PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG SKRIPSI.

(1)

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

GEOLOGI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

oleh :

PRILA ANISA MARSHELITHA 1105692

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

BANDUNG

Oleh

Prila Anisa Marshelitha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Prila Anisa Marshelitha Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN PRILA ANISA MARSHELITHA

1105692

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN GEOLOGI

BANDUNG

Disetujui dan disahkan Oleh Pembimbing Pembimbing I

Dr. H. Endang Herawan, M.Pd NIP. 19600810 198603 1 001

Pembimbing II

Dr. Nani Hartini, M.Pd NIP. 19780331 200112 2 001

Mengetahui,

Kepala Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Aceng M. Mirfani, M.Pd NIP. 19570616 198601 1 001


(4)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Para Peserta Diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung”. Masalah yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah mengenai kinerja widyiswara pada saat pelaksanaan diklat dan berhubungan dengan peserta diklat. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pendidikan dan Latihan Geologi dan sumbernya adalah peserta diklat dan juga widyaiswara. Peneliti mendapatkan data terkait kinerja widyaiswara dari tim evaluasi yang menjelaskan bahwa beberapa indikator kinerja widyaiswara tidak mencapai target atau kurang tercapai yang dinilai juga oleh peserta diklat. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran mengenai kinerja widyaiswara di Pusdiklat Geologi. Mengetahui gambaran mengenai kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi. Memperoleh gambaran apakah ada hubungan antara kinerja widyaiswara dengan kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deksriptif dan pendekatan kuantitatif, serta didukung dengan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket, yang menjadi populasi adalah peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung dengan sampel sebanyak 64 responden yang diambil dari seluruh populasi. Analisis perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS

versi 22.0 for Windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

rumus Weight Means Score (WMS), gambaran umum variabel X (Kinerja Widyaiswara) berada pada kategori sangat baik dengan total rata-rata 4,49 sedangkan gambaran umum variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat) berada pada kategori sangat baik dengan skor 4,48. Korelasi variabel X dan variabel Y memiliki hubungan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,637 yang ada pada kategori kuat dan signifikan, dengan koefisien determinasi sebesar 46,6% serta hasil analisis regresi yaitu Y= 13,973+0,683X yang bersifat signifikan dan linier. Dapat disimpulkan bahwa kinerja widyaiwara signifikan dan berkategori kuat terhadap kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung. Berdasarkan hasil penelitian Kinerja widyaiswara di Pusdiklat Geologi sudah tergolong baik, hal ini ditunjukkan dari kepuasan dari peserta diklat terhadap kinerja widyaiswara pada saat pelaksanaan diklat. Peneliti memberikan rekomendasi kepada lembaga untuk memperbaiki sarana prasarana dan juga melengkapi alat peraga yang ada di Pusdiklat Geologi, sehingga widyaiswara dapat maksimal dalam pembelajaran. Selain itu juga memberikan pelatihan ICT yang baik sehingga media pembelajar-an lebih bervariasi.


(5)

Instructor with respect to Customer Satisfaction in Education and Training Center for Geologi Bandung. The problems that discussed in this research is about the performance of instructor while operating education training and to pertain to participant of education training. This research did in Education and Training Center for Geologi Bandung and the resource is participants of educational training and instructors. Researcher get the information about the performance of instructor by the evaluator team who explain that the some indicators performance of instructor not achieve the goal which appraised by the participants of education training. Because of it researcher interested for analyzed it. The purpose of this research is: 1) to know the depiction about performance of instructor in Education and Training Center for Geologi, 2) to know the depiction of customer satisfaction in Education and Training Center for Geologi, 3) to get the depiction a connection between the performance of instructor with respect to customer satisfaction in Education and Training Center for Geologi. The research method that used in this research is descriptive method with quantitative approach, and supported with bibliography. Information collected used the questionnaire technique, the population is participant of education and training in Education and Training Center for Geologi with 64 samples which taken from all population. The analyzed of this research calculation used Microsoft Excel 2007 and SPSS version 22.0 for windows program. Based on this calculation with the Weight Means Score (WMS) formula that the performance of instructor in Education and Training Center for Geologi Bandung to have marvelously category with 4,49 score, while the customer satisfaction to have marvelously category with 4,48 score. About correlation of variabel X and variabel Y have a significant correlation. In here can be seen from output of coefficient correlation with 0,637 score and have a strong and significant category, with score of coefficient determination 46,6% and ouput of the regression analyzed is Y= 13,973+0,683X that is to have a characteristic significant and linier. Can be concluded, actually the performance of instructor have a significant and have a strong category applicable to customer satisfaction in Education and Training Center for Geologi Bandung. Based on the output in this research, the performance of instructor in Education and Training Center for Geologi Bandung already good category, this is shown of from customer satisfaction with the performance of instructor even the operating of training. Researcher give a recommendation to institute for repair the facility and infrastructure and than complete the display items in Education and Training Center for Geologi Bandung, so that the instructor can maximal in the learning process. Other than that to give a ICT training for instructor, so that the media of learning can be variation.


(6)

v

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teori ... 9

1. Konsep Pendidikan dan Pelatihan ... 9

a. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan ... 9

b. Tujuan atau Manfaat Pendidikan dan Pelatihan ... 9

c. Persamaan dan Perbedaan Pendidikan dan Pelatihan ... 10

d. Faktor Penyebab adanya Diklat ... 10

e. Pendekatan dalam Diklat ... 11 f. Komponen-komponen


(7)

vi

a. Pengertian Kinerja ... 15

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 16

c. Penilaian Kinerja ... 17

3. Konsep Widyaiswara ... 19

a. Pengertian Widyaiswara ... 19

b. Kompetensi Widyaiswara ... 20

c. Kinerja Widyaiswara ... 22

d. Standar Kompetensi Widyaiswara ... 24

e. Peran Widyaiswara ... 25

4. Konsep Kepuasan Peserta Diklat (Pelanggan) ... 25

a. Pengertian Pelanggan ... 25

b. Jenis-jenis Pelanggan ... 30

c. Model SERVQUAL ... 32

d. Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 33

B. Kerangka Pemikiran ... 36

C. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 41

B. Desain Penelitian ... 42

C. Partisipan ... 44

D. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 44

1. Lokasi ... 44

2. Populasi ... 44

3. Sampel... 45

E. Definisi Operasional ... 45

a. Pengaruh ... 45

b. Kinerja Widyaiswara ... 46


(8)

vii

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen yang digunakan ... 47

3. Kriteria Penskoran ... 52

G. . Proses Pengembangan Instrumen... 53

1. Pengujian Validitas ... 53

2. Pengujian Reliabilitas ... 58

H. Teknik Pengumpulan Data ... 60

I. Analisis Data ... 60

1. Seleksi Angket ... 60

2. Klasifikasi Data ... 61

3. Pengolahan Data ... 61

a. Menghitung Kecenderungan Umum Skor Responden Variabel dengan Rumus Weight Means Score (WMS) ... 61

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel ... 63

c. Uji Normalitas Distribusi Data ... 64

d. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 65

1) Analisis Koefisien Korelasi ... 65

2) Uji Signifikasi ... 67

3) Uji Koefisien Determinasi ... 68

4) Analisis Regresi ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 71

1. Analisis Data ... 71

a. Seleksi Angket ... 71

b. Klasifikasi Data ... 72

c. Pengolahan Data ... 74

1) Perhitungan Uji Kecenderungan Umum Skor Responden ... 74


(9)

viii

b) Hasil Kecenderungan Umum

Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat) ... 79

2) Mengubah Data Mentah menjadi Data Baku ... 84

3) Uji Normalitas Data ... 85

4) Pengujian Hipotesis ... 87

a) Analisis Koefisien Korelasi ... 87

b) Koefisien Determinasi ... 87

c) Signifikasi Korelasi ... 88

d) Analisis Regresi ... 89

B. Pembahasan ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 110

B. Rekomendasi ... 111 DAFTAR PUSTAKA


(10)

1

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Latar Belakang Penelitian

Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat LAN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan pelatihan ASN sebagaimana diatur dalam Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. LAN, berkaitan dengan kewenangan penelitian, pengkajian kebijakan Manajemen ASN, pembinaan, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN.

Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menjelaskan

LAN memiliki fungsi: pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN; pembinaan pendidikan dan pelatihan kompe-tensi manajerial Pegawai ASN; penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya; pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.

Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, satuan pendidikan adalah “kelompok layanan pendidikan yang menyeleng-garakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan”. Lembaga pelatihan merupakan satuan pendidikan pada jalur nonformal, karena lembaga pelatihan merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pasal 26 ayat 1 UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa:

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.


(11)

Lembaga pelatihan ditujukan agar peserta diklat atau orang-orang yang mengikuti pelatihan lebih memantapkan teori dan hasil belajar yang telah dimilikinya. Adrew E. Sikula dalam buku Anwar Prabu Mangkunegara (2009:50) mengemukakan bahwa pelatihan adalah “suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistema-tis dan terorganisasi, pegawai nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas”. Saat ini sudah banyak lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkembang. Lembaga-lembaga tersebut memberikan pendidikan dan pelatihan pada bidangnya masing-masing.

Beberapa peraturan yang menjelaskan tentang pendidikan dan pelatihan serta widyaiswara adalah sebagai berikut, yang pertama adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; kedua Peraturan Menpan nomor 14 tahun 2009 tentang jabatan fungsional widyaiswara dan angka kreditnya; ketiga Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No 5 Tahun 2008 tentang standar kompetensi widyaiswara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 1 dan 2 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional.

Pada Bab I Pasal I Permenpan No. 14 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional widyaiswara dan angka kreditnya disebutkan bahwa widyaiswara adalah “jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih PNS pada Lembaga Diklat Pemerintah”. Peran widyaiswara sangat strategis dalam proses transformasi kualitas sumber daya aparatur. Salah satu komponen diklat yang mempunyai peranan penting adalah pengajar atau widyaiswara. Kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan kerja, karakteristik, sikap dan perilaku harus dimiliki oleh widyaiswara sehingga mampu melakukan tugas dan tanggung jawab secara profesional. Kompetensi pengetahuan widyaiswara, dilihat dari bagaimana widyais-wara menguasai materi yang akan disampaikan pada peserta diklat.


(12)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterampilan kerja widyaiswara dilihat dari bagaimana cara widyaiswara menyampaikan materi kepada peserta diklat, bagaimana metode mengajar yang digunakan oleh widyaiswara tersebut dan sejauh mana widyaiswara dapat menggunakan sarana dan prasarana yang telah disediakan. Sikap dan juga perilaku widyaiswara juga perlu diperhatikan, karena akan menjadi contoh dan teladan bagi peserta diklat. Sikap dan perilaku widyaiswara dapat dilihat dari kerapihan diri dan juga kedisiplin-an widyaiswara. Kinerja widyaiswara tentunya skedisiplin-angat berpengaruh pada pencapaian belajar peserta diklat. Kinerja widyaiswara juga pada akhirnya akan menentukan bagaimana kepuasan para peserta diklat.

Menurut Supardi (2013:50) kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, kemampuan, motivasi, kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap. Karakteristik individu sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan.

Penulis melakukan studi pendahuluan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis, diketahui beberapa widyaiswara tidak melakukan

Ice Breaking dikelas, sehingga terkadang membuat peserta diklat sedikit

jenuh dengan materi yang disampaikan, hal ini disampaikan oleh peserta diklat. Selain itu penyampaian materi oleh widyaiswara tidak efektif, sehingga waktu diklat melebihi waktu yang sudah ditentukan. Menurut peserta, pelatihan cukup menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran dikelas. Widyaiswara memberikan motivasi belajar kepada peserta diklat. Penggunaan bahasa oleh widyaiswara juga kurang diperhatikan, hal ini dikarenakan beberapa peserta diklat berasal dari luar daerah, sedangkan widyaiswara terkadang mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa daerahnya sendiri. Berdasarkan pengamatan penulis ketepatan waktu kehadiran didalam kelas juga masih kurang, karena ada beberapa widyaiswara yang telat memasuki kelas, baik dari peserta maupun dari widyaiswara itu sendiri.


(13)

Penulis mendapatkan data terkait dengan evaluasi mengenai penceramah atau widyaiswara berdasarkan pengamatan dari peserta diklat dan juga tim evaluasi. Data ini diambil dari kegiatan evaluasi pemantauan diklat yang dilakukan oleh bidang evaluasi diklat. Data tersebut dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 1.1 Diklat Aplikasi SIG No

. Jenis Evaluasi

Kisaran Nilai

Rata-Rata Keterangan 1 Kemampuan Widyaiswara untuk

mata pelajaran yang diberikan 20 - 100 70.9 Tercapai 2 Kesempatan berdiskusi selama

pelajaran berlangsung

20 - 90 67.8

Kurang Tercapai

3

Metode Pengajaran/ penyajian yang diterapkan dalam pelajaran diklat

70 - 90 73.3 Tercapai

4

Kejelasan pengarahan yang diberikan sebelum berdiskusi / seminar

40 - 90 76.9 Tercapai

Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun (2014)

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sekitar 67,8% dalam hal berdiskusi antara widyaiswara dan peserta diklat selama pelajaran berlangsung kurang tercapai.

Tabel 1.2

Diklat Pelatihan Bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah di Jawa Timur

No

. Jenis Evaluasi

Kisaran Nilai

Rata-Rata Keterangan 1 Kemampuan Widyaiswara untuk

mata pelajaran yang diberikan 40 -

90

72.07

Tercapai 2 Kesempatan berdiskusi selama

pelajaran berlangsung 40

- 90

68.15

Kurang Tercapai 3 Metode Pengajaran/ penyajian

yang diterapkan dalam pelajaran 30 -

90

68.03

Kurang Tercapai


(14)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diklat

4

Kejelasan pengarahan yang diberikan sebelum berdiskusi /

seminar 40

- 90

67.66 Kurang Tercapai

Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun (2014)

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa kesempatan peserta diklat dalam berdiskusi selama pelajaran kurang tercapai yakni. Metode pengajaran atau penyajian yang diterapkan oleh widyaiswara kurang variatif dalam pelajaran diklat, hal ini hanya mendapatkan rata-rata nilah 68,15%. Selain itu widyaiswara kurang jelas dalam memberikan pengarahan kepada peserta diklat mengenai seminar yang akan dilakukan oleh peserta diklat presentase ketercapaian sebesar 67,66.

Dari fenomena masalah diatas mengenai masalah kepuasan dalam diklat bisa disebabkan karena kinerja atau kompetensi dari widyaiswara tersebut kurang. Melihat uraian diatas dan beberapa pertimbangan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah-masalah diatas dengan judul penelitian: Pengaruh Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Para Peserta Diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlampau luas ruang lingkupnya dan mampu memperoleh kejelasan mengenai masalah yang akan diteliti, penulis membatasi penelitian ini dengan meneliti tentang kinerja widyaiswara dan kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.

