PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SD PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA :Penelitian R & D di Sekolah Dasar UPT Dinas Pendidikan Kecamatan. Sobang Kab. Pandeglang Provinsi Banten.
DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ………...…. i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR BAGAN DAN TABEL ... iii
DAFTAR HISTOGRAM ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 7
D. Pertanyaan Penelitian ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 11
F. Definisi Operasional ... 13
G. Manfaat Penelitian ... 16
BAB II MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA DI SD A. Konsep Pembelajaran ... 18
B. Konsep Pendekatan Proses dalam Pembelajaran ... 20
C. Model Pendekatan Proses dalam Pembelajaran Menulis ... 22
D. Pengembangan Model Pendekatan Proses dalam Pembelajaran Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 43
(2)
E. Komponen Model Pendekatan Proses dalam Pembelajaran
Menulis ... 49
F. Tes Kemampuan Menulis ... 67
G. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 71
H. Kegiatan Pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia di SD ... 72
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 77
B. Subjek dan Lokasi Penelitian ... .... 82
C. Teknik Pengumpulan Data ... ... 83
D. Teknik Pengolahan Data ... 87
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ... 91
B. Hasil Studi Pendahuluan ... 91
C. Pengembangan Model Pembelajaran Menulis berdasarkan Pendekatan Proses ... 115
D. Hasil Uji Coba Model ……….. 126
E. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 169
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………... 175
B. Saran ……… 178
(3)
DAFRTAR BAGAN DAN TABEL
Halaman Bagan 1 Pengembangan Pendekatan Proses dalam Pembelajaran
Menulis ... 8
Bagan 2 Perbedaan Pendekatan Tradisional dan Pendekatan Proses... 23
Bagan 3 Hierarki Metodologi Pembelajaran ... 25
Bagan 4 Proses dalam Menulis ... 28
Bagan 5 Kawasan Teknologi Pembelajaran ... ……. 44
Bagan 6 Langkah-langkah Penelitian ... 82
Bagan 7 Desain Model Pendekatan Proses pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 174
Tabel 1 Format Penilaian Karangan ... …… 69
Tabel 2 Daftar Sekolah yang Diteliti pada Uji Coba Luas ... …… 83
(4)
DAFTAR HISTOGRAM
Halaman Histogram 1 Deskripsi siswa yang menyukai pembelajaran menulis
sebelum pengembangan model ... 93
Histogram 2 Deskripsi alasan siswa menyukai pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... ... 94
Histogram 3 Deskripsi alasan siswa tidak menyukai pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... 95
Histogram 4 Deskripsi cara belajar siswa pada mata pelajaran menulis sebelum pengembangan model ... 96
Histogram 5 Deskripsi metode yang digunakan guru dalam pembelajar- an menulis ... 97
Histogram 6 Deskripsi keterterikan siswa terhadap metode pembelajaran sebelum pengembangan model ... 98
Histogram 7 Deskripsi sumber-sumber yang digunakan dalam pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... 99
Histogram 8 Deskripsi pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sebelum mengembangkan model ... 100
Histogram 9 Deskripsi siswa memahami materi pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... ... 101
Histogram 10 Deskripsi siswa tidak memahami materi pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... 102
Histogram 11 Deskripsi upaya siswa untuk memhami materi pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... 103
Histogram 12 Deskripsi tentang sering tidaknya berlatih menulis ... 104
Histogram 13 Deskripsi alasan siswa sering berlatih menulis ... 105
Histogram 14 Deskripsi alasan siswa tidak tidaknya berlatih menulis ... 106
Histogram 15 Deskripsi tentang bentuk tulisan yang sering dikerjakan siswa 107 Histogram 16 Sumber-sumber yang sering digunakan oleh siswa dalam pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... 108 Histogram 17 Sumber - sumber yang sering digunakan oleh guru dalam
(5)
menulis sebelum pengembangan model ... 114 Histogram 18 Deskripsi siswa terhadap pembelajaran menulis setelah
pengembangan model ... 146 Histogram 19 Deskripsi pendapat siswa terhadap sumber-sumber dan alat
bantu setelah pengembangan model ... 147 Histogram 20 Deskripsi pendapat siswa terhadap tahap yang paling
membantu dalam pembelajaran menulis dengan pendekatan proses ... 148 Histogram 21 Deskripsi pendapat siswa terhadap tahap yang paling sulit
dalam pembelajaran menulis dengan pendekatan proses ... 149 Histogram 22 Pendapat siswa tentang peran pendekatan proses dalam
meningkatkan keterampilan menulis ... 150 Histogram 23 Pendapat siswa tentang peran pendekatan proses dalam
membantu menyelesaikan karangan ... 151 Histogram 24 Pendapat siswa tentang kurangnya peran pendekatan proses
dalam meningkatkan keterampilan menulis ... 152 Histogram 25 Pendapat siswa mengenai materi pembelajaran menulis ... 153
(6)
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Pembelajaran menulis Lampiran 2 Format Penilaian Karangan Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen
Lampiran 4 Kuesioner Respon Siswa Sebelum Pengembangan Model Lampiran 5 Kuesioner Respon Guru Sebelum Pengembangan Model Lampiran 6 Skala Penilaian Pelaksanaan Model
Lampiran 7 Kuesioner Respon Siswa Ssetelah Pengembangan Model Lampiran 8 Kuesioner Respon Guru Setelah Pengembangan Model Lampiran 9 Pedoman Observasi
Lampiran 10 Pedoman Wawancara Lampiran 11 Instrumen Pretes Lampiran 12 Instrumen Postest
Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 14 Data Respon Siswa Sebelum Pengembangan Model Lampiran 15 Data Respon Siswa Hasil Uji Coba Model
Lampiran 16 Data Respon Guru Sebelum Uji Coba Model Lampiran 17 Data Respon Guru Setelah Uji Coba Model Lampiran 18 Perolehan Nilai Pretest dan Postest
Lampiran 19 Uji Validitas Instrumen Respon Guru Sebelum Pengembangan Model
Lampiran 20 Uji Validitas Instrumen Respon Guru Setelah Pengembangan Model
Lampiran 21 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Lampiran 22 Surat Izin Mengadakan Penelitian dari KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan Sobang
Lampiran 23 Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Kepala SD Negeri Pangkalan 1 Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang
Lampiran 24 Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Kepala SD Negeri Pangkalan 2 Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang
(7)
Lampiran 25 Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Kepala SD Negeri Pangkalan 4 Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang
(8)
(9)
(10)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia, sebuah media di antara bahasa-bahasa di dunia informatika yang usia sejarahnya sebagai bahasa persatuan, atau sebagai bahasa nasional, telah mencapai lebih dari 78 tahun, tandang bersanding sebagai sebuah sosok ”Lingua Franca” Nusantara yang semakin merambah ke negara tetangga Malaysia, Singapura, Filipina, dan ke benua Australia.
Sebagai bahasa persatuan dan atau sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia terus tumbuh menapak perkembangan dengan segala dampaknya, tak luput dari terpaan pengaruh sifat dan kondisi bangsa Indonesia yang adalah masyarakat ”bilingualistik society” hampir semua bangsa Indonesia memiliki dan mempergunakan dua bahasa, yaitu: Bahasa daerah sebagai bahasa kesatu (B1). Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua (B2) sebagaimana termaktub pada Undang-undang Dasar 1945, Bab XV pasal 36: Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia dan pada bagian penjelasan tentang undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang menyatakan :
”Di daerah-daerah yang mempunyai bahasa sendiri, yang dipelihara oleh rakyatnya dengan baik-baik (misalnya bahasa Jawa, Sunda, Madura, dan sebagainya) bahasa-bahasa itu akan dihormati dan dipelihara juga oleh negara”.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi terpenting dalam kehidupan kita. Kita dapat berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan, dengan orang lain dengan menggunakan bahasa. Mengingat pentingnya fungsi bahasa, kita dituntut untuk memiliki keterampilan berbahasa, baik secara lisan
(11)
maupun tulisan. Mengingat pentingnya fungsi bahasa, kita dituntut untuk memiliki keterampilan berbahasa. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis imajinatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusasteraan manusia Indonesia. Pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkat kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.
