PENGANTAR PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP DAN
PENGANTAR PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Keterampilan
Hidup
Dosen Pengampu : Ahmad Murjoko S. Sos. M. Si.
Di susun oleh kelompok 1 :
Syarofatul hasanah
La Roiba Chechnya
Munisatul Aliyah
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HAJI AGUS SALIM
SEMESTER VI EKSEKUTIF
CIKARANG – BEKASI
2017 M/1438 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohim.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang dengan Kuasa-Nya tugas
ini dapat terselesaikan dengan lancar, sholawat serta salam selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Saya bersyukur karena telah
dapat menyelesaikan skripsi kecil ini dengan judul “ Hakikat dan Tantangan
Ilmu Pengetahuan” guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan
Islam.
Saya berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfa’at bagi orang
lain, apabila ada kesalahan dalam tulisan ini kiranya dibukakan pintu maaf yang
sebesar-besarnya, karena segala kekurangan dan kesalahan adalah sebagian dari
sifat manusia, sedangkan segala kesempurnaan hanyalah milik Allah ‘azza
wajalla saja. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Cikarang Barat, 23 Maret 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahwa pendidikan memiliki peran sangat penting dalam pembangunan
bangsa, kiranya tidak ada yang meragukan. Namun tentu harus difahami,
pendidikan yang mampu mendukung pembangunan adalah pendidikan yang
bermutu, yaitu pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik,
sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema
kehidupan yang dihadapinya.
Konsep pendidikan seperti itu terasa semakin penting ketika seseorang
harus memasuki dunia kerja dan kehidupan di masyarakat, karena yang
bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk
menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
Pendidikan Kecakapan Hidup, kita ingin menyempurnakan pendidikan di
Indonesia, sehingga mampu mengembangkan potensi peserta didik demi perannya
sebagai pribadi yang mandiri, sebagai anggota masyarakat dan warga negara,
sebagai bagian dari lingkungan dan tentu saja sebagai hamba Tuhan Yang Maha
Esa
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana pengertian pendidikan keterampilan hidup (Life Skill)?
2.
Bagaimana macam-macam pendidikan keterampilan hidup (Life Skill)?
3.
Apa tujuan pendidikan keterampilan hidup (Life Skill)?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Keterampilan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup (life skills) merupakan salah satu program
pendidikan nonformal yang memiliki peran penting dalam rangka membekali
warga belajar agar dapat hidup secara mandiri. Badan kesehatan dunia WHO
mendefinisikan bahwa kecakapan hidup merupakan sebuah keterampilan yang
memiliki kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif. Dengan
demikian memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan
tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif (Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas, 2004). Pada dasarnya pendidikan kecakapan hidup dapat membantu
warga belajar dalam mengembangkan kemampuan belajar, menyadari dan
menggali potensi
diri
untuk
dikembangkan
dan
diamalkan serta berani
menghadapi permasalahan kehidupan serta memecahkan permasalahan tersebut
dengan kreatif.
Menurut Brolin (1980) life skill atau kecakapan hidup adalah sebagai
kontinum pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar
menjadi independen dalam kehidupan. Pendapat lain mengatakan bahwa life skill
merupakan kecakapan yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat bahagia
dalam kehidupan.
Sedangkan Malik fajar (2002) mengatakan bahwa life skill adalah kecakapan yang
dibutuhkan untuk bekerja selain kecakapan dalam bidang akademik. Sementara
itu team Broad Base Education depdiknas mendefinisikan bahwa life skill adalah
kecakapan yang dimiliki oleh seseorang agar berani dan mau menghadapi segala
permasalahan
kehidupan
dengan
aktif
dan
proaktif
sehingga
dapat
menyelesaikannya.
Berbeda lagi dengan Slamet PH, dia mendefinisikan life skill adalah kemampuan,
kesanggupan
dan
keterampilan
yang
diperlukan
oleh
menjalankan kehidupan dengan nikmat dan bahagia.
seseorang
untuk
Kecakapan tersebut
mencakup segala aspek sikap perilaku manusia sebagai bekal untuk menjalankan
kehidupannya.
Dari beberapa pengertian diatas maka, dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan life skill adalah pendidikan yang memberikan bekal dasar dan latihan
yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan
yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan peserta didik.
