86
4. Observasi
Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap proses pembelajaran menulis yang dilakukan oleh guru di kelas untuk merefleksikan terhadap bagaimana proses
pembelajaran menulis dengan pendekatan proses yang dilakukan. 5.
Tes Instrumen penelitian hasil belajar dikembangkan dalam bentuk tes, tes
yang digunakan dalarn penelitian ini adalah tes uji produk yang mengukur kernajuan belajar dalam bentuk karya tuliskarangan. Apabila memungkinkan,
untuk menguji efektifitas model eksperimen model disediakan soal pretest dan posttes. Format penilaian karangan terlampir.
6. Wawancara
Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi dari guru mata pelajaran bahasa Sunda dan siswa serta pihak terkait kepala sekolah untuk
mendapatkan data faktor-faktor yang mendukung dan kendala dalam pelaksanaan model pembelajaran menulis melalui pendekatan proses. Pedoman wawancara
terlampir.
D. Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini difokuskan pada tiga tahapan, yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan pengembangan model, dan uji coba draf model yang mencakup
uji lapangan terbatas dan uji lapangan skala lebih luas kemudian dilakukan pengujian pada tingkat efektivitas model pembelajaran yang dikembangkan.
Data yang diperoleh pada tahap studi pendahuluan meliputi : 1 sejumlah dokumen yang terkait dengan program pembelajaran menulis, seperti kurikukum,
program tahunan, program semester, kritria ketuntasan minimal belajar, rencana
87
pelaksanaan pembelajaran; hasil data yang diperoleh melalui kuesioner yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan belajar mengajar sebelum model
diujicobakan meliputi kondisi objektif guru, siswa, dan faktor pendukung dan penghambat implementasi model pembelajaran menulis dengan pendekatan
proses. Data tersebut dianalisis dalam bentuk paparan naratif melalui tahap-tahap : 1 berdasarkan hasil analisis dokumen, dipilih materi pembelajaran yang akan
dikembangkan dalam model, 2 mengklasifikasi data hasil kuesioner dan sesuai konteksnya yaitu data yang berkaitan dengan kondisi objektif pelaksanaan
pembelajaran saat ini dan setelah pengembangan model, serta faktor pendukung dan penghambat dalam implmentasi model pembelajaran menulis dengan
pendekatan proses. Data yang diperoleh pada tahap uji coba terbatas dan uji coba lebih luas
yang meliputi: 1 hasil observasi yang pelaksanaan pembelajaran menulis yang dilakukan oleh guru, 2 skala penilaian pelaksanaan model, 3 dan tes hasil
belajar siswa, data tersebut dianalisis melalui tahapan reduksi data, pemaparan data, dan verifikasi data. Ketiga proses tersebut difokuskan untuk penyempurnaan
serta penyesuaian model pembelajaran yang diinginkan. Pada tahap reduksi data melalui proses editing, pemfokusan dan
mengabstraksikan data menjadi informasi yang lebih bermakna. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara serta self reflection diklasifikasikan
berdasarkan golongan-golongan
berikut ini
: 1
kesulitan guru
mengimplementasikan program serta upaya untuk mengatasinya, dan 2 kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran serta upaya untuk mengatasinya. Data hasil
88
pengisian kuesioner diklasifikasikan berdasarkan penggolongan kesamaan pendapat siswa dan guru mengenai efektivitas model dalam meningkatkan minat,
motivasi, dan sikap terhadap model yang dikembangkan. Paparan data dilakukan dengan menampilkan data secara lebih sederhana
dalam berbagai representasi seperti : 1 tabulasi data hasil pengisian kuesioner dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut posentasenya, 2 deskripsi secara
grafis dalam bentuk histogram, dan 3 paparan deskriptif-naratif yang menjelaskan tabel dan grafik yang diperlihatkan serta data-data lainnya observasi,
skala penilaian, serta self reflection yang telah direduksi untuk mendukungnya. Inti dari proses analisis data ini akan mengkaji keterkaitan antara hasil kajian teori
mengenai pendekatan proses dan implementasinya dalam kedua tahap ujicoba. Untuk menguji tingkat efektivitas model pembelajaran yang telah
dikembangkan dilakukan dengan cara mengevaluasi hasil pembelajaran dengan menganalisis antara nilai siswa sebelum pembelajaran pretest dan nilai siswa
setelah pembelajaran postest. Pengolahan data yang dilakukan adalah perbandingan rata-rata antara nilai pretest dengan postest dengan menggunakan
uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan desain dasarnya The Matching Control Group Pretest-Postes.
Kelompok Pretest
Perlakuan Pascates
Eksperimen O
X O
Kontrol O
- O
Sukmadinata, 2006: 188
89
Untuk mengukur tingkat efektivitas model yang dikembangkan dilakukan pengujian melalui uji t dengan membandingkan dua buah nilai rata-rata,
yaitu : a.
Uji perbedaan dua buah nilai rata-rata yang berkorelasi nilai pretest dan nilai postest;
b. Uji perbedaan dua buah nilai rata-rata yang tidak berkorelasi:
- nilai pretes kelompok eksperimen – nilai pretest kelompok kontrol
- nilai postest kelompok eksperimen – nilai postest kelompok kelompok.
Untuk menguji data tersebut digunakan program SPSS. Langkah selanjutnya adalah menyimpulkan data untuk memproyeksikan sebuah draft
model pembelajaran yang sesuai untuk diimplementasikan. Langkah ini ditempuh melalui kajian ulang pada semua paparan data yang diperoleh dari setiap proses
penelitian.
167
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tiap tahap penelitian, pengembangan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan
menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda, dapat ditarik kesimpulan berikut ini.
1. Kondisi pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda saat
ini : a.
siswa sangat berminat terhadap pembelajaran menulis mata pelajaran
bahasa Sunda
dan mampu
memahami materi
pembelajaran, hanya saja guru cenderung lebih banyak menggunakan metode penugasan, sumber pembelajaran berfokus
pada buku paket, guru jarang menggunakan pendekatan yang memancing motivasi dan minat siswa, guru tidak pernah
menggunakan pendekatan proses sebagai strategi pembelajaran menulis;
b. secara umum guru selalu mempersiapkan perencanaan pembelajaran
melalui penyusunan silabus, menentukan kriteria ketuntasan minimal KKM, dan menyusun rencana pelaksaaan pembelajaran
RPP; c.
guru belum memahami secara jelas mengenai pendekatan proses, hal ini disebabkan oleh sumber-sumber informasi seperti buku
mengenai metodologi pembelajaran menulis masih kurang, guru