Suatu ide atau gagasan yang merupakan hasil dari membaca dan pengalaman dapat dituangkan dalam menulis, oleh karena itu pembelajaran menulis merupakan hal yang penting untuk mengkomunikasikan ide, gagasan, atau pengalaman secara tertulis. Kemampuan menulis merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia. Beribu judul buku, berjuta koran
(12)
diterbitkan setiap hari yang merupakan hasil karya tulis manusia untuk menyampaikan informasi, ini menimbulkan tekanan pada guru menyiapkan peserta didik untuk mampu menyampaikan informasi secara tertulis dengan baik dan relevan untuk siswa-siswanya. Untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran menulis, perlu diupayakan bagaimana caranya agar pembelajaran bahasa Indonesia benar-benar berarti dan besar manfaatnya bagi siswa.
Yudibrata (1989; 1) menayatakan:
”Pengajaran bahasa yang baik adalah usaha sadar, sengaja, dan berencana untuk mengubah kondisi awal siswa menjadi kondisi lain yang bercirikan siswa mahir berbahasa secara kreatif, aktual, kongkrit, dan cermat dalam menggunakan bahasa yang baik, santun, dan simpatik menurut tuntunan sosialkultural, dan berbahasa benar, tepat, dan padat sesuai dengan ketentuan gramatikal. siswa yang berhasil berpengajaran bahasa adalah mereka yang dapat berkomunikasi efektif, lancar, dan wajar, serta berinteraksi verbal, tertib, dan benar secara gramatikal, baik pada saat berbicara dan menulis, maupun pada peristiwa menyimak dan membaca”.
Pada kenyataannya menunjukan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah secara konvensional. Hal ini, disebabkan pembelajaran bahasa Indonesia masih sering diberikan secara teoritis yang mengakibatkan kemampuan bahasa siswa kurang. Teori-teori kebahasaan, dan kesastraan lebih banyak diceramahkan guru di depan kelas. Bahkan, model evaluasi pembelajarannyapun bersifat teoritis. guru tidak sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara kreatif. Kesempatan yang seluas-luasnya kepada guru yang ditawarkan oleh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) belum dimanfaatkan secara maksimal. Sumber belajar pun masih mengacu pada buku paket semata.
(13)
Sukmadinata (2004:36) menyatakan ”meskipun guru /dosen seharusnya seorang profesional, dalam kenyataanya kemampuan profesionalnya masih terbatas. Hal ini karena latar belakang pendidikan, pengalaman, pembinaan yang belum intensif, atau karena hal-hal yang bersifat internal. Pemilihan pendekatan, model dan metode mengajar juga harus disesuaikan dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada guru/dosen. Seorang guru/dosen tidak bisa mengajarkan apa yang tidak dia kuasai”.
Pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya aspek menulis, berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan membuktikan bahwa pembelajaran menulis masih dilakukan dengan menekankan pada hasil tulisan siswa, bukan pada prosesnya yang seharusnya dilakukan
Menurut penelitian para ahli, ditemukan bahwa dalam pembelajaran menulis para siswa langsung menulis tanpa belajar bagaimana caranya menulis. Guru biasanya telah menyediakan judul atau topik karangan dan meminta siswa untuk memilih salah satu di antaranya. Para siswa kemudian diminta untuk salah satu di antaranya. Kemudian siswa diminta untuk langsung praktik menulis. Kegiatan pembelajaran menulis ini oleh siswa dianggap sesuatu beban yang sangat memberatkan. Dan sebagai akibatnya, keterampilan menulis para siswa pun sangat rendah. Hal ini mengakibatkan para siswa tidak memiliki pengalaman menulis yang baik. Kondisi siswa semacam ini bisa terjadi sejak siswa duduk di bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah, bahkan tidak mustahil juga di perguruan tinggi. (Syamsi; 2004)
Berhubung dengan hal tersebut di atas, dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan proses. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa
(14)
keterampilan menulis memerlukan latihan yang terus menerus. dengan demikian pengembangan keterampilan ini harus didekati dengan pendekatan proses. Pembelajaran menulis dengan pendekatan proses ini terutama didasarkan atas hasil penelitian tentang bagaimana seorang penulis secara nyata berhasil menyusun tulisannya. Oleh karena itu, pembelajaran menulis yang menekankan pada produk yang berupa tulisan harus diubah.
Pembelajaran menulis dengan pendekatan proses didasarkan pada hasil-hasil penelitian Graves (1983), Calkins(1983, 1986), dan Atwell (19 87). Temuan hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa pendekatan produk, yakni pendekatan pembelajaran menulis yang menekankan hasil tulisan, kurang tepat dan kurang efektif. Selanjutnya ditemukan bahwa pembelajaran menulis lebih tepat pada penekanan proses penulisan. (Syamsi ; 2004).
Sehubungan dengan latar belakang di atas, penelitian ini berfokus pada model pembelajaran menuilis pada mata pelajaran bahasa Indonesia melalui pendekatan proses. Hasil yang diharapkan adalah model pendekatan proses yang mampu meningkatkan keterampilan menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa Sekolah Dasar.
B. Rumusan Masalah
Masalah ini berkaitan dengan proses pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SD, Masalah utama yang dikaji diuraikan berikut: 1. Kondisi pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SD saat ini, meliputi:
(15)
b) kegiatan guru selama pelaksanaan pembelajaran menulis;
c) pemahaman guru terhadap konsep pendekatan pembelajaran menulis; d) ketersediaan sumber/alat bantu pembelajaran menulis; dan
e) faktor-faktor penghambat dan pendukung pada pada pembelajaran menulis;
2. Pengembangan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SD, yang meliputi:
a) Model perencanaan pembelajaran pendekatan proses mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa SD pada mata poelajaran bahasa Indonesia; b) model pengembangan pembelajaran pendekatan proses untuk meningkatkan
keterampilan menulis siswa SD pada mata pelajaran bahasa Indonesia; c) model penilaian pembelajaran pendekatan proses untuk meningkatkan
keterampilan menulis siswa SD Pada mata pelajaran bahasa Indonesia;
3. Keunggulan pendekatan proses yang dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SD pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang meliputi:
a) Kegiatan dan pandangan siswa selama pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses;
b) pandangan guru terhadap pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses;
c) keterampilan menulis siswa setelah model pembelajaran pendekatan proses dikembangkan;
(16)
d) faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses di sekolah;
e) efektifitas penggunaan model pendekatan proses dalam meningkatkan keterampilan siswa;
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan di atas, jelas adanya sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan keberhasilan belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada aspek keterampilan menulis. Penelitian yang dilakukan, dibatasi pada variabel pendekatan, yaitu pendekatan proses. Peninjauan pendekatan itu berdasarkan minat, sikap, motivasi, serta pandangan siswa ketika mengikuti pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses. Lingkup pembelajaran menulis dalam penelitian ini dibatasi pada pengertian menulis sebagai proses penyusunan komposisi yang disebut sebagai menulis lanjut.
