Tahap Tahap Triangulasi Tahap

127 3 Buku harian lapangan, yaitu catatan tentang pengalaman, perasaan, kesalahan, kesulitan, pertimbangan, rencana, dan keputusan yang telah dialami penulis.

3. Tahap

Member Check Member check adalah mengecek kebenaran data dengan cara mengembalikan data tersebut kepada sumber data untuk kemudian diperiksa kebenarannya. Member check merupakan uji kritis terhadap data sementara yang telah diperoleh dari lapangan. Setelah peneliti mentranskrip rekaman wawancara atau mencatat hasil pengamatan atau menelaah dokumen kemudian mendeskripsikan, meng-interpretasikan, dan memaknai data secara tertulis selanjutnya tahapan yang ditempuh dengan cara: a. Meminta tanggapan informan guna mengecek kebenaran data yang telah disusun, kalau perlu ada tambahan data baru. b. Mengoreksi dan melengkapi hal-hal yang dirasa masih kurang atau tidak sesuai dengan fokus masalah. c. Setelah draft utuh disusun berdasarkan catatan dari sumber data, maka diberikan kepada komunitas latar penelitian untuk dibaca secara bergantian. Setelah waktu dirasa cukup, maka ditarik dengan sejumlah catatan yang diperlukan untuk penyempurnaan data dan penyusunan. 128

4. Tahap Triangulasi

Triangulasi merupakan upaya untuk melihat fenomena dari beberapa sudut, melakukan verifikasi temuan dengan menggunakan berbagai sumber informasi dan teknik. Menurut Moleong 1989:185 tahap ini merupakan tahap pemeriksaan data yang diperoleh dengan memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu. Pada tahap triangulasi ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: a. meminta tanggapan peserta didik sehubungan informasi yang diberikan guru tentang pelaksanan pendidikan dalam lembaga. b. mencocokan dari sumber primer dengan sumber sekunder

