PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR.

(1)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1

SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Siti Kulsum

NIM 1100396

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAN PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS

1 SEKOLAH DASAR

Oleh

SitiKulsum

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© SitiKulsum 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015


(3)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR


(4)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusanMasalah ... 3

C. TujuanPenelitian ... 3

D. ManfaatPenelitian ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A. Membaca ... 5

a. Hakikat Membaca ... 5

b. Pengertian Membaca ... 6

c. Tujuan Membaca ... 8

d. Jenis Membaca ... 10

e. Prinsip-Prinsip Pengajaran Membaca ... 12

f. Perkembangan Membaca ... 16

B. Membaca Permulaan ... 16


(5)

vii

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Proses Pengajaran Membaca Permulaan ... 23

C. Metode Kata ... 23

D. Kerangka Berpikir ... 25

E. DefinisiOperasional... 26

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 27

A. Metode Penelitian... 27

B. Desain Penelitian ... 27

C. Lokasi Penelitian ... 29

D. Subjek Penelitian ... 29

E. Waktu Penelitian ... 29

F. Instrumen Penelitian... 30

G. Prosedur Penelitian... 31

H. Pengolahan dan Keabsahan Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Deskripsi Awal Pra-Penelitian ... 38

B. Hasil Penelitian ... 39

C. Pembahasan ... 95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 100

A. Simpulan ... 100

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 105


(6)

viii

DAFTAR TABEL

3.1 Rambu – Rambu Hasil Pembentukan Membaca Permulaan Melalui

Implementasi Metode Kata ... 35

3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa ... 37

4.1 Lembar Observasi Guru (Klasikal) Siklus I ... 42

4.2 Lembar Observasi Siswa (Klasikal) Siklus II ... 44

4.3 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menerapkan Metode Kata Siklus I ... 47

4.4 Data Proses Siswa Siklus I ... 48

4.5 Tindakan Siklus I ... 56

4.6 Lembar Observasi Guru (Klasikal ) Siklus II ... 66

4.7 Lembar Observasi Siswa (Klasikal) Siklus II ... 68

4.8 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menerapkan Metode Kata Siklus II ... 71

4.9 Data Proses Siswa Siklus II ... 72

4.10 Tindakan Siklus II ... 76

4.11 Lembar Observasi Guru (Klasikal) Siklus III ... 82

4.12 Lembar Observasi Siswa (Klasikal) Siklus III ... 85

4.13 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menerapkan Metode Kata Siklus III ... 87

4.14 Data Proses Siswa Siklus III ... 88


(7)

ix

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir ... 25 3.1 Desain Penelitian ... 28


(8)

x

DAFTAR GRAFIK

4.1 Pelafalan dalam keterampilan membaca permulaan dengan menerapkan metode kata ... 97 4.2 Kelancaran dalam keterampilan membaca permulaan dengan menerapkan


(9)

xi

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 105

Teks bacaan Siklus I ... 113

Lembar Observasi Penilaian Membaca Siklus I ... 116

Lembar Observasi Guru Siklus I ... 117

Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 119

Catatan Lapangan Siklus I ... 121

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 122

Teks bacaan Siklus II ... 130

Lembar Observasi Penilaian Membaca Siklus II ... 133

Lembar Observasi Guru Siklus II ... 134

Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 136

Catatan Lapangan Siklus II ... 138

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ... 139

Teks bacaan Siklus III ... 145

Lembar Observasi Penilaian Membaca Siklus III ... 148

Lembar Observasi Guru Siklus III ... 149

Lembar Observasi Siswa Siklus III ... 151

Catatan Lapangan Siklus III ... 153

LAMPIRAN B HASIL PENELITIAN Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siklus I ... 154

Hasil Observasi Guru Siklus I ... 155

Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 159

Catatan Lapangan Siklus I ... 163

Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II ... 164

Hasil Observasi Guru Siklus II ... 165

Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 169


(10)

xii

Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siklus III ... 174

Hasil Observasi Guru Siklus III ... 175

Hasil Observasi Siswa Siklus III ... 179

Catatan Lapangan Siklus III ... 183

Dokumentasi ... 184


(11)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa, diantaranya yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca merupakan salah satu diantara empat keterampilan berbahasa yang penting untuk dipelajari dan dikuasi oleh setiap individu. Dengan membaca, seseorang dapat bersantai, berinteraksi dengan perasaan dan pikiran, memperoleh informasi, dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Menurut Bowman (dalam Somadayo, 2011 hlm 2) menyatakan bahwa

Membaca merupakan sarana yang paling tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (life-long-learning) dengan mengajarkan kepada anak cara membaca, berarti memberi masa depan, yaitu memberi suatu teknik bagaimana cara mengeksplorasi “dunia” mana pun yang ia pilih dan memberikan kesempatan kepada untuk mendapatkan tujuan hidupnya.

Secara garis besar terdapat dua jenis membaca yaitu membaca pemulaan dan membaca lanjutan. Cahyani (2006) menyatakan bahwa

Kemampuan membaca pada kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3) merupakan pembelajaran membaca tahap awal. Kemampuan membaca yang diperoleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya maka kemampuan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru, sebab jika itu tidak kuat, pada tahap membaca lanjut siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai. (hlm 100)

Namun demikian, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam hal membaca permulaan . Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bersama guru kelas 1b ditemukan anak yang masih belum lancar membaca.Siswa yang belum lancar membaca tersebut berjumlah 12 orang dari 23 jumlah siswa. Mayoritas


(12)

2

anak-anak yang belum lancar membaca sudah mengenal abjad dan anak-anak hanya bisa mengeja atau membaca dua suku kata saja. Terdapat salah satu anak yang belum dapat menghafal huruf abjad. Jika anak tersebut diminta membaca secara beruurutan huruf abjad tersebut anak itu mampu. Namun, jika di acak anak itu belum bisa menghafalnya.

Masalah anak yang belum lancar dalam hal membaca ini sebenarnya sudah mendapat perhatian dari guru karena guru sudah melakukan les tambahan membaca sesudah selesai pembelajaran. Namun masalah ini tidak terlepas dari beberapa faktor diantaranya adalah masalah pembelajaran yang membosankan karena anak-anak dilatih kemampuan membacanya hanya dengan membaca buku saja. Selain itu faktor keluarga juga berpengaruh dalam hal ini. Dari hasil wawancara dengan wali kelas ternyata orang tua menyerahkan sepenuhnya kemampuan anak kepada sekolah sehingga kemampuan membaca mereka yang dilatih oleh guru tidak dilatih lagi dirumahnya.

Sudah dijelaskan diatas bahwa pentingnya keterampilan membaca permulaan siswa yang sangat memerlukan perhatian, karena apabila hal tersebut diabaikan siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah maupun diluar sekolah yang akibatnya akan berdampak pada keterampilan siswa dalam membaca dan juga pada hasil belajar sebagai syarat melanjutkan ketahap berikutnya.

Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa diantaranya dengan cara penerapan metode abjad, penerapan metode bunyi, penerapan metode suku kata, penerapan metode Kata, penerapan metode Global, metode Whole Language, penerapan metode SAS (Struktur Analitik Sintetik) dan penerapan metode Steinberg.

Dari sekian banyak alternatif yang tercantum, terdapat satu alternatif yang dirasa peneliti memiliki ke-efektifitasan dan ke-efisienan dan sangat tepat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang telah peneliti temukan di lapangan yaitu


(13)

3

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disampaikan (Depdikbud dalam Nurjanah, 1999) Metode kata lembaga didasarkan atas pendekatan kata, yaitu cara mengajarkan membaca permulaan dengan menampilkan kata. Tegasnya, metode kata lembaga memulai mengajarkan membaca dengan mengenalkan kata, menguraikan kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf, kemudian menggabungkan huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, selanjutnya memvariasikan huruf yang sudah dikenal menjadi suku kata dan suku kata menjadi kata tertentu dan kata lainnya.

Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang penerapan metode kata untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan kelas 1 sekolah dasar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian,maka rumusan masalah masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menerapkan metode kata untuk meningkatkan ketarampilan membaca permulaan kelas 1 sekolah dasar?

2. Bagaimanakah perkembangan keterampilan membaca permulaan dengan menerapkan metode kata di kelas 1 sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui proses pembelajaran dengan menerapkan metode kata untuk meningkatkan ketarampilan membaca permulaan kelas 1 sekolah dasar.

2. Mendeskripsikan perkembangan keterampilan membaca permulaan dengan menerapkan metode kata di kelas 1 sekolah dasar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia


(14)

4

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan teori mengenai metode kata untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan di kelas 1. Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat terhadap proses pembelajaran kedepannya. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya:

1. Bagi Siswa

Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar mengenai materi-materi pembelajaran membaca permulaan melalui metode kata sehingga kemampuan membaca permulaan siswa dapat meningkat.

2. Bagi Guru

Memberikan informasi dan wawasan mengenai cara membelajarkan materi membaca permulaan dengan menerapkan metode kata agar kualitas serta kinerja guru dalam mengajar dapat meningkat.

3. Bagi LPTK

Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang ada.


(15)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010 hlm 21) PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas. Penelitian tindakan

pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset

-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan...”, yang dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah.

Menurut Kunandar (2012) penelitian tindakan kelas memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah (1) Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas (2) peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat (3) peningkatan relevansi pendidikan (4) sebagai alat traning in-service (5) sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan (6) peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasu belajar siswa (7) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan (8) Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah (9) Peningkatan efisiensi pengelolan pendidikan. (hlm 63)

B. Desain Penelitian

Model penelitian yang akan digunakan adalah model PTK yang di adaptasi dari Kemmis & McTaggart (dalam Kusumah Dwitagama, 2010) yang sesungguhnya merupakan pengembangan dari konsep dasar yang dikembangkan


(16)

28

oleh Kurt Lewin, berikut ini adalah siklus yang dikembangkan oleh Kemmis &Taggart:

Siklus III

Perencanaan Siklus I

Perencanaan

Tindakan Pengamatan

Refleksi

Siklus II

Perencanaan

Tindakan Pengamatan

Refleksi

Tindakan Pengamatan


(17)

29

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Namun, dalam gambar diatas tindakan dan pengamatan berada pada tempat yang sama atau sejajar. Hal ini dikarenakan pengamatan atau observasi dilakukan pada tindakan penelitian.

Langkah pertama untuk melakukan siklus I adalah melakukan penyusunan perencaan kemudian melaksanakan perencaan, melakukan tindakan serta pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan tersebut. Apabila dari hasil refleksi siklus pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil yang diharapkan, maka langkah berikutnya adalah penyusunan perencaan untuk melaksanakan siklus II.

Kegiatan pada siklus II berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II berupa perbaikan atau tambahan dari tindakan dan hasil dari refleksi siklus I. Pada siklus II pun diadakan refleksi lagi yang dijadikan untuk melakukan siklus III. Siklus III ini dilakukan jika peneliti merasa belum puas terhadap tindakan yang telah dilakukan. Akhirnya dari pelaksanaan siklus I – siklus III menghasilkan hasil penelitian.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini diadakan di sebuah Sekolah Dasar Negeri yang berada di sekitar Asrama Polisi Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas 1B dengan jumlah siswa 23 orang dengan jumlah subjek yang akan diteliti sebanyak 12 orang.


(18)

30

E. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah pada semester dua tahun ajaran 2014-2015 yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan Mei. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada miggu ke empat bulan April yang akan diawali dengan siklus I, kemudian untuk siklus II dilaksanakan pada minggu pertama bulan Mei. Begitupun dengan siklus III yang akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei..

F. Instrumen Penelitian

a. Instrumen Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang peneliti buat untuk tiap siklus dan tindakan terdapat satu RPP untuk membedakan tiap siklus dalam penelitian ini, maka RPP dibuat berbeda-beda. Hal ini berfungsi untuk menggambarkan atau mendeskripsikan perencanaan pembelajaran membaca permulaan. RPP yang dibuat berdasarkan landasan teoritis yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka dirancanglah RPP khusus dengan menerapkan metode kata sebagai metode untuk mengatasi kesulitan membaca permulaan.

2. Teks Bacaan

Teks bacaan, dibuat untuk melatih siswa membaca menggunakan metode kata. Teks bacaan tersebut tidak seperti teks bacaan pada umumnya teks bacaan tersebut berupa kata-kata yang harus dibaca oleh siswa.

b. Instrumen Penelitian 1. Tes


(19)

31

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.

3. Catatan Lapangan

Catatan Lapangan, dalam penelitian ini yang dimaksud catatan lapangan adalah bukti otentik yang berupa catatan pokok, atau catatan terurai tentang proses yang terjadi dilapangan sesuai dengan fokus penelitian.

G. Prosedur Penelitian a. Tahap Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan yang dilakukan peneliti adalah melakukan dialog dengan kepala sekolah, wali kelas tentang penelitian yang akan dilakukan di kelas 1 tentang penerapan metode kata untuk meningkatkan ketrampilan membaca permulaan siswa kelas 1.

b. Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti merancang sebuah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode kata untuk meningkatkan ketrampilan membaca siswa kelas 1 dalam tiga siklus. Tahap selanjutnya adalah mengembangkan materi pembelajaran, menyiapkan alat atau media yang akan digunakan saat pembelajaran menyiapkan instrumen tes, menyiapkan instrumen penelitian dan lain sebagainya.

c. Tahap Rencana Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan menerapkan metode kata. Siswa di kenalkan kepada suku kata selanjutnya siswa diminta merangkai suku kata. Suku kata tersebut diminta untuk


(20)

32

dirangkaikan menjadi kata. Selanjutnya, guru memberikan kata baik itu dari gambar maupun yanya jawab yang anntinya kata tersebut hars diuraikan menjadi suku kata dan huruf lalu huruf tersebut dirangkiakn kembali menjadi suku kata dan kata. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan adalah dengan meminta siswa membaca kata yang telah disediakan oleh guru. Kata tersebut disesuaikan dengan pembelajaran yang dilakukan.

d. Tahapan Tindakan

Tahap- tahap yang dilakukan dalam pelaksanana ini adalah mengikuti model Kemmis dan McTaggart. Model Kemmis dan McTaggart memiliki empat tahapan pada setiap siklusnya yaitu

terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Siklus I

1) Perencanaan (Planning)

Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan perencanaan diantaranya sebagai berikut :

a) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). b) Membuat media pembelajaran.

c) Membuat isntrumen yang digunakan dalam siklus PTK. d) Membuat alat evaluasi pembelajaran

2) Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan tindakan adalah dengan menerapkan metode kata berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Adapun langkah dalam pelaksanaan ini adalah :


(21)

33

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kata yang di kupas menjadi suku kata dan huruf yang kemudian huruf tersebut dirangkai menjadi suku kata dan kata)

3) Pengamatan (Observation)

Pengamatan berlangsung pada saat kegiatan pembelajaran, hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui situasi belajar yang terjadi saat pembelajaran berlangsung.Kegiatan pengamatan ini adalah :

1. Melakukan observasi dengan lembar observasi.

2. Menilai hasil tindakan dengan lembar observasi yang dilakukan oleh guru dan teman sejawat. Hal yang di observasi adalah perilaku siswa saat pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

4) Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan untuk menentukan, mengkaji, dan merenungkan kembali informasi awal berkenaan dengan aktivitas yang tidak tampak dari pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode kata yang telah dilakukan.

Siklus II

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus ini merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya dan hasil dari refleksi dari siklus pertama.


(22)

34

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.

2) Pelaksanaan (Acting)

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode kata sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

3) Pengamatan (Observation)

Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran melalui penerapan metode kata.

4) Refleksi (Reflection)

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan membuat perencanaan untuk siklus ketiga.

Siklus III

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus ketiga ini juga terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus ini merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya dan hasil dari refleksi dari siklus kedua.

1) Perencanaan (Planning)

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua.

2) Pelaksanaan (Acting)

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode kata sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil


(23)

35

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran melalui penerapan metode kata.

4) Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode kata dalam meningkatkan ketarmpilan membaca permulaan siswa kelas 1 sekolah dasar.

H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data

Setelah data terkumpul kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data kualitatif menurut Aedi (2010, hlm 6) adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data seperti observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip) Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

Tabel 3.1

Rambu-Rambu Hasil Pembentukan Membaca Permulaan Melalui Implentasi Metode Kata

Tahap Pembelajaran

Indikator Deskriptor Kualifikasi


(24)

36 Pembentukan Keterampilan Membaca Permulaan Tepat dalam melafalkan bacaan  Pelafalan kata  Pelafalan suku kata  Pelafalan huruf Lancar dalam membaca  Membaca kata dengan lancar  Membaca

suku kata dengan lancar  Membaca huruf dengan lancar Diadaptasi dari Resmini (2002)

Keterangan :

SB (Sangat Baik) : Jika semua deskriptor 1-3 muncul. B ( Baik) : Jika terdapat 2 deskriptor muncul. C ( Cukup) : Hanya 1 deskriptor yang muncul.


(25)

37

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membaca di mulai dari kata seperti masih mengeja dari suku kata maka siswa tersebut masih memerlukan bimbingan.

b. Data Kuantitaif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Misalnya, usia seseorang, tinggi seseorang, penjualan dalam sebulan dsb. (Taniredja dan Mustafidah, 2012)

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar secara kalsikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = nilai persen yang dicari atau yang diharapkan 100 = bilangan tetap

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa

Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi

>80% Sangat tinggi

60 -79% Tinggi

40 – 59% Sedang

20 – 39% Rendah

>20% Sangat rendah

( Aqib, 2011 hlm 41)

P = ∑


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya

Cahyani. 2006. Membaca dan Menulis di Sekolah Dasar. Bandung. UPI PRESS

Cahyani, I dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung. UPI PRESS

Hartati,T dan Cuhariah, Y. 2006. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bahan Belajar Mandiri 5. 9-10

Kusumah, W dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks

Kemendikbud. 2012. Membaca dan Menulis Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar. Jakarta

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Rahim, F. 2009. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Resmini,N dkk. 2010 Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya. Bandung. UPI PRESS

Resmini, N dan Juanda, D. 2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung.UPI PRESS

Somadayo, S. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tarigan, HG. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Taniredja,T dan Mustafidah,H. 2012. Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Hartati,T dan Cuhariah, Y. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bandung. UPI PRESS

Aedi, N. 2010. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian [Bahan Belajar Mandiri, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010]. Dari: http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/PENELITIAN_PENDID IKAN/BBM_8.pdf


(27)

104

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H/196707101991022-NUNUY_NURJANAH/TESIS_NN/TESISS.pdf

Resmini, N. 2002. Pembelajaran Apresiasi Bacaan Cerita Melalui Implementasi Strategi Directed Reading Activity [Artikel Jurnal, Universitas Pendidikan Indonesia, 2002]. Dari : http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SAST

RA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/PENGAJARAN_SASTRA_DENGAN_DRTA_( ARTIKEL_JURNAL_SEKOLAH_DASAR_MALANG).pdf


(1)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.

2) Pelaksanaan (Acting)

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode kata sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

3) Pengamatan (Observation)

Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran melalui penerapan metode kata.

4) Refleksi (Reflection)

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan membuat perencanaan untuk siklus ketiga.

Siklus III

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus ketiga ini juga terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus ini merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya dan hasil dari refleksi dari siklus kedua.

1) Perencanaan (Planning)

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua.

2) Pelaksanaan (Acting)

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode kata sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus kedua.


(2)

35

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran melalui penerapan metode kata.

4) Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode kata dalam meningkatkan ketarmpilan membaca permulaan siswa kelas 1 sekolah dasar.

H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data

Setelah data terkumpul kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data kualitatif menurut Aedi (2010, hlm 6) adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data seperti observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip) Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

Tabel 3.1

Rambu-Rambu Hasil Pembentukan Membaca Permulaan Melalui Implentasi Metode Kata

Tahap Pembelajaran

Indikator Deskriptor Kualifikasi


(3)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembentukan Keterampilan Membaca Permulaan

Tepat dalam melafalkan bacaan

 Pelafalan kata  Pelafalan

suku kata  Pelafalan

huruf Lancar

dalam membaca

 Membaca kata dengan lancar  Membaca

suku kata dengan lancar  Membaca

huruf dengan lancar Diadaptasi dari Resmini (2002)

Keterangan :

SB (Sangat Baik) : Jika semua deskriptor 1-3 muncul. B ( Baik) : Jika terdapat 2 deskriptor muncul. C ( Cukup) : Hanya 1 deskriptor yang muncul.

Penilaian juga dilakukan dengan cara mendeskripsikan perkembangan kemampuan siswa. Jika siswa dapat membaca di mulai dari kata walupun secara perlahan maka siswa tersebut dinyatakan baik. Jika siswa belum bisa


(4)

37

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membaca di mulai dari kata seperti masih mengeja dari suku kata maka siswa tersebut masih memerlukan bimbingan.

b. Data Kuantitaif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Misalnya, usia seseorang, tinggi seseorang, penjualan dalam sebulan dsb. (Taniredja dan Mustafidah, 2012)

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar secara kalsikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = nilai persen yang dicari atau yang diharapkan 100 = bilangan tetap

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa

Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi

>80% Sangat tinggi

60 -79% Tinggi

40 – 59% Sedang

20 – 39% Rendah

>20% Sangat rendah

( Aqib, 2011 hlm 41)

P = ∑ ∑ x 100


(5)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 103

Aqib, Z dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya

Cahyani. 2006. Membaca dan Menulis di Sekolah Dasar. Bandung. UPI PRESS

Cahyani, I dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung. UPI PRESS

Hartati,T dan Cuhariah, Y. 2006. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bahan Belajar Mandiri 5. 9-10

Kusumah, W dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks

Kemendikbud. 2012. Membaca dan Menulis Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar. Jakarta

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Rahim, F. 2009. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Resmini,N dkk. 2010 Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya. Bandung. UPI PRESS

Resmini, N dan Juanda, D. 2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung.UPI PRESS

Somadayo, S. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tarigan, HG. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Taniredja,T dan Mustafidah,H. 2012. Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Hartati,T dan Cuhariah, Y. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bandung. UPI PRESS

Aedi, N. 2010. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian [Bahan Belajar Mandiri, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010]. Dari: http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/PENELITIAN_PENDID IKAN/BBM_8.pdf

Nurjanah,N. 1999. Perbandingan Keefektifan Metode Abjad, Metode Global, Dan Metode Sas Dalam Proses Belajar Mengajar Membaca Permulaan Di Sekolah Dasar [Tesis, Universitas Pendidikan

Indonesia, 1999]. Dari:


(6)

104

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H/196707101991022-NUNUY_NURJANAH/TESIS_NN/TESISS.pdf

Resmini, N. 2002. Pembelajaran Apresiasi Bacaan Cerita Melalui Implementasi Strategi Directed Reading Activity [Artikel Jurnal, Universitas Pendidikan Indonesia, 2002]. Dari : http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SAST

RA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/PENGAJARAN_SASTRA_DENGAN_DRTA_( ARTIKEL_JURNAL_SEKOLAH_DASAR_MALANG).pdf