Ada beberapa variabel yang mempengaruhi dan saling berinteraksi pada proses pembelajaran. Fenomena ini membuktikan bahwa penelitian tentang efektivitas pembelajaran menulis perlu ditinjau dari masing-masing variabel serta keterkaitannya dengan proses dan keberhasilan belajar. Kontelasi permasalahan ini secara sistematik dapat digambarkan seperti pada bagan berikut:
(17)
Bagan 1
Pengembangan Pendekatan Proses dalam Pembelajaran Menulis
Berdasarkan bagan di atas, menunjukan bahwa keterampilan menulis merupakan hasil belajar yang ditentukan oleh proses pembelajaran. Proses pembelajaran ditentukan oleh interaksi antara siswa dan guru melalui pemanfaatan berbagai fasilitas pembelajaran. Perilaku guru ditentukan oleh karakteristik guru itu sendiri, misalnya pengalaman guru, kompetensi guru, sedangkan perilaku siswa ditentukan oleh variabel minat, motivasi kebiasaan belajar. Di samping itu pula, mutu proses belajar mengajar akan lebih baik jika didukung oleh variabel konteks yang berkualitas, seperti: konteks kelas yang terkait dengan ukuran kelas, buku teks, tata usaha, konteks sekolah dan masyarakat yang terkait dengan faktor lingkungan sekolah dan masyarakat.
Sarana Kurikulum Guru
MASUKAN Siswa: - minat - Motivasi - Pengetahu -an awal Tujuan Pembe- lajaran PROSES PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA PENDEKATAN PROSES LINGKUNG AN: Keluarga, sekolah, dan masyarakat
- Interaksi guru dan siswa -Interasksi siswa dengan siswa Keteram pilan Menulis dan tulisan siswa
(18)
Dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa SD, ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembelajaran menulis, di
antaranya: (1) Perilaku dan kebiasaan guru dalam pembelajaran, (2) pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran, (3) model pembelajaran,
(4) kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran.
Sedangkan dari aspek siswa, faktor yang berpengaruh tersebut di
antaranya: (1) Minat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran, (2) pengetahuan awal (kemampuan penguasaan kosa kata, diksi, tata bahasa,
susunan paragraf, dan aspek keterampilan menulis lainnya) untuk mengikuti pembelajaran menulis, (3) aktivitas dan keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran, (4) serta faktor-faktor lain yang tentu dapat muncul ketika pembelajaran berlangsung.
D. Pertanyaan Penelitian
Secara garis besar ada tiga pertanyaan utama dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana kondisi pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa
Indonesia saat ini?
2. Bagaimana pengembangan model pendekatan proses dalam meningkatkan keterampilan menulis?
3. Bagaimana keunggulan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa Indonesia?
Penjelasan permasalahan yang diteliti, mengenai pokok pertanyaan penelitian diuraikan sebagai berikut ini.
(19)
1. Kondisi Pembelajaran Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia saat ini:
a) Bagaimana kegiatan dan pandangan siswa pada pembelajaran menulis? b) Bagaimana kegiatan guru selama pelaksanaan pembelajaran menulis? c) Bagaimana pemahaman guru terhadap konsep pendekatan dalam
pembelajaran menulis?
d) Bagaimana ketersediaan sumber/alat bantu pembelajaran menulis?
e) Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung pada pembelajaran menulis?
2. Model Pendekatan Proses dalam pembelajaran menulis yang dikembangkan a) Bagaimana model perencanaan pembelajaran pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SD pada mata pelajaran bahasa Indonesia?
b) Bagaimana model penilaian pembelajaran pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SD pada mata pelajaran bahasa Indonesia?
3. Keunggulan model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis, yang meliputi:
a) Bagaimana kegiatan dan pandangan siswa selama pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses?
(20)
b) Bagaimana pandangan guru terhadap pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses?
c) Bagaimana keterampilan menulis siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan proses yang dikembangkan?
d) Faktor pendukung dan penghambat apa saja dalam pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses di sekolah dasar?
e) Bagaimana efektivitas penggunaan model pendekatan proses dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan bentuk pengembangan model pendekatan proses dalam meningkatkan keterampilan menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Secara khusus peneliti ini memiliki tujuan yang berkaitan dengan:
1. Kondisi Pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia yakni untuk:
a) memeroleh gambaran mengenai kegiatan dan pandangan siswa pada pembelajaran menulis;
b) memeroleh gambaran mengenai kegiatan guru selama pelaksanaan pembelajaran menulis;
c) memeroleh gambaran mengenai pemahaman guru terhadap konsep pendekatan dalam pembelajaran menulis;
(21)
d) memeroleh gambaran mengenai ketersediaan sumber/alat bantu pembelajaran menulis;
e) memeroleh gambaran mengenai faktor-faktor penghambat dan pendukung pada pembelajaran menulis;
2. Model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis yang dikembangkan yakni untuk:
a) menghasilkan model perencanaan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia;
b) menghasilkan model pengembangan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia;
c) menghasilkan model penilaian pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia;
3. Keunggulan model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis yakni untuk:
a) memeroleh gambaran mengenai kegiatan dan pandangan siswa pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses
b) memeroleh gambaran mengenai pandangan guru terhadap pembelajaran pendekatan proses dalam pembelajaran menulis
c) memeroleh gambaran mengenai keterampilan menulis siswa setelah pendekatan proses dikembangkan
(22)
d) memeroleh gambaran mengenai faktor pendukung dan penghambat apa saja dalam pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses di sekolah
e) memeroleh gambaran mengenai efektifitas penggunaan model pendekatan proses dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa
F. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu : 1) Model pembelajaran pendekatan proses
2) Keterampilan menulis siswa SD
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu didefinisikan secara operasional:
1. Pengembangan 2. Model pembelajaran 3. Pendekatan proses 4. Keterampilan menulis
Berikut ini penjelasan mengenai variabel dalam penelitian ini. 1. Pengembangan
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengembangan pembelajaran adalah suatu strategi pembelajaran yang merupakan rencana tidakan (rangkaian kegiatan) termasuk pada penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya kekuatan dalam pembelajaran. Pengembangan pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya,
(23)
arah dari semua keputusan penyusunan pengembangan adalah untuk mencapai tujuan. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dick and Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran atau disebut juga kegiatan belajar adalah proses interaksi antara guru, siswa, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses interaksi dapat diindikasikan dengan adanya kegiatan guru, kegiatan siswa, penggunaan sumber/media pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Untuk mengukur kegiatan pembelajaran dilakukan evaluasi terhadap indikator-indikator proses pembelajaran yang meliputi kegiatan guru, kegiatan siswa, penggunaan media/sumber dan hasil belajar siswa.
Pembelajaran adalah: ”proses yang sistematis dimana semua komponen, antara lain guru, siswa, material, dan lingkungan belajar yang merupakan komponen penting untuk keberhasilan belajar. Pembelajaran sebagai sebuah sistem menggunakan pendekatan sistem dalam desain pembelajaran. Dalam pandangan sistem semua komponen yang terlibat dalam pembelajaran saling berinteraksi satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
(24)
3. Pendekatan Proses
Model belajar adalah deskripsi suatu lingkungan pembelajaran yang disusun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan menjadi alat belajar bagi siswa. (Joyce dan Weil, 2000:13). Model pembelajaran dengan pendekatan proses yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang menekankan pada kegiatan pembelajaranya pada proses menyusun tulisan/karangan. Proses menulis yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam proses menulis meliputi: pramenulis, menyusun draf, merevisi draf, menyunting, dan mempublikasi.
4. Keterampilan menulis
Keterampilan menulis yang dimaksud pada penelitian ini adalah kemampuan menulis dalam memenuhi kriteria tulisan/karangan. Kriteria yang ditetapkan terdiri dari dua aspek penting, yaitu aspek penalaran dan aspek linguistik.
Aspek penalaran meliputi isi karangan dan organisasi karangan. Sedangkan aspek linguistik meliputi pilihan kata, tata bahasa, ejaan, dan tanda baca. Kriteria tersebut digunakan sebagai kerangka acuan penilaian yang dikategorikan melalui skala sangat baik, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali.