2. Rumusan Masalah

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:


(15)

a. Bagaimana kinerja widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?

b. Bagaimana kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?

c. Bagaimana pengaruh antara kinerja widyaiswara dengan kepuasan pesera diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung? C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empirik mengenai pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan para peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kinerja widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung; b. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kepuasan peserta

diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung;

c. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan para peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.

2. Secara Operasional

Adapun manfaat dari penelitian ini secara operasional adalah sebagai berikut:

a. Bagi Pihak Lembaga:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi lembaga yang bersangkutan, dalam meningkatkan kinerja atau


(16)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi widyaiswara yang berpengaruh positif pada kepuasan peserta diklat.

b. Bagi peneliti:

Penelitian ini memberikan penulis wawasan dan manfaat bagi pengembangan ilmu Administrasi Pendidikan khususnya dalam kajian tentang manajemen pendidikan dan pelatihan kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memberikan deskripsi yang jelas mengenai skripsi ini, maka penulis akan menguraikan sistematika yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 4518/UN 40/2014 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2014, yaitu sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab pendahuluan dalam skripsi, tesis atau disertasi pada dasarnya menjadi bab perkenalan. Pada pendahuluan didalamnya terdapat latar belakang penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka

Bab II skripsi berisikan kajian pustaka terkait dengan penelitian dan relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Pemaparan kajian pustaka lebih bersifat deskriptif, berfokus pada topik dan lebih mengedepankan sumber rujukan terkini.

Bab III Metode Penelitian

Bab III merupakan bagian yang bersifat prosedural, yakni bagian yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti me-rancang alur penelitiannya. Komponen-komponen yang terdapat didalam metode penelitian ini adalah desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV berisikan penjelasan mengenai hasil penelitian dan pem-bahasan yang menjelaskan hasil pengolahan dan analisis data dengan


(17)

ber-bagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalah-an penelitipermasalah-an.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bagian kelima penulis menyajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisikan simpulan dari hasil pembahasan penelitian sedang-kan saran merupasedang-kan masusedang-kan-masusedang-kan penulis untuk pihak lembaga terkait kinerja widyaiswara.

Daftar Pustaka

Pada bagian akhir skripsi ini penulis menyajikan daftar pustaka yang berisi referensi-referensi yang digunakan penulis dan sumber lain yang mendukung skripsi ini.


(18)

(19)

41

Metode penelitian adalah prosedur yang ditempuh oleh seorang peneliti dalam mengadakan penelitiannya sampai akhirnyya terbentuk laporan skripsi.Bab ini membahas mengenai definisi operasional, metode penelitian, lokasi dan sumber data, pengumpulan data, prosedur dan teknik pengolahan data.

Metode ini merupakan langkah yang digunakan peneliti untuk mengum-pulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan makna dari data yang diteliti menjadi suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran-nya. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:14) adalah:

Metode penelitian sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme; metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu; teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan teknik sampel yang sesuai; pengumpulan data kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian deskripstif adalah penelitian yang digunakan untuk meng-gambarkan, menjelaskan dan menjawab persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena sebagaimana adanya maupun analisis hubungan antara berbagai variabel dalam suatu fenomena. Pola dari penelitian deskripstif ini antara lain; survey, studi kasus, causal-comparative, korelasional dan pengembangan (Zainal Arifin, 2011:41).

A. Metode Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, metode yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan studi kepustakaan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, metode deskriptif menggambarkan semua data, kemudian di analisis dan dibandingkan dengan kenyataan yang ada, dan selanjutnya memberikan pemecahan masalah. Menurut Zainal Arifin (2012:54), megemukakan pengertian metode deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeksripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel”.


(20)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan penelitian deskriptif, yakni untuk menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam buku Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru (2012, hlm. 56) disebutkan langkah-langkah dari penelitian deskriptif, adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah 2. Melakukan kajian pustaka 3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan asumsi dan hipotesis 5. Merumuskan tujuan penelitian 6. Menjelaskan manfaat penelitian 7. Menentukan variabel penelitian 8. Menyusun desain penelitian 9. Menentukan populasi dan sampel 10.Mengumpulkan data

11.Mengolah data

12.Membahas hasil penelitian

13.Menarik kesimpulan, implikasi dan saran 14.Menyusun laporan

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Desain penelitian memberikan gambaran mengenai prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan. Menurut Zainal Arifin (2011;12) berdasarkan kerangka dasar metode ilmiah, maka tahap-tahap penelitian pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penyusunan desain penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian. Setiap tahap diperinci lagi menjadi langkah kegiatan sebagai berikut:

1. Tahapan pertama: penyusunan desain penelitian a. Merumuskan latar belakang masalah

b. Merumuskan masalah

c. Melakukan studi pendahuluan d. Merumuskan hipotesis


(21)

e. Merumuskan tujuan dan manfaat hasil penelitian f. Menentukan populasi dan sampel

g. Menyusun instrument penelitian

h. Menyusun langkah-langkah pengolahan data 2. Tahap Kedua:Pelaksanaan Penelitian

i. Mengumpulkan data j. Mengolah data

k. Membahas hasil penelitian

l. Merumuskan simpulan, implikasi dan saran 3. Tahap ketiga: laporan penelitian

m. Menyusun laporan hasil penelitian

Peneliti membuat prosedur penelitian melalui langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Tahap penemuan masalah, pada tahap ini peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah-masalah yang ada di lembaga. 2. Tahap penentuan variabel dan sumber data, pada tahap ini peneliti

menentukan variabel X dan Y yang akan diteliti berdasarkan permasalahan dan data yang telah diperoleh.

3. Tahap merumuskan masalah, dalam merumuskan masalah peneliti menentukan 3 rumusan masalah yang akan dipecahkan.

4. Tahap perumusan hipotesis, dalam merumuskan hipotesis peneliti mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan untuk dapat memperoleh rumusan hipotesis.

5. Tahap pemilihan metode dan pendekatan, pada tahap ini peneliti memilih metode dan pendekatan penelitian yang sesuai untuk memecahkan masalah penelitian.

6. Tahap pembuatan dan uji validitas instrumen, pada tahap ini penulis membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator dari variabel kemudian melakukan uji validitas atau hasil uji angket.

7. Tahap pengumpulan data, setelah melakukan beberapa tahapan sebelumnya pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang diperoleh untuk diolah.


(22)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Tahap analisis data, setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis data sehingga peneliti dapat memperoleh hasil penelitian.

9. Tahap kesimpulan, pada tahap ini peneliti membuat hasil kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.

10. Tahap penyusunan laporan, pada tahap ini peneliti menuliskan laporan dalam bentuk hasil laporan berupa skripsi.

C. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah peserta diklat yang mengikuti diklat di Pusdiklat Geologi dan juga widyaiswara yang mengajarkan materi diklat. Dasar pertimbangan pemilihan peserta diklat sebagai partisipan karena penelitian yang akan dilakukan ini berkaitan dengan hubungan antara kinerja widyaisara terhadap kepuasan peserta diklat.

D. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melakukan penelitian. Adapun pengambilan lokasi yang yang dipilih peneliti adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung dari Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Pusdiklat Geologi beralamat di Jl. Cisitu Lama No 37 kode pos (40135) Bandung, Jawa Barat. 2. Populasi

Populasi adalah sekelompok subjek/objek yang dijadikan sumber data penelitian. Menurut Sudjana (2005:6)mengemukakan bahwa

Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif, maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Karena penelitian ini menyangkut pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi, maka populasi dalam penelitian ini adalah peserta diklat yang mengikuti diklat di Pusat Pendidikan dan Latihan Geologi Bandung tahun 2015.


