SATUAN KHUSUS ORANG-ORANG BERSENJATA, PENJARA, DSB.

penjelmaan dari pengasingan itu. Sebagaimana yang akan kita lihat nanti, secara amat definitif Marx telah menarik kesimpulan yang secara teori jelas dengan sendirinya ini, sebagai hasil analisa sejarah yang kongkrit mengenai tugas-tugas revolusi. Dan justru --sebagaimana yang akan kita secara terperinci kemudian--kesimpulan inilah yang oleh Kautsky telah ... dilupakan dan didistorsikan.

2. SATUAN KHUSUS ORANG-ORANG BERSENJATA, PENJARA, DSB.

Engels melanjutkan: Berbeda dengan organisasi gens suku atau klan9 lama, negara, pertama-tama, membagi warga negara menurut pembagian wilayah....10 Pembagian demikian itu nampaknya wajar bagi kita, tetapi ia telah meminta perjuangan berjangka panjang melawan organisasi lama berdasarkan suku atau gens. Ciri kedua yang membedakan ialah ditegakkannya kekuasaan kemasyarakatan yang sudah tidak sesuai secara langsung dengan penduduk yang mengorganisasi diri sebagai kekuatan bersenjata. Kekuatan kemasyarakatan yang khusus ini perlu, karena organisasi bersenjata yang bertindak sendiri dari penduduk menjadi tidak mungkin sejak terpecahnya masyarakat menjadi kelas-kelas... Kekuasaan kemasyarakatan ini ada di dalam setiap negara. Ia tidak hanya terdiri dari orang-orang bersenjata saja, tetapi juga terdiri dari embel-embel materiil, yaitu penjara dan segala macam lembaga pemaksa, yang tidak dikenal oleh susunan masyarakat gens klan ....11 Engels lebih lanjut membentangkan konsepsi kekuatan yang disebut negara --kekuatan yang muncul dari masyarakat, tetapi yang menempatkan diri di atas dan semakin mengasingkan diri sendiri darinya. Terdiri dari apakah kekuatan ini sesungguhnya? Ia terdiri dari badan khusus orang-orang bersenjata yang memiliki penjara, dll., di bawah komandonya. 12 Kita berhak berbicara tentang badan-badan khusus orang-orang bersenjata, karena kekuasaan kemasyarakatan yang merupakan sifat khas bagi setiap negara tidak sesuai secara langsung dengan penduduk yang bersenjata, dengan organisasi bersenjata yang bertindak sendiri dari penduduk. Seperti semua pemikir revolusioner yang besar, Engels berusaha mengarahkan perhatian kaum buruh yang berkesadaran kelas terhadap fakta sesunguhnya dari apa yang oleh filistinisme yang berdominisasi dianggap tidak patut diperhatikan, paling biasa, disucikan oleh prasangka-prasangka yang tidak hanya berurat berakar, tetapi bisa dibilang sudah membatu. Tentara tetap dan polisi pada hakekatnya adalah alat-alat utama kekuatan kekuasaan negara. Tetapi bagaimana bisa tentara tetap dan polisi menjadi lain daripada itu?. Dari sudut pandang mayoritas luas orang-orang Eropa akhir abad ke-19, yang kepada mereka Engels menujukan kata-katanya, yang mereka ini tidak pernah mengalami dan juga tidak pernah mengikuti dari dekat satupun revolusi besar, tentara tetap dan polisi tidak bisa lain daripada itu. Mereka sama sekali tidak mengerti apa organisasi bersenjata yang bertindak sendiri dari penduduk itu. Atas pertanyaan mengapa timbul kebutuhan akan satuan-satuan khusus orang-orang bersenjata, yang ditempatkan di atas masyarakat dan mengasingkan diri dari masyarakat polisi dan tentara tetap, kaum filistin Eropa Barat dan Rusia cenderung untuk menjawab dengan beberapa kalimat yang dipinjam dari Spencer atau Mikhailovsky, yaitu menunjuk pada semakin rumitnya kehidupan sosial, diferensiasi fungsi-fungsi, dst. Referensi yang demikian itu tampaknya ilmiah, dan secara efektif meninabobokkan orang kebanyakan dengan mengaburkan kenyataan yang pokok dan dasar, yaitu terpecahnya masyarakat menjadi kelas-kelas bermusuhan yang tak terdamaikan. Andaikata tidak untuk perpecahan ini, organisasi bersenjata yang bertindak sendiri dari penduduk itu akan berbeda dengan organisasi primitif kawanan monyet yang menggunakan tongkat, atau organisasi manusia primitif, atau organisasi orang-orang yang