(25)
G. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis
a) Mengembangkan konsep implementasi pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SD; dan b) Alternatif pilihan strategi mengajar bagi pengembang kurikulum di
lapangan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi guru/praktisi pengembang kurikulum:Sebagai upaya untuk
mengembangkan kualitas pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SD melalui penggunaan pendekatan proses yang telah
dikembangkan.
b) Bagi penelitian berikutnya: hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan landasan penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan program pembelajaran dengan pendekatan proses dalam pelajaran menulis bahasa Indonesia, sehingga kualitas pembelajaran menulis dapat berhasil secara maksimal.
c) Bagi Sekolah: Sebagai wahana untuk meningkatkan kualitas implementasi kurikulum dan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan menambah khasanah pendekatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
(26)
d) Bagi LPTK: Sebagai sumbangan konsep implementasi pengembangan kurikulum dalam upaya membina para calon pengajar mata pelajaran bahasa Indonesia.
e) Peneliti: Untuk mampu mengembangkan dan menerapkan konsep dan prinsip-prinsip pengembangan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
(27)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SD pada mata pelajaran bahasa Indonesia menggunakan penelitian kualitatif/naturalistik dengan prosedur penelitian dan pengembangan (research and development)/R & D, dengan mengacu pada langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg & Gall, 1983:775 dalam bukunya”Educational Research”.
Langkah-langkah tersebut secara umum diuraikan sebagai berikut:
1. Research an information collecting (penelitian dan pengumpulan informasi), termasuk di dalamnya review literature, dan observasi kelas.
2. Planning (perencanaan), termasuk di dalamnya menetapkan tujuan, menentukan urutan pembelajaran, dan uji kemungkinan dalam skala kecil. 3. Develop preliminary from of product (mengembangkan bentuk produk
pendahuluan) termasuk di dalamnya persiapan materi belajar, buku-buku yang digunakan dan evaluasi.
4. Prelimenary field testing (uji coba pendahuluan) melibatkan sekolah dalam jumlah terbatas. Dalam hal ini dilakukan analisis data berdasarkan kuesioner, hasil wawancara, observasi, dan skala penilaian.
5. Main product revision (revisi terhadap produk utama), didasarkan atas hasil uji coba pendahuluan.
(28)
6. Main field testing (uji coba utama), melibatkan sekolah dalam jumlah yang lebih banyak. Data kuantitatif berupa pretest dan postest jika memungkinkan hasil tersebut dibandingkan dengan uji terbatas.
7. perasional product revision (revisi produk operasional), dilakukan berdasarkan hasil uji coba utama.
8 Operasional field testing (uji coba operasional) yang melibatkan sekolah dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Pada langkah ini dikumpulkan data angket, observasi, dan hasil wawancara untuk kemudian dianalisis.
9. Final product revision (revisi produk terakhir) berdasarkan hasil uji coba operasional.
10. Dissemination and distribution (disseminasi dan distribusi). pada langkah ini dilakukan monitoring sebagai kontrol terhadap kualitas produk (Borg and Gall, 1983:775).
Langkah-langkah dalam penelitian ini mengacu pada langkah yang kembangkan oleh Borg dan Gall dengan beberapa modifikasi karena keterbatasan.
Langkah –langkah dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga langkah utama yaitu studi pendahuluan, perencanaan, dan pengembangan model, serta uji coba lapangan. secara rinci langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Pendahuluan
Ada dua langkah yang dilakukan dalam studi pendahuluan yaitu:
(29)
proses dalam pembelajaran menulis serta metode penelitian, mengkaji hasil- hasil penelitian terdahulu tentang pembelajaran menulis di sekolah.
b. Studi lapangan yaitu melakukan prasurvey ke sekolah untuk mendapatkan informasi atau gambaran umum tentang pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia yang selama ini berlangsung di SD meliputi kegiatan guru, kegiatan dan pandangan siswa serta faktor pendukung/penghambat pelaksanaan pembelajaran menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD serta merefleksikan pembelajaran yang biasa dilakukan.
Studi lapangan dilakukan di SDN Pangkalan 4 Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang yang meliputi: (1) Mengkaji Kurikulum bahasa Indonesia (KTSP), (2) mengkaji Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar, (3) mengkaji program tahunan, program semester, silabus, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada aspek keterampilan menulis. (4) mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebelum program diujicobakan dengan mengungkap subjektif mungkin kondisi aktivitas belajar siswa, kondisi guru, kondisi dan pemanfaatan sarana, fasilitas dan lingkungan pembelajaran menulis melalui pendekatan proses pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Hasil studi pendahuluan ini kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SD, sesuai dengan lingkungan sekolah.
(30)
2. Perencanaan dan Pengembangan Model
Pada langkah ini kegiatan dilakukan berkenaan dengan perumusan tujuan penggunaan model, sasaran atau penggunaan model, dan deskripsi mengenai langkah-langkah penggunaan model, kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Perencanaan meliputi beberapa kegiatan, di antaranya: (1) Merumuskan tujuan pembelajaran, (2) merumuskan materi pembelajaran, (3) merumuskan tahap-tahap pembelajaran, (4) merencanakan alat peraga atau alat bantu, dan metode pembelajaran, (5) merumuskan penilaian pembelajaran.
b. Pengembangan model meliputi hal, di antaranya:(1) Menentukan tujuan pembelajaran menulis menggunakan pendekatan proses dalam pembelajaran, (3) menentukan langkah-langkah pembelajaran menulis menggunakan pendekatan proses, (4) menentukan alat peraga atau alat bantu dan metode pembelajaran menulis menggunakan pendekatan prosers, (5) menentukan alat dan prosedur evaluasi pada pembelajaran menulis.
3. Uji Lapangan
Pada langkah kegiatan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Uji coba terbatas yaitu uji coba model pembelajaran menulis melalui pendekatan proses pada skala yang lebih kecil, dilaksanakan di kelas V SD Negeri Pangkalan 4 Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang. Uji coba model dilakukan langsung oleh peneliti. Sebelum melaksanakan uji coba terbatas, terlebih dahulu menyebarkan kuesioner bagi guru dan siswa mengenai pembelajaran menulis yang biasa dilakukan sebelum model.
(31)
dikembangkan, seterusnya diskusi antara peneliti dengan guru untuk menentuklan bagaimana baiknya pelaksanaan uji coba. selama melaksanakan uji coba terbatas dilakukan pengamatan oleh guru dengan mencatat hal-hal penting pada uji coba, seperti: kemajuan, kesulitan, hambatan-hambatan yang dialami pada lembar pengamatan yang telah disediakan.
b. Revisi hasil uji coba terbatas yaitu melakukan revisi dan penyempurnaan berdasarkan hasil uji coba terbatas, baik pada draf model untuk topik tersebut maupun pada draf model untuk topik berikutnya. Revisi ini juga dilakukan dengan berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan pada guru dan siswa setelah uji coba dilaksanakan.
c. Uji coba skala lebih luas yaitu melakukan uji coba model pengembangan pendekatan proses pada skala yang lebih luas untuk menghasilkan model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis yang diharapkan (draf model final) serta memperbaiki proses pelaksanaannya. Uji coba lebih luas ini dilakukan di tiga sekolah yang berada di Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang yaitu SD Negeri Pangkalan 1, SD Negeri Pangkalan 4, dan SD Negeri Sobang 2 Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang.