5. Tahap

Audit Trail Audit trail merupakan upaya memeriksa kesesuaian data antara temuan penelitian dengan data yang terhimpun melalui pelacakan terhadap catatan-catatan lapangan, teknik pengumpulan dan analisis data. Audit trail dalam penelitian ini terbuka bagi siapa saja, seperti para promotor, pengelola LPK, kelompok belajar peneliti dan lain-lain. 129 G. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Sebagaimana lazimnya, penelitian naturalistik diolah dan dianalisis sepanjang penelitian berlangsung, sehingga sejak studi pendahuluan dan tahapan pengumpulan data, analisis sudah dilakukan. Kegiatan pengumpulan data dan analisis data merupakan proses siklus dan interaktif Miles Huberman, 1984:21 sehingga peneliti bergerak di antara empat sumbu, yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpulanverifikasi. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah berpikir induktif. Menurut Puspo Prodjo 1988:17 Suatu jalan pikiran disebut induksi manakala berupa penarikan kesimpulan yang utama berlaku untuk semuabanyak atas dasar pengetahuan tentang hal- hal yang khusus beberapasedikit. Salah satu karakter yang dikemukakan oleh Lincoln Guba 1984:40 adalah Characteristic 6: Inductive data analysis. Naturalistic prefer inductive to educative data analysis because that process is more likely to identify the multiple realities to be found in those data. Menurutnya, sifat naturalistik lebih sesuai dianalisis secara induktif daripada deduktif, karena dengan cara tersebut konteksnya akan lebih mudah dideskripsikan. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kehidupan lembaga pendidikan terdapat peristiwa induksi, seperti 130 dikemukakan oleh Pranjoto Setjoatmodjo 1988:18 bahwa banyak contoh dari peristiwa induksi, baik dalam peristiwa ilmu maupun kehidupan sehari-hari. Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan kebenaran atau menolak hipotesis yang dibuat sebelumnya melainkan membuat abstraksi ketika fakta-fakta khusus terkumpul dan dikelompokkan bersama-sama. Menurut Patton 1987:306 analisis induktif berarti bentuk-bentuk, tema- tema, kategori-kategori suatu anlisis berasal dari data yang ada. Peneliti mencari variasi alami dari data yang ada. Makna temuan diperoleh dari fenomena pendidikan dan pelatihan di LPK Citra Bunda Jakarta setelah melalui proses pengamatan, berinteraksi dan berdialog dengan orang-orang, memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitar latar penelitian. Agar tidak kehilangan makna, maka dalam menganalisis data sebagaimana disarankan Brannen 1997:11 perlu menggunakan lensa-lensa lebar, mencari pola-pola hubungan antara konsep-konsep yang sebelumnya tidak ditentukan. Pada akhirnya, peneliti berupaya menemukan karakteristik, prinsip-prinsip, dan efektifitas pendidikan kemandirian pada latar penelitian. 131 Dalam mengolah data yang dikumpulkan dari lapangan, peneliti menuliskannya dalam bentuk uraian yang terperinci dan membentuk laporan-laporan harian. Mengingat laporan harian itu begitu banyak dan beragam, maka data yang terkumpul dibuat reduksi data, yang dilakukan dengan membuat abstraksi. Abstraksi data adalah rangkuman data inti. Kemudian dipilih, dan difokuskan pada hal-hal yang penting dan berkaitan dengan kemandirian yang menjadi fokus penelitian ini. Selanjutnya data dipilih dan dikatagorisasi sambil diberi kode coding. Proses katagorisasi dilakukan dengan membuat pemisahan dan penyatuan dari seluruh data yang terkumpul. Dalam menafsirkan data, peneliti melakukan langkah-langkah sebagaimana disarankan Hammersley dan Atkinson Nasution:139, yaitu: a. membaca dan memahami data secara mendalam dituntun oleh teori yang dijadikan acuan penelitian hingga peneliti menemukan konsep- konsep, prinsip-prinsip, hubungan-hubungan dari seluruh aktifitas pendidikan di LPK Citra Bunda; b. mencari hubungan antara konsep-konsep yang ditemukan dan membandingkannya dengan teori yang ditetapkan, baik teori pendidikan, pendidikan nilai, maupun teori pendidikan umum. 132 Untuk mendapatkan gambaran teknisnya, maka dapat ditelaah melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Mencari hubungan antar data yang diperoleh; b. Mereduksi data; c. Mendisplai data dalam disket kerja lewat layar komputer; d. Menyusun draf. Pada awalnya secara garis besar dan kasar, meliputi judul dan sub-judul, selanjutnya diperhalus sesuai dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1 menggolongkan data; 2 memilah-milah data primer, sekunder, dan lainnya; 3 memilih data yang tingkat keterhandalannya tinggi dari yang 4 tingkat keterhandalannya rendah; 5 mencari data pendukung bagi data yang tingkat kehandalannya rendah. e. menginterpretasikan data yang sudah dikhususkan untuk selanjutnya dimaknakan dengan menggunakan teori-teori yang baku sebagai kesimpulan dan merefleksikannya pada latar penelitian dan yang memiliki setting sejenis. 266 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan data yang dikumpulkan, dianalisis, dan dibahas pada bab-bab yang lalu, peneliti berkesimpulan bahwa LPK Citra Bunda berdiri dan berkembang karena keuletan pendirinya yang memiliki visi ke depan dan keberanian membuat terobosan untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan di Indonesia. Visi “melahirkan insan mandiri” telah direalisasikan dalam sistem pendidikannya sehingga menghasilkan alumni yang mandiri sebagaimana tercermin dari keberhasilan alumni dalam memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya di berbagai tempat. Kesimpulan berikut ini, merupakan hasil identifikasi dari temuan penelitian, yang sekaligus menjawab pertanyaan penelitian ini. Pertama, proses pendidikan kemandirian bagi golongan ekonomi lemah yang diselenggarakan oleh LPK Citra Bunda Jakarta yang berlangsung dalam kurun waktu tiga bulan menunjukkan efektifitas yang berpola sebagai berikut: 1. Peserta didik setelah selesai mengikuti pendidikan langsung mendapat pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan dengan 267 gaji yang memadai, sehingga dengan gaji tersebut alumni mempunyai peluang membiayai pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi. 2. Pembelajaran di samping dilakukan oleh guru dan instruktur juga oleh antar mereka, dengan cara saling tukar pengalaman langsung sebagai pemahaman baru yang berharga, dengan demikian mereka memiliki keterampilan tambahan untuk menjadi instruktur di kemudian hari. 3. Dengan sarana prasarana yang minim dapat dicapai tujuan secara maksimal sesuai dengan visi dan misi lembaga. 4. Dengan pekerjaan yang sesuai dan gaji memadai alumni memiliki peluang sukses dalam karier, sukses bidang ekonomi, sukses melanjutkan studi, dan sukses keluarga. 5. Dalam kurun waktu tersebut proses pembelajaran berlangsung terus menerus, kecuali tidur, sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma, karena mereka diasramakan, dampak berikutnya mereka dapat menyerap materi pembelajaran secara maksimal. 6. Alumni telah memiliki profil yang memadai dalam hal pengetahuan, ketaerampilam, dan sikap untuk melaksakan tugas sebagai nanny maupun governess. 268 7. Untuk kepentingan selama pendidikan subyek didik hanya mengeluarkan biaya yang sangat minim, yakni hanya untuk kepentingan pakaian seragam, sepatu, dan jaket almamater tetapi mereka memiliki kompetensi untuk tugas sebagai nanny atau governess. Kedua, karakteristik pendidikan kemandirian yang diselenggarakan LPK Citra Bunda Jakarta sebagai berikut: 1. Kurikulum yang mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mengarah pada tujuan menjadikan peserta didik sebagai insan yang mandiri. 2. Menyatukan strategi yang terfokus untuk menanamkan kemandirian melalui bahan pelajaran oleh seluruh guru dan instruktur. 3. Menekankan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam melaksanakan profesi sebagai nanny atau governess. 4. Proses internalisasi nilai-nilai kemandirian dilakukan secara bertahap dari pemahaman, penghayatan, kebiasaan, dan penyadaran diri terhadap pola hidup mandiri. 5. Menumbuhkan iklim belajar yang mendorong sikap mandiri dengan cara banyak hal yang harus diurus sendiri oleh siswa dalam keterbatasan tapi terukur. 269 Ketiga, prinsip-prinsip pendidikan yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh LPK Citra Bunda Jakarta sebagai berikut: 1. Prinsip integritas, antara kurikulum, guru, metode, bahan ajar, siswa, dan sarana prasarana sebagai suatu system untuk mencapai tujuan mencipta insan mandiri. 2. Prinsip pentahapan secara runtun dan sistematis berdasarkan proses psikologis subyek didik menuju sikap mandiri. 3. Prinsip keterbukaan antar siswa, antara guru dan siswa, antara guru siswa dan pimpinan lembaga yang mengarah pada perilaku mandiri. 4. Prinsip pembinaan yang berlangsung secara terus menerus, meskipun para alumni telah memperoleh pekerjaan yang sesuai. B. REKOMENDASI Berdasarkan kesimpulan dan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka peneliti merekomendasikan hal-hal berikut ini:

1. Rekomendasi bagi Pengembangan Pendidikan Umum