tachypnea,  retraksi  iga,  pucat,  pasien  susah  berbicara  dan  terlihat  lelah.  Gejala yang  berat  adalah  keadaan  gawat  darurat  yang  mengancam  jiwa,  yang  termasuk
gejala  yang  berat  adalah  serangan  batuk  yang  hebat,  sesak  napas  yang  berat  dan tersengal-sengal,  sianosis  kulit  kebiruan,  yang  dimulai  dari  sekitar  mulut,  sulit
tidur dengan posisi tidur yang dianggap nyaman adalah dalam keadaan duduk, dan kesadaran menurun  Depkes RI, 2007.
2.1.6 Penatalaksanaan Asma
Menurut GINA 2009, pengobatan berdasarkan derajat asma dibagi menjadi:
a. Asma Intermiten
1 Umumnya tidak diperlukan pengontrol
2 Bila  diperlukan  pelega,  agonis  β-2  kerja  singkat  inhalasi  dapat  diberikan.
Alternatif  dengan  agonis  β-2  kerja  singkat  oral,  kombinasi  teofilin  kerja singkat dan agonis β-2 kerja singkat oral atau antikolinergik inhalasi
3 Bila dibutuhkan bronkodilator lebih dari sekali seminggu selama tiga bulan,
maka sebaiknya penderita diperlakukan sebagai asma persisten ringan b.
Asma Persisten Ringan 1
Pengontrol  diberikan  setiap  hari  agar  dapat  mengontrol  dan  mencegah progresivitas asma, dengan pilihan:
a Glukokortikosteroid dan agonis β-2
b Teofilin lepas lambat
c Kromolin
d Leukotriene modifiers
2 Pelega bronkodilator Agonis β-2 dapat diberikan bila perlu
c. Asma Persisten Sedang
1 Pengontrol  diberikan  setiap  hari  agar  dapat  mengontrol  dan  mencegah
progresivitas asma, dengan pilihan: a
Glukokortikosteroid dan agonis β-2 b
Budenoside: 400–800 μghari c
Fluticasone propionate : 250–500 μghari d
Glukokortikosteroid inhalasi 400–800 μghari ditambah teofilin lepas e
Glukokortikosteroid inhalasi dosis tinggi 800 μghari f
Glukokortikosteroid  inhalasi  400–800  μghari  ditambah  leukotriene modifiers
2 Pelega  bronkodilator  dapat  diberikan  bila  perlu  Agonis  β-2  kerja  singkat
inhalasi: tidak lebih dari 3 –4 kali sehari, atau
a Agonis β-2 kerja singkat oral, atau
b Kombinasi teofilin oral kerja singkat dan agonis β-2 kerja singkat
c Teofilin  kerja  singkat  sebaiknya  tidak  digunakan  bila  penderita  telah
menggunakan teofilin lepas lambat sebagai pengontrol 3
Bila penderita hanya mendapatkan glukokortikosteroid inhalasi dosis rendah dan belum terkontrol; maka harus ditambahkan
agonis β-2 kerja lama inhalasi 4
Dianjurkan  menggunakan  alat  bantuspacer  pada  inhalasi  bentuk  IDT  atau kombinasi dalam satu kemasan agar lebih mudah
d. Asma Persisten Berat
1 Tujuan  terapi  ini  adalah  untuk  mencapai  kondisi  sebaik  mungkin,  gejala
seringan  mungkin,  kebutuhan  obat  pelega  seminimal  mungkin,  faal  paru