HASIL DAN PEMBAHASAN 40 KESIMPULAN DAN SARAN 48

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 48

5.1. Kesimpulan 48 5.2. Saran 48 DAFTAR PUSTAKA 49 viii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Agar-agar merupakan sol pada-cair 15 Gambar 2.2. Kapsul terbuat dari bahan gelatin 15 Gambar 2.3. Penyelidikan efek Tyndall di dalam koloid 19 Gambar 2.4. Gerak Brown gerak zig-zag 20 Gambar 2.5. Dialisis 23 Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 35 Gambar 3.2. Kurva Baku 36 x DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus 51 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 53 Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes 71 Lampiran 4. Instrumen Tes 73 Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Tes 81 Lampiran 6. Instrumen Tes yang Valid 82 Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes yang Valid 86 Lampiran 8. Penilaian Kreatifitas Siswa 87 Lampiran 9. Lembar Kerja Diskusi 88 Lampiran 10. Kunci Jawaban Lembar Kerja Diskusi 92 Lampiran 11. Perhitungan Validitas 98 Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas 100 Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran 101 Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda 103 Lampiran 15. Tabel Instrumen Penelitian 105 Lampiran 16. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol 109 Lampiran 17. Uji Normalitas Data 111 Lampiran 18. Perhitungan Standar Deviasi Hasil Belajar 115 Lampiran 19. Uji Homogenitas Data 117 Lampiran 20. Uji Hipotesis Data 120 Lampiran 21. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Gain 123 Lampiran 22. Perhitungan Standar Deviasi Gain Hasil Belajar Siswa 126 Lampiran 23. Uji Normalitas Data Gain Siswa 127 Lampiran 24. Tabel Nilai-nilai Distribusi F 129 Lampiran 25. Tabel Nilai-nilai r-product moment 130 Lampiran 26. Tabel Nilai-nilai Distribusi t 131 Lampiran 27. Tabel Chi Kuadrat 132 Lampiran 28. Lembar Observasi Kreativitas Siswa 133 Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian 139

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK di era globalisasi yang begitu pesat seperti saat ini memberikan tuntutan yang begitu besar di dalam dunia pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia SDM yang berkualitas. SDM yang berkualitas dapat dicapai dengan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia dapat dilakukan dengan cara mengubah sistem pembelajaran yang selama ini dilaksanakan dari sistem pembelajaran yang berpusat pada guru teacher centered menuju pembelajaran yang lebih bermakna yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa students centered Budiana, 2012. Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya peran guru dalam menggali potensi anak. Di samping itu, model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar terutama mata pelajaran kimia tergolong monoton, yakni selalu menggunakan metode ceramah. Menurut Nurhadi dalam Supardi, 2010, kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya dengan lingkungan. Pembelajaran kimia yang saat ini dilaksanakan di SMA lebih didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima pemahaman yang hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami dan mengaplikasikan konsep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Djamarah 2002, kesulitan siswa dalam mempelajari kimia juga disebabkan oleh karakteristik ilmu kimia yang berbeda dengan konsep ilmu lainnya. Ilmu kimia berisi hitungan, fakta yang harus diingat, kosakata khusus, dan hukum-hukum yang mengaitkan satu ide dengan ide lain yang harus dimengerti dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Totiana 2012, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar, salah satunya penggunaan model pembelajaran. Variasi model pembelajaran yang mungkin dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu model pembelajaran pemecahan masalah secara kreatif Creative Problem Solving Models yang merupakan variasi dari pembelajaran Problem Solving dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematis dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan masalah. Creative Problem Solving CPS merupakan suatu model pembelajaran pemecahan masalah dengan cara yang imaginatif dan menekankan pada keterampilan dan kreativitas untuk menyelesaikan satu permasalahan. Langkah- langkah pembelajaran CPS adalah sebagai berikut: 1 Klarifikasi Masalah; meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan.2 Brainstorming Pengungkapan Pendapat; siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai macam strategi penyelesaian masalah. 3 Evaluasi dan Pemilihan; setiap kelompok mendiskusikan pendapat atau strategi yang cocok untuk menyelesaikan masalah. 4 Implementasi; siswa menentukaan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya dalam penyelesian masalah tersebut Pepkin dalam Muslich M, 2007. Materi Koloid merupakan salah satu materi yang penting karena pokok bahasan tersebut sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, bersifat informatif, memerlukan pemahaman dan hafalan yang cukup dari siswa. Dengan model CPS siswa dapat membangun konsep sendiri melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru, misalnya pada langkah pengungkapan pendapat dalam model CPS memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk berdiskusi saling bertukar pikiran dalam menguasai konsep materi koloid dengan cara menyelesaikan suatu masalah, membuat siswa aktif dalam pembelajaran, mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan membuat siswa dapat menerapkan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Penelitian model CPS ini telah dilakukan sebelumnya oleh Restika Maulidina Hartantia, dkk 2013 dengan judul Penerapan Model Creative Problem Solving CPS untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Kimia Pada Materi Pokok Termokimia Siswa Kelas XI.IA2 SMA Negeri Colomadu Tahun Pelajaran 20122013, hasil belajar kognitif yang diperoleh meningkat dari 62,86

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KERLAS X SMA N 1 AEK NATAS.

0 5 17

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA.

0 4 17

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA ALWASLIYAH 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 4 24

EFEKTIVITAS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 DOLOK MASIHUL PADA PENGAJARAN SISTEM KOLOID.

3 10 20

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK TERMOKIMIA SISWA KELAS XI. IA2 SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 10

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK TERMOKIMIA SISWA KELAS XI. IA2 SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 19

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) YANG DILENGKAPI MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUALTERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XI IPA SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 PALEMBANG

0 0 7