Dengan demikian pendidikan life skill harus dapat merefleksikan kehidupan nyata
dalam proses pengajaran agar peserta didik memperoleh kecakapan hidup
tersebut, sehingga peserta didik siap untuk hidup di tengah-tengah masyarakat.
pembelajaran kecakapan hidup ini tidak dikemas dalam bentuk mata pelajaran
baru, tetapi di implementasikan dalam pembelajaran.
Sedangkan
pelaksanaan pendidikan life skill adalah bervariasi ,
disesuaikan dengan kondisi anak dan lingkungannya, namun memiliki prinsipprinsip umum yang sama. Berikut ini adalah prinsip umum pendidikan life skill,
khususnya yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan di Indonesia :
1.
Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku.
2.
Tidak harus dengan mengubah kurikulum, tetapi yang diperlukan adalah
penyiasatan kurikulum untuk diorientasikan dan diintegrasikan kepada
pengembangan kecakapan hidup.
3.
Etika-sosio-religius bangsa dapat diintegrasikan dalam proses pendidikan.
4.
Pembelajaran menggunakan prinsip learning to know, learning to do,
learning to be, dan learning to live together.
5.
Pelaksanaan pendidikan life skill dengan menerapkan menejemen berbasis
sekolah (MBS).
6.
Potensi wilayah sekitar sekolah dapat direfleksikan dalam penyelenggaraan
pendidikan, sesuai dengan prinsip pendidikan kontekstual dan pendidikan
berbasis luas (broad base education).
7.
Paradigma learning for life and school to work dapat dijadikan dasar
kegiatan pendidikan, sehingga terjadi pertautan antara pendidikan dengan
kehidupan nyata peserta didik.
8.
Penyelenggaraan pendidikan harus selalu diarahkan agar peserta didik
menuju hidup yang sehat, dan berkualitas, mendapatkan pengetahuan dan
wawasan yang luas serta memiliki akses untuk mampu memenuhi hidupnya
secara layak.
B. Macam-Macam Life Skill
Secara garis besar macam-macam life skoll dapat dikelompokkan menjadi dua;
yaitu kecakapan hidup yang bersifat umum (General Life Skill/ GLS) dan
kecakapan hidup yang bersifat khusus (Specific Life Skill/SLS).
1.
Kecakapan Hidup yang bersifat umum (Generic Life Skill)
Merupakan kecakapan yang diperlukan oleh siapapun, baik yang bekerja,
yang tidak bekerja dan yang sedang menempuh pendidikan. Kecakapan ini
terbagi lagi menjadi 2, yaitu:
a.
Kecakapan personal (Personal Skill)
Kecakapan personal adalah suatu kemampuan berdialog yang diperlukan
oleh seseorang untuk dapat mengaktualisasikan jati diri dan menemukan
kepribadiannya dengan cara menguasai serta merawat raga dan jiwa atau
jasmani dan rohani. Kecakapan personal ini meliputi:
1) Kecakapan mengenai diri (self awarness skill)
Yaitu kecakapan yang meliputi kesadaran sebagai makhluk Tuhan,
kesadaran akan eksistensi diri dan kesadaran potensi diri.
2) Kecakapan berpikir (thinking skill)
kecakapan rasio adalah pola pemikiran yang mengutamakan akal
dalam berpikir. Mencakup antara lain: kecakapan menggali dan
menemukan
informasi,
kecakapan
mengolah
informasi
dan
mengambil keputusan serta kecakapan memecahkan masalah secara
kreatif.
b. Kecakapan sosial (Social Skill)
Kehidupan
sosial
memang
sidah
kodrat
manusia
yang
selalu
membutuhkan antra satu sama lain maka dalam hal tersebut dibuthkan
Kecakapan
sosial
yang
penting
dikembangkan
dalam
proses
pembelajaran; yaitu meliputi kompetensi bekerja sama dalam kelompok,
menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi dan
berinteraksi dalam masyarakat dan budaya lokal serta global yang dapat
menimbulkan hubungan yang harmonis. Kecakapan sosial ini dapat
diwujudkan berupa:
1) Kecakapan berkomunikasi (communication skill)
Dalam berkomunikasi baik itu dalam hal tulisan maupun secara lisan
maka diperlukan kecakapan. Dikarenakan saat berinteraksi dan
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam realitanya
berkomunikasi tidaklah mudah, karena sering kali orang tidak mau
menerima pendapat lawan bicaranya, bukan karena isinya namun
dalam penyampaiannya yang kurang berkesan. Akan tetapi Dalam hal
ini maka diperlukan kemampuan untuk memilih kata yang benar agar
dimengerti oleh lawan bicaranya.
