Uji Hipotesis Teknik Analisis Data

Gumilar Saepurohim, 2014 Studi Komparasi Pengaruh Media Multimedia Logic Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Digital Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F = Sudjana 2005: 303 Dimana : Varians = S 2 Vb = varians terbesar Vk = varians terkecil b. Menentukan derajat kebebasan dk 1 = n 1 - 1; dk 2 = n 2 - 1 c. Menentukan nilai F tabel pada taraf signifikansi 5 dari responden. d. Penentuan keputusan. Adapun kriteria pengujian, sebagai berikut : Varians dianggap homogen bila F hitung F tabel . Pada taraf signifikansi 5 dengan derajat kebebasan dk 1 = n 1 - 1 dan dk 2 = n 2 - 1, maka kedua varians dianggap sama homogen. Dan sebaliknya tidak homogen.

6. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil belajar siswa. Menurut Sudjana 2005: 238, “Untuk sampel independen tidak berkorelasi dengan jenis data interval menggunakan uji t-tes. Untuk melakukan uji test syaratnya data harus homogen dan normal. Pengujian ini dilakukan terhadap nilai rata-rata pada tes akhir posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun langkah-langkah pengujian rumus uji t adalah: a. Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus: = Sudjana, 2005: 239 b. Uji t-tes dilakukan dengan rumus sebagai berikut: t = Sudjana, 2005: 239 Gumilar Saepurohim, 2014 Studi Komparasi Pengaruh Media Multimedia Logic Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Digital Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel. Jika dilihat dari statistik hitung t hitung dengan statistik tabel t tabel , penarikan kesimpulan ditentukan dengan aturan sebagai berikut: Tolak Ho jika t hitung terletak diantara batas –t 1-12a t hitung t 1-12a : Tidak terdapat perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media Multimedia Logic dengan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional pada ranah kognitif. Terima H a jika t hitung tidak terletak diantara batas –t 1-12a t hitung t 1-12a : Terdapat perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media Multimedia Logic dengan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional pada ranah kognitif. Gumilar Saepurohim, 2014 Studi Komparasi Pengaruh Media Multimedia Logic Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Digital Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 9 Garut dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada ranah kognitif antara kelas yang menggunakan media perangkat lunak Multimedia Logic dengan kelas yang menggunakan pembelajarn konvensional. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang menggunakan media perangkat lunak Multimedia Logic lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata N-gain kelas yang menggunakan media Multimedia Logic sebesar 49 kategori sedang dibandingkan dengan peningkatan nilai rata-rata N-gain kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional 33 kategori sedang. 2. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada ranah afektif antara kelas yang terpengaruh media perangkat lunak Multimedia Logic dengan kelas konvensional. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata afektif kelas eksperimen sebesar 80.82 kategori baik dibandingkan dengan peningkatan nilai rata- rata afektif kelas kontrol sebesar 78,08 kategori cukup. Dan menunjukan pada pengujian hipotesis tidak terdapat perbedaan hasil belajar pada ranah afektif. 3. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada ranah psikomotor antara kelas yang terpengaruh media perangkat lunak Multimedia Logic dengan kelas konvensional. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata psikomotor kelas eksperimen sebesar 85.03 kategori baik dibandingkan dengan peningkatan nilai rata- rata afektif kelas kontrol sebesar 80.28 kategori baik. Dan menunjukan pada pengujian hipotesis tidak terdapat perbedaan hasil belajar pada ranah psikomotor.