(23)

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

No Nama Diklat Jumlah

Peserta

1. Diklat Penyelidik Bumi Pertama 24

2. Diklat Geodiversity Menuju Geopark 13

3. Diklat Perencanaan Kontijensi Bencana Geologi 12

4. Diklat English for General Communication 15

Jumlah Peserta (Populasi) 64 peserta

3. Sampel

Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2005:6) bahwa, sampel ada sebagian yang diambil dari populasi. Sampel itu harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan dalam sampel yang diambil.

Dalam penelitian ini populasi kurang dari seratus populasi, sehingga sampel yang diambil adalah 100%. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling. Menurut Arikunto (2006, hlm. 34) “apabila subjek kurang dari 100 orang, maka sampel sebaiknya diambil seluruhnya sehingga penelitinnya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung dari kemampuan penelitian dilihat dari waktu, tenaga dan dana”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti menggunakan sampel dari keseluruhan populasi peserta diklat yang berjumlah 64 orang. Sampel yang diambil adalah sampel yang sama dengan populasi.

E. Definisi Operasional 1. Definisi Operasional a. Pengaruh

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah daya yang ada atau muncul dari sesuatu. Pengaruh yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah daya yang muncul dari variabel X (Kinerja Widyaiswara) yang


(24)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperngaruhi variabel Y (kepuasan peserta diklat) di Pusdiklat Geologi Bandung.

b. Kinerja Widyaiswara

Kinerja seorang widyaiswara atau unjuk kerja seorang widyaiswara, dapat diartikan secara bebas sebagai hasil perpaduan antara kemampuannya dalam mentransfer ilmunya pada saat mengajar dan penguasaan substansi bahan ajarnya. Widyaiswara yang berkualitas akan menghasilkan lulusan peserta diklat yang berkualitas. Kualitas widyaiswara dapat dilihat dari kompetensi yang dimiliki widyaiswara tersebut.

Kinerja widyaiswara diwujudkan pada standar kinerja widyaiswara yang dinilai angka kreditnya, terdiri atas unsur; pendidikan, pengembangan dan pelaksanaan, pengembangan profesi, penunjang.

Kinerja widyaiswara juga dapat dilihat dari Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 5 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Widyaiswara antara lain; Kompetensi pengelolaan pembelajaran, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi substantif.

c. Kepuasan Peserta Diklat/Pelanggan

Pada hakikatnya tujuan dari bisnis adalah menciptakan dan mempertahankan pelanggan, oleh karena itu memahami proses dan pelanggan maka organisasi dapat menyadari dan menghargai makna kualitas. Apapun yang dilakukan manajemen tidak akan ada gunanya bila akhirnya tidak menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan (Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, 2001, hlm. 102).

Kepuasan pelanggan sendiri tidak mudah untuk didefinisikan. Kotler (1994, hlm. 40) dalam Fandy Tjiptono & Anastasia Diana (2001, hlm. 102) mendefinisikan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dibandingkan dengan harapan.

Karena pelanggan merupakan orang yang menerima hasil pekerjaan seseorang atau suatu organisasi, maka hanya mereka yang dapat menentukan kualitasnya. Kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama dalam organisasi.


(25)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Instrumen atau alat pengumpul data harus sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data dan jenis data yang akan dikumpulkan pun harus jelas. Instrumen penelitian yang digunakan harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, paling tidak ditinjau dari segi isinya sesuai dengan variabel yang diukur (Zainal Arifin, 2011:60).

1. Rumusan Masalah Penelitian

a. Bagaimana kinerja widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?

b. Bagaimana kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?

c. Bagaimana pengaruh antara kinerja widyaiswara dengan kepuasan pesera diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?

2. Instrumen yang digunakan

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis instrumen angket (questioner). Angket adalah instrument penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Pernyataan tersebut ada yang terbuka, ada yang tertutup dan juga berstruktur. Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara, kecuali dalam implementasinya, dimana angket dilaksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan secara lisan.

Angket terdiri dari beberapa bentuk, diantaranya:

a. Bentuk angket berstruktur, yaitu angket yang menyediakan beberapa kemungkinan jawaban. Bentuk angket berstruktur terdiri atas tiga bentuk, yaitu (a) bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang setiap pertanyannya sudah tersedia berbagai alternatif jawaban, (b) bentuk jawaban tertutup, tetapi pada alternatif jawaban terakhir diberikan secara terbuka. Dan (c) bentuk jawaban bergambar, yaitu angket yang memberikan jawaban dalam bentuk gambar.


(26)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bentuk angket tak berstruktur, yaitu bentuk angket yang memberikan jawaban secara terbuka di mana responden secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.

Awal dari penyusunan instrumen adalah variabel-variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti. Selanjutnya variabel tersebut ditentukan indikator yang akan diukur, kemudian dijabarkan menjadi butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk mempermudah dalam penyusunan instrumen maka diperlukan kisi-kisi instrumen.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X (Kinerja Widyaiswara)

Variabel Dimensi Indikator item

Kinerja widyaiswara

Pengelolaan Pembelajaran & Pendidikan

Menyusun 1. Menyusun bahan ajar

2. Menyusun modul

diklat sesuai

spesialisasinya

3. Menyusun soal ujian

diklat sesuai

spesialisasinya

1 2

3

Melaksanakan 1. Memperkenalkan diri 2. Menyampaikan tujuan

belajar

3. Penyampaian materi diklat

4. Memberikan motivasi belajar

5. Memberikan teladan

4 5.

6-14

15


(27)

6. Menerapkan konsep-konsep yang terkait dengan materi diklat 7. Mempraktikan

keterampilan 8. Memberikan

keterampilan 9. Dapat

mendemonstrasikan model tingkah laku baru yang dapat disaksikan dan ditiru oleh peserta diklat

10.Mendorong peserta untuk berpendapat

11.Mengembangkan

semangat kebersamaan antar peserta dan widyaiswara

17

18-19

20

21

22

23

Evaluasi Pembelajaran

1. Melakukan evaluasi awal 2. Melakukan evaluasi akhir 3. Memeriksa jawaban ujian

diklat sesuai

spesialisasinya

24 25 26

Kepribadian Melaksanakan kode etik

1. Perilaku santun

2. Taat pada aturan yang

27-28 29-30


(28)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melaksanakan etos kerja

berlaku

3. Bertanggung jawab 4. Memberikan pelayanan

yang adil

31 32

Sosial Membina hubungan kerja

1. Aktif berkomunikasi 2. Memberikan arahan dan

motivasi pada peserta diklat

3. Memberikan bantuan anggota tim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

33-34 35.

36.