2) Kecakapan bekerja sama (collaboration skill)
Selaku makhluk sosial Kerja sama atas dasar empati sangat diperlukan
mengingat karena manusia taklepas dari kerja sama untuk
membangun semangat komunalitas yang harmonis. Kecakapan yang
diperlukan meliputi:
a)
Kecakapan bekerja dalam tim dengan empati, bersama teman
setingkat (teman sejawat). Kecakapan bekerjasama ini membuat
teman setingkat sebagai partner kerja yang terpercaya dan
menyenangkan.
b) Kecakapan sebagai pemimpin yang berempati merupakan
hubungan kerjasama antara bawahan dan atasan. Kecakapan
kerjasama dengan bawahan menjadikan seseorang sebagai
pimpinan tim kerja yang berempati kepada bawahan.
2.
Kecakapan yang bersifat Khusus (Spesific Life Skill)
a. Kecakapan Kejuruan (Vocational Skill)
Kecakapan kejuruan adalah kecakapan yang dikaitkan dengan bidang
pekerjaan tertentu yang terdapat dimasyarakat.
b. Kecakapan Akademik (Academic Skill)
Kecakapan akademik atau yang sering disebut dengan berpikir ilmiah yang
pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional
pada General Life Skill. Kecakapan akademik ini meliputi kecakapan
mengidentifikasi
variabel,
menghubungkan
variabel,
merumuskan
hipotesis dan kecakapan melaksanakan penelitian.
C. Tujuan Pendidikan Keterampilan Hidup
Tujuan pendidikan life skill menurut Team Broad Base Education Depdiknas
bahwa tujuan pendidikan life skill adalah untuk :
1.
Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat memecahkan
permasalahan yang dihadapi.
2.
Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas.
3.
Pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah, dengan memberi peluang
pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakatr, sesuai dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah.
4.
Mengembangkan potensi manusiawi peserta didik menghadapi perannya
dimasa mendatang.
5.
Membebankan pembelajaran yang fleksibel dan memanfaatkan potensi SDM
yang ada di masyarakat dengan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
6.
Membekali peserta didik dengan kecakapan hidup debagai pribadi yang
mandiri.
Sedangkan Orientasi Life skill adalah Mata pelajaran dianggap sebagai alat bukan
sebagai tujuan dan terkait langsung dengan kondisi dan potensi lingkungan.
Pembelajaran dirancang untuk peningkatan keterampilan proses. Pembelajaran
terpadu dan kontekstual antara teori dan kenyataan kehidupan sehari-hari.
Evaluasi pembelajaran dilakukan dalam bentuk : kerja, tes perbuatan, observasi
dengan pemecahan masalah mencakup uji kinerja, perilaku, kejujuran dan disiplin
(bukan hanya tes tulis).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan life skill adalah pendidikan yang memberikan bekal dasar dan
latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai
kehidupan yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan peserta
didik. Dengan demikian pendidikan life skill harus dapat merefleksikan
kehidupan nyata dalam proses pengajaran agar peserta didik memperoleh
kecakapan hidup tersebut, sehingga peserta didik siap untuk hidup di tengahtengah masyarakat. Pembelajaran kecakapan hidup ini tidak dikemas dalam
bentuk mata pelajaran baru, tetapi di implementasikan dalam pembelajaran.
B. Saran
Agar proses pembelajaran Keteramplan hidup / life skill ini berjalan dengan
baik, maka ada baiknya apabila seluruh lembaga dan lapisan masyarakat ikut
andil dan mendukung proses pembelajaran, sehingga terjadi pembelajaran yang
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
https://ahmadasen.wordpress.com/2009/01/26/pendidikan-life-skill/
http://sholihfikr.blogspot.co.id/2014/10/mcam-macam-life-skill.html
http://www.jejakpendidikan.com/2016/04/jenis-jenis-pendidikan-kecakapanhidup.html
http://pendidikan.net/2016/10/pendidikan-life-skill.html
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Keterampilan
Hidup
Dosen Pengampu : Ahmad Murjoko S. Sos. M. Si.
