9
memiliki NPWP Wajib Pajak memperoleh beberapa manfaat langsung lainnya seperti persyaratan ketika melakukan pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan
SIUP dan sebagai persyaratan pinjaman bank. Terhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapat Nomor Pokok Wajib Pajak dikenai sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan. NPWP terdiri atas 15 digit, 9 digit pertama merupakan kode wajib pajak dan 6 digit 3 digit kode KKP dan 3 digit
berikutnya kode kantor CabangPusat berikutnya merupakan Kode Administrasi Perpajakan.
2.2 Tinjauan Umum Pajak Pertambahan Nilai
2.2.1 Pengertian Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai PPN adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke
konsumen. PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak tersebut disetor oleh pihak lain pedagang yang bukan penanggung pajak atau dengan
kata lain, penanggung pajak konsumen akhir tidak menyetorkan pajak yang ditanggung. Dalam perhitungan PPN yang harus disetor oleh PKP, dikenal dengan
istilah pajak keluaran dan pajak masukkan. Pajak keluaran adalah PPN yang dipungut ketika PKP menjual produknya, sedangkan Pajak Masukan adalah PPN
yang dibayar ketika PKP membeli, memperoleh, atau membuat produknya.
2.2.2 Pengertian Barang Kena Pajak
Barang adalah barang berwujud, yang menurut sifatnya atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan barang tidak
berwujud. Barang Kena Pajak adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang PPN 1984.
10
2.2.3 Pengecualian Barang Kena Pajak
Pada dasarnya semua barang adalah BKP, kecuali undang-undang menetapkan sebaliknya. Jenis barang yang tidak dikenakan PPN ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah didasarkan atas kelompok-kelompok barang sebagai berikut:
a Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari
sumbernya, seperti: 1
Minyak mentah crude oil; 2
Gas bumi, tidak termasuk gas bumi seperti elpiji yang siap dikonsumsi langsung oleh masyarakat;
3 Panas bumi
4 Asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu
permata, bentonit, dolomit, felspar feldspar, garam batu halite, grafit, granitandesit, gips, kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika, marmer, nitrat,
opsidien, oker, pasir dan kerikil, pasir kuarsa, perlit, fosfat phospat, talk, tanah serap fullers earth, tanah diatome, tanah liat, tawas alum, tras,
yarosif, zeolit, basal, dan trakkit 5
Batubara sebelum diproses menjadi briket batubara; dan 6
Bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, dan bijih perak serta bijih bauksit.
b Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak,
seperti: 1
Beras 2
Gabah
11
3 Jagung
4 Sagu
5 Kedelai
6 Garam, baik yang berjodium maupun yang tidak berjodium, baik yang
berbentuk curah maupun briket. 7
Daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah, tetapi telah melalui proses disembelih, dikuliti, dipotong, didinginkan, dibekukan, dikemas atau tidak
dikemas, digarami, dikapur, diasamkan, diawetkan dengan cara lain, danatau direbus
8 Telur, yaitu telur yang tidak diolah, termasuk telur yang dibersihkan,
diasinkan, atau dikemas 9
Susu, yaitu susu perah baik yang telah melalui proses didinginkan maupun dipanaskan, tidak mengandung tambahan gula atau bahan lainnya,
danatau dikemas atau tidak dikemas. 10
Buah-buahan, yaitu buah-buahan segar yang dipetik, baik yang telah melalui proses dicuci, disortasi, dikupas, dipotong, diiris, di-grading,
danatau dikemas atau tidak dikemas, dan 11
Sayur-sayuran, yaitu sayuran segar yang dipetik, dicuci, ditiriskan, danatau disimpan pada suhu rendah, termasuk sayuran segar yang
dicacah. c
Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang
dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering.
12
d Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga.
2.2.4 Pengertian Jasa Kena Pajak