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan model pembelajaran menulis melalui pendekatan proses sebagai berikut:
(32)
Bagan 6
Langkah-langkah penelitian
B.Subjek Penelitian dan Lokasi A. Subjek Penelitian
Dengan menentukan subjek penelitian maka peneliti akan lebih mudah dan efektif. Adapun subjek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas lima SDN Pangkalan 1, SDN Pangkalan 4, dan SDN Pangkalan 2 tahun pelajaran 2008/2009. Hasil proses pengembangan ini diperkirakan dapat
STUDI
PENDAHULUIAN
• Studi leterature
• Studi hasil penelitian sebelumnya
• Studi lapangan (Pra Survey Lapangan)
- Kurikulum bahasa Indonesia - Keg. Pembelajaran
- Kondisi Guru - Kondisi Siswa - Lingkungan Belajar - Faktor pendukung dan penghambat
Hasil Kajian Literatur Dan Pra Survey PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN MODEL UJI COBA MODEL
• Perencanaan Model, Tujuan, Materi, Urutan Kegiatan, dan Alat Evaluasi
• Perencanaan Uji Lapangan : Kegiatan Tempat dan Waktu
• Pengembangan Draf awal Model: Tujuan, Materi, Urutan Kegiatan dan Alat Evaluasi
Draf Awal Program yang Siap
Diujicobakan
1. Terbatas
• Desain Pembelajaran
• Implementasi
• Evaluasi
• Refleksi dan revisi 2. Uji coba Lebih Luas
• Desain Pembelajaran
• Implementasi
• Evaluasi
• Refleksi dan revisi
HASIL UJI COBA MODEL
(33)
dijadikan bahan acuan standar bagi pelaksanaan pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang.
Dalam penelitian ini karena keterbatasan peneliti sendiri maka penelitian difokuskan pada hal sebagai berikut:
1. Siswa yang akan diteliti pada uji lapangan terbatas pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pangkalan 1 Kecamatan Sobang. hal ini dilakukan dengan
pertimbangan bahwa sekolah tersebut letaknya dekat dengan tempat bekerja peneliti dan mendapat penilaian akreditasi C
2. Siswa yang di uji lapangan skala yang lebih luas pada penelitian ini adalah siswa kelas V pada beberapa SD di Kecamatan Sobang dengan
mempertimbangkan jenis dan karakteristik sekolah yang diakreditasi memperoleh nilai A,B, dan C.
Berikut ini sekolah yang diteliti pada uji lapangan skala yang lebih luas. Tabel 1 Daftar Sekolah yang Diteliti pada Uji Lapangan Lebih Luas
B. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini, ada beberapa data yang dibutuhkan. Secara rinci data tersebut adalah sebagai berikut.
No. Nama Sekolah
Alamat /Kluster
Akreditasi Kualifikasi
1. SDN Pangkalan 1
Jl. Dewi Sartika Kp. Cibintarok Ds. Pangkalan
C Sekolah potensial
2. SDN Pangkalan 4
Jl. Dewi Sartika Kp. Cibintarok Ds. Pangkalan
A Sekolah potensial
3. SDN pangkalan 2 Jl. Psr. Sobang Ds.
(34)
1. Tahap satu : Studi pendahuluan
a. Data tentang pelaksanaan pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa
Indonesia yang selama ini berlangsung di SD Negeri Pangkalan 1, SD Negeri Pangkalan 2, dan SD Negeri Pangkalan 4 Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang
b. Data tentang penggunaan pendekatan pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
c. Data tentang faktor pendukung/penghambat pengembangan pendekatan proses untuk meningkatkan kerterampilan menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SD, berupa informasi tentang faktor pendukung/penghambat yang meliputi guru, siswa, dan sekolah.
2. Tahap dua: Perencanaan dan Pengembangan Model a. Data tentang perencanaan model
b. Data tentang pengembangan model 3. Tahap tiga: Uji coba Draft Model
a. Data tentang kegiatan dan pendapat siswa selama pembelajaran menulis dengan menggunakan model pendekatan proses;
b. Data tentang pandangan guru terhadap pembelajaran menulis dengan menggunakan model pendekatan proses tersebut;
c. Data tentang kemampuan menulis siswa setelah menggunakan model pendekatan proses tersebut;
(35)
d. Data tentang ketersediaan sumber yang menjadi faktor pendukung dan penghambat penggunaan model pendekatan proses di sekolah;
e. Data tentang refleksi dan revisi berdasarkan hasil uji coba model pendekatan proses yang telah dikembangkan; dan
Berdasarkan data yang dibutuhkan pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu : wawancara, kuesioner, observasi, studi dokumentasi, skala penilaian, tes, dan anekdot rekord. Rincian penggunaan teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut.
4. Kuesioner
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran menulis di SD yang selama ini berlangsung sebelum menggunakan model pendekatan proses. Faktor pendukung/penghambat pengembangan model, dan pandangan siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pendekatan proses tersebut.
kuesioner digunakan untuk mendapatkan informasi dalam penyempurnaan model pembelajaran menulis dengan pendekatan proses pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang akan dikembangkan.
5. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dimaksudkan untuk mengkaji kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia, mengenai desain pembelajaran menulis, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar, program tahunan, program semester, dan
(36)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaraan bahasa Indonesia berkaitan dengan pembelajaran melalui pendekatan proses.
6. Skala Penilaian
Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai perencanaan dan pengembangan model yang mencakup: perencanaan model, pengembangan model, dan desain pembelajaran.
7. Observasi
Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap proses pembelajaran menulis yang dilakukan oleh guru di kelas untuk merefleksikan terhadap bagaimana proses pembelajaran menulis dengan pendekatan proses yang dilakukan.
8. Tes
Intrumen penelitian dikembangkan dalam bentuk tes, tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uji produk yang mengukur kemajuan belajar
dalam bentuk karangan/karya tulis.
9. Wawancara
Teknik ini digunakan untuk memeroleh informasi dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan informasi dari siswa serta pihak terkait atau kepala sekolah untuk mendapatkan data faktor-faktor yang mendukung dan
(37)
kendala dalam pelaksanaan model pembelajaran menulis melalui pendekatan proses.
C. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh pada tahap studi pendahauluan meliputi: Sejumlah dokumen yang terkait dengan program pembelajaran menulis, seperti
kurikulum, program tahunan, program semester, kriteria ketuntasan minimal belajar, rencana pelaksanaan pembelajaran; hasil data yang diperoleh melalui kuesioner yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan belajar mengajar sebelum model diujicobakan meliputi kondisi objektif guru, siswa, dan faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi model pembelajaran menulis dengan pendekatan proses.
Data yang diperoleh pada tahap uji coba terbatas dan uji coba lebih luas yang meliputi: (1) Hasil observasi yang pelaksanaan pembelajaran menulis yang dilakukan oleh guru, (2) skala penilaian pelaksanaan model, (3) tes hasil belajar siswa, data tersebut dianalisis melalui tahapan reduksi data, pemaparan data, dan verifikasi data. Ketiga proses tersebut difokuskan untuk penyempurnaan serta penyesuaian model pembelajaran yang diharapkan.
Proses editing yang merupakan hasil dari tahap reduksi, difokuskan dan mengabstrtaksikan data informasi yang lebih bermakna. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara, serta self reflection diklasifikasikan berdasarkan pengelompokan berikut ini: (1) Kesulitan guru mengimplementasikan program serta upaya untuk mengatasinya, dan (2) kesulitan siswa dalam mengikuti
(38)
pembelajaran serta upaya untuk mengatasinya. Data hasil pengisian kuesioner diklasifikasikan berdasarkan pengelompokan kesamaan pendapat siswa dan guru mengenai efektivitas model dalam meningkatkan minat, motivasi, dan sikap terhadap model yang dikembangkan.
Paparan data dilakukan denagan menampilkan data secara lebih sederhana dalam berbagai representasi seperti : (1) Tabulase data hasil pengisian kuesioner dalam bentuk tabel distribusi frekwensi berikut persentasenya, (2) deskripsi secara grafis dalam bentuk histogram, dan (3) paparan deskriptif-naratif yang menjelaskan tabel dan grafik yang diperlihatkan serta data-data lainnya observasi, skala penilaian, serta self reflection yang telah direduksi untuk mendukungnya. Inti dari proses analisis data ini akan mengkaji keterkaitan antara hasil kajian teori mengenai pendekatan proses dan implementasinya dalam kedua tahap uji coba.
