Koefisien Determinasi Variabel Dependen

25 nilai t diatas akan dibandingkan dengan nilai t tabel, bila ternyata setelah dihitung |t| t α2, maka nilai t berada dalam daerah penolakan, sehingga hipotesis nol ditolak, dalam hal ini dapat dikatakan β 1 statistically significance. 16

2. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi yang dinotasikan dengan R², merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Nilai Koefisien Determinasi R² ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel Y dapat diterangkan oleh variabel X. bila nilai Koefisien Determinasi sama dengan 0 R²=0, artinya variasi dari nilai Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R²=1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. 17 Dalam kenyataannya nilai adjusted R²dapat bernilai negatif, walaupun dikehendaki harus bernilai positif. Menurut gujarati, jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R² dianggap bernilai 0. 18

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalit as data, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas. 16 Ibid., h.19 17 Ibid., h.20 18 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h.87 26 a Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau tidak dengan menggunakan Normal P-P Plot. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. 19 b Uji Heteroskedastisitas Salah satu dari asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah bahwa gangguan u i yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah homokedastik; yaitu semua gangguan tadi mempunyai varian yang sama. 20 Sedangkan bila varian tidak konstant atau berubah-ubah disebut heteroskedastisitas. 21 Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain dengan menggunakan grafik Scatterplot. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola 19 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP UNDIP, hal. 112 Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan dokumenter content analysis merupakan pengumpulan data dan informasi melalui dokumen 20 Damodar Gujarti, Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga, 1999, h.177 21 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP UNDIP, hal, 109 27 tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang tertatur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 22 c Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. 23 salah satu metode untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson DW. Singgih santoso, mengemukakan secara umum deteksi adanya autokorelasi bisa diambil patokan : a. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. b. Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negative. 24

j. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan penilaian 22 ibid., hal, 105 23 Ibid., h.95 24 Singgih Santoso, SPSS Statistic Product and Service Solution Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000, h.218 28 analisis rasio, yaitu rasio ROA dan ROE. Menurut Keown, rasio keuangan ini merupakan rasio profitabilitas dan tingkat pengembalian ekuitas suatu perusahaan. 25 Penelitian ini menggunakan rasio Return on Assets ROA untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan. Selain merupakan tolok ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan, rasio Reurn on Asset ROA juga menunjukkan tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva. Secara matematis rasio tersebut dapat ditulis sebagai berikut: Laba Bersih Setelah Pajak ROA = Total Aktiva Penelitian ini menggunakan rasio tingkat pengembalian modal sendiri Return on Equity merupakan rasio keuntungan bersih sesudah pajak terhadap modal sendiri, yang mengukur tingkat hasil pengembalian dari modal pemegang saham modal sendiri yang diinvestasikan ke dalam perusahaan. Secara matematis rasio tersebut diformulasikan sebagai berikut: Laba Bersih Setelah Pajak ROE = Total Modal

2. Variabel Independen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Nilai Penerbitan dan Rating Obligasi Syariah Terhadap Return Perusahaan Penerbit di Indonesia

7 74 94

Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah Dampknya Terhadap Return Saham Studi Peristiwa Pada Emiten Yang Terdaftar Di BEI Yang Menerbitkan Obligasi Syariah Periode 2005-2009

0 23 164

Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Perusahaan Terhadap Cumulative Abnormal Return Saham (Survey pada Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

1 13 82

PENGARUH UMUR SUKUK, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI SYARIAH Pengaruh Umur Sukuk, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi Syariah (Sukuk) (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Menerbitkan Sukuk Di

7 37 15

PENGARUH UMUR SUKUK, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI SYARIAH Pengaruh Umur Sukuk, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi Syariah (Sukuk) (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Menerbitkan Sukuk Di

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Umur Sukuk, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi Syariah (Sukuk) (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Menerbitkan Sukuk Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 3 7

Pengaruh manajemen laba terhadap profitabilitas perusahaan : studi empiris pada perusahaan yang menerbitkan obligasi periode 2002-2011.

0 3 101

Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (SUKUK) Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar (Survey terhadap perusahaan - perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2002-2009).

0 0 28

Pengaruh Nilai Penerbitan dan Rating Obligasi Syariah Terhadap Return Perusahaan Penerbit di Indonesia

0 0 11

330587947 Analisis Perbandingan Kinerja Obligasi Syariah Dan Obligasi Konvensional Di Bursa Efek Indonesia BEI

0 0 34