Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

tidak sehat maka masyarakat yang sebagai pengguna berbondong- bondong menarik dananya dari bank tersebut, sehingga akan lebih memperburuk keadaan bank tersebut. Dalam perkembangannya bank juga mengalami perubahan, Di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, bank juga menyesuaikan dengan keadaan masyarakat didalamnya dengan meluncurkan sistem keuangan Islam atau syariah yang berguna untuk mengakomodasi masyarakat muslim dalam melakukan pembiayaan- pembiayaan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan, dan sebagainya. Perbedaan mendasar diantara keduanya yaitu menyangkut aspek legal, stuktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja Antonio, 2001:29. Dengan berkembangnya usaha perbankan yang semakin besar, maka faktor keuangan mempunyai arti yang sangat penting, penerapan prinsip-prinsip yang sehat dan pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan secara baik akan menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan, maka bank perlu menjaga kinerjanya secara optimal. Salah satu faktor yang harus dijaga adalah kondisi kinerja keuangan bank. Kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja bank secara keseluruhannya. Kinerja bank secara keseluruhan dapat menggambarkan prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah dengan Bank Kovensional..

2. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan Bank Syariah dengan Bank Konvensional secara keseluuruhan dan membandingkan kinerja keuangan Bank Syariah dengan Bank Konvensional .

B. TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori 1. Sejarah Perbankan Dalam sejarahnya, usaha perbankan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar menukar uang. Selanjutnya, kegiatan bank berkembang menjadi tempat penitipan dan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh bank dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkannya. Seiring berkembangnya jaman, mengenai Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda

2. Pengertian dan Jenis-jenis Bank

Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kasmir 2010:20, jenis-jenis bank berdasarkan dari cara menentukan harga dapat dibagi menjadi 2, yaitu: a. Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional Menetapkan bunga sebagai harga jual, menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu. b. Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah Menetapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain.

3. Bank Syariah

Menurut Sudarsono 2008:27, mendefinisikan Bank Syariah sebagai suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan