Data dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

Gebi Syahril Sidik, 2014 Analisis proses berpikir dalam pemahaman matematis siswa dengan pemberian scaffolding Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu matematika di kelas tersebut, peniliti juga mencermati apakah siswa yang ditetapkan sebagai subjek penelitian memungkinkan untuk dapat berkomunikasi serta mengungkapkan gagasan atau apa yang dipikirkannya secara lisan dengan lancar. Siswa yang dipilih sebagai subjek penelitian diberi kesempatan untuk melakukan refleksi terhadap apa yang telah dilakukan. Setelah melakukan refleksi, siswa diminta untuk melakukan perbaikan pekerjaannya dengan diberi pertanyaan- pertanyaan arahan oleh peneliti. Pada saat melakukan perbaikan pekerjaan ini siswa diminta untuk menyuarakan apa yang sedang dipikirkannya. Peneliti mengamati dan merekam semua aktifitas yang dilakukan oleh siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut: Aktivitas Pemahaman Matematis Secara Individu Lembar Tugas Siswa Aktivitas Scaffolding Lembar Tugas Siswa Hasil Rekaman Analisis Apakah siswa dapat memperbaiki jawaban dengan benartidak merespun bantuan ? Ya Tidak Gebi Syahril Sidik, 2014 Analisis proses berpikir dalam pemahaman matematis siswa dengan pemberian scaffolding Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Diagram teknik pengumpulan data G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, proses analisis data dilakukan dengan langkah-langkah: 1 mereduksi data, 2 menyajikan data, 3 menarik kesimpulan. Hal ini mengacu pada teknik analisis data model alir yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2012, hal. 274 1. Mereduksi Data Mereduksi data merupakan serangkaian proses kegiatan yang tak terpisah dari analisis. Kegiatan reduksi data diantaranya meliputi pemilihan, penyederhanaan, memfokuskan, dan mentransformasi data yang diperoleh. Dari semua data terkumpul, yaitu berupa lembar kerja siswa dalam penyelesaian masalah sebelum aktivitas scaffolding, hasil rekaman aktivitas scaffolding, serta lembar kerja siswa selama aktivitas scaffolding selanjutnya direduksi sehingga peneliti dapat membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima dan dipertanggungjawabkan. 2. Menyajikan Data Penyajian data merupakan tahapan penting berikutnya dalam analisis setelah reduksi data dilakukan. Penyajian data di sini dimaksudkan sebagai susunan informasi-informasi secara runtut dan jelas yang memungkinkan dapat digunakan peneliti sebagai dasar dalam pengambilan suatu kesimpulan. Dari hasil reduksi data yang terkumpul dapat disajikan suatu data dalam bentuk teks naratif. 3. Menarik Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan tahapan penting berikutnya dalam analisis setelah penyajian data. Mulai dari awal pengumpulan data peneliti menyimpan dugaan-dugaan, dan selanjutnya memverifikasi dugaan-dugaan tersebut sehingga diperoleh keterangan-keterangan data baru, dan pada akhirnya diambil lah suatu kesimpulan berdasarkan semua data yang telah diperolehnya. Penarikan Gebi Syahril Sidik, 2014 Analisis proses berpikir dalam pemahaman matematis siswa dengan pemberian scaffolding Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kesimpulan ini, dimaksudkan untuk memberikan penjelasan makna data yang telah disajikan. Gebi Syahril Sidik, 2014 Analisis proses berpikir dalam pemahaman matematis siswa dengan pemberian scaffolding Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian tentang proses berpikir yang dilaksanakan di kelas V di salah satu SD negeri di Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat, disimpulkan bahwa subjek mengalami dua jenis proses berpikir, yaitu proses berpikir instrumental dan proses berpikir relasional instrumental. Proses berpikir relasional instrumental terdiri dari empat bagian, yaitu 1 relasional kuat instrumental kuat, 2 relasional kuat instrumental lemah, 3 relasional lemah instrumental kuat, 4 relasional lemah instrumental lemah. Selain itu terdapat empat tahapan proses berpikir dalam pemahaman matematis yang ditemukan dalam penelitian yaitu tahapan pemahaman soal, mengubah soal ke dalam model matematika, melakukan operasi hitung dan menarik kesimpulan. Tahapan memahami soal dan mengubah soal ke dalam model matematika digolongkan ke dalam jenis pemahaman relasional sedangkan tahapan melakukan operasi hitung dan menarik kesimpulan di golongkan ke dalam jenis pemahaman instrumental. Pada umumnya subjek kesulitan dalam tahap pemahaman soal. Subjek lemah dalam pemahaman konsep, akibatnya subjek salah menerjemahkan soal ke dalam model matematika. Selain itu subjek kesulitan dalam tahap melakukan perhitungan. Kebanyakan subjek mengalami kesulitan pada saat melakukan operasi hitung pembagian dan operasi hitung yang memuat tanda negatif. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman matematis subjek pemahaman relasional dan pemahaman instrumental masih lemah. Scaffolding yang diberikan berkaitan dengan kesulitan yang dialami subjek dalam proses berpikir diantaranya:

1. Proses berpikir Instrumental

Scaffolding yang diberikan berupa pemberian kesempatan kepada subjek untuk memahami setiap kalimat dalam soal, memberikan analogi kasus serupa Gebi Syahril Sidik, 2014 Analisis proses berpikir dalam pemahaman matematis siswa dengan pemberian scaffolding Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang cenderung lebih mudah dipahami subjek, memberikan pemahaman konsep terkait materi yang dihadapi dan memberi penjelasan terkait prosedur pengerjaan. Pemberian scaffolding cenderung lebih sulit dan memerlukan waktu yang cukup lama.

2. Proses berpikir Relasional Instrumental

a. Relasional kuat, instrumental kuat

Scaffolding yang diberikan berupa pertanyaan arahan untuk mencari alternatif lain dalam penyelesaian masalah yang dihadapi.

b. Relasional kuat, instrumental lemah

Scaffolding yang diberikan berupa permintaan melakukan refleksi terhadap jawaban, pertanyaan-pertanyaan arahan sehingga subjek dapat menemukan kesalahan

c. Relasional lemah instrumental kuat

Scaffolding yang diberikan berupa pemberian kesempatan kepada subjek untuk memahami setiap kalimat dalam soal, memberikan analogi kasus serupa yang cenderung lebih mudah dipahami subjek.

d. Relasional lemah instrumental lemah

Scaffolding yang diberikan berupa pemberian kesempatan kepada subjek untuk memahami setiap kalimat dalam soal, memberikan analogi kasus serupa yang cenderung lebih mudah dipahami subjek, memberikan pemahaman konsep terkait materi yang dihadapi dan memberi penjelasan terkait prosedur pengerjaan.

B. SARAN

Dari hasil penelitian, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Kesulitan yang dialami subjek dalam penelitian ini dapat diatasi dengan pemberian scaffolding. Untuk memberikan scaffolding yang tepat, guru perlu mengidentifikasi jenis kesulitan yang dihadapi siswa dalam masalah