Di susun oleh kelompok 1 :
Syarofatul hasanah
La Roiba Chechnya
Munisatul Aliyah
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HAJI AGUS SALIM
SEMESTER VI EKSEKUTIF
CIKARANG – BEKASI
2017 M/1438 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohim.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang dengan Kuasa-Nya tugas
ini dapat terselesaikan dengan lancar, sholawat serta salam selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Saya bersyukur karena telah
dapat menyelesaikan skripsi kecil ini dengan judul “ Hakikat dan Tantangan
Ilmu Pengetahuan” guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan
Islam.
Saya berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfa’at bagi orang
lain, apabila ada kesalahan dalam tulisan ini kiranya dibukakan pintu maaf yang
sebesar-besarnya, karena segala kekurangan dan kesalahan adalah sebagian dari
sifat manusia, sedangkan segala kesempurnaan hanyalah milik Allah ‘azza
wajalla saja. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Cikarang Barat, 23 Maret 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahwa pendidikan memiliki peran sangat penting dalam pembangunan
bangsa, kiranya tidak ada yang meragukan. Namun tentu harus difahami,
pendidikan yang mampu mendukung pembangunan adalah pendidikan yang
bermutu, yaitu pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik,
sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema
kehidupan yang dihadapinya.
Konsep pendidikan seperti itu terasa semakin penting ketika seseorang
harus memasuki dunia kerja dan kehidupan di masyarakat, karena yang
bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk
menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
Pendidikan Kecakapan Hidup, kita ingin menyempurnakan pendidikan di
Indonesia, sehingga mampu mengembangkan potensi peserta didik demi perannya
sebagai pribadi yang mandiri, sebagai anggota masyarakat dan warga negara,
sebagai bagian dari lingkungan dan tentu saja sebagai hamba Tuhan Yang Maha
Esa
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana pengertian pendidikan keterampilan hidup (Life Skill)?
2.
Bagaimana macam-macam pendidikan keterampilan hidup (Life Skill)?
3.
Apa tujuan pendidikan keterampilan hidup (Life Skill)?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Keterampilan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup (life skills) merupakan salah satu program
pendidikan nonformal yang memiliki peran penting dalam rangka membekali
warga belajar agar dapat hidup secara mandiri. Badan kesehatan dunia WHO
mendefinisikan bahwa kecakapan hidup merupakan sebuah keterampilan yang
memiliki kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif. Dengan
demikian memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan
tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif (Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas, 2004). Pada dasarnya pendidikan kecakapan hidup dapat membantu
warga belajar dalam mengembangkan kemampuan belajar, menyadari dan
menggali potensi
diri
untuk
dikembangkan
dan
diamalkan serta berani
menghadapi permasalahan kehidupan serta memecahkan permasalahan tersebut
dengan kreatif.
Menurut Brolin (1980) life skill atau kecakapan hidup adalah sebagai
kontinum pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar
menjadi independen dalam kehidupan. Pendapat lain mengatakan bahwa life skill
merupakan kecakapan yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat bahagia
dalam kehidupan.
Sedangkan Malik fajar (2002) mengatakan bahwa life skill adalah kecakapan yang
dibutuhkan untuk bekerja selain kecakapan dalam bidang akademik. Sementara
itu team Broad Base Education depdiknas mendefinisikan bahwa life skill adalah
kecakapan yang dimiliki oleh seseorang agar berani dan mau menghadapi segala
permasalahan
kehidupan
dengan
aktif
dan
proaktif
sehingga
dapat
menyelesaikannya.
Berbeda lagi dengan Slamet PH, dia mendefinisikan life skill adalah kemampuan,
kesanggupan
dan
keterampilan
yang
diperlukan
oleh
menjalankan kehidupan dengan nikmat dan bahagia.
seseorang
untuk
Kecakapan tersebut
mencakup segala aspek sikap perilaku manusia sebagai bekal untuk menjalankan
kehidupannya.
Dari beberapa pengertian diatas maka, dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan life skill adalah pendidikan yang memberikan bekal dasar dan latihan
yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan
yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan peserta didik.
