METODE ANALISIS DATA METODOLOGI PENELITIAN

yang terdapat dalam satu kausalitas yang sedang dianalisis. 3. Total Causal Effect Pengaruh Kausal Total adalah Jumlah dari pengaruh kausal langsung dan pengaruh kausal tidak langsung.

4. HASIL PENELITIAN

Hasil pengujian analisis jalur sub struktur 1 dapat dirangkum seperti tabel 4.1 berikut; Tabel 4.1 Rangkuman hasil analisis jalur sub struktur 1 Pengaruh antar variabel Koef. jalur Beta F value Koef. Determinasi residu 1 1 terhadap 3 -.320 21.017 0,002 0,389 0,611 2 terhadap 3 .614 0,000

4.1 Sifat Machiavellian dan Orientasi Eti

secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perilaku Etis . 1. Besarnya koefisien determinasi Besarnya koefisien determinasi Adjust adalah 0,389 hal ini berari Perilaku Etis auditor dapat dijelaskan oleh variabel Sifat Machiavellian dan Orientasi Etis sebesar 38,9 dan sisanya sebesar 61,1 dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang diteliti. 2. Pengujian secara Simultan keseluruhan Uji secara keseluruhan Simultan ditunjukkan oleh tabel 4.1 menujukkan nilai F sebesar 21,017 dengan p-value = 0,000. Karena p-value 0,05 maka dapat yang terdapat dalam satu kausalitas yang sedang dianalisis. 3. Total Causal Effect Pengaruh Kausal Total adalah Jumlah dari pengaruh kausal langsung dan pengaruh kausal tidak langsung.

4. HASIL PENELITIAN

Hasil pengujian analisis jalur sub struktur 1 dapat dirangkum seperti tabel 4.1 berikut; Tabel 4.1 Rangkuman hasil analisis jalur sub struktur 1 Pengaruh antar variabel Koef. jalur Beta F value Koef. Determinasi residu 1 1 terhadap 3 -.320 21.017 0,002 0,389 0,611 2 terhadap 3 .614 0,000

4.1 Sifat Machiavellian dan Orientasi Eti

secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perilaku Etis . 1. Besarnya koefisien determinasi Besarnya koefisien determinasi Adjust adalah 0,389 hal ini berari Perilaku Etis auditor dapat dijelaskan oleh variabel Sifat Machiavellian dan Orientasi Etis sebesar 38,9 dan sisanya sebesar 61,1 dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang diteliti. 2. Pengujian secara Simultan keseluruhan Uji secara keseluruhan Simultan ditunjukkan oleh tabel 4.1 menujukkan nilai F sebesar 21,017 dengan p-value = 0,000. Karena p-value 0,05 maka dapat yang terdapat dalam satu kausalitas yang sedang dianalisis. 3. Total Causal Effect Pengaruh Kausal Total adalah Jumlah dari pengaruh kausal langsung dan pengaruh kausal tidak langsung.

4. HASIL PENELITIAN

Hasil pengujian analisis jalur sub struktur 1 dapat dirangkum seperti tabel 4.1 berikut; Tabel 4.1 Rangkuman hasil analisis jalur sub struktur 1 Pengaruh antar variabel Koef. jalur Beta F value Koef. Determinasi residu 1 1 terhadap 3 -.320 21.017 0,002 0,389 0,611 2 terhadap 3 .614 0,000

