Kapasitas Vital Paru pada Pasien Asma
maupun sekunder dapat menyebabkan penyakit saluran nafas pada orang dewasa. Asap rokok mengiritasi paru-paru dan masuk ke dalam aliran darah. Merokok
menunjukkan penurunan kapasitas paru yang lebih tinggi dibandingkan beberapa bahaya kesehatan akibat pekerjaan Suyono, 2001.
3. Indeks massa tubuh IMT Seseorang dengan
kelebihan berat badan IMT ≥ 25,0 mempunyai persentasi kapasitas vital yang lebih rendah daripada individu dengan berat badan normal
IMT 18,5 - 24,9. Penurunan persentase kapasitas vital pada individu dengan berat badan berlebih disebabkan karena menurunnya elastisitas dan kemampuan
mengembang dinding dada serta karena berkurangnya kemampuan diafragma untuk turun pada levelnya pada individu dengan berat badan berlebih dan individu
dengan kegemukan sentral Ristianingrum et al, 2010. Indeks massa tubuh dihitung dengan rumus dan kategori sebagai berikut:
IMT = Berat badan kg Tinggi badan m
2
Tabel 2. Klasifikasi IMT
IMT KATEGORI
18,5 Berat badan kurang
18,5-24,9
Berat badan normal
25,0-29,9
Kelebihan berat badan
≥ 30,0
Obesitas
Sumber: WHO, 2004
4. Kelainan patologi pada paru Paralisis otot pernafasan yang sering terjadi setelah cedera medula spinal atau
poliomielitis, dapat menyebabkan penurunan besar dalam kapasitas vital, menjadi serendah 500 sampai 1000 mL hampir tidak cukup untuk mempertahankan
kehidupan ataupun sampai nol pada kasus mana terjadi kematian. Keadaan seperti tuberkulosis, emfisema, asma, kanker paru, bronkitis, pleuritis fibrosa bahkan
proses penuaan sekalipun dapat menurunkan compliance paru-paru dan dengan demikian menurunkan kapasitas vital Guyton Hall, 2006.