Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

tidak serta merta mengurungkan niat tuan Peachum untuk membunuh raja perampok tersebut. Akhirnya raja perampok tertangkap karena pengkhianatan sang pelacur yang bernama Jenny. Pemilihan naskah drama Die Dreigroschenoper untuk penelitian ini dimotivasi oleh beberapa hal. Pertama, pengarang drama Die Dreigroschenoper adalah Bertolt Brecht, merupakan sastrawan ternama yang membuat suatu perubahan dalam teori drama yang selama ini dikenal dengan sebutan V-Effekt, serta pengaruh ideologi Karl Mark dalam kehidupan Brecht. Kedua, penulis ingin mengetahui jauh lebih dalam konflik-konflik yang terjadi pada naskah drama Die Dreigroschenoper.

B. Fokus Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dikaji difokuskan pada hal-hal sebagai berikut. 1. Bagaimanakah konflik yang terjadi pada tokoh utama Mackie Messer dalam drama Die Dreigroschenoper karya Bertolt Brecht? 2. Apa penyebab terjadinya konflik tokoh utama Mackie Messer dalam drama Die Dreigroschenoper karya Bertolt Brecht?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang akan dibahas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan konflik tokoh utama dalam drama Die Dreigroschenoper karya Bertolt Brecht. 2. Mendeskripsikan penyebab terjadinya konflik tokoh utama Mackie Messer drama Die Dreigroschenoper karya Bertolt Brecht.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoretis: Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi khasanah kepustakaan penelitian di bidang sastra dan menambah wacana tentang analisis sastra khususnya analisis konflik dalam naskah drama Die Dreigroschenoper karya Bertolt Brecht. 2. Manfaat praktis: Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami isi drama Die Dreigroschenoper dan memberikan informasi pemahaman sastra kepada masyarakat, terutama mengenai konflik-konflik yang terjadi dalam naskah drama Die Dreigroschenoper karya Bertolt Brecht.

E. Batasan Istilah

1. Drama Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton audience. 2. Tokoh Tokoh, khususnya tokoh utama adalah pelaku cerita yang berada pada pusat perhatian pembaca penonton. 3. Konflik Konflik merupakan suatu pertentangan-pertentangan baik fisik maupun psikis. Konflik dapat berupa perselisihan antara seorang, kelompok orang atau dalam jiwa individu. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Drama sebagai Karya Sastra

Kata drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Sejalan dengan istilah tersebut, Sumardjo dan Saini 1994 : 31 mengartikan drama sebagai karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya. Hal tersebut juga diperkuat oleh Krell dan Fiedler 1960 : 433 yang mengemukakan tentang pengertian drama sebagai berikut: Das Drama stellt eine auf bestimmtes Ziel gerichtete, aber durch Wiederstand gehemmte Handlung dar; diese wird von den Trägern der Zielstrebigkeit oder der Hemmung mit dem Mittel des lebhaften Gebärdenspiels und der Wechselrede des Dialogs vorgeführt. Artinya adalah: Drama melukiskan suatu perbuatan yang dilakukan oleh pelaku cerita untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam usahanya untuk mencapai tujuan itu ia menghadapi hambatan dan rintangan; dipertunjukkan lewat gerak dan dialog. Waluyo 2001: 3 memaparkan hakikat drama sebagai karya sastra sebagai berikut: Sebagai karya sastra, bahasa drama adalah bahasa sastra karena inti sifat konotatif juga dimiliki. Pemakaian lambang, kiasan, irama, pemilihan kata yang khas, dan sebagainya berprinsip sama dengan karya sastra yang lain. Akan tetapi karena yang ditampilkan dalam drama adalah dialog, maka bahasa drama tidak sebaku bahasa puisi, dan lebih cair daripada bahasa prosa. Sebagai potret atau tiruan kehidupan, dialog drama banyak berorientasi pada dialog yang hidup dalam masyarakat. Di dalam drama, terdapat lima buah kajian drama populer, yaitu drama tragedi, komedi, tragikomedi drama duka ria, melodrama, dan farce dagelan Budianta, dkk, 2002:114 : 1. Tragedi adalah sebuah drama yang ujung kisahnya berakhir dengan kedukaan atau duka cita. Dalam drama tragedi, tokohnya adalah tragic hero artinya pahlawan yang mengalami nasib tragis. Tokoh-tokohnya terlibat dalam bencana besar. Drama tragedi ditandai dengan adanya kematian pada tokoh utama di akhir cerita. Drama tragedi ini sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Salah satu drama tragedi zaman Yunani adalah drama trilogi karya Sophocles, yaitu : Oedipus Sang Raja, Oedipus di Kolonus, dan Antigone. 2. Drama komedi merupakan drama yang bersifat suka cita. Pada tiap adegannya, drama komedi disisipkan gelak tawa yang mengundang rasa humor pada penikmat karya. Drama komedi menampilkan tokoh yang konyol, bloon, atau tokoh bijaksana tetapi lucu. Untuk memahami sebuah drama komedi, diperlukan latar belakang kebudayaan dari mana komedi itu berasal. Latar belakang tersebut akan mempermudah penonton memahami jalannya cerita. 3. Tragikomedi adalah sebuah drama yang mengangkat tema tragedi namun berakhir dengan kegembiraan. Tragikomedi merupakan perpaduan dua kecenderungan emosional yang mendasar pada diri manusia. Tema yang disajikan serius secara keseluruhan tetapi dengan pendekatan bermacam- macam mulai dari serius sampai humor. Pada akhirnya, penonton dibawa untuk menduga-duga akhir dari drama tersebut dengan penyimpulan tanpa katarsis. 4. Melodrama adalah lakon yang sentimental. Tokoh dan cerita yang disajikan sangat mengharukan dan mendebarkan hati. Melodrama berasal dari alur