Indeks Kesukaran Daya Pembeda

Arifin Muslim, 2013 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS TGT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk subjek yang sama. Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas tes ini adalah rumus Alpha.                 t i S S k k r 1 . 1 11 Dimana : r 11 = Nilai Reliabilitas ∑S i = Jumlah vasrians skor tiap-tiap item S t = Varians total k = Jumlah item Hasil perhitungan reliabilitas tes kemampuan koneksi dan komunikasi matematis telah diujicobakan di dapatkan nilai r 11 = 0,798. Selanjutnya nilai r 11 di atas dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product Moment dengan dk = n – 2 = 30 – 2 = 28, signifikansi 5 maka diperoleh r tabel = 0,374. Keputusan dengan membandingkan r 11 dengan r tabel , kaidah keputusan: jika r 11 r tabel berarti Reliabel dan r 11 r tabel berarti Tidak Reliabel. Setelah di dapatkan nilai r 11 = 0,798 lebih besar dari r tabel = 0,374. maka semua data yang dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel.

c. Indeks Kesukaran

Menurut Arikunto 2010: 207-208 indeks kesukaran difficully indeks adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran dapat dihitung dengan rumus : Di mana : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Arifin Muslim, 2013 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS TGT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ketentuan yang sering diikuti dalam menentukan indeks kesukaran dengan klasifikasi sebagai berikut: - Soal dengan P, 0,00 sampai dengan 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P, 0,30 sampai dengan 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P, 0,70 sampai dengan 1,00 adalah soal mudah Hasil perhitungan indeks kesukaran tes kemampuan koneksi dan komunikasi matematis telah diuji cobakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.4 Indeks kesukaran tes kemampuan koneksi dan komunikasi matematis No Soal Banyaknya siswa yang menjawab benar 1 siswa max bernilai 10 Nilai Max setiap soal jika semua siswa menjawab benar Indeks Kesukaran Keterangan 1 166 300 0,553 Sedang 2 208 300 0,693 Mudah 3 82 300 0,273 Sukar 4 182 300 0,607 Sedang 5 186 300 0,620 Sedang 6 82 300 0,273 Sukar 7 178 300 0,593 Sedang 8 254 300 0,847 Mudah 9 237 300 0,790 Mudah 10 188 300 0,627 Sedang

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal Sudjana, 2010:141 adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Sedangkan menurut Arikunto 2010:211 Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besar daya pembeda disebut indeks diskriminasi disingkat D. Daya pembeda indeks diskriminasi ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. dd Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjai 2 kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas upper group dan kelompok bodoh atau kelompok bawah lower group. Rumus untuk mencari daya pembeda indeks diskriminasi adalah sebagai berikut: Arifin Muslim, 2013 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS TGT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: J = Jumlah Peserta J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar B B = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Adapun setelah di dapatkan skor daya pembeda dapat ditentuan klasifikasi koefisien Daya Pembeda sebagai berikut: Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda Interpretasi DP ≤ 0,00 Sangat Jelek 0,00 DP ≤ 0,20 Jelek 0,20 DP ≤ 0,40 Cukup 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat Baik Untuk data dalam jumlah yang banyak kelas besar dengan n 30, maka sebanyak 50 siswa memperoleh skor tertinggi dikategorikan kedalam kelompok atas upper group dan sebanyak 50 siswa yang memperoleh nilai terendah dikategorikan kelompok bawah lower group. Dari hasil perhitungan daya pembeda menggunakan klasifikasi di atas rangkumannya secara rinci disajikan pada tabel 3.6 berikut ini. Tabel 3.6 Daya Pembeda Soal Tes Kemampuan Koneksi dan Komunikasi Matematis No. soal Skor Daya Pembeda Klasifikasi Daya Pembeda 1 0,28 Cukup 2 0,37 Cukup 3 0,15 Jelek 4 0,23 Cukup 5 0,25 Cukup 6 0,15 Jelek 7 0,25 Cukup 8 0,28 Cukup 9 0,31 Cukup 10 0,21 Cukup Arifin Muslim, 2013 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS TGT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Secara ringkas, hasil uji validitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda item tes kemampuan koneksi dan komunikasi matematis siswa. Disajikan di dalam tabel 3.7 berikut ini, Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Per-item Soal Tes Kemampuan Koneksi dan Komunikasi Matematis Siswa No. Soal Validitas Indeks kesukaran Daya Pembeda Keputusan t hitung Kesimpulan Skor Kesimpulan Skor Kesimpulan 1 5,036 Valid 0,553 Sedang 0,28 Cukup Digunakan 2 6,923 Valid 0,693 Mudah 0,37 Cukup Digunakan 3 3,824 Valid 0,273 Sukar 0,15 jelek Digunakan No. Soal Validitas Indeks kesukaran Daya Pembeda Keputusan t hitung Kesimpulan Skor Kesimpulan Skor Kesimpulan 4 5,417 Valid 0,607 Sedang 0,23 cukup Digunakan 5 4,664 Valid 0,620 Sedang 0,25 cukup Digunakan 6 5,693 Valid 0,273 Sukar 0,15 jelek Digunakan 7 5,795 Valid 0,593 Sedang 0,25 cukup Digunakan 8 8,368 Valid 0,847 Mudah 0,28 cukup Digunakan 9 6,615 Valid 0,790 Mudah 0,31 cukup Digunakan 10 4,869 Valid 0,627 Sedang 0,21 cukup Digunakan Setelah dilakukan uji coba serta analisis terhadap tes kemampuan koneksi dan Komunikasi matematis maka perangkat tes tersebut akan digunakan sebagai instrumen penelitian, karena untuk setiap butir soal dianggap baik untuk dijadikan sebagai alat ukur penelitian.

F. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

The Effectiveness of Using Teams Games Tournaments (TGT) in Teaching Reading of Narrative Text, (A Quasi-Experimental Study at the Second Year Students of SMPN I Pakuhaji)

0 10 0

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS (TGT) DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 GANDAPURA KABUPATEN BIREUN.

0 1 54

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11

PENGARUH PENGGUNAAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 10

Efektivitas Pembelajaran Matematika Kooperatif Jigsaw Dan Teams Games Tournaments (Tgt) Ditinjau Dari Kemampuan Awal

0 0 80