Pengelolaan Tanaman Terpadu Sebagian besar usahatani di Indonesia merupakan usahatani kecil, antara lain

struktural ruang habitat dan suplai limbah organik dan bahan organik tanah yang cukup sebagai dasar utama untuk meningkatkan kesuburan biologi tanah; 4 areal peternakan yang diintegrasikan dengan pertanaman dan rumput akan memiliki keuntungan ganda, antara lain limbah tanaman dapat menjadi pakan ternak dan ternak dapat menghasilkan pupuk kandang yang bermanfaat bagi pertanaman; 5 pola agro-forestri memberikan keuntungan ekologi maupun ekonomi; 6 diversifikasi tanaman dapat memberikan kontribusi terhadap konservasi lahan, habitat binatang, peningkatan populasi serangga yang bermanfaat, meningkatkan pendapatan sepanjang tahun. Dengan kata lain, dalam pengelolaan tanaman terpadu, secara sosial dapat dilaksanakan, secara ekonomi menguntungkan, dan secara lingkungan membantu memelihara lingkungan. V PENGELOLAAN HARA TERPADU INTEGRATED NUTRITION MANAGEMENT INM Pengelolaan hara terpadu dilakukan dengan cara memadukan dan memberdayakan siklus hara, pupuk hayati pupuk hijau, pupuk kompos pupuk kandang, dan pupuk kimia. Pengelolaan hara tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah. Dalam bidang pertanian, tanah diartikan sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah adalah tubuh alami natural body yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam natural forces terhadap bahan-bahan alam natural matereals di permukaan bumi. Tanah merupakan tubuh alam yang dinamis yang terdiri atas udara 25, air 25, mineral 45, dan bahan organik + jasad hidup 5. Di samping itu, struktur tanah adalah gumpalan kecil dari butir-butir tanah pasir, debu, dan liat. Gumpalan itu bisa berbentuk lempeng, prisma, tiang, gumpalan, granuler, dan remah. Komponen penyusun tanah adalah pasir, debu, lempung dan bahan organik maupun bahan penyemen lain akan membentuk struktur tanah. Struktur tanah merupakan habitat organisme tanah. Struktur tanah akan menentukan keberadaan oksigen dan lengas dalam tanah. Dalam hal ini akan terbentuk lingkungan mikro dalam suatu struktur tanah. Mikroba akan membentuk mikrokoloni dalam struktur tanah tersebut, dengan tempat pertumbuhan yang sesuai dengan sifat mikroba dan lingkungan yang diperlukan. Dalam suatu struktur tanah dapat dijumpai berbagai mikrokoloni seperti mikroba heterotrof pengguna bahan organik maupun bakteri autotrof, dan bakteri aerob maupun anaerob. Mikroba adalah bioreaktor mesin biologis yang berperanan penting dalam siklus dan tranformasi berbagai senyawaunsur dan menghasilkan berbagai produk. Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara yang diberikan ke pertanaman untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Ada dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan anorganik buatan. Dibandingkan dengan pupuk anorganik maka pupuk organik memiliki karakteristik: 1 kandungan hara relatif rendah; 2 kelarutannya lambat; 3 kandungan haranya lengkap makro dan mikro; 4 warnanya tidak menentu, dan 5 bersumber dari sisa tanamantumbuhan, hewan, sampah organik rumah tangga, limbah organik pabrik, limbah peternakan, dan tanaman khusus penghasil bahan organik. Strategi pengelolaan lahan dalam sistem pertanian ekologis, antara lain: 1 menjaga keseimbangan input dan output; 2 meningkatkan dan mempertahankan kesuburan fisik tanah secara berkesinambungan melalui pemanfaatan pupuk organikpupuk biologis secara konstan; 3 meningkatkan dan mempertahankan kesuburan biologis serta mempertahankan dominasi mikroba yang menguntungkan dalam tanahrhizosfer, 4 mengoptimalkan manajemen produksi terutama yang berkaitan dengan pergiliran tanaman sehingga daur dan pemanfaatan hara berjalan optimal; 5 mengoptimalkan pemanfaatan berbagai organismemikroba yang berperan dalam penyediaan hara bagi tanaman; 6 mengendalikan organisme pengganggu dan meminimalkan beban pada agroekosistem; 7 mengoptimalkan peranan sumberdaya manusia sebagai dinamisator, aktivator, organisator, dan operator dalam pengelolaan produksilahan. Budidaya tanaman dapat menggunakan input organik yang berasal limbah ternak dan tanaman yang telah mendapat sentuhan teknologi yaitu berupa pupuk dan pestisida organik. Limbah tanaman jerami dengan sentuhan teknologi