Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas PTK dapat diidentifikasikan sebagai suatu
bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar
dapat memperbaiki
dan atau
meningkatkan praktek-praktek
pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh
guru. Metode Penelitian Tindakan Kelas PTK ini juga dilakukan untuk
mengetahui kekurangan pada saat guru melakukan proses mengajar. Biasanya apa yang sudah guru ajarkan atau sampaikan pada siswanya, hasil evaluasi
siswa tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau yang ditentukan oleh guru. Maka dari itu peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK
yang dilakukan di dalam kelas pada saat proses siswa belajar. Tujuannya agar guru mengetahui sebab dari hasil evaluasi siswa yang tidak sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Setelah mengetahui kekurangan dan masalahnya, maka guru akan mencari solusi dari masalah tersebut, yaitu dengan
menggunakan media, metode, atau strategi yang baru dan lebih efektif yang belum pernah diterapkan sebelumnya.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart 2008, untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK harus melalui 4 tahap, yaitu: melakukan Perencanaan
planning, Tindakan action, Pengamatan observation, dan Refleksi reflection, dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang
diharapkan tercapai kriteria keberhasilan. Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan beberapa tahapan siklus yaitu pra siklus, siklus I dan
siklus II. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat dilihat
pada gambar berikut :
Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Sumber: Arikunto, 2012, hlm. 16
PERENCANAAN
SIKLUS I REFLEKSI
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
SIKLUS II PELAKSANAAN
REFLEKSI
PENGAMATAN
?
Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Pelaksanaan Prasiklus
Sesuai dengan tahap-tahap kegiatan PTK, maka kegiatan yang dilakukan pada prasiklus diantaranya:
1
Observasi
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi nyata pembelajaran di kelas seperti mengamati aktivitas guru dan
aktivitas siswa, serta untuk mengetahui kelebihan, kesalahan, dan kekurangan
guru dalam
pembelajaran sebelum
siklus
dilaksanakan.
2
Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menyusun perencanaan siklus yang berkaitan dengan proses dan tindakan perbaikan yang dilakukan
pada saat siklus I.
b. Pelaksanaan siklus I
Sesuai dengan tahap-tahap kegiatan PTK, maka kegiatan yang
dilakukan pada siklus I diantaranya:
1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti dan guru melakukan diskusi mengenai perencanaan pembelajaran menulis karangan sederhana
beserta penilaiannya dengan menggunakan metode Cooperative Learning tipe Make a Match. Disini peneliti dan guru berdiskusi
untuk membuat RPP mengenai pembelajaran menulis karangan sederhana menggunakan metode Cooperative Learning tipe Make
a Match dan menggunakan media yang menunjang agar mempermudah pembelajaran tersebut.
2 Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan pembelajaran yang sudah didiskusikan sebelumnya dengan guru, sesuai
langkah-langkah yang telah dirancang pada RPP tersebut. Agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan apa yang telah
Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
direncanakan sebelumnya. Setalah perencanaan selesai, peneliti melaksanakan sesuai dengan apa yang terdapat pada RPP.
3 Observasi
Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati langsung proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Pada
kegiatan observasi ini, yang akan diamati yaitu aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dari kegiatan
observasi inilah akan ditemukan hal-hal yang akan dijadikan bahan evaluasi dan refleksi nantiya.
4 Refleksi
Pada kegiatan refleksi ini adalah upaya untuk merefleksikan hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus I dan mendiskusikan
kesulitan yang dialami. Namun, apabila hasil perolehan dalam siklus satu belum mencapai target maka akan dilanjutkan dengan
pelaksanaan siklus berikutnya sampai mencapai hasil yang diharapkan atau yang telah direncanakan.
c. Pelaksanaan siklus II
Sesuai dengan tahap-tahap kegiatan PTK, maka kegiatan yang dilakukan pada siklus II diantaranya sebagai berikut:
1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti dan guru melakukan diskusi kembali mengenai perencanaan pembelajaran menulis
karangan sederhana beserta penilaiannya dengan menggunakan metode Cooperative Learning tipe Make a Match yang
mengacu pada hasil evaluasi siklus I dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I. Setelah
mengetahui evaluasi dan kekurangan yang terdapat pada perencanaan siklus I, peneliti dan guru merancang ulang RPP
dan menggunakan strategi yang berbeda dengan siklus I sebelumnya. Agar kekurangan yang terjadi sebelumnya tidak
terjadi kembali, dan memperoleh keberhasilan pada siklus II.
Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2 Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan rancangan pembelajaran yang telah disusun ulang menjadi berbeda dari
siklus I dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda pula.
3 Observasi
Kegiatan ini di lakukan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II. Apakah ada
perubahan atau tidak pada aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan juga untuk mengemukakan hal
yang baru sebagai bahan perbandingan dengan pelaksanaan siklus I serta sebagai evaluasi dan refleksi siklus II.
4 Refleksi
Kegiatan refleksi ini adalah upaya untuk merefleksikan dan membandingkan hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus I
dan siklus II.
B. Instrumen Penelitian