Untuk menguji tingkat efektivitas model pembelajaran yang telah dikembangkan dilakukan dengan cara mengevaluasi hasil pembelajaran dengan menganalisis antara nilai siswa sebelum pembelajaran (pretest) dan nilai siswa setelah pembelajaran (postest). Pengolahan data yang dilakukan adalah perbandingan rata-rata antara nilai pretest dengan postest dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan desain dasarnya The Matching Control Group Pretest-Postest.
(39)
Tabel 2 Data untuk mengukur tingkat efektivitas (Sukmadinata,2006:188)
Kelompok Pretest Perlakuan Pascates
Uji terbatas 0 X 0
Uji luas 0 - 0
Untuk mengukur tingkat efektivitas model yang dikembangkan dilakukan pengujian melalui uji t dengan membandingkan dua buah rata-rata, yaitu :
a. Uji perbedaan dua buah rata-rata yang berkolerasi (pretest dan postest);
b.Uji perbedaan dua buah rata-rata yang tidak berkolerasi (pretest – pretest uji terbatas dan uji luas). Untuk menguji langkah tersebut digunakan program SPSS.
Langkah selanjutnya adalah menyimpulkan data untuk memproyeksikan sebuah draft model pembelajaran yang sesuai untuk diimplementasikan. Langkah ini ditempuh melalui kajian ulang pada semua paparan data yang diperoleh dari setiap proses penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini diartikan sebagai tempat atau keadaan yang akan digunakan dalam penelitian. Sebagaimana Suharsini Arikanto (1998:115) menjelaskan bahwa ”populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Hal ini berarti bahwa subjek itu berada, maka penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini,
(40)
lokasi yang digunakan adalah SDN Pangkalan 1, SDN Pangkalan 2, SDN Pangkalan 4 UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang. Dengan alasan letaknya strategis, mudah dijangkau, dan peneliti berlokasi di sekitar daerah tersebut, sehingga peneliti mengharapkan mendapat kemudahan untuk pelaksanaan penelitian.
(41)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada setiap tahap penelitian, pengembangan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis pada pelajaran bahasa Indonesia, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia saat ini: a. Siswa sangat berminat pada pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa
Indonesia dan mampu memahami materi pembelajaran, akan tetapi guru cenderung lebih banyak menggunakan metode penugasan, sumber pelajaran berfokus pada buku paket, guru jarang menggunakan pedekatan yang memancing motivasi dan minat siswa, guru jarang menggunakan pendekatan proses sebagai strategi pembelajaran menulis;
b. Secara umum guru selalu mempersiapkan perencanaan pembelajaran melalui penyusunan silabus, menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);
c. Guru belum memahami secara jelas mengenai pendekatan proses, hal ini disebabkan oleh sumber-sumber informasi seperti buku mengenai metodologi pembelajaran menulis masih kurang, guru lebih banyak menggunakan pendekatan kontekstual, hanya saja pelaksanaannya belum maksimal, sehingga kenyataan lebih mengarah pada metode penugasan;
(42)
d. Ketersediaan sumber pembelajaran menulis belum memenuhi kebutuhan, sehingga pembelajaran menulis lebih banyak berpatokan pada buku paket dan buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah saja.
e. Faktor-faktor pendukung dan penghambat keberhasilan model pembelajaran pendekatan proses ditentukan oleh (1) siswa, harus memiliki penguasaan bahasa Indonesia, paling tidak mereka dalam berkomunikasi sehari-hari harus menggunakan bahasa Indonesia dengan benar, memiliki pengetahuan dasar dalam menyusun karangan, pengetahuan mengenai tata bahasa, dan ejaan (2) guru harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pendekatan proses dalam pembelajaran; (3) sekolah; agar pendekatan proses dapat berhasil dalam pembelajaran perlu dukungan sarana dan prasarana, seperti kelengkapan koleksi perpustakaan berupa buku sumber, majalah, koran, dan mengenai pendekatan serta metodologi pembelajaran bahasa Indonesia, juga sarana pendukung lainnya.
2. Model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis yang dikembangkan: a. Perencanaan, yaitu menentukan desain model pembelajaran pendekatan proses
dalam pembelajaran menulis, yang meliputi: (1) desain sistem pembelajaran, menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, menentukan materi dan bahan yang akan disampaikan, pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi, (2) desain pesan; strategi pembelajaran dan karakteristik siswa;
b. Pengembangan, yaitu menentukan teknologi cetak berupa buku sumber, majalah, koran, LKS, teknologi/ visual berupa bagan, foto, dan gambar;
(43)
c. Pemanfaatan, yang meliputi pemanfaatan media, difusi dan inovasi berupa kerjasama guru, kepala sekolah, dan komite sekolah, implementasi, dan institusionalisasi/kelembagaan dapat berupa kolaborasi pelaksanaan pembelajaran di dalam dan di luar kelas, kebijakan dan regulasi; berupa ketentuan sekolah terhadap penggunaan media.
d. Pengelolaan, yang meliputi pengelolaan alokasi waktu, pengelolaan fasilitas/ruangan kelas, pengelolaan sistem penyampaian (tahap satu: kegiatan pramenulis (prewriting), tahap dua menyusun draft, tahap tiga : merevisi draft (revising), tahap empat: menyunting (editing), tahap lima: mempublikasi/pemajangan (publishing).
e. Penilaian, yang meliputi penilaian pretest (sebelum menggunakan model) penilaian proses (melalui observasi), penilaian postest (berupa produk karangan atau hasil kerja siswa yaitu karangan).
3. Keunggulan model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis:
a. Minat siswa terhadap pembelajaran cukup tinggi, alat bantu dan sumber pembelajaran sangat membantu, dengan pembelajaran proses dapat membantu dalam menyelesaikan karangan siswa pada tahap pramenulis (menyusun kerangka karangan), tahap yang paling sulit dilaksanakan siswa dalam pembelajaran menulis adalah tahap menyunting dan mempublikasi. Hal ini disebabkan siswa sebelumnya tidak pernah melaksanakan kegiatan ini. Pendekatan proses dianggap dapat membantu siswa dalam menambah pengetahuan dan keterampilan menulis.
(44)
b. Guru secara umum tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran, karena tahap-tahap pembelajaran telah direncanakan dengan jelas, kedalaman materi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan siswa, alat bantu dan lembar kerja sangat membantu siswa memahami tahap-tahap menyusun karangan.
c. Hasil uji perbedaan dua rata-rata yang berkorelasi antara pretest dan postest pada uji coba leih luas (uji t) dengan menggunakan software SPSS, hasilnya menunjukan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar.
d. Korelasi antara hasil belajar yang ditunjukan oleh nilai post-test dan pre-test terdapat perbedaan yang signifikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dikaitkan dengan manfaat praktis penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada Guru
Kepada para guru diharapkan dalam pembelajaran menulis senantiasa menggunakan pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis yang telah dikembangkan, karena pendekatan proses dalam pembelajaran menulis dapat menjadikan siswa lebih memahami bagaimana caranya menulis dan membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran, sehingga kualitas pembelajaran menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa.
(45)
2. Kepada pihak pengambil kebijakan di sekolah
Kepada pihak pengambil kebijakan di sekolah, para, PKS dan komite sekolah. Penulis menyarankan adanya perhatian khusus bagi pengembangan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis dengan memberikan fasilitas berupa media, seperti: majalah, koran, buku sumber dan lain sebagainya. 3. Kepada peneliti
Bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian dengan fokus masalah yang sama, disarankan meneliti dan mengembangkan model pendekatan proses untuk mata pelajaran lain atau mencari konsep dan variabel lain yang dianggap lebih penting.
4. Kepada penulis/penerbit buku
Dalam menulis buku pelajaran bahasa Indonesia khususnya diharapkan sesuai dengan kurikulum Yang berlaku (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
(46)
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti dkk, (1995). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia,Jakarta : Erlangga
Abdullah, Ishak, (2004), Filsafat Ilmu Pendidikan,Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Arikunto, dkk. (2008) Pengukuran dan Hasil Belajar, Bandung: CV. Andira Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi (2008) Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta: Bumi Aksara
Aswan, Asep S, Sanusi Budi, Syamsudin Y, Purwati, Uripasih (2004). Bina Bahasa dan sastra Indonesia (Untuk SD Kelas V) Jakarta: Erlangga Ardiwinata J.S.,Rukmana A., Lili Nurillah, Lily,S.A.,Wahyudin U. (2006).
Evaluasi Pembelajaran SD. UPI Press
Ardiwinata J.S., Hufad,A.,(2007). Sosiologi Antropologi Pendidikan. UPI Pres Borg, W.R & Gall. MD (1983), Educational Research; An Introduction.(Fourt ed),
New York & London: Longman Inc.
Cox, Carole, (1999), Teaching Language ArtCalifornia State University, Long Beach : Allyn and Bacon
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL ( 2006), Kurikulum KTSP, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 5. Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan
Depdikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 1999, Penelitian Tindakan kelas, Jakarta Sukirman D., Mamad Kamad, M. (2006). Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI
Press
Sukirman D.,Jumhana N. (2006). Perencanaan Pembelajaran, Bandung: UPI Press Endang Sri Rahayu, 2006, Metodologi Penelitian (Khusus tentang Penelitian Kaji
Tindakan/Action Research), Jakarta: LAM-UNJ
(47)
Gagne,Robert M, (1990). The Condition Of Learning.(Third ed). New York: Holt, Rinehart and Winstone, 1979.
Gagne, Robert M. dan Briggs, Leslie J. (1979). Principles of Intructional Design,(Second ed). New York : Holt, Pinehart and Winstone.
George F. Kneller, John Wiley, Sons.(1964). Introduction To The Philosophy of Education. University of California, Los Angeles
H.AR, Ms Syamsudin, (1992). Mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP.Bandung
Hamalik, Oemar, (2000), Manajemen Pendidikan dan Pelatihan . Bandung: Y.P Pemindo
Hamalik, Oemar, (2004), Proses Belajar Mengajar, Jakarta Bumi Aksara
Hamalik, Oemar, (2005), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta PT. Bumi Aksara
Hamalik, Oemar, (2006), Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: UPI Hamalik, Oemar, (2006), Teknologi dalam Pendidikan, Bandung: Yayasan
Partisipasi Pembangunan Indonesia
Hamalik, Oemar, (2007), Evaluasi Kurikulum Pendekatan Sistematik, Bandung : Yayasan Al Madani Terpadu
Hamalik, Oemar (2007) Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Hamalik, Oemar (2004), Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
Hamalik, Oemar (1990), Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Hodijah, Cahyani, I . (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah
Dasar. UPI Press
Hidayat, Heryana,Y., Setiawan, A.(2006). Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: UPI Press
Hasan, Hamid, (2008). Evaluasi Kurikulum. PT Remaja Rosdakarya
Inovasi Kurikulum, (Seminar, Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia Februari 2008)
(48)
Jurnal Pendidikan Dasar Volume IV No. 5 April 2006 ISSN : 1829 – 5606
Joyce, Bruce, Marsha Well dan Emily Calhoun (2002). Models of Teaching. (Sixth Edition). Allyn an Bacon
Jurnal Pendidikan Dasar. Volume IV No. 5 April 2006. UPI Press. Jurnal Pendidikan Dasar. Volume V No.7 April 2007. UPI Press. Keraf, Gorys (1989). Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.
Kurniawan, Khoerudin, (2006). Model Pengajaran Menulis Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Tingkat Lanjut, Tersedia
Kasbolah, Kasihani.( 1998/1999) Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( Primary School Teacher Development Project) IBRD : LOAN–IND
Leonhardt, Mary (1998).Cara Menjadikan anak Anda Bergairah Menulis. (Edisi Terjemahan). Bandung : KAIFA
Moeliono, A. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Mujono, Ruswandi, Ayi S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar.
UPI Press
Resmini, N. Hartati, T. Cahyani, I (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. UPI Press
Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Bandung: Bumi Aksara
Nurgiantoro, Burhan (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PT BPFE
Nurjanah, Nunuy (2005). Penerapan Model Belajar Kontruktivisme dalamPembelajaran Menulis Bahasa Indonesia pada Siswa kelas II SMPN I Banjaran Kabupaten Bandung. Disertasi PPS UPI. Bandung: Tidak diPublikasikan
Purwanto, Ngalim, (1998). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
(49)
Resmini N., Rosmana, Iyos A., Basuni, (2006). Kebahasaan (Fonologi, Morfologi, dan Semantik) UPI Press
Parera, J.D. (1982). Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga
Rahim, Farida, (2007), Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar edisi kedua. Jakarta 13220: Penerbit Bumi Aksara
Resmini, Novi, dkk (2006), Membaca dan Menulis di SD Teory dan Pengajarannya. Bandung: Penerbit UPI Pres
Rakhmat Cece, Solehudin, (2006). Pengukuran dan Hasil Belajar. Bandung: CV. Andira
Robert C. Bogdan & Sari Knopp Biklen, 1990, Qualitative Research for Education. An Introduction to Theory nd Methods
Robert C. Bogdan & Sari Knopp Biklen, 1992, Qualitative Research for Education. An Introduction to Theory nd Methods
Ruseffendi, E.T. (1998). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIPBandung Press
Rukmana, A., Suryana, A. (2006). Pengelolaan Kelas. Bandung: UPI Press
Ratnasih M., (2004). Tangkas Berbahasa Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Segala, S., (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum BerbasisKompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sanjaya, Wina (2004), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Rawamangun-Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sanjaya, Wina (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Rawamangun-Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Sudjana, N. dan Ibrahim, (200). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Supriadi, Dedi. (1997). Isu dan Agenda Pendidikan Tinggi di Indonesia. Jakarta:PT Rosda Jayapura
(50)
Sukmadinata, Nana Sy. (2004). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek Bandung: Rosdakarya
Sukmadinata, Nana Sy. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung : Yayasan Kesuma Karya
Sukmadinata, Nana Sy.(2005). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung Rosdakarya
Sujiono, Anas, (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Suharsimi, Arikunto, (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara Siti N, Dewi N, Muhammad S, Diah SM (2006) Berbahasa Indonesia (Untuk
Sekolah Dasar Kelas V). Jakarta: Balai Pustaka
Trihendradi, (2009). Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Tarigan Djago, (1984). Pandai Berbahasa Indonesia 5, Petunjuk Guru Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Indonesia
Tarigan, Hendri Guntur, (19984). Psikolinguistik, Bandung : Penerbit angkasa Tarigan, Henry Guntur (1982). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
Tarigan,HenryGuntur, (1991). Metodologi Pengajaran Bahasa 1. Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur (1991). Metodologi Pengajaran Bahasa 2. Bandung:Angkasa
Tarigan, Henry Guntur (1993). Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa.Bandung: Angkasa
Tarigan,Djago(1986).TeknikPengajaranKeterampilanBerbahasa.Bandung: Angkasa
Tomkins, Gall E. and Kenneth Hoskisson (2001). Language Art : Content andTeaching Strategies. New York : Macmillan Publishing Company Zais, Robert S. (1976). Principles and Foundations: Harper & Row,
PublishersInc.All Rights reserved. Printed in the United States of America.
