Patofisiologi dan Pathway sindroma gawat pernafasan akut

Jalan nafas bagian bawah Bronkusbronkiolus Alveoli Kompresi pulmonal Susunan saraf Bronkiolitis Status asmatikus Pneumonia Kelainan jantung bawaan Trauma Luka bakar Pneumonia Trauma dada Trauma Ensefalitis Takaran obat berlebihan Status epileptikus Sindrom Guillain-Barre Dikutip dari Brown dan Fisk, Anesthesia for Children, Intensive Care aspeect, Blackwell Scientific Publ 1979

C. Patofisiologi dan Pathway

Terdapat 2 mekanisme dasar yang mengakibatkan kegagalan pernafasan yaitu obstruksi saluran nafas dan konsolidasi atau kolaps alveolus. Apabila seorang anak menderita infeksi saluran nafas maka akan terjadi : 1. Sekresi trakeobronkial bertambah 2. Proses peradangan dan sumbatan jalan nafas 3. aliran darah pulmonal bertambah 4. ‘metabolic rate’ bertambah Akibat edema mukosa, lendir yang tebal dan spasme otot polos maka lumen saluran nafas berkurang dengan hebat. Hal ini mengakibatkan terperangkapnya udara dibagian distