Imam Amarulloh, 2014 Efektivitas Pembelajaran Metode Tartila Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Membaca
Al- Qur’an Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
untuk  meningkatkan  kompetensi  siswa  dalam  membaca  al- Qur’an  dari
segi penguasaan waqaf?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Penelitian
Penelitian  ini  secara  umum  bertujuan  memperoleh  data  empirik  tentang perbandingan  efektivitas  antara  model  pembelajaran  metode  tartila  dengan
pembelajaran  metode  iqra  dalam  meningkatkan  kompetensi  siswa  dalam membaca al-
Qur’an. 2.
Tujuan Khusus Penelitian Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut: a.
Untuk  memperoleh  data  empirik  tentang  efektivitas  penggunaan  metode pembelajaran  tartila  dalam  membaca  al-
Qur’an  dibandingkan  dengan pembelajaran  metode  iqra  untuk  meningkatkan  kompetensi  siswa  dalam
membaca al- Qur’an dari segi penguasaan ilmu tajwid.
b. Untuk  memperoleh  data  empirik  tentang  efektivitas  penggunaan  metode
pembelajaran  tartila  dalam  membaca  al- Qur’an  dibandingkandengan
pembelajaran  metode  iqra  untuk  meningkatkan  kompetensi  siswa  dalam membaca al-
Qur’an dari segi penguasaan makharijul huruf. c.
Untuk  memperoleh  data  empirik  tentang  efektivitas  penggunaan  metode pembelajaran  tartila  dalam  membaca  al-
Qur’an  dibandingkan  dengan pembelajaran  metode  iqra  untuk  meningkatkan  kompetensi  siswa  dalam
membaca al- Qur’an dari segi penguasaan waqaf.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  manfaat  baik  secara  teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Memperkaya teori pembelajaran metode tartila pada pelajaran PAI tentang materi  membaca  al-
Qur’an  terutama  kompetensi  siswa  dalam  membaca  al- Qur’an di Sekolah Dasar SD yakni:
Imam Amarulloh, 2014 Efektivitas Pembelajaran Metode Tartila Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Membaca
Al- Qur’an Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
a. Landasan dan konsep metode pembelajaran tartila dalam membaca al-
Qur’an dengan fasih. b.
Prinsip-prinsip model pembelajaran tartila  dalam membaca al-Qur’an dengan fasih.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi  para  guru  Pendidikan  Agama  Islam  sebagai  pencerahan  dalam
mengajar  sebab  selama  ini  metode  pembelajaran  tartila  masih  jarang digunakan  pada  pembelajaran  membaca  al-
Qur’an pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca al-
Qur’an dengan baik dan benar.
b. Bagi  para  pengembangan  kurikulum,  sebagai  salah  satu  bahan
masukan untuk
meningkatkan kemampuan
guru dalam
mengimplementasikan metode
pembelajaran tartila
untuk meningkatkan  kompetensi  siswa  dalam  membaca  al-
Qur’an  pada pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  tentang  materi  membaca  al-
Qur’an dengan baik dan benar di Sekolah Dasar SD.
F. Definisi Operasional
Berdasarkan  rumusan  masalah,  pertanyaan  dan  variabel  penelitian  yang telah dikemukan sebelumya, beberapa istilah yang dipergunakan dalam penelitian
ini didefinisikan secara operasional sebagai berikut: 1.
Metode  tartila  adalah  suatu  program  tahsin  tilawah  perbaikan  bacaan  al- Qur’an  yang  disusun  untuk  membantu  kaum  muslimin  pecinta  al-Qur’an
untuk  membaguskan  bacaan  al- Qur’an  sebagaimana  para  ahli  al-Qur’an
membacanya.  Metode  Tartilaa    disajikan  dengan  metode  talaqqi  yang  praktis dan sistematis, sehingga memudahkan untuk dipelajari dan dipraktekkan Abu
Rabbani,  2008:2.  Metode  ini  dirancang  untuk  mempermudah  siswa  dapat membaca  al-
Qur’an  dengan  baik  dan  benar  fasih  berdasarkan  kaidah  ilmu tajwid,  makhrajnya  dan  serta  dari  segi  tanda  waqafnya.  Serta  metode  ini  juga
diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efektif dalam suasana yang tenang dan tentram serta menarik meskipun membahas hal-hal  yang sulit  atau
Imam Amarulloh, 2014 Efektivitas Pembelajaran Metode Tartila Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Membaca
Al- Qur’an Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
berat,  dimana  efektivitas  pembelajarannya  diukur  berdasarkan  Kriteria Ketuntasan  Minimal  KKM  setiap  indikator  yang  ditetapkan  satuan
pendidikan  berdasarkan  hasil  musyawarah  guru  mata  pelajaran  MGMP disatuan  pendidikan  atau  beberapa  satuan  pendidikan  yang  memiliki
karakteristik  yang  sama.  Untuk  melihat  efektivitas  dari  model  pembelajaran tersebut,  skor  yang  diperoleh  dari  kelompok  kontrol  dan  eksperimen
dibandingkan  dengan  rata-rata  pencapaiannya  terhadap  skor  Kriteria Ketuntasan  Minimal  KKM  yang  telah  ditetapkan.  Metode  pembelajaran  ini
dapat  dikatakan  efektif  bila  rata-rata  skor  yang  diperoleh  telah  mencapai  atau melebihi KKM.
2. Kompetensi  siswa  dalam  membaca  al-Qur’an  diartikan  sebagai  kemampuan
siswa  dalam  mengungkapkan  instruksi  dan  informasi  yang  sangat  sederhana secara  lisan  dengan  membaca  al-
Qur’an  untuk  mengiringi  tindakan  dalam membaca al-
Qur’an dengan fasih dalam lingkungan sekolah, baik kemampuan dalam membaca  al-
Qur’an menggunakan ilmu tajwid,makhraj dan waqaf atau membacanya  sesuai  dengan  kaidah  membaca  al-
Qur’an,  kemampuan  untuk menghasilkan  bacaan-bacaan  dengan  tekanan  dan  intonasi  yang  benar  serta
keluar  suara  bacaan  yang  bagus  makhraj,  juga  kemampuan  untuk  bisa mengenal  tanda-tanda  waqaf  dalam  al-
Qur’an  agar  dalam  melapalkan bacaannya tidak sembarangan dimana saja berhenti ketika dalam membaca al-
Qur’an.  Hal  ini  semua  berhubungan  dengan  kemampuankompetensis  siswa diSekolah  Dasar  dalam  membaca  al-
Qur’an,  tujuan  yaitu  agar  para  siswa mampu  atau  berkompeten  dalam  membaca  al-
Qur’an  sesuai  dengan  kaidah cara membacanya.
3.  Membaca al- Qur’an merupakan suatu keharusan bagi semua umat Islam, selain
itu agama juga menganjurkan untuk membaca al- Qur’an bagi semua kalangan,
baik anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan pemerintah juga menganjurkan untuk  gemar  membaca  al-
Qur’an  sesudah  melakukan  sholat  fardu  terutama sesudah  sholat  magrib  Kementerian  Agama  RI  c.q  Direktur  Pekaponten.
Dalam  kaitanya  dengan  kompetensi  siswa  dalam  membaca  al- Qur’an  disini
dituntut bagi para siswa untuk dapat membaca al- Qur’an sesuai dengan kaidah-
Imam Amarulloh, 2014 Efektivitas Pembelajaran Metode Tartila Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Membaca
Al- Qur’an Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kaidah  yang terdapat  dalam membaca al- Qur’an dengan baik dan benar, yaitu
membacanya  selaras  atau  sesuai  dengan  kaidah  tajwid,  makhraj  dan  waqaf. Jadi  diajurkan  bagi  para  siswa  untuk  dapat  membaca  al-
Qur’an dengan tartil, yaitu  membaca  al-
Qur’an  secara  perlahan-lahan  tidak  tergesa-gesa,  agar bacaannya  terdengar  selaras  atau  sesuai  dengan  kaidah  ilmu  tajwid,  makhraj
dan waqafnya.
Imam Amarulloh, 2014 Efektivitas Pembelajaran Metode Tartila Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Membaca
Al- Qur’an Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Imam Amarulloh, 2014 Efektivitas Pembelajaran Metode Tartila Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Membaca
Al- Qur’an Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III PROSEDUR PENELITIAN