4.1 Sifat Machiavellian dan Orientasi Eti

secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perilaku Etis . 1. Besarnya koefisien determinasi Besarnya koefisien determinasi Adjust adalah 0,389 hal ini berari Perilaku Etis auditor dapat dijelaskan oleh variabel Sifat Machiavellian dan Orientasi Etis sebesar 38,9 dan sisanya sebesar 61,1 dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang diteliti. 2. Pengujian secara Simultan keseluruhan Uji secara keseluruhan Simultan ditunjukkan oleh tabel 4.1 menujukkan nilai F sebesar 21,017 dengan p-value = 0,000. Karena p-value 0,05 maka dapat diambil keputusan bahwa Sifat Machiavellian dan Orientasi Eti secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perilaku Etis . 3. Pengujian secara parsialIndividual Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.1 menunjukkan bahwa p-value variabel Sifat Machiavellian sebesar 0,002 dengan koefisien regresi -0,463 Karena p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sifat Machiavellian berpengaruh negative signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Untuk variabel Orientasi Etis didapatkan p-value sebesar 0,000 dan koefisien regresi sebesar 0,862. Dikarenakan p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan yakni sebesar 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Orientasi Etis berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Hasil pengujian analisis jalur sub struktur 2 dapat dirangkum seperti tabel 4.2 berikut; Tabel 4.2 Rangkuman hasil analisis jalur sub struktur 2 Pengaruh antar variabel Koef. jalur Beta F value Koef. Determinasi residu 1 1 terhadap Y -.449 14.825 0,000 0,397 0,603 2 terhadap Y .035 0,782 3 terhadap Y .378 0,004 diambil keputusan bahwa Sifat Machiavellian dan Orientasi Eti secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perilaku Etis . 3. Pengujian secara parsialIndividual Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.1 menunjukkan bahwa p-value variabel Sifat Machiavellian sebesar 0,002 dengan koefisien regresi -0,463 Karena p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sifat Machiavellian berpengaruh negative signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Untuk variabel Orientasi Etis didapatkan p-value sebesar 0,000 dan koefisien regresi sebesar 0,862. Dikarenakan p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan yakni sebesar 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Orientasi Etis berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Hasil pengujian analisis jalur sub struktur 2 dapat dirangkum seperti tabel 4.2 berikut; Tabel 4.2 Rangkuman hasil analisis jalur sub struktur 2 Pengaruh antar variabel Koef. jalur Beta F value Koef. Determinasi residu 1 1 terhadap Y -.449 14.825 0,000 0,397 0,603 2 terhadap Y .035 0,782 3 terhadap Y .378 0,004 diambil keputusan bahwa Sifat Machiavellian dan Orientasi Eti secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perilaku Etis . 3. Pengujian secara parsialIndividual Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.1 menunjukkan bahwa p-value variabel Sifat Machiavellian sebesar 0,002 dengan koefisien regresi -0,463 Karena p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sifat Machiavellian berpengaruh negative signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Untuk variabel Orientasi Etis didapatkan p-value sebesar 0,000 dan koefisien regresi sebesar 0,862. Dikarenakan p-value lebih kecil dari derajat signifikansi yang ditetapkan yakni sebesar 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Orientasi Etis berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor . Hasil pengujian analisis jalur sub struktur 2 dapat dirangkum seperti tabel 4.2 berikut; Tabel 4.2 Rangkuman hasil analisis jalur sub struktur 2 Pengaruh antar variabel Koef. jalur Beta F value Koef. Determinasi residu 1 1 terhadap Y -.449 14.825 0,000 0,397 0,603 2 terhadap Y .035 0,782 3 terhadap Y .378 0,004

Dokumen yang terkait

Penggunaan Aplikasi Perpustakaan SIPUSPA Pada Perpustakaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara

7 115 43

Pemahaman Auditor Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Kode Etik Akuntan Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Sumatera Utara

0 12 117

Analisis Pengaruh Profesionalisme Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Jakarta

6 72 136

Pengaruh Audit Fee,Kesadaran Etis Dan Logus Of Control Terhadap Perilaku Auditor Eksternal

3 13 125

Pengaruh Pemeriksaan Interim Dan Audit Judgement Terhadap Pertimbangan Pemberian Opini Auditor (Studi Kasus Pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

8 51 57

Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat

1 14 159

Pengaruh Integritas Dan Objectivitas Auditor Terhadap Kualitas Audit (studi Kasus Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

3 38 86

ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN MORAL DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR INSPEKTORAT (Studi Pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah)

4 40 148

PENGARUH INDEPENDENSI, PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Kasus Pada Auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

0 0 11

PENERAPAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (Studi Kasus pada Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah)

0 0 20