Dengan demikian pendidikan life skill harus dapat merefleksikan kehidupan nyata
dalam proses pengajaran agar peserta didik memperoleh kecakapan hidup
tersebut, sehingga peserta didik siap untuk hidup di tengah-tengah masyarakat.
pembelajaran kecakapan hidup ini tidak dikemas dalam bentuk mata pelajaran
baru, tetapi di implementasikan dalam pembelajaran.
Sedangkan
pelaksanaan pendidikan life skill adalah bervariasi ,
disesuaikan dengan kondisi anak dan lingkungannya, namun memiliki prinsipprinsip umum yang sama. Berikut ini adalah prinsip umum pendidikan life skill,
khususnya yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan di Indonesia :
1.
Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku.
2.
Tidak harus dengan mengubah kurikulum, tetapi yang diperlukan adalah
penyiasatan kurikulum untuk diorientasikan dan diintegrasikan kepada
pengembangan kecakapan hidup.
3.
Etika-sosio-religius bangsa dapat diintegrasikan dalam proses pendidikan.
4.
Pembelajaran menggunakan prinsip learning to know, learning to do,
learning to be, dan learning to live together.
5.
Pelaksanaan pendidikan life skill dengan menerapkan menejemen berbasis
sekolah (MBS).
6.
Potensi wilayah sekitar sekolah dapat direfleksikan dalam penyelenggaraan
pendidikan, sesuai dengan prinsip pendidikan kontekstual dan pendidikan
berbasis luas (broad base education).
7.
Paradigma learning for life and school to work dapat dijadikan dasar
kegiatan pendidikan, sehingga terjadi pertautan antara pendidikan dengan
kehidupan nyata peserta didik.
8.
Penyelenggaraan pendidikan harus selalu diarahkan agar peserta didik
menuju hidup yang sehat, dan berkualitas, mendapatkan pengetahuan dan
wawasan yang luas serta memiliki akses untuk mampu memenuhi hidupnya
secara layak.
B. Macam-Macam Life Skill
Secara garis besar macam-macam life skoll dapat dikelompokkan menjadi dua;
yaitu kecakapan hidup yang bersifat umum (General Life Skill/ GLS) dan
kecakapan hidup yang bersifat khusus (Specific Life Skill/SLS).
1.
Kecakapan Hidup yang bersifat umum (Generic Life Skill)
Merupakan kecakapan yang diperlukan oleh siapapun, baik yang bekerja,
yang tidak bekerja dan yang sedang menempuh pendidikan. Kecakapan ini
terbagi lagi menjadi 2, yaitu:
a.
Kecakapan personal (Personal Skill)
Kecakapan personal adalah suatu kemampuan berdialog yang diperlukan
oleh seseorang untuk dapat mengaktualisasikan jati diri dan menemukan
kepribadiannya dengan cara menguasai serta merawat raga dan jiwa atau
jasmani dan rohani. Kecakapan personal ini meliputi:
1) Kecakapan mengenai diri (self awarness skill)
Yaitu kecakapan yang meliputi kesadaran sebagai makhluk Tuhan,
kesadaran akan eksistensi diri dan kesadaran potensi diri.
2) Kecakapan berpikir (thinking skill)
kecakapan rasio adalah pola pemikiran yang mengutamakan akal
dalam berpikir. Mencakup antara lain: kecakapan menggali dan
menemukan
informasi,
kecakapan
mengolah
informasi
dan
mengambil keputusan serta kecakapan memecahkan masalah secara
kreatif.
b. Kecakapan sosial (Social Skill)
Kehidupan
sosial
memang
sidah
kodrat
manusia
yang
selalu
membutuhkan antra satu sama lain maka dalam hal tersebut dibuthkan
Kecakapan
sosial
yang
penting
dikembangkan
dalam
proses
pembelajaran; yaitu meliputi kompetensi bekerja sama dalam kelompok,
menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi dan
berinteraksi dalam masyarakat dan budaya lokal serta global yang dapat
menimbulkan hubungan yang harmonis. Kecakapan sosial ini dapat
diwujudkan berupa:
1) Kecakapan berkomunikasi (communication skill)
Dalam berkomunikasi baik itu dalam hal tulisan maupun secara lisan
maka diperlukan kecakapan. Dikarenakan saat berinteraksi dan
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam realitanya
berkomunikasi tidaklah mudah, karena sering kali orang tidak mau
menerima pendapat lawan bicaranya, bukan karena isinya namun
dalam penyampaiannya yang kurang berkesan. Akan tetapi Dalam hal
ini maka diperlukan kemampuan untuk memilih kata yang benar agar
dimengerti oleh lawan bicaranya.
