Sifat Machiavellian dan Orientasi Eti

diambil keputusan bahwa Sifat Machiavellian dan Orientasi Eti secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perilaku Etis . 3. Pengujian secara parsialIndividual Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.1 menunjukkan bahwa p-value variabel Sifat Machiavellian sebesar 0,002 dengan koefisien regresi -0,463 Karena p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sifat Machiavellian berpengaruh negative signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Untuk variabel Orientasi Etis didapatkan p-value sebesar 0,000 dan koefisien regresi sebesar 0,862. Dikarenakan p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan yakni sebesar 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Orientasi Etis berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Hasil pengujian analisis jalur sub struktur 2 dapat dirangkum seperti tabel 4.2 berikut; Tabel 4.2 Rangkuman hasil analisis jalur sub struktur 2 Pengaruh antar variabel Koef. jalur Beta F value Koef. Determinasi residu 1 1 terhadap Y -.449 14.825 0,000 0,397 0,603 2 terhadap Y .035 0,782 3 terhadap Y .378 0,004 diambil keputusan bahwa Sifat Machiavellian dan Orientasi Eti secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perilaku Etis . 3. Pengujian secara parsialIndividual Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.1 menunjukkan bahwa p-value variabel Sifat Machiavellian sebesar 0,002 dengan koefisien regresi -0,463 Karena p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sifat Machiavellian berpengaruh negative signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Untuk variabel Orientasi Etis didapatkan p-value sebesar 0,000 dan koefisien regresi sebesar 0,862. Dikarenakan p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan yakni sebesar 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Orientasi Etis berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Hasil pengujian analisis jalur sub struktur 2 dapat dirangkum seperti tabel 4.2 berikut; Tabel 4.2 Rangkuman hasil analisis jalur sub struktur 2 Pengaruh antar variabel Koef. jalur Beta F value Koef. Determinasi residu 1 1 terhadap Y -.449 14.825 0,000 0,397 0,603 2 terhadap Y .035 0,782 3 terhadap Y .378 0,004 diambil keputusan bahwa Sifat Machiavellian dan Orientasi Eti secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perilaku Etis . 3. Pengujian secara parsialIndividual Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.1 menunjukkan bahwa p-value variabel Sifat Machiavellian sebesar 0,002 dengan koefisien regresi -0,463 Karena p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sifat Machiavellian berpengaruh negative signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Untuk variabel Orientasi Etis didapatkan p-value sebesar 0,000 dan koefisien regresi sebesar 0,862. Dikarenakan p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan yakni sebesar 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Orientasi Etis berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Hasil pengujian analisis jalur sub struktur 2 dapat dirangkum seperti tabel 4.2 berikut; Tabel 4.2 Rangkuman hasil analisis jalur sub struktur 2 Pengaruh antar variabel Koef. jalur Beta F value Koef. Determinasi residu 1 1 terhadap Y -.449 14.825 0,000 0,397 0,603 2 terhadap Y .035 0,782 3 terhadap Y .378 0,004

Dokumen yang terkait

Penggunaan Aplikasi Perpustakaan SIPUSPA Pada Perpustakaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara

7 115 43

Pemahaman Auditor Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Kode Etik Akuntan Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Sumatera Utara

0 12 117

Analisis Pengaruh Profesionalisme Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Jakarta

6 72 136

Pengaruh Audit Fee,Kesadaran Etis Dan Logus Of Control Terhadap Perilaku Auditor Eksternal

3 13 125

Pengaruh Pemeriksaan Interim Dan Audit Judgement Terhadap Pertimbangan Pemberian Opini Auditor (Studi Kasus Pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

8 51 57

Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat

1 14 159

Pengaruh Integritas Dan Objectivitas Auditor Terhadap Kualitas Audit (studi Kasus Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

3 38 86

ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN MORAL DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR INSPEKTORAT (Studi Pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah)

4 40 148

PENGARUH INDEPENDENSI, PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Kasus Pada Auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

0 0 11

PENERAPAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (Studi Kasus pada Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah)

0 0 20