Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Keterangan:
σ
t 2
= Varians total ∑X
= Jumlah skor item ∑X
2
= Jumlah skor item dikuadratkan n
= Jumlah responden Ketentuan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika r
hitung
≥ r
tabel
dengan tingkat signifikansi 0,05 maka item pertanyaan dikatakan realiabel.
2. Jika r
hitung
≤ r
tabel
dengan tingkat signifikansi 0,05 maka item pertanyaan dikatakan tidak realiabel.
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai r hitung
Nilai r tabel Keterangan
Lingkungan Kerja Non Fisik 0.767
0.700 Reliabel
Kepuasan Kerja 0.893
0.700 Reliabel
Kinerja 0.893
0.700 Reliabel
Hasil uji reabilitas variael X
1 ,
X
2,
dan variabel Y pada tabel 3.8 menunjukan bahwa ketiga variabel dinyatakan reliabel. Penulis dapat menyimpulkan bahwa
instrumen penelitian dapat dinyatakan valid dan reliabel. Hal tersebut berarti penelitian ini dapat dilanjutkan artinya tidak ada sesuatu hal yang menjadikan
kendala terjadinya kegagalan dalam penelitian yang dikarenankan belum teruji kevalidan dan kereabilitasannya.
3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.7.1 Rancangan Analisis Data
Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil
tersebut dapat dilihat apakah terdapat pengaruh antara variabel lingkungan kerja
non fisik X1, variabel kepuasan kerja X2, dan variabel kinerja karyawan Y.
Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Di dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:
1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul setelah diisi oleh
responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian angket dan pemeriksaan jumlah lembaran.
2. Coding, yaitu pembobotan dari setiap item instrument berdasarkan pada
pembobotan untuk jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif
rangking pertama dimulai dari skor terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1, dan
untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5. Pengukuran dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan skala Likert yaitu kuesioner yang disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk setiap pertanyaan
telah disediakan dan responden hanya tinggal memberi tanda checklist pada kolom tanggapan sesuai dengan pendapat responden masing-masing.
3. Tabulating adalah menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam
tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Skoring Kuesioner
Responden Skor Item
1 2
3 4
5 n
1 2
3 n
Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
4. Melakukan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari angket dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Menentukan jumlah skor kriterium SK dengan menggunakan rumus:
SK = ST X JB X JR
Keterangan : ST : Skor Tertinggi
JB : Jumlah Bulir JR : Jumlah Responden
b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium
untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan menggunakan rumus :
∑
X
i
= X
1
+ X
2
+ X
3
+ …. + X
n
X
i
= jumlah skor hasil angket variabel x X
1
- X
n
= jumlah skor angket masing-masing responden c.
Membuat daerah kategori kontinum Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan
yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan daerah kategori sebagai berikut:
Tinggi = ST x JB x JR
Sedang = SD x JB x JR
Rendah = SR x JB x JR
Keterangan: ST : Skor Tertinggi
JB : Jumlah Bulir JR : Jumlah Responden
Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
d. Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk
variabel lingkungan kerja non fisik X dan variabel kepuasan kerja Y Rendah
Sedang Tinggi
5. Methode Successive Interval MSI
Merubah data ordinal ke interval. Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dalam bentuk sekala ordinal, sementara pengolahan data
dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang
terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan method of successive interval MSI. Langkah-langkah untuk
melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut: a.
Perhatikan setiap butir dan menentukan banyaknya frekuensi berdasarkan banyaknya orang yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5.
b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya
disebut proposisi, dengan menggunakan rumus : Pi = fN c.
Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh
d. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh
e. Menghitung Scala Value SV dengan rumus:
SV = Density Lower Limit
– Density at Upper Limit Area Under Upper Limit
– Area Under Liwer Limit
f. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus
Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Y = NS + k K = [1 + │Ns
min
│] Langkah-langkah diatas jika dijabarkan dalam bentuk tabel akan
terlihat seperti berikut : Tabel 3.10
Pengubahan Data Ordinal Ke Interval Kriteria Unsur
1 2
3 4
5
Frekuensi Proporsi
Proporsi Kumulatif Nilai
Scala Value
Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +1
6. Analisis Korelasi
Analisis korelasi dilakukan setelah semua data yang ada terkumpul. Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan dua buah variabel bebas, yakni X
1
dan X
2
dan satu variabel terikat Y sehingga analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi
ganda. Penggunaan korelasi ganda digunakan untuk menguji hubungan kedua variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap Y. Koefisien korelasi r menunjukkan derajat korelasi antara X dan Y. Nilai
koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 r +1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif korelasi langsung antara kedua variabel
yang berarti. Jika nilai r = + 1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel
sangat kuat dan positif. Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel
sangat kuat dan negatif. Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak
ada sama sekali atau sangat lemah.
Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Menurut Sugiyono 2009:231 korelasi ganda multiple correlation merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua
variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel yang lain. Korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antara X
1
dengan X
2
dan Xn dengan Y. Pada penelitian ini korelasi ganda yang dimaksud merupakan hubungan secara bersama-sama antara variabel Lingkungan kerja non
fisik dan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukan dengan rumus berikut:
2 2
1 2
1 2
1 2 . 1 2
2 1 2
2 1
yx yx
yx yx
x x y x x
x x
r r
r r r
R r
.................. Sugiyono, 2009:233
Dimana: R
yx1x2
= Kolerasi antara variabel X
1
dengan X
2
secara bersama-sama dengan variabel Y
r
yx1
= Kolerasi product moment antara X
1
dengan Y r
yx2
= Kolerasi product moment antara X
2
dengan Y r
x1x2
= Kolerasi product moment antara X
1
dengan X
2
Menurut Sugiyono 2009:231 untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199
Sangat Rendah 0,200
– 0,399 Rendah
0,400 – 0,599
Sedang 0,600
– 0,799 Kuat
0,800 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2009:231
Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
7. Analisis Regresi Ganda
Tujuan penggunaan analisis regresi adalah untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen apabila nilai variabel independen
dimanipulasi dinaikan atau diturunkan nilainya. Penelitian ini menggunakan regresi ganda.
