Identifikasi dan Perumusan Masalah

ADE ROSMIATI, 2015 UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam perkembangan yang begitu pesat, masyarakat dapat bersikap peduli terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak usia dini untuk usia 0 sampai dengan 6 tahun. Namun penyelenggaraannya belum sesuai dengan Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang merupakan satu kesatuan dari Standar Nasional Pendidikan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD. Sesuai dengan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Pendidik PAUD dilaksanakan secara menyeluruh dari empat komponen utama yaitu Kompetensi Pedagogik; Kepribadian; Sosial dan Profesional, maka selain kompetensi dasar, tutor PAUD nonformal dapat menambah kompetensi khusus yang didapatkan dari berbagai bentuk pelatihan atau kursus. Hal ini untuk memberikan kesempatan agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam layanan PAUD nonformal. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka secara teoritis upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI dapat dilaksanakan di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan studi pendahuluan di Kecamatan Cibeunying kidul telah terbentuk 22 Lembaga PAUD, dan melalui wawancara, pengamatan atau observasi dengan guru PAUD di lapangan, adalah sebagai berikut: 1. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan untuk anak usia dini masih terbatas. Sedangkan jumlah anak usia dini yang belum terlayani masih banyak menurut data yang ada di HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul jumlah anak usia dini yaitu 2332 anak, jumlah tutor 44 orang maka perbandinganya yaitu 1 : 53, karena itu tutor yang berpendidikan SLTA dapat diberdayakan sebagai sumber daya manusia yang potensial, yang mempunyai keinginanan serta motivasi untuk ikut serta mengembangkan pendidikan anak usia dini melalui pelatihan sehingga mereka mempunyai keterampilan untuk mengajar di PAUD. ADE ROSMIATI, 2015 UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk tutor PAUD masih kurang. Dari hasil wawancara dengan Ketua HIMPAUDI Kecamatan Cibeunting Kidul dalam satu periode kepengurusan Tahun 2006 – 2010 telah diselenggarakan satu kali pelatihan yaitu tanggal 26 Juni 2010 sebanyak 44 orang peserta dengan materi pelatihan yaitu tentang pembuatan Program Tahunan, Program Semester, RKM dan RKH berdasarkan Permen No. 58 Tahun 2009. Sedangkan periode Tahun 2010 – 2014 diselenggarakan satu kali pelatihan, jadi dalam dua periode ini hanya diselenggarakan dua kali pelatihan. 3. Tutor masih belum terampil membuat RKM atau Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian RKH. 4. HIMPAUDI sebagai organisasi yang dapat menerima masukan dari tutor PAUD, meskipun relatif masih baru telah berupaya menyelenggarakan pelatihan tutor PAUD. Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kompetensi tutor PAUD dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI? 2. Bagaimana upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD? 3. Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD?

C. Tujuan Penelitian