HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 KESIMPULAN DAN SARAN 62

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Lembar Jawaban Siswa 3 Gambar 2.1. Skema Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bamboo Dancing 25 Gambar 2.2. Persegi ABCD 31 Gambar 2.3. Segitiga Siku-Siku 32 Gambar 2.4. Segitiga Siku-Siku di Titik A 33 Gambar 2.5. Segitiga Siku-Siku dengan Sudut 30 dan 60 33 Gambar 2.6. Perbandingan Panjang Sisi pada Segitiga 34 Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 42 Gambar 4.1. Gambar Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Kedua Kelas 54 Gambar 4.2. Skema Hubungan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bamboo Dancing dengan Aspek Komunikasi Matematis 61 Gambar 5.1. Lokasi Penelitian 168 Gambar 5.2. Plangkat SMP Harapan 2 Medan 168 Gambar 5.3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa pada kelas eksperimen 169 Gambar 5.4. Siswa saat menerima LAS 169 Gambar 5.5. Guru mengenalkan subtopik 170 Gambar 5.6. Siswa diskusi kelompok 170 Gambar 5.7. Siswa saat bertukar pasangan 171 Gambar 5.8. Guru memberikan bantuan pada kelompok yang mengalami kesulitan 171 Gambar 5.9. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi 172 Gambar 5.10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa pada kelas kontrol 172 Gambar 5.11. Guru menjelaskan materi pembelajaran 173 Gambar 5.12. Salah satu siswa mengajukan pertanyaan 173 Gambar 5.13. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru 174 Gambar 5.14. Memberikan bantuan kepada siswa yang bertanya 174 Gambar 5.15. Salah satu siswa mengerjakan soal di papan tulis 175 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 RPP I Bamboo Dancing 66 Lampiran 2 RPP II Bamboo Dancing 72 Lampiran 3 RPP I Ekspositori 86 Lampiran 4 RPP II Ekspositori 91 Lampiran 5 Lembar Aktifitas Siswa 1 101 Lampiran 6 Alternatif Penyelesaian LAS 1 104 Lampiran 7 Lembar Aktifitas Siswa 2 107 Lampiran 8 Alternatif Penyelesaian LAS 2 111 Lampiran 9 Lembar Aktifitas Siswa 3 115 Lampiran 10 Alternatif Penyelesaian LAS 3 118 Lampiran 11 Kisi-Kisi Kemampuan Komunikasi Matematika Pre Test 121 Lampiran 12 Kisi-Kisi Kemampuan Komunikasi Matematika Post Test 122 Lampiran 13 Pre Test 123 Lampiran 14 Alternatif Penyelesaian Pre Test 125 Lampiran 15 Post Test 128 Lampiran 16 Alternatif Penyelesaian Post Test 130 Lampiran 17 Pedoman Pemberian Skor Tes Kemampuan Komunikasi Matematika 135 Lampiran 18 Lembar Validasi Tes Pre Test 137 Lampiran 19 Lembar Validasi Tes Post Test 143 Lampiran 20 Daftar Validator Soal Pre Test dan Post Test Siswa 149 Lampiran 21 Data Komunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen 150 Lampiran 22 Data Komunikasi Matematis Siswa Kelas Kontrol 152 Lampiran 23 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Simpangan Baku Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 154 Lampiran 24 Perhitungan Uji Normalitas Data 157 Lampiran 25 Perhitungan Uji Homogenitas Data 162 Lampiran 26 Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa 165 Lampiran 27 Dokumentasi 168 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Sebagaimana dikemukakan Buchori dalam Trianto, 2011:5, bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini, dunia pendidikan khususnya matematika telah menjadi perhatian utama dari berbagai kalangan. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai peranan penting dalam menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuannya tidak saja menambah ilmu pengetahuan guna mempersiapkan diri memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tetapi juga berguna bagi kehidupan sehari-hari dan untuk ilmu pengetahuan lainnya. Cockroft dalam Abdurrahman, 2009:253 mengemukakan : “Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: 1 selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”. Namun saat ini mutu pendidikan matematika di negara kita masih sangat memprihatinkan. Berdasarkan data UNESCO dalam ugm, 2012 mutu pendidikan matematika Indonesia berada pada peringkat 34 dari 38 negara yang diamati. Data lain yang menunjukkan rendahnya prestasi matematika siswa Indonesia dapat dilihat dari hasil survei Pusat Statistik Internasional untuk pendidikan terhadap 41 negara dalam pembelajaran matematika, dimana Indonesia mendapatkan peringkat ke 39 di bawah Thailand dan Uruguay. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi matematika, khususnya komunikasi matematis siswa yaitu matematika merupakan pelajaran yang sulit oleh siswa. Siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang terlalu banyak berhitung dan penuh rumus. Hal ini menyebabkan siswa kurang berminat dalam mengikuti pelajaran matematika dan kurang antusias menerimanya. Siswa lebih bersifat pasif, enggan, dan malu mengungkapkan ide- ide atas soal yang diberikan guru. Akan tetapi ketakutan-ketakutan yang muncul dari siswa tidak hanya disebabkan siswa itu sendiri, tetapi juga disebabkan oleh ketidakmampuan guru menciptakan situasi yang mampu membawa siswa tertarik terhadap matematika. Menurut Bambang R dalam Rbaryans, 2007 bahwa : “Banyak faktor yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran sulit, diantaranya adalah karakteristik matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, dan penuh dengan lambang-lambang dan rumus yang membingungkan. Selain itu, beberapa pelajar tidak menyukai matematika karena matematika penuh dengan hitungan dan miskin komunikasi”. Bagi dunia keilmuan, matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi secara cermat dan tepat. Mata pelajaran matematika perlu diajarkan untuk membekali siswa dengan mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa matematika dalam mengkomunikasikan ide atau gagasan matematika. Hal senada juga diungkapkan oleh Fathoni bahwa : “Dalam mempelajari matematika bukan semata-mata hanya menghafal, tetapi siswa harus bisa mengartikan simbol-simbol matematika dan rumus yang terdapat dalam matematika karena simbol-simbol matematika bersifat “artificial” yang baru memiliki arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya”. www.komunikasimatematika.com Dari observasi yang dilakukan peneliti pada materi luas segitiga, kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan sebagai materi prasyarat pada teorema Pythagoras di SMP Harapan 2 Medan pada Kelas VIII-A tahun ajaran 20122013, peneliti

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing terhadap hasil belajar matematika

8 90 163

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII

0 2 135

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERFIKIR MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING DENGAN PEMBELAJARAN LANGSUNG KELAS VIII MTS AL-ULUM MEDAN 2014/ 2015.

0 4 21

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDANT.A 2012 / 2013.

0 1 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TARI BAMBU (BAMBOO DANCING) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA.

0 4 34

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada pokok bahasan teorema pythagoras terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang tahun ajaran 2012/2013.

0 3 216

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada pokok bahasan teorema pythagoras terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang tahun ajaran 2012 2013

0 15 214

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TARI BAMBU (BAMBOO DANCING) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA - repository UPI S GEO 1105523 Title

0 0 3

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP

0 0 10

Keterlibatan siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan teorema pythagoras di kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang - USD Repository

0 16 343