Substantif Menguasai ilmu

1. Mengidentifikasi konsep esensial bidang studi. 2. Menerapkan teknologi

informasi dan

komunikasi

37


(29)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)

Variabel Dimensi Indikator Item

Kepuasan Pelanggan/ Peserta Diklat

Pemahaman materi

1. Peserta diklat paham dengan materi yang

disampaikan oleh

widyaiswara

1-3

Sesuai dengan kebutuhan

1. Kebutuhan dan

keinginan yang

dirasakan peserta diklat terpenuhi

2. Sarana dan prasarana sesuai

3. Metode dan penyajian

membantu peserta

diklat

4

5

6 Rasa aman dan

nyaman

1. Peserta diklat merasa aman dan nyaman

7

Tangibles 1. Penampilan dan

kerapihan

8

Reliability 1. Dapat dipercaya 2. Konsistensi kinerja

9 10-14 Responsiveness 1. Memberi bantuan dan

cepat tanggap

2. Peka pada keinginan peserta

15&16

17&18

Assurance 1. Memiliki kompetensi 2. Bersikap adil dalam

pelayanan

19&20

21

Emphaty 1. Bersikap sopan dan

ramah


(30)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Memberikan perhatian kepada peserta diklat 3. Menjalin hubungan

23&24

25-27

3. Kriteria Penskoran

Instrument penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala. Dalam penelitian ini, skala yang digunakan yaitu skala likert. Menurut Sugiyono (2011, hlm.134) “Skala

likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Untuk pengukuran

tersebut akan dijabarkan sebagai berikut: Tabel 3.4

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban (X) Skor Alternatif Jawaban (Y) Skor

Sangat Mampu 5 Sangat Memuaskan (SM) 5

Mampu 4 Memuaskan (M) 4

Kurang Mampu 3 Kurang Memuaskan (KM) 3

Tidak Mampu 2 Tidak Memuaskan (TM) 2

Sangat Tidak Mampu 1 Sangat Tidak Memuaskan (STM) 1

Sumber: Sugiyono (2010:135)

Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua format instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu format instrument variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran kedua variabel dilakukan dengan skala Likert. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Selain itu peneliti juga merujuk pada Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No 5 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Widyaiswara pada Bab V pasal 10 mengenai pembobotan dan penilaian.


(31)

Kemudian untuk mengisi instrument dalam penelitian ini yaitu dengan cara checklist (√). Responden diharuskan memberi tanda

checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban untuk mengisi setiap item pertanyaan. Instrument penelitian yang digunakan yaitu berupa angket. (instrumen penelitian terlampir).

Adapun sebelum melakukan proses pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument yang sudah dibuat. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang baik. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik perlu didukung oleh data yang baik, dimana baik tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrument. Instrument yang baik itu sendiri harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel.

Uji coba instrument dilaksanakan di Sentra Pendidikan BRI Lembang Bandung dengan penentuan responden yang memiliki karakteristik sejenis dengan responden sebenarnya, dalam hal ini peneliti menguji cobakan kuesioner yang dibuat kepada 20 peserta diklat di Sentra Pendidikan Lembang Bandung.

G. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum melakukan kegiatan mengumpulkan data yang sesungguhnya, angket akan diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba ini bertujuan agar angket dapat dikur validitas dan reliabilitasnya. Dalam buku Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru (2011, hlm. 60) dijelaskan instrumen penelitian yang digunakan harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitasnya, paling tidak ditinjau dari segi isinya yang sesuai dengan variabel yang diukur. Untuk itu perlu untuk dilakukan uji coba, analisis kualitas instrumen, analisis butir soal, uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam penelitian deksriptif, instrumen yang sering digunakan adalah angket, pedoman wawancara, observasi dan tes.

1. Pengujian Validitas

Validitas dalam buku Zainal Arifin (2011, hlm. 245) adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya adalah instrumen yang digunakan benar-benar tepat untuk mengukur apa yang akan diukur. Adapun rumus


(32)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pearson Product Moment yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini

adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005, hlm. 369):

t

= n ∑ X Y − ∑ X ∑ Y

√{� ∑ − ∑ X } {� ∑ − ∑ Y }

Keterangan:

r : koefisien korelasi n : jumlah responden

∑ X Y : jumlah perkalian X dan Y

∑ X : jumlah skor item

∑ Y : jumlah skor total (seluruh item)

∑ : jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑ : jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Peneliti melakukan Uji validitas ini kepada 20 responden (peserta diklat) di Sentra Pendidikan Lembang Bandung. Dalam proses uji validitas intrumen ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasil koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2005, hlm. 377):

ℎ� �� =

√�−

√ −

Keterangan:

t : Nilai ℎ� ��

r : koefisien korelasi hasil ℎ� �� n : jumlah responden

Hasil dari nilai ℎ� �� dikonsultasikan dengan distribusi (tabel) untuk �= 0,05 dan dk= 20-2=18, dengan uji satu pihak, maka diperoleh ��= 1,734


(33)

Jika:

ℎ� ��> ��berarti valid

ℎ� ��< ��berarti tidak valid

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas

Variabel X (Kinerja Widyaiswara)

No Item

Koefisien Korelasi Harga

Harga

��

Keterangan

1 0,451 2,143 1,734 Valid

2 0,580 3,018 1,734 Valid

3 0,663 3,755 1,734 Valid

4 0,438 2,018 1,734 Valid

5 0,498 2,435 1,734 Valid

6 0,629 3,430 1,734 Valid

7 0,629 3,430 1,734 Valid

8 0,732 4,555 1,734 Valid

9 0,732 4,555 1,734 Valid

10 0,732 4,555 1,734 Valid

11 0,732 4,555 1,734 Valid

12 0,549 2,785 1,734 Valid

13 0,732 4,555 1,734 Valid

14 0,663 3,755 1,734 Valid

15 0,732 4,555 1,734 Valid

16 0,732 4,555 1,734 Valid

17 0,732 4,555 1,734 Valid

18 0,732 4,555 1,734 Valid

19 0,629 3,430 1,734 Valid

20 0,732 4,555 1,734 Valid


(34)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22 0,515 2,547 1,734 Valid

23 0,468 2,245 1,734 Valid

24 0,732 4,555 1,734 Valid

25 0,663 3,755 1,734 Valid

26 0,498 2,435 1,734 Valid

27 0,732 4,555 1,734 Valid

28 0,732 4,555 1,734 Valid

29 0,752 4,837 1,734 Valid

30 0,663 3,755 1,734 Valid

31 0,732 4,555 1,734 Valid

32 0,732 4,555 1,734 Valid

33 0,473 2,583 1,734 Valid

34 0,569 2,934 1,734 Valid

35 0,732 4,555 1,734 Valid

36 0,629 3,430 1,734 Valid

37 0,752 4,837 1,734 Valid

38 0,569 2,934 1,734 Valid

Dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas diperoleh secara keseluruhan untuk variabel X tentang pengaruh Kinerja Widyaiswara, dapat disimpulkan bahwa 38 item pertanyaan dinyatakan valid.


