjelaskan urutan proses aktor dalam membuat tiket baru pada sistem helpdesk. aktor yang terlibat pada diagram ini adalah helpdesk dan user. Ketika aktor meminta halaman ticket baru, urls() memprosesi permintaan aktor dengan memanggil fungsi ticket() yang ada didalam views(). ticket() merupakan fungsi untuk proses pembuatan ticket baru. Untuk membuat ticket baru diperlukan data input oleh aktor. Data input tersebut ditampilkan ke halaman sistem dalam bentuk form. Form yang bertanggung jawab yaitu TicketCreationForm(). Model Data yang digunakan form untuk membuat ticket baru diambil dari kelas Ticket(). Ticket() berisikan struktur data yang dibutuhkan TicketCreationForm() untuk membuat ticket baru. Kemudian Sturktur form ditampilkan oleh views(). Setelah aktor melakukan pengisian data pada form new ticket , sistem akan menyimpan data tersebut pada Ticket() dan TicketHistory(). Urutan proses pembuatan ticket baru selengkapnya dapat dilihat pada gambar 19


(83)

4.2.1.6.2. Sequence Diagram Create Assign Ticket


(84)

Pada gambar 4.20 menjelaskan urutan proses aktor membuat assign ticket pada sistem helpesk. Aktor yang terlibat didalamnya yaitu helpdesk. urutan prosesnya dimulai dari ketika aktor memilih menu assign ticket pada sistem helpdesk maka browser akan meminta ke sistem helpdesk untuk ditampilkan halaman assign ticket. urls() memprosesi permintaan browser dengan memanggil fungsi assignto() pada kelas views(). assignTo() merupakan fungsi untuk membuat assign ticket pada sistem helpdesk. assignTo() akan memanggil TicketAssignForm() untuk ditampilkan struktur form assign ticket. TicketAssignForm() memiliki peran menampilkan struktur form secara interface kepada pengguna. Model data yang digunakan TicketAssignForm() diambil dari kelas Ticket() dan Users(). Yang mana Ticket() merupakan model data yang digunakan sistem untuk membuat assign ticket. sedangkan User() merupakan model data yang digunakan sistem untuk membuat assign ticket berdasarkan level user. Untuk lebih lengkap urutan prosesnya dapat dilihat pada gambar 4.20.


(85)

4.2.1.6.3. Sequence Diagram Create Response Ticket


(86)

Gambar 22 mengambarkan urutan proses pembuat ticket respon. Aktor yang terlibat dalam urutan proses tersebut adalah helpdesk. kelas-kelas yang ada pada gambar 22 yaitu views(),urls(),Users(),Ticket(),Response(),dan TicketHistory(). Fungsi yang terlibat dalam pembuatan ticket respons yaitu response(). Awal urutan prosesnya browser akan meminta sistem untuk dipanggin fungsi response(). Fungsi response() berada didalam kelas views(). Views() bertanggung jawab dalam menampilkan halaman ticket respons. Views() membuat variabel by . yang mana variabel by berisikan model data user berdasarkan level untuk pembuatan ticket respons. Dan membuat variabel ticket yang berisikan model data ticket. sedangkan kelas Response() bertanggung jawab memodelkan data tiket respon. Setelah aktor mengisikan informasi ticket respon pada halaman ticket response di sistem helpdesk. lalu memilih tombol save. Maka sistem menyimpan data tersebut dengan operasi response.save(). Data yang disimpan berisikan responseDesc,remark,status,responseBy, dan ticketId. Adapun data tersebut disimpan pada kelas Response() dan TicketHistory(). Jika data sudah terisi dengan benar sistem akan menampilkan pesan success, dan apabila data belum terisi dengan benar maka sistem menampilkan pesan failed. Untuk urutan prosesnya yang lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 21.


(87)

4.2.1.6.4. Sequence Diagram Edit Ticket

Gambar 23 Sequence Diagram Edit Ticket

Pada gambar 23 merupakan pengambaran urutan proses aktor mengubah data informasi ticket pada sistem helpdesk. aktor yang terlibat dalam urutan tersebut yaitu helpdesk, dan user. Kelas-kelas yang terlibat yaitu


(1)

G


(2)

H


(3)

I


(4)

J


(5)

K

10.LAMPIRAN SURAT KETERANG TELAH MENYELESAIKAN


(6)

L