Serbuk Cangkang Kerang Aluminium Al Resin Epoksi Epoxy

Tabel 2.1. Sifat fisik serbuk basalt Physical Data units Value Density lbs.cu.ft. Tensile Strength psi Sintering Temperature°C Operating Temperature°C Modulus of Elasticity kgmm3 Creep Mohs Hardness 20°C Melting Point deg. C Heat Resistance deg.C Elongation At Break Refractive Index Elastic Modulus 100 to 110 500k to 550k 1050 -265 to +700 9100-1100 None 5 to 9 1450 700-1,000 3.15 1.62 89 Sumber : Basalt Rock 2014

2.7 Serbuk Cangkang Kerang

Kerang merupakan nama sekumpulan moluska dwicangkerang daripada family cardiidae yang merupakan satu komoditi perikanan yang telah lama dibudidayakan sebagai salah satu usaha sampingan masyarakat. Teknik budidayanya mudah dikerjakan dan tidak memerlukan modal yang besar, sehingga panen kerang per hektar per tahun bisa mencapai 200-300 ton kerang . Kulit kerang berbentuk seperti hati, bersimetri dan mempunyai tulang di luar. Kulit kerang mempunyai tiga bukaan inhalen, ekshalen dan pedal untuk mengalirkan air serta untuk mengeluarkan kakinya. Kerang bergerak dengan membengkokkan dan meluruskan kakinya. Karena kerang berbeda dari dwicangkerang lainnya,kerang ialah hermafrodit Siregar 2009. Serbuk kulit kerang merupakan serbuk yang dihasilkan dari pembakaran kulit kerang yang dihaluskan, serbuk ini dapat digunakna sebagai campuran atau tambahan pada pembuatan kampas rem. Tabel 2.2 Komposisi Kimis Serbuk Kulit Kerang No. Komponen Kadar Berat 1 CaO 66,70 2 SiO 2 7,88 3 Fe 2 O 3 0,03 4 MgO 22,28 5 Al 2 O 3 1,25 Sumber : Siregar 2009

2.8 Aluminium Al

Aluminium Al merupakan logam berwarna putih keperakan dengan sifat ringan, tahan korosi, kuat, namun mudah dibentuk. Aluminium juga merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik dari logam lainnya. Logam ini merupakan elemen yang sangat reaktif dan membentuk ikatan kuat dengan oksigen. Serbuk aluminium Al yang disinter memiliki sifat yang berbeda dengan kebanyakan jenis material yang lainnya Zuliana Sari Rahmawati and T.Sofyan 2010.

2.9 Resin Epoksi Epoxy

Resin epoksi atau secara umum dikenal dengan bahan epoksi adalah salah satu dari jenis polimer yang berasal dari kelompok thermoset. Resin thermoset adalah polimer cair yang diubah menjadi bahan padat secara polimerisasi jaringan silang dan juga secara kimia, membentuk formasi rantai polimer tiga dimensi. Proses pembuatannya dapat dilakukan pada suhu kamar dengan memperhatikan zat zat kimia yang digunakan sebagai pengontrol polimerisasi jaringan silang agar didapatkan sifat optimum bahan. Thermoset memiliki sifat isotropis dan peka terhadap suhu, mempunyai sifat tidak bisa meleleh, tidak bisa diolah kembali, atomnya berikatan dengan kuat sekali, tidak bisa mengalami pergeseran rantai. Bentuk resin epoksi sebelum pengerasan berupa cairan seperti madu dan setelah pengerasan akan berbentuk padatan yang sangat getas. Epoksi juga memiliki karakteristik yang baik seperti memiliki kemampuan mengikat paduan metalik yang baik, hal ini disebabkan adanya gugus hidrolik yang memiliki kemampuan membentuk ikatan via ikatan hidrogen. Gugus hidrosil ini juga dimiliki oleh oksida metal, dimana epoksi menyebar ke seluruh permukaan metal. Hal ini yang menunjang terjadi ikatan antara atom epoksi dengan atom yang berada pada material N.L.Hancox 1981.

2.10 Teknik Pembuatan Komposit