(35)

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas

Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat) No

Item

Koefisien Korelasi

Harga

Harga

��

Keterangan

1 0,678 3,910 1,734 Valid

2 0,527 2,629 1,734 Valid

3 0,480 2,320 1,734 Valid

4 0,663 3,755 1,734 Valid

5 0,480 2,320 1,734 Valid

6 0,678 3,910 1,734 Valid

7 0,678 3,910 1,734 Valid

8 0,904 8,965 1,734 Valid

9 0,754 4,867 1,734 Valid

10 0,904 8,965 1,734 Valid

11 0,730 4,529 1,734 Valid

12 0,752 4,837 1,734 Valid

13 0,663 3,755 1,734 Valid

14 0,730 4,529 1,734 Valid

15 0,904 8,965 1,734 Valid

16 0,754 4,867 1,734 Valid

17 0,754 4,867 1,734 Valid

18 0,678 3,910 1,734 Valid

19 0,480 2,320 1,734 Valid

20 0,663 3,755 1,734 Valid

21 0,678 3,910 1,734 Valid

22 0,678 3,910 1,734 Valid

23 0,754 4,867 1,734 Valid


(36)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25 0,663 3,755 1,734 Valid

26 0,663 3,755 1,734 Valid

27 0,754 4,867 1,734 Valid

Dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas telah diperoleh secara keseluruhan untuk variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat). Dapat disimpulkan bahwa 27 item pertanyaan yang diujikan, semuanya dinyatakan Valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menurut Zainal Arifin (2011, hlm. 248) adalah “derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu instrumen dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan”. Suatu instrumen dapat dikatakan reliable jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu kesempatan yang berbeda. Rumus yang digunakan menurut Akdon (2008:161) yang dikutip dari skripsi Teguh Nugraha (2014:41) adalah sebagai berikut:

= [

�−

]. −

∑ �

Keterangan:

: Nilai Reliabilitas

∑ : Jumlah varians skor tiap-tiap item :varians total

� : jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan menggunakan rumus

Alpha sebagai berikut:

a. Menghitung Varian skor tiap-tiap dengan rumus:

= ∑ �� −(

∑ �� ) � �


(37)

Keterngan:

� : Varians skor tiap-tiap item

∑ � : Jumlah kuadrat item

∑ � :Jumlah item Xi dikuadratkan

� : jumlah responden

b. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

∑ � = �+ ⋯ ⋯ ⋯ + �

c. Menghitung varians total dengan rumus:

=∑ � − ∑ ��

� �

d. Masukan nilai Alpha dengan rumus:

= ( �

� − ) . − ∑ �

Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Nilai reliabilitas yang didapatkan dari hasil perhitungan uji reliabilitas (r11). Hasil dari nilai reliabilitas ( )

dikonultasikan dengan nilai tabel r product moment dengn dk= N-1= 20-1=19, signifikasi 5% maka diperoleh ��= 0,456. Kemudian memutuskan keputusan dengan membandingkan dengan ��, dimana keputusannya adalah sebagai berikut:

Jika > berarti reliabel, sedangkan Jika < berarti tidak reliabel

Hasil perhitungan uji reliabilitas kedua variabel adalah sebagai berikut (rincian terlampir):

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel � � �� Kesimpulan

Variabel X (Kinerja Widyaiswara)

0,951 0,456 Reliabel

>�� Variabel Y

(Kepuasan Peserta Diklat)

0,977 0,456 Reliabel


(38)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengumpulan Data

Sebelum melakukan pengumpulan data perlu diperhatikan kembali dokumen-dokumen yang akan digunakan, seperti perangkat instrument, surat izin penelitian, alat-alat tulis dan alat perekam, seperti kamera, hp, tape

recorder dan sebagainya. Instrumen pengumpulan data harus sesuai dengan

instrumen yang telah ditetapkan sebelumnya, baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya. Peneliti dapat mengguna-kan salah satu dari teknik yang telah dijelasmengguna-kan sebelumnya atau meng-gabungkan beberapa teknik.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik angket (kuisioner). Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab oleh responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Pertanyaan dapat berupa pertanyaan terbuka, tertutup dan juga berstruktur.

I. Analisis Data

Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang telah ditetapkan. Analisis data merupakan proses penyederhanaa data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Menurut Zainal Arifin (2011, hlm. 61) analisis data bergantung dengan sifat data. Jika data bersifat kuantitatif (angka, bilangan) maka analisis dilakukan secara statistik, baik statistik deksriptif maupun statistik inferensial. Pengolahan data juga harus memperhatikan bentuk rumusan masalah dan tujuan penelitian. Pengolahan data harus dilakukan secara sistematik, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Langkah pertama yaitu seleksi angket, pemeriksaan dan seleksi kuisioner yang telah terkumpul dari responden. Hal ini bertujuan agar data yang telah


(39)

terkumpul memenuhi syarat sebagai data yang akan diolah. Hal yang harus dilakukan sebagai berikut:

a. Mengumpulkan angket yang telah disebarkan kepada responden.

b. Memeriksa semua butir pertanyaan apakah jawaban sesuai dengan petunjuk dan seluruhnya terisi.

c. Memeriksa data yang terkumpul, apakah layak data tersebut untuk diolah.

Penulis memaparkan jumlah angket yang tersebar dan terkumpul sebagai berikut:

2. Klasifikasi Data

Setelah melakukan kegiatan pemeriksaan data, langkah berikutnya adalah mengklasifikasi data berdasarkan variabel penelitian yaitu variabel X (Kinerja Widyaiswara) dan Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat) sesuai dengan sampel penelitian.Kemudian memberikan skor pada jawaban yang telah diberikan oleh masing-masing responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pengklasifikasian ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan skor-skor yang telah diisi oleh responden terhadap dua variabel yang diteliti. Jumlah skor yang berasal dari responden merupakan skor mentah dari masing-masing variabel yang berfungsi sebagai sumber untuk pengolahan data selanjutnya.

3. Pengolahan Data

a. Menghitung kecenderungan umum skor resonden masing-masing variabel dengan rumus Weight Means Score (WMS)

Teknik WMS (Weight Means Score) digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari masing-masing variabel penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk mengetahui kedudukan setiap indicator atau item.

� = �

Keterangan:

� : rata-rata skor responden

: jumlah skor dari jawaban responden


(40)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus Weight Means Scored (WMS) adalah sebagai berikut:

1) Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih.

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih. 3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung

dikaitkan dengan bobot alternative jawaban itu sendiri.

4) Menghitung nilai rata-rata setiap item pada masing-masing kolom.

5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS berikut:

Tabel 3.8

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai

Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4.01-5,00 Sangat Baik Sangat Mampu

(SM)

Sangat Memuaskan (SM)

3,01-4,00 Baik Mampu (M) Memuaskan (M)

2,01-3,00 Cukup Kurang Mampu

(KM)

Kurang Memuaskan (KM)

1,01-2,00 Rendah Tidak Mampu

(TM)

Tidak Memuaskan (TM)

0,01-1,00 Sangat Rendah Sangat Tidak

Mampu (STM)

Sangat Tidak Memuaskan (STM) (Akdon dan Hadi, 2005, hlm. 39) dan Perkalan No. 5 Tahun 2008


(41)

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, setiap variabel digunakan rumus sebagai berikut (Akdon, 2008, hlm. 86)

� = 5 + . � −

Keterangan:

Ti = Skor baku Xi = Skor mentah S = Standar deviasi

̅ = Rata-rata (Mean)

Mengubah skor mentah menjadi skor baku adalah mengubah data ordinal menjadi data interval yang digunakan dalam analisis data angka baku/skor baku. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengubah skor mentah menjadi skor baku. Adapun langkahnya menurut Akdon (2008:86-87) sebagai berikut:

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil. 2) Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:

R = skor terbesar − skor terkecil

3) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus Sturgess, yaitu:

BK = + 3,3 log �

4) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

i =BKR

5) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan sebelumnya.


(42)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

X

̅= ∑� �

n

7) Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

S = √�. ∑��. � −� − ∑� �

8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

� = 5 + . � −

c. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis data parametrik atau nonparametrik. Jika penyebaran datanya normal, maka akan digunakan teknik statistik parametrik, namun apabila penyebaran datanya tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametrik. Dalam penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas data penulis menggunakan program SPSS

for windows dengan uji Kolmograv Smirnov.

Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan SPSS) sebagai berikut:

1) Buka program SPSS;

2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada data variabel;

3) Klik Variable View. Pada Variable View, kolom name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom

decimal= 0. Kolom label diisi dengan nama masing-masing variabel,

selebihnya biarkan seperti itu;

4) Klik Analyze, sorot pada nonparametic test, kemudian klik I-sample K-

S;

5) sorot variabel X pada kotak test Variable List dengan mengklik tanda 6) Klik options, kemudian pilih descriptive pada statistic dan exclude cases


(43)

7) Klik normal pada test distribution, lalu OK (lakukan kembali untuk menghitungg uji normalitas variabel (Y)

d. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah tahap pengolahan data selesai, kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabel yaitu sebagai berikut:

1) Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengatahui derajat hubungan antara variabel X (Kinerja Widyaiswara) dengan variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat). Teknik perhitungan statistik yang digunakan dalam menentukan derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, karena distribusi data dari kedua variabel penelitian bersifat normal. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

a) Mengajukan hipotesis, yaitu:

H : tidak terdapat pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan antara Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat

Ha: terdapat pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan antara

Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat b) Pengambilan keputusan

Apabila signifikasi dibawah atau sama dengan 0,05 maka Ha: diterima dan H : ditolak (Sugiyono dan Eri, 2002:183). Maka jika nilai signifikasi 0,05 maka H : diterima artinya terdapat pengaruh Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat dan jika nilai signifikasi 0,05 maka Haditerima dan H ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat. adapun langkah selanjutnya yaitu menafsirkan besaran koefisien korelasi dengan tabel kriteria harga koefisien korelasi dari Akdon (2008:188) yaitu sebagai berikut:


(44)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Kriteria Harga Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,000 Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0,199 Sangat Rendah

Teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik parametik yang pengujian hipotesisnya menggunakan rumus korelasi Pearson Product

Moment (Riduwan dan Sunarto, 2011:80) sebagai berikut:

� =

� ∑

− ∑

√{� ∑

− ∑

}. {� ∑

− ∑

}

Keterangan:

rxy= Koefisien korelasi yang dicari

n= Banyaknya subjek pemilik nilai X= Variabel 1

Y= Variabel 2

Adapun langkah-langkah mencari koefisien korelasi dengan menggunakan program SPSS, Sururi dan Nugraha (2007, hlm.33-34) sebagai berikut:

a) Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut:

 Kolom Name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan Variabel Y

 Kolom Type diisi dengan Numeric

 Kolom Width diisi dengan 8


(45)

 Klom label diisi untuk baris pertama Variabel X dan baris kedua Variabel Y

 Kolom Valeu dan Missing diisi dengan None

 Kolom Coloumns diisi dengan 8

 Kolom Align pilih Center

 Kolom Measure pilih Scale

b) Aktifkan Data View kemudian masukkan data baku variabel X dan Y c) Klik Analyze, kemudian pilih Correlate dan pili Bivariate

d) Sorot Variabel X dan Y, lalu pindahkann ke kotak variabel dengan cara mengklik tanda panah

e) Tandai pilihan pada kotak Pearson

f) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean dan Standar Deviation. Klik Continue

g) Klik OK

2) Uji Signifikasi

Pengujian signifikasi koefisien korelasi dimaksud-kan untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008:188) berikut:

ℎ� �� =

√�−

√ −

Keterangan: t: Nilai ℎ� ��

r: koefisien korelasi hasil ℎ� �� n: jumlah sampel

Membandingkan ℎ� �� dengan �� untuk � =0,05, uji satu pihak dan derajat kebebasan (dk)= N-2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut

Jika ℎ� �� �� maka H ditolak artinya signifikan


(46)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus sebagai berikut (Riduwan dan Sunarto, 2011, hlm. 81) sebagai berikut:

KD=

x 100%

Keterangan:

KP: Nilai koefisien ditermninan : Nilai koefisien korelasi

Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011, hlm.294-299), sebagai berikut:

a) Buka program SPSS

b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y ke kotak dependen

e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square, Descriptive, klik Continue

f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next

g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue

i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik Continue dan OK


(47)

4) Analisis Regresi

Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat variabel X (independen) terhadap variabel Y (dependen). Menurut Riduwan dan Sunarto (2011, hlm. 97)

Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Rumus yang digunakan adalah rumus linier sederhana dalam Sugiyono (2010:261):

̂ = a + �

Keterangan:

̂= (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X= Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untukdiprediksikan a= Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkannilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Sedangkan untuk mengetahui nilai a dan b, maka digunakan rumus sebagai berikut:

a =

− ∑

� ∑

− ∑

� =

�. ∑

− ∑ . ∑

�. ∑

− ∑

Adapun untuk mencari nilai analisis regresi linear dengan menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011, hlm.294-299), sebagai berikut:

a) Buka program SPSS


(48)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y ke kotak dependen

e) Klik Statistik, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square, Descriptive, klik Continue

f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next

g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue

i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction

Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik


(49)

110

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian peneliti akan menjelaskan kembali hasil dari

pengolahan data yang telah disimpulkan mengenai “Pengaruh Kinerja

Widyaiswara terhadap Kepuasan Para Peserta Diklat di Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Geologi Bandung”. Adapun kesimpulan dari hasil pengolahan data

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini gambaran mengenai kinerja widyaiswara di Pusdiklat Geologi Bandung dilihat dari beberapa dimensi yakni menyusun, melaksanakan, mengevaluasi, pelaksanaan kode etik, membina hubungan kerja dan penguasaan ilmu. Secara keseluruhan kinerja widyaiswara berada pada kategori sangat baik. Menunjukkan bahwa widyaiswara sangat mampu melaksanakan kegiatan menyusun, melaksanakan, mengevaluasi, melaksanakan kode etik, membina hubungan kerja dan menguasai ilmu.

2. Dalam penelitian ini gambaran kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi Bandung dilihat dari beberapa dimensi. dimensi yang dimaksud adalah pemahaman materi, sesuai dengan kebutuhan, rasa aman, tangibles,

reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Adapun hasil yang

diperoleh kepuasan para peserta diklat di Pusdiklat Geologi Bandung terhadap kinerja widyaiswara berada pada kategori sangat baik. Hal ini berarti peserta diklat puas dengan kinerja yang diberikan oleh widyaiswara di Pusdiklat Geologi

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi Bandung. Kinerja widyaiswara berkorelasi kuat terhadap kepuasan peserta diklat. Kepuasan peserta diklat salah satunya dipengaruhi dari kinerja widyaiswara itu sendiri pada pelaksanaan diklat. Sedangkan faktor kepuasan peserta diklat yang lainnya dapat dipengaruhi dari pelayanan panitia, sarana dan prasarana, manajemen diklat dan faktor lainnya.


(1)

110 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian peneliti akan menjelaskan kembali hasil dari

pengolahan data yang telah disimpulkan mengenai “Pengaruh Kinerja

Widyaiswara terhadap Kepuasan Para Peserta Diklat di Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Geologi Bandung”. Adapun kesimpulan dari hasil pengolahan data

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini gambaran mengenai kinerja widyaiswara di Pusdiklat Geologi Bandung dilihat dari beberapa dimensi yakni menyusun, melaksanakan, mengevaluasi, pelaksanaan kode etik, membina hubungan kerja dan penguasaan ilmu. Secara keseluruhan kinerja widyaiswara berada pada kategori sangat baik. Menunjukkan bahwa widyaiswara sangat mampu melaksanakan kegiatan menyusun, melaksanakan, mengevaluasi, melaksanakan kode etik, membina hubungan kerja dan menguasai ilmu.