(51)
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti dkk, (1995). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia,Jakarta : Erlangga
Abdullah, Ishak, (2004), Filsafat Ilmu Pendidikan,Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Arikunto, dkk. (2008) Pengukuran dan Hasil Belajar, Bandung: CV. Andira Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi (2008) Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta: Bumi Aksara
Aswan, Asep S, Sanusi Budi, Syamsudin Y, Purwati, Uripasih (2004). Bina
Bahasa dan sastra Indonesia (Untuk SD Kelas V) Jakarta: Erlangga
Ardiwinata J.S.,Rukmana A., Lili Nurillah, Lily,S.A.,Wahyudin U. (2006).
Evaluasi Pembelajaran SD. UPI Press
Ardiwinata J.S., Hufad,A.,(2007). Sosiologi Antropologi Pendidikan. UPI Pres Borg, W.R & Gall. MD (1983), Educational Research; An Introduction.(Fourt ed),
New York & London: Longman Inc.
Cox, Carole, (1999), Teaching Language ArtCalifornia State University, Long Beach : Allyn and Bacon
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL ( 2006), Kurikulum KTSP, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 5. Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan
Depdikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 1999, Penelitian Tindakan kelas, Jakarta Sukirman D., Mamad Kamad, M. (2006). Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI
Press
Sukirman D.,Jumhana N. (2006). Perencanaan Pembelajaran, Bandung: UPI Press Endang Sri Rahayu, 2006, Metodologi Penelitian (Khusus tentang Penelitian Kaji
Tindakan/Action Research), Jakarta: LAM-UNJ
(2)
Gagne,Robert M, (1990). The Condition Of Learning.(Third ed). New York: Holt, Rinehart and Winstone, 1979.
Gagne, Robert M. dan Briggs, Leslie J. (1979). Principles of Intructional
Design,(Second ed). New York : Holt, Pinehart and Winstone.
George F. Kneller, John Wiley, Sons.(1964). Introduction To The Philosophy of
Education. University of California, Los Angeles
H.AR, Ms Syamsudin, (1992). Mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP.Bandung
Hamalik, Oemar, (2000), Manajemen Pendidikan dan Pelatihan . Bandung: Y.P Pemindo
Hamalik, Oemar, (2004), Proses Belajar Mengajar, Jakarta Bumi Aksara
Hamalik, Oemar, (2005), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta PT. Bumi Aksara
Hamalik, Oemar, (2006), Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: UPI Hamalik, Oemar, (2006), Teknologi dalam Pendidikan, Bandung: Yayasan
Partisipasi Pembangunan Indonesia
Hamalik, Oemar, (2007), Evaluasi Kurikulum Pendekatan Sistematik, Bandung : Yayasan Al Madani Terpadu
Hamalik, Oemar (2007) Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Hamalik, Oemar (2004), Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
Hamalik, Oemar (1990), Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Hodijah, Cahyani, I . (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah
Dasar. UPI Press
Hidayat, Heryana,Y., Setiawan, A.(2006). Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: UPI Press
Hasan, Hamid, (2008). Evaluasi Kurikulum. PT Remaja Rosdakarya
Inovasi Kurikulum, (Seminar, Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia
(3)
Jurnal Pendidikan Dasar Volume IV No. 5 April 2006 ISSN : 1829 – 5606
Joyce, Bruce, Marsha Well dan Emily Calhoun (2002). Models of Teaching. (Sixth Edition). Allyn an Bacon
Jurnal Pendidikan Dasar. Volume IV No. 5 April 2006. UPI Press.
Jurnal Pendidikan Dasar. Volume V No.7 April 2007. UPI Press.
Keraf, Gorys (1989). Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.
Kurniawan, Khoerudin, (2006). Model Pengajaran Menulis Bahasa Indonesia
bagi Penutur Asing Tingkat Lanjut, Tersedia
Kasbolah, Kasihani.( 1998/1999) Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( Primary School Teacher Development Project) IBRD : LOAN–IND
Leonhardt, Mary (1998).Cara Menjadikan anak Anda Bergairah Menulis. (Edisi Terjemahan). Bandung : KAIFA
Moeliono, A. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Mujono, Ruswandi, Ayi S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar.
UPI Press
Resmini, N. Hartati, T. Cahyani, I (2006). Pembinaan dan Pengembangan
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. UPI Press
Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Bandung: Bumi Aksara
Nurgiantoro, Burhan (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PT BPFE
Nurjanah, Nunuy (2005). Penerapan Model Belajar Kontruktivisme dalamPembelajaran Menulis Bahasa Indonesia pada Siswa kelas II
SMPN I Banjaran Kabupaten Bandung. Disertasi PPS UPI. Bandung: Tidak diPublikasikan
Purwanto, Ngalim, (1998). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
(4)
Resmini N., Rosmana, Iyos A., Basuni, (2006). Kebahasaan (Fonologi,
Morfologi, dan Semantik) UPI Press
Parera, J.D. (1982). Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga
Rahim, Farida, (2007), Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar edisi kedua. Jakarta 13220: Penerbit Bumi Aksara
Resmini, Novi, dkk (2006), Membaca dan Menulis di SD Teory dan
Pengajarannya. Bandung: Penerbit UPI Pres
Rakhmat Cece, Solehudin, (2006). Pengukuran dan Hasil Belajar. Bandung: CV. Andira
Robert C. Bogdan & Sari Knopp Biklen, 1990, Qualitative Research for
Education. An Introduction to Theory nd Methods
Robert C. Bogdan & Sari Knopp Biklen, 1992, Qualitative Research for
Education. An Introduction to Theory nd Methods
Ruseffendi, E.T. (1998). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIPBandung Press
Rukmana, A., Suryana, A. (2006). Pengelolaan Kelas. Bandung: UPI Press
Ratnasih M., (2004). Tangkas Berbahasa Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Segala, S., (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum
BerbasisKompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sanjaya, Wina (2004), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Rawamangun-Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sanjaya, Wina (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Rawamangun-Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Sudjana, N. dan Ibrahim, (200). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Supriadi, Dedi. (1997). Isu dan Agenda Pendidikan Tinggi di Indonesia. Jakarta:PT Rosda Jayapura
(5)
Sukmadinata, Nana Sy. (2004). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek Bandung: Rosdakarya
Sukmadinata, Nana Sy. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung : Yayasan Kesuma Karya
Sukmadinata, Nana Sy.(2005). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung Rosdakarya
Sujiono, Anas, (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Suharsimi, Arikunto, (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara Siti N, Dewi N, Muhammad S, Diah SM (2006) Berbahasa Indonesia (Untuk
Sekolah Dasar Kelas V). Jakarta: Balai Pustaka
Trihendradi, (2009). Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Tarigan Djago, (1984). Pandai Berbahasa Indonesia 5, Petunjuk Guru Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Indonesia
Tarigan, Hendri Guntur, (19984). Psikolinguistik, Bandung : Penerbit angkasa Tarigan, Henry Guntur (1982). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
Tarigan,HenryGuntur, (1991). Metodologi Pengajaran Bahasa 1. Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur (1991). Metodologi Pengajaran Bahasa 2.
Bandung:Angkasa
Tarigan, Henry Guntur (1993). Strategi Pengajaran dan Pembelajaran
Bahasa.Bandung: Angkasa
Tarigan,Djago(1986).TeknikPengajaranKeterampilanBerbahasa.Bandung: Angkasa
Tomkins, Gall E. and Kenneth Hoskisson (2001). Language Art : Content
andTeaching Strategies. New York : Macmillan Publishing Company
Zais, Robert S. (1976). Principles and Foundations: Harper & Row, PublishersInc.All Rights reserved. Printed in the United States of America.
(6)