Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

1 Prila Anisa Marshelitha, 2015 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat LAN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan pelatihan ASN sebagaimana diatur dalam Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. LAN, berkaitan dengan kewenangan penelitian, pengkajian kebijakan Manajemen ASN, pembinaan, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN. Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menjelaskan LAN memiliki fungsi: pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN; pembinaan pendidikan dan pelatihan kompe-tensi manajerial Pegawai ASN; penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya; pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, satuan pendidikan adalah “kelompok layanan pendidikan yang menyeleng- garakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan ”. Lembaga pelatihan merupakan satuan pendidikan pada jalur nonformal, karena lembaga pelatihan merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pasal 26 ayat 1 UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa: Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, danatau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Prila Anisa Marshelitha, 2015 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembaga pelatihan ditujukan agar peserta diklat atau orang-orang yang mengikuti pelatihan lebih memantapkan teori dan hasil belajar yang telah dimilikinya. Adrew E. Sikula dalam buku Anwar Prabu Mangkunegara 2009:50 mengemukakan bahwa pelatihan adalah “suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistema- tis dan terorganisasi, pegawai nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas ”. Saat ini sudah banyak lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkembang. Lembaga-lembaga tersebut memberikan pendidikan dan pelatihan pada bidangnya masing- masing. Beberapa peraturan yang menjelaskan tentang pendidikan dan pelatihan serta widyaiswara adalah sebagai berikut, yang pertama adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; kedua Peraturan Menpan nomor 14 tahun 2009 tentang jabatan fungsional widyaiswara dan angka kreditnya; ketiga Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No 5 Tahun 2008 tentang standar kompetensi widyaiswara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 1 dan 2 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional. Pada Bab I Pasal I Permenpan No. 14 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional widyaiswara dan angka kreditnya disebutkan bahwa widyaiswara adalah “jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar danatau melatih PNS pada Lembaga Diklat Pemerintah ”. Peran widyaiswara sangat strategis dalam proses transformasi kualitas sumber daya aparatur. Salah satu komponen diklat yang mempunyai peranan penting adalah pengajar atau widyaiswara. Kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan kerja, karakteristik, sikap dan perilaku harus dimiliki oleh widyaiswara sehingga mampu melakukan tugas dan tanggung jawab secara profesional. Kompetensi pengetahuan widyaiswara, dilihat dari bagaimana widyais- wara menguasai materi yang akan disampaikan pada peserta diklat. Prila Anisa Marshelitha, 2015 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterampilan kerja widyaiswara dilihat dari bagaimana cara widyaiswara menyampaikan materi kepada peserta diklat, bagaimana metode mengajar yang digunakan oleh widyaiswara tersebut dan sejauh mana widyaiswara dapat menggunakan sarana dan prasarana yang telah disediakan. Sikap dan juga perilaku widyaiswara juga perlu diperhatikan, karena akan menjadi contoh dan teladan bagi peserta diklat. Sikap dan perilaku widyaiswara dapat dilihat dari kerapihan diri dan juga kedisiplin- an widyaiswara. Kinerja widyaiswara tentunya sangat berpengaruh pada pencapaian belajar peserta diklat. Kinerja widyaiswara juga pada akhirnya akan menentukan bagaimana kepuasan para peserta diklat. Menurut Supardi 2013:50 kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, kemampuan, motivasi, kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap. Karakteristik individu sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan. Penulis melakukan studi pendahuluan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis, diketahui beberapa widyaiswara tidak melakukan Ice Breaking dikelas, sehingga terkadang membuat peserta diklat sedikit jenuh dengan materi yang disampaikan, hal ini disampaikan oleh peserta diklat. Selain itu penyampaian materi oleh widyaiswara tidak efektif, sehingga waktu diklat melebihi waktu yang sudah ditentukan. Menurut peserta, pelatihan cukup menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran dikelas. Widyaiswara memberikan motivasi belajar kepada peserta diklat. Penggunaan bahasa oleh widyaiswara juga kurang diperhatikan, hal ini dikarenakan beberapa peserta diklat berasal dari luar daerah, sedangkan widyaiswara terkadang mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa daerahnya sendiri. Berdasarkan pengamatan penulis ketepatan waktu kehadiran didalam kelas juga masih kurang, karena ada beberapa widyaiswara yang telat memasuki kelas, baik dari peserta maupun dari widyaiswara itu sendiri. Prila Anisa Marshelitha, 2015 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penulis mendapatkan data terkait dengan evaluasi mengenai penceramah atau widyaiswara berdasarkan pengamatan dari peserta diklat dan juga tim evaluasi. Data ini diambil dari kegiatan evaluasi pemantauan diklat yang dilakukan oleh bidang evaluasi diklat. Data tersebut dapat dilihat dibawah ini: Tabel 1.1 Diklat Aplikasi SIG No . Jenis Evaluasi Kisaran Nilai Rata- Rata Keterangan 1 Kemampuan Widyaiswara untuk mata pelajaran yang diberikan 20 - 100 70.9 Tercapai 2 Kesempatan berdiskusi selama pelajaran berlangsung 20 - 90 67.8 Kurang Tercapai 3 Metode Pengajaran penyajian yang diterapkan dalam pelajaran diklat 70 - 90 73.3 Tercapai 4 Kejelasan pengarahan yang diberikan sebelum berdiskusi seminar 40 - 90 76.9 Tercapai Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun 2014 Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sekitar 67,8 dalam hal berdiskusi antara widyaiswara dan peserta diklat selama pelajaran berlangsung kurang tercapai. Tabel 1.2 Diklat Pelatihan Bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah di Jawa Timur No . Jenis Evaluasi Kisaran Nilai Rata- Rata Keterangan 1 Kemampuan Widyaiswara untuk mata pelajaran yang diberikan 40 - 90 72.07 Tercapai 2 Kesempatan berdiskusi selama pelajaran berlangsung 40 - 90 68.15 Kurang Tercapai 3 Metode Pengajaran penyajian yang diterapkan dalam pelajaran 30 - 90 68.03 Kurang Tercapai Prila Anisa Marshelitha, 2015 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diklat 4 Kejelasan pengarahan yang diberikan sebelum berdiskusi seminar 40 - 90 67.66 Kurang Tercapai Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun 2014 Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa kesempatan peserta diklat dalam berdiskusi selama pelajaran kurang tercapai yakni. Metode pengajaran atau penyajian yang diterapkan oleh widyaiswara kurang variatif dalam pelajaran diklat, hal ini hanya mendapatkan rata-rata nilah 68,15. Selain itu widyaiswara kurang jelas dalam memberikan pengarahan kepada peserta diklat mengenai seminar yang akan dilakukan oleh peserta diklat presentase ketercapaian sebesar 67,66. Dari fenomena masalah diatas mengenai masalah kepuasan dalam diklat bisa disebabkan karena kinerja atau kompetensi dari widyaiswara tersebut kurang. Melihat uraian diatas dan beberapa pertimbangan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah-masalah diatas dengan judul penelitian: Pengaruh Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Para Peserta Diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.

B. Batasan dan Rumusan Masalah