tergabung dalam masyarakat klan, dalam hal kerumitannya, 13 ketinggian tekniknya, dst, tetapi organisasi demikian itu masih mungkin. Organisasi demikian itu menjadi tidak mungkin karena masyarakat beradab telah terpecah menjadi kelas-kelas yang bermusuhan, dan lagi bermusuhan yang tak terdamaikan, sehingga jika kelas-kelas ini diperlengkapi dengan senjata yang bertindak sendiri akan timbul perjuangan bersenjata di antara mereka. Terbentuklah negara, terciptalah kekuatan khusus, satuan-satuan khusus orang-orang bersenjata, dan setiap revolusi, dengan menghancurkan aparat negara, menunjukan dengan jelas kepada kita bagaimana kelas yang berkuasa berdaya-upaya memulihkan satuan-satuan khusus orang-orang bersenjata yang mengabdi untuknya, dan bagaimana kelas yang tertindas berdaya-upaya menciptakan organisasi baru macam itu yang mampu mengabdi bukan kepada kaum penghisap, melainkan kepada kaum terhisap. Dalam argumen tersebut di atas, Engels secara teoritis, dengan gamblang pula, mengemukakan justru soal yang juga dihadapkan kepada kita dalam praktek oleh setiap revolusi besar, dengan nyata dan lagi dalam skala aksi massal, yaitu soal saling hubungan antara satuan-satuan khusus orang-orang bersenjata dengan organisasi bersenjata yang bertindak sendiri dari penduduk. Akan kita lihat bagaimana soal ini secara konkrit dilukiskan oleh pengalaman revolusi Eropa dan Rusia. Tetapi marilah kita kembali kepada uraian Engels. Ia menunjukkan bahwa, sebagai contoh, kadang-kadang di beberapa tempat di Amerika Utara, kekuasaan kemasyarakatan ini lemah yang dimaksud ialah kekecualian yang jarang bagi masyarakat kapitalis, dan tempat-tempat di Amerika Utara dalam periode pra-imperalismenya, dimana berdominasi kolonis bebas. Tetapi berbicara secara umum, kekuasaan kemasyarakatan itu menjadi lebih kuat: ... Kekuasaan kemasyarakatan menjadi lebih kuat sejalan dengan meruncingnya kontradiksi-kontradiksi kelas di dalam negara, dan sejalan bertambah besarnya negara- negara yang berbatasan dan makin banyaknya penduduk negara-negara itu. Kita cukup melihat sajalah Eropa dewasa 14 ini dimana perjuangan kelas dan persaingan dalam penaklukan telah merangsang kekuasaan kemasyarakatan sampai sedemikian tingginya sehingga mengancam akan menelan seluruh masyarakat dan bahkan negara. Itu ditulis tidak lebih kemudian daripada awal tahun-tahun 90-an abad yang lalu. Kata pendahuluan Engels yang terakhir bertanggal 16 Juni 1891, pada waktu itu peralihan ke imperialisme --baik dalam arti dominasi penuh; trust-trust, dalam arti kemahakuasaan bank-bank besar, maupun dalam arti politik kolonial secara besar-besaran, dst-- baru saja mulai di Perancis, dan bahkan lebih lemah lagi di Amerika Utara dan di Jerman. Sejak itu persaingan dalam penaklukan telah maju dengan langkah-langkah raksasa --lebih-lebih karena pada awal dasawarsa kedua abad ke-20 seluruh bola bumi telah terbagi habis di antara penakluk-penakluk yang bersaingan yaitu diantara negara-negara perampok besar. Sejak itu persenjataan angkatan darat dan laut telah berkembang dengan luar biasa, dan perang perampokan tahun-tahun 1914-1917 untuk pendominasian dunia oleh Inggris atau Jerman, untuk membagi barang rampasan, telah mendekatkan penelanan semua kekuatan masyarakat oleh kekuasaan negara yang berwatak penyamun kepada malapetaka total. Sudah pada tahun 1891 Engels dapat menunjukkan persaingan dalam penaklukan sebagai salah satu ciri menonjol yang terpenting dari politik luar negeri negara-negara besar, tetapi dalam tahun-tahun 1914-1917, ketika justru persaingan ini, yang meruncing berlipat ganda, melahirkan perang imperialis 12 , bajingan-bajingan Sosial-chauvisnis menyelubungi pembelaan atas kepentingan-kepentingan perampok dari borjuasi mereka sendiri dengan kata-kata membela tanah air, membela republik dan revolusi, dst.

3. NEGARA SEBAGAI ALAT UNTUK MENGHISAP KELAS TERTINDAS