Kanvas Rem Komposit DASAR TEORI

3. Master rem, yang mempunyai fungsi sebagai alat pembagi tekanan yang diberikan ke sistem rem. 4. Minyak rem, yang berfungsi untuk meyalurkan tekanan ke setiap rem. 5. Silinder master, yang berfungsi sebagai rumah piston pada sistem rem yang nanti piston akan menekan kampas rem agar bergesakan dengan tromoldisc. 6. Kanvas rem, yang berfungsi sebagai media yang akan bergesekan dengan tromoldisc.

2.2 Kanvas Rem

Menurut Daryanto 2005 macam – macam jenis kampas rem yang ada yaitu ada 4 seperti di bawah ini : 1. Bahan semi metal Umumnya terbuat dari campuran metal seperti baja, tembaga, atau besi yang dilapisi pelumas berupa grafit. Kelebihan dari kampas ini adalah kemampuannya dalam suhu tinggi dibanding cakram organik. Sisi negatifnya kampas jenis ini cenderung cepat habis dan memproduksi banyak ampas sisa pengereman yang berimbas pada rusaknya cakram. 2. Bahan organik Terbuat dari beberapa campuran material yang direkatkan dengan resin untuk membentuk kampas. Biasanya bermaterikan kaca karbon dan kevlar. Karakter kampas ini adalah lembut dan tak mengeluarkan banyak suara, namun kekurangannya kampas ini tidak tahan suhu panas yang terlalu tinggi. 3. Bahan keramik Terbuat dari paduan silicon dan karbon yang memiliki ketahanan cukup baik. Kampas jenis ini cocok digunakan pada kendaraan balap sirkuit dan tidak cocok untuk kendaraan di medan yang berat. 4. Bahan sinter Lebih popular digunakan pada kendaraan motor. Tidak seperti kampas semi metal, kampas sinter tidak memerlukan pemanasan agar bekerja secara optimal. Keuntungannya ketahanan yang kuat,dan kelemahannya memiliki harga yang mahal.

2.3 Komposit

Komposit adalah kombinasi dari dua macam bahan yang mempunyai sifat berbeda sehingga dapat membentuk material baru, salah satunya disebut dengan fase penguat baik dalam bentuk serat, lembaran, atau partikel. kemudian terkombinasi dengan bahan lain yang disebut fase matriks. Bahan penguat dan bahan matriks dapat berupa logam, keramik, atau polimer. Komposit biasanya tersusun dari fase serat atau partikel yang lebih kaku dan lebih kuat dari fase matriks sedangkan matriks merupakan media transferdistribusi beban terhadap penguat. Matriks lebih ulet dibandingkan serat dan dengan demikian matriks merupakan sumber ketangguhan komposit. Matriks juga berfungsi untuk melindungi serat dari kerusakan lingkungan selama dan setelah proses komposit. Ketika dirancang dengan baik, material baru akan memiliki sifat material yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Aplikasi penggunaan komposit tidak hanya untuk struktural, tetapi juga untuk kelistrikan, termal, dan aplikasi lingkungan Avtar Singh Saroya 2011. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa komposit yang dipilih untuk aplikasi tertentu:  Low density  Ketahanan mulur tinggi  Kakuatan tarik tinggi meskipun pada temperatur tinggi  Hight thougness

2.3.1 Jenis Material Penguat Komposit

Menurut Avtar Singh Saroya 2011 penguat komposit terdiri dari 2 jenis : a. Komposit Partikel Dalam pembuatan komposit partikel adapun jenis penguat yang biasa digunakan dapat berupa partikel sintetis, partikel alam dll. Partikel untuk komposit dapat berbentuk bulat, kubik, tetragonal, trombosit atau tidak teratur. Secara umum, partikel sangat tidak efektif dalam meningkatkan resistensi fracture tetapi dapat meningkatkan ketahanan gesekkekakuan komposit sampai batas tertentu. Penguat partikel banyak digunakan untuk memperbaiki sifat dari bahan matriks seperti memodifikasi konduktivitas termal dan listrik, mengurangi gesekan, meningkatkan ketahanan keausanabrasi, meningkatkan kekerasan permukaan dan mengurangi penyusutan. b. Komposit Serat Serat ditandai dengan dimensi panjang yang jauh lebih besar dibandingkan dengan dimensi luas penampangnya. Dimensi dari serat penguat menentukan sifat dari komposit. Serat sangat efektif dalam meningkatkan ketahanan matriks, hal ini dikarenakan penguat serat memiliki dimensi panjang yang dapat menghambat timbulnya retakan awal penyebab kegagalan. Sehingga jenis dari serat penguat merupakan faktor utama penyebab kegagalan komposit, terutama jika serat penguat dikombinasikan dengan matriks yang sifatnya rapuh.

2.4 Hibrid Komposit