diperlukan 0.5 ml atau 0.3 ml serum plasma dan dimasukkan kedalam K3
EDTA dan natrium heparin plasma EDTA lebih disarankan; jika ke dalam
serum plasma dimasukkan natrium heparin; distabilisasi pada suhu 2-25 °C
selama 24 jam; atau -20 °C selama 3 bulan; atau pada suhu -70 °C selama 3
bln. h.
Jika serum plasma dimasukkan plasma EDTA maka serum tersebut di stabilisasi
pada suhu 15-25°C selama 24 jam; atau 2-8°C selama 8 hari; -20°C selama 3
bulan; dan -70°C selama 3 bulan. i.
Nilai Rujukan hasil pemeriksaan
osteocalsin adalah sebagai berikut : Premenopause 20 tahun : 11-43 ngml
Postmenopause : 15-46 ngml
j. Nilai rujukan hasil pemeriksaan C-
telopeptide CTx yaitu : Perempuan: premenopausal : 0.025-0.573
ngml. Postmenopausal : 0.104-1.008 ngml.
Jika hasil pemeriksaan ditemukan kadar CTx 0.573 ngml menunjukkan adanya
peningkatan resiko fraktur tulang dan sebesar 2-6x lebih tinggi.
ANALISA DATA
Analisa data dilakukan dengan menggunakan program di komputer meliputi pemasukan data
dan tabulasi data. Hasil tabulasi data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi untuk mengetahui hubungan antar variabel akan dilakukan uji korelasi.
HASIL PENELITIAN
Peserta penelitian ini terdiri dari kelompok wanita pasca menopause dan wanita usia
reproduksi yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel penelitian dilakukan
poliklinik ginekologi RSUP H. Adam Malik, rumah sakit pendidikan lainnya, dan
perkumpulan ibu-ibu. Pengambilan sampel dilakukan sejak September 2010 sampai
jumlah sampel penelitian terpenuhi; dan diperoleh 104 orang peserta yang memenuhi
kriteria penelitian dan dibagi kedalam kelompok wanita pasca menopause dan usia
reproduksi.
Tabel 1. Sebaran kadar osteocalsin dan C-telopeptide pada wanita pasca menopause dan usia reproduksi
Pasca menopause Usia reproduksi
r X
SD X
SD P
Osteocalsin 34.36
30.27 18.38
6.009 0.00
0.035 C-
telopeptide 0.688
0.267 0.323
0.113 0.00
0.049 uji T
Universitas Sumatera Utara
korelasi Pearson
Tabel 1. Memperlihatkan sebaran kadar osteocalsin dan C-telopeptide pada kelompok
wanita pasca menopause dan usia reproduksi; dimana kadar rata-rata osteocalsin pada
kelompok wanita pasca menopause usia reproduksi sebesar 34.36 ±30.27 ngml dan
18.38±6.009 ngml; dengan analisa statistik menggunakan uji T ditemukan perbedaan rata-
rata kadar osteocalsin dikedua kelompok yang bermakna dengan nilai p=0.00 p0.05 dan
dengan uji korelasi pearson ditemukan korelasi positif yang lemah diantara kedua kelompok
penelitian dengan r = -0.035. Rata-rata kadar C-telopeptide pada kelompok wanita pasca
menopause usia reproduksi sebesar 0.688 ±0.267 ngml dan 0.323±0.113 ngml; dengan
analisa statistik menggunakan uji T ditemukan perbedaan rata-rata kadar C-telopeptide
dikedua kelompok yang bermakna dengan nilai p=0.00 p0.05 dan dengan uji korelasi
pearson ditemukan korelasi positif yang lemah diantara kedua kelompok penelitian dengan r =
0.049.
Tabel 2. Sebaran kadar penanda pembentukan dan penghancuran tulang pada wanita pasca menopause dan wanita usia reproduksi.
Pasca menopause
Usia Reproduksi
r X
SD p
r X
SD p
Osteocalsin 34.36
30.27 0.00
0.637 18.38
6.00 0.00
0.541 C-
Telopeptide 0.688
0.260 0.323
0.113 Uji t
korelasi Pearson
Tabel 2. Memperlihatkan perbandingan rata- rata kadar osteocalsin dan C-telopeptide pada
kelompok pasca menopause sebesar 34.36 ± 30.27 ngml dan 0.68 ± 0.260 ngml; dengan
analisa statistik menggunakan uji-t ditemukan perbedaan kadar osteocalsin dan C-telopeptide
yang bermakna pada kelompok wanita pasca menopause p=0.00 p0.05; dan dengan uji
korelasi pearson ditemukan korelasi positif diantara osteocalsin dan C-teloppetide dengan
r = 0.637. Rata-rata kadar osteocalsin dan c- telopeptide pada kelompok usia reproduksi
sebesar 18.38 ± 6.00 ngml dan 0.323 ± 0.113 ngml; dan setelah dilakukan analisa statistik
dengan uji-t ditemukan perbedaan perbandingan kadar osteocalsin dan c-
telopeptide yang bermakna pada kelompok wanita usia reproduksi dan dengan uji korelasi
pearson ditemukan korelasi positif diantara keduanya dengan r=0.541. Dari hasil
Universitas Sumatera Utara
perbandingan antara nilai rata-rata, nilai p dan nilai korelasi antara kadar osteocalsindan c-
telopeptide pada kelompok wanita pasca menopause; maka dapat dikatakan bahwa
aktivitas penghancuran dan pembentukan tulang lebih tinggi high turn over pada
kelompok peserta pasca menopause bila dibandingkan dengan kelompok wanita usia
reproduksi.
Tabel 3. Hubungan antara osteocalsin dan c-telopeptide. Osteocalsin
C-telopetide X± SD
26.37 ± 23.15 0.509 ± 0.274