Sifat Machiavellian , Orientasi Eti

berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Judgement auditor Y. Dari tabel 4,2 didapatkan bahwa nilai signifikansi variabel Perilaku Etis adalah sebesar 0,004 yang berarti lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan yakni sebesar 0,05, yang berarti bahwa Perilaku Etis berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Judgement auditor Y.

4.3 Diagram hubungan kausal empiris antar variabel penelitian

Setelah dilakukan analisis terhadap sub struktur 1 dan sub struktur 2 langkah selanjutnya adalah membuat diagram hubungan kausal empiris antar variabel penelitian untuk mengetahui pengaruh baik langsung maupun tidak langsung setiap variabel eksogen terhadap variabel endogen. Gambar 4.1 Struktur hubungan kausal X 1 , X 2 dan X 3 terhadap Y Hasil penelitian terhadap sub struktur 1 dan sub struktur 2 diatas dapat diringkas seperti tabel 4.29 sebagai berikut: 0,378 0,183 0,614 -0.449 0,035 -0,320 berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Judgement auditor Y. Dari tabel 4,2 didapatkan bahwa nilai signifikansi variabel Perilaku Etis adalah sebesar 0,004 yang berarti lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan yakni sebesar 0,05, yang berarti bahwa Perilaku Etis berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Judgement auditor Y.

4.3 Diagram hubungan kausal empiris antar variabel penelitian

Setelah dilakukan analisis terhadap sub struktur 1 dan sub struktur 2 langkah selanjutnya adalah membuat diagram hubungan kausal empiris antar variabel penelitian untuk mengetahui pengaruh baik langsung maupun tidak langsung setiap variabel eksogen terhadap variabel endogen. Gambar 4.1 Struktur hubungan kausal X 1 , X 2 dan X 3 terhadap Y Hasil penelitian terhadap sub struktur 1 dan sub struktur 2 diatas dapat diringkas seperti tabel 4.29 sebagai berikut: 0,378 0,183 0,614 -0.449 0,035 -0,320 berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Judgement auditor Y. Dari tabel 4,2 didapatkan bahwa nilai signifikansi variabel Perilaku Etis adalah sebesar 0,004 yang berarti lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan yakni sebesar 0,05, yang berarti bahwa Perilaku Etis berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Judgement auditor Y.

4.3 Diagram hubungan kausal empiris antar variabel penelitian

Setelah dilakukan analisis terhadap sub struktur 1 dan sub struktur 2 langkah selanjutnya adalah membuat diagram hubungan kausal empiris antar variabel penelitian untuk mengetahui pengaruh baik langsung maupun tidak langsung setiap variabel eksogen terhadap variabel endogen. Gambar 4.1 Struktur hubungan kausal X 1 , X 2 dan X 3 terhadap Y Hasil penelitian terhadap sub struktur 1 dan sub struktur 2 diatas dapat diringkas seperti tabel 4.29 sebagai berikut: 0,378 0,183 0,614 -0.449 0,035 -0,320

Dokumen yang terkait

Penggunaan Aplikasi Perpustakaan SIPUSPA Pada Perpustakaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara

7 115 43

Pemahaman Auditor Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Kode Etik Akuntan Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Sumatera Utara

0 12 117

Analisis Pengaruh Profesionalisme Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Jakarta

6 72 136

Pengaruh Audit Fee,Kesadaran Etis Dan Logus Of Control Terhadap Perilaku Auditor Eksternal

3 13 125

Pengaruh Pemeriksaan Interim Dan Audit Judgement Terhadap Pertimbangan Pemberian Opini Auditor (Studi Kasus Pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

8 51 57

Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat

1 14 159

Pengaruh Integritas Dan Objectivitas Auditor Terhadap Kualitas Audit (studi Kasus Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

3 38 86

ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN MORAL DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR INSPEKTORAT (Studi Pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah)

4 40 148

PENGARUH INDEPENDENSI, PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Kasus Pada Auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

0 0 11

PENERAPAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (Studi Kasus pada Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah)

0 0 20