2. Dalam penelitian ini gambaran kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi Bandung dilihat dari beberapa dimensi. dimensi yang dimaksud adalah pemahaman materi, sesuai dengan kebutuhan, rasa aman, tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Adapun hasil yang diperoleh kepuasan para peserta diklat di Pusdiklat Geologi Bandung terhadap kinerja widyaiswara berada pada kategori sangat baik. Hal ini berarti peserta diklat puas dengan kinerja yang diberikan oleh widyaiswara di Pusdiklat Geologi

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi Bandung. Kinerja widyaiswara berkorelasi kuat terhadap kepuasan peserta diklat. Kepuasan peserta diklat salah satunya dipengaruhi dari kinerja widyaiswara itu sendiri pada pelaksanaan diklat. Sedangkan faktor kepuasan peserta diklat yang lainnya dapat dipengaruhi dari pelayanan panitia, sarana dan prasarana, manajemen diklat dan faktor lainnya.


(2)

111

Tim Evaluator juga memberikan penilaian kepada widyaiswara tentang bagaimana kinerjanya selama mengajar dan mengukuti diklat, sehingga pimpinan dapat mengetahui bagaimana kinerja widyaiswara. Ketika kinerja widyaiswara menurun atau tidak mencapai target sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh tim evaluator maka Pusdiklat Geologi Bandung memberikan pelatihan khusus kepada widyaiswara untuk terus meningkatkan kinerja widyaiswara dengan memberikan diklat Training of Trainer yang harus diikuti oleh widyaiswara. Sehingga kekurangan dalam kinerja widyaiswara dapat dibenahi.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung, peneliti bermaksud untuk memberikan rekomendasi yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi lembaga maupun bagi peneliti selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi pihak lembaga

Setelah melakukan pengamatan dengan hasil penelitian terkait denga kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik dan ada peningkatan dari tahun lalu. Namun, ada beberapa hal yang perlu peningkatan lebih baik lagi. Berikut rekomendasi yang coba peneliti berikan:

a. Lembaga diharapkan memperbaiki dan melengkapi sarana dan

prasarana diklat. karena hal ini juga akan mempermudah pelaksanaan diklat.

b. Lembaga diharapkan menyiapkan alat-alat peraga pembelajaran dalam kondisi lengkap dan baik, sehingga widyaiswara dapat maksimal untuk mendemonstrasikan materi yang diajarkan kepada peserta diklat.

c. Memperbaiki sambungan internet di wisma, karena menurut peserta diklat sambungan internet atau wi-fi tidak sampai kekamar sedangkan hal tersebut dibutuhkan ketika mereka mengerjakan laporan.

d. Widyaiswara di berikan pelatihan ICT, sehingga metode dan media pembelajaran yang digunakan widyaiswara dapat lebih bervariasi yang akan berdampak pada antusiasme peserta diklat dalam memperhatikan materi diklat.


(3)

112

e. Diperhatikan kembali mengenai cara berpakaian widyaiswara, sehingga

terlihat lebih rapih ketika mengajar didepan peserta diklat.

f. Lembaga menekankan kembali mengenai kedisiplinan baik kedisiplinan

widyaiswara maupun peserta diklat. 2. Bagi peneliti selanjutnya

Adapun saran untuk peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti terkait dengan kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat, diharapkan untuk mengkaji lebih banyak referensi dari tahun terbaru yang terkait dengan kajian ini.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Achyar. (2011). MANAJEMEN MUTU KINERJA WIDYAISWARA (Studi tentang Pengaruh Kepemimpinan, Komitmen, Kompetensi Individu terhadap budaya organisasi dan kinerja widyaiswara di Pusar Pengembangan Perberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan BMTI, IPA, Pertanian dan Bisnis Pariwisata yang Berbasis ISO 9001:2000). Disertasi pada Sekolah Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen (cetakan kedua). Bandung: Dewa Ruchi

Alafgani, Azzam Pasha. (2013). Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur FPTK UPI dalam Penyelesaian Skripsi. SKRIPSI: Tidak diterbitkan

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Atmodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: PT Ardadizya Jaya Daryanto & Bintoro. (2014). Manajemen Diklat. Yogyakarta: Gava Media Dorothea. (2002). Manajemen Kualitas. : Penerbit Ghalia Indonesia

Griffin, Jill. (1995). Customer Loyality: How to Earn it, How to Keep it. Toronto: Lexington Books an of the free

Heikal, Muhammad. (2014). Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Peserta Didik (SMK 45 Lembang). Bandung: Skripsi

Jerry W. Gilley, Steven A. Eggland. (1989). Principles of Human Resource Development. ____. Addison Wesley Publishing Company

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Edisi Milenium. Jakarta: PT Prenhalindo

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Perencanaan dan Pengembangan Manusia. Bandung: PT Refika Aditama

Mirna, Hanum. (2014). Pengaruh Evaluasi Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kepuasan Peserta Pendidikan dan Peltihan di Pusdiklat Geologi Bandung. Bandung: Skripsi


(5)

Nasution. (2001). Manajemen Mutu Terpadu.____: Ghalia Indonesia

Nasution, S. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: PT Bumi Aksara

P. Siagian, Sondang. (2009). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja.jakarta: Rineka Cipta

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara No 1 dan 2 Tahun 2010 tentang Pentunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Peraturan Kepala Lembaga Admninstrasi Negara Nomor 5 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Widyaiswara

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PERMENPAN) No. 14 Tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan angka Kreditnya

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

Rahmayanty, Nina. (2012). Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu

Riduwan dan Sunarto. (2011). Pengantar Statistika (Untuk Penelitian Pendidikan Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis). Bandung: Alfabeta

Riswanti, Irma. (2013). Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Kualitas Kinerja Mengajar Widyaiswara Di Bdan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat. SKRIPSI: tidak diterbitkan

Sastradipoera, Komaruddin. (2002). Manajemen Sumber daya Manusia; Suatu Pendekatan Fungsi Operatif. Bandung: Kappa-Sigma

Saydam, Gouzali. (2006). Built in Training Jurus Jitu Mengembangkan Profesionalisme SDM. Rosada: Bandung

Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Refika Aditama

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualittatis dan R&D). Bandung: Alfabeta


(6)

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualittatis dan R&D). Bandung: Alfabeta

Suharsaputra, U. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sururi & Nugraha. (2007). Belajar SPSS For Windows untuk Mengelola Data Penelitian. Bandung: Dewa Ruchi

Tjiptono, Fandy & Anastasia D. (2001). Total Quality Management (TQM). Yogyakarta: ANDI

Tjiptono dan Chandra. (2011). Service, Quality & Satisfication. Yogyakarta: CV Andi Offset

Tejawiani, Ida. (2011). Pengembangan Kinerja Instruktur di learning center PT Telkom (Studi tentang Pengaruh Kompetensi, Enterpreneurship, dan Internalisasi Nilai Budaya Perusahaan terhadap Kinerja Instruktur serta Implikasinya pada Mutu Layanan Pelatihan). Disertasi pada Sekolah Pascasarjana UPI: Tidak diterbitkan.

Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Umam, Khaerul.(2010). Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia

Yasri. ____.Widyaiswara Madya Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan

____.____Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. [Online]. Tersedia: http://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=arti cle&id=493:widyaiswara-d an-profesionalisme&catid=41:top-headlines ____. (2011). Indikator Kompetensi Mengajar Widyaiswara. [Online]. Tersedia:

http://paknewulan.wordpress.com/2011/06/14/indikator-kompetensi-mengajar-widyaiswara/

____.(2013). Definisi Pengertian Kinerja. [Online]. Tersedia di: