II.2.2 Kewenangan Dewan Pimpinan Cabang DPC PDI Perjuangan
Dalam menjalankan
roda organisasi DPC memiliki kewenangan yaitu :
1. DPC PDIP merupakan pemegang kekuasaan eksekutif partai di tingkat cabang
2. DPC PDIP mempunyai tugas: a. Melaksanakan peraturan dan keputusan partai di tingkat cabang
partai serta menyelengarakan manajemen partai di tingkat cabang. b. Melaksanakan program cabang di tingkat cabang.
c. Melaksanakan koordinasi, bimbingan dan pengawasan kepada Pengurus Anak Cabang PAC partai, pengurus ranting, pengurus
anak ranting dan petugas partai di tingkat cabang d. Melaksanakan konsolidasi organisasi dan pendidikan kader di
tingkat cabang. e. Menjalankan tugas lain yang bersifat eksekutif di tingkat cabang.
3. DPC PDIP adalah lembaga tempat memberi tugas dan meminta pertanggungjawaban bagi petugas partai dalam lembaga perwakilan,
lembaga eksekutif dan lembaga lainnya di tingkat cabang.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
III. 1. Perspektif Partai Terhadap Kuota 30 Keterwakilan Perempuan
Keterlibatan dan keterwakilan perempuan dalam kancah dunia politik adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari lagi. Akses dan partisipasi
politik perempuan di setiap tingkatan pada lembaga pembuat atau pengambil kebijakan adalah merupakan hak asasi bagi setiap perempuan yang paling
mendasar. Berdasarkan hak asasi tersebutlah, sesungguhnya sangat banyak alasan mengapa begitu pentingnya melibatkan perempuan dalam kancah dunia politik,
baik itu perempuan sebagai pelaku yang terjun langsung dan menduduki posisijabatan di partai politik, parlemen dan birokrasi atau hanya sekedar
melibatkan kepentingan perempuan dalam ideologi dan program kerja partai politik saja, hal ini karena perempuan pada dasarnya adalah pelaku yang lebih
memahami kepentingan dan kebutuhan mereka sendiri dengan lebih baik.
Keterwakilan perempuan di dalam politik Indonesia merupakan salah satu cerminan dari adanya keadilan di dalam demokrasi yang sekarang sedang
berusaha untuk diwujudkan dalam masa transisi.
34
Masa transisi telah membuka sistem politik ke arah keterbukaan dan lebih akomodatif pada persoalan
perempuan. Partai Politik merupakan salah satu pilar demokrasi dan sebuah institusi yang paling umum dijadikan alat untuk dapat meningkatkan keterwakilan
perempuan. Intervensi kebijakan affirmative action atau tindakan khusus sementara yang menyeluruh di Undang-undang tentang Partai Politik dan
Pemilihan Umum adalah suatu keniscayaan untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, jika dilihat dari fungsionaris partai politik, kepengurusan partai hampir
34
Dikutp dari Ani Widyani Soetjipto, judul asli artikel “Perempuan Parlemen di Indonesia”. Merupakan revisi dari tulisan yang pertama kali dipresentasikan pada Lokakarya Pemberdayaan
Perempuan Parlemen: Strategi dan Advokasi Masalah Perempuan di Indonesia, yang diadakan oleh Yayasan Jurnal Perempuan
Universitas Sumatera Utara