Analisis regresi ganda menurut Sugiyono 2009:275 digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya
variabel dependen kriterium, bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi.
Dalam analisis regresi ganda ini variabel yang diramalkan dependent variable yaitu Y Kinerja dan independent variable yang mempengaruhinya
yaitu Lingkungan kerja non fisik X1 dan Kepuasan Kerja X2. Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah:
1 1
2 2
Y a b X
b X
....................................... Sugiyono, 2009:275 Dimana :
Y =
Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a
= Harga Y bila X = 0 harga konstan.
b
1
, b
2
= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b + maka naik, dan - maka terjadi
penurunan.
X
1
, X
2
= Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi ganda adalah sebagai berikut:
1. Data mentah sumber data penelitian yang berisikan nilai X
1
, X
2
, dan Y dari sejumlah responden dari hasil penelitian disusun terlebih dahulu kedalam
tabel penolong Tabel yang berisikan, ∑Y , ∑X
1
, ∑X
2
, ∑X
1
Y , ∑X
2
Y, ∑X
1
X
2
, ∑X
1 2
, ∑X
2 2
. 2.
Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a, b
1
, b
2
dapat menggunakan persamaan berikut:
2 2
1 1
2 2
2 1
1 1
1 1
2 2
2 2
1 1
2 2
Y an b
X b
X X Y a
X b
X b
X X X Y
a X
b X X
b X
......... Sugiyono, 2009:278
3. Setelah nilai nilai pada tabel penolong diketahui, masukan nilai-nilai tersebut
kedalam persamaan diatas untuk mendapatkan koefisien a, b
1
, dan b
2
. 3.7.2
Uji Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah melakukan uji hipotesis. Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen. Melalui langkah ini dapat diambil suatu kesimpulan,
menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu Uji Signifikasi Koefisien Korelasi uji t-
student untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, seperti dikemukakan oleh Sugiyono 2009:230. Rumus yang digunakan adalah:
2
2 1
s s
r n
t r
Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Di mana : t = Distribusi student dengan derajat kebebasan dk = n
– 2 r
s
= Koefisien korelasi n = Banyaknya sampel
Ketentuan dari pada uji t-student ini adalah : Ho :
ρ = 0 :
Korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang Signifikan
H : ρ ≠ 0
: Korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel X dan Variabel Y.
Kriteria penolakan hipotesisnya adalah : Jika t
hitung
t
tabel
Maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika t
hitung
t
tabel
Maka Ho diterima dan H1 ditolak Berdasarkan taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan dk = N - 2
Sedangkan Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda, yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian utama dapat menggunakan
rumus berikut, yaitu dengan uji F.
2 2
1 1
R k
Fh R
n k
.......................................... Sugiyono, 2009:235 Dimana:
R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel Independen
n = Jumlah anggota Sampel
Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Bila F
h
lebih besar dari F
t
, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi, kriteria
penolakan hipotesisnya adalah : Jika F
F Maka Ho ditolak dan H
1
diterima Jika F
F Maka Ho diterima dan H
1
ditolak Pada taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n – k – 1.
Secara statistik hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama
H :
ρ = 0, artinya lingkungan kerja non fisik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Kereta Api Indonesia Persero
DAOP II Bandung. H
a
: ρ ≠ 0, artinya lingkungan kerja non fisik berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan PT. Kereta Api Indonesia Persero DAOP II Bandung.
2. Hipotesis kedua
H :
ρ = 0, artinya kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Kereta Api Persero DAOP II Bandung.
H
a
: ρ ≠ 0, artinya kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. Kereta Api Indonesia Persero DAOP II Bandung. 3.
Hipotesis ketiga H0 : ρ = 0, artinya lingkungan kerja non fisik dan kepuasan kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Kereta Api Indonesia Persero DAOP II Bandung
Ha : ρ ≠ 0, artinya lingkungan kerja non fisik dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Kereta Api
Indonesia Persero DAOP II Bandung.
Apriyadi, 2012 Pengaruh Lingkungan Kerja Nonfisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan PT. Kereta Api Indonesia Persero DAOP II Bandung untuk mengetaui pengaruh
lingkungan kerja non fisik dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia Persero DAOP II Bandung dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : 1.
Secara umum gambaran lingkungan kerja non fisik pada PT. Kereta Api Indonesia Persero DAOP II Bandung yang meliputi indikator jam kerja,
waktu istirahat, kebosanan dan pekerjaan yang monoton, dinilai sudah berada pada kategori baik oleh responden dalam penelitian ini. Hal
tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang mayoritas berada pada kategori tinggi. Skor yang paling tinggi terdapat pada indikator kebosanan
dengan tingkat ukuran kenyamanan dalam bekerja. Sedangkan skor terendah terdapat pada indikator jam kerja dengan tingkat ukuran
efektifitas dalam pemanfaatan jam kerja. 2.
Secara umum gambaran kepuasan kerja karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia Persero DAOP II Bandung yang meliputi indikator pekerjaan
itu sendiri, promosi, pengawasan, rekan kerja dan upah, dinilai sudah berada pada kategori baik oleh responden dalam penelitian ini. Hal
tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang mayoritas berada pada