2) Kecakapan bekerja sama (collaboration skill)
Selaku makhluk sosial Kerja sama atas dasar empati sangat diperlukan
mengingat karena manusia taklepas dari kerja sama untuk
membangun semangat komunalitas yang harmonis. Kecakapan yang
diperlukan meliputi:
a)
Kecakapan bekerja dalam tim dengan empati, bersama teman
setingkat (teman sejawat). Kecakapan bekerjasama ini membuat
teman setingkat sebagai partner kerja yang terpercaya dan
menyenangkan.
b) Kecakapan sebagai pemimpin yang berempati merupakan
hubungan kerjasama antara bawahan dan atasan. Kecakapan
kerjasama dengan bawahan menjadikan seseorang sebagai
pimpinan tim kerja yang berempati kepada bawahan.
2.
Kecakapan yang bersifat Khusus (Spesific Life Skill)
a. Kecakapan Kejuruan (Vocational Skill)
Kecakapan kejuruan adalah kecakapan yang dikaitkan dengan bidang
pekerjaan tertentu yang terdapat dimasyarakat.
b. Kecakapan Akademik (Academic Skill)
Kecakapan akademik atau yang sering disebut dengan berpikir ilmiah yang
pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional
pada General Life Skill. Kecakapan akademik ini meliputi kecakapan
mengidentifikasi
variabel,
menghubungkan
variabel,
merumuskan
hipotesis dan kecakapan melaksanakan penelitian.
C. Tujuan Pendidikan Keterampilan Hidup
Tujuan pendidikan life skill menurut Team Broad Base Education Depdiknas
bahwa tujuan pendidikan life skill adalah untuk :
1.
Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat memecahkan
permasalahan yang dihadapi.
2.
Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas.
3.
Pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah, dengan memberi peluang
pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakatr, sesuai dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah.
4.
Mengembangkan potensi manusiawi peserta didik menghadapi perannya
dimasa mendatang.
5.
Membebankan pembelajaran yang fleksibel dan memanfaatkan potensi SDM
yang ada di masyarakat dengan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
6.
Membekali peserta didik dengan kecakapan hidup debagai pribadi yang
mandiri.
Sedangkan Orientasi Life skill adalah Mata pelajaran dianggap sebagai alat bukan
sebagai tujuan dan terkait langsung dengan kondisi dan potensi lingkungan.
Pembelajaran dirancang untuk peningkatan keterampilan proses. Pembelajaran
terpadu dan kontekstual antara teori dan kenyataan kehidupan sehari-hari.
Evaluasi pembelajaran dilakukan dalam bentuk : kerja, tes perbuatan, observasi
dengan pemecahan masalah mencakup uji kinerja, perilaku, kejujuran dan disiplin
(bukan hanya tes tulis).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan life skill adalah pendidikan yang memberikan bekal dasar dan
latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai
kehidupan yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan peserta
didik. Dengan demikian pendidikan life skill harus dapat merefleksikan
kehidupan nyata dalam proses pengajaran agar peserta didik memperoleh
kecakapan hidup tersebut, sehingga peserta didik siap untuk hidup di tengahtengah masyarakat. Pembelajaran kecakapan hidup ini tidak dikemas dalam
bentuk mata pelajaran baru, tetapi di implementasikan dalam pembelajaran.
B. Saran
Agar proses pembelajaran Keteramplan hidup / life skill ini berjalan dengan
baik, maka ada baiknya apabila seluruh lembaga dan lapisan masyarakat ikut
andil dan mendukung proses pembelajaran, sehingga terjadi pembelajaran yang
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
https://ahmadasen.wordpress.com/2009/01/26/pendidikan-life-skill/
http://sholihfikr.blogspot.co.id/2014/10/mcam-macam-life-skill.html
http://www.jejakpendidikan.com/2016/04/jenis-jenis-pendidikan-kecakapanhidup.html
http://pendidikan.net/2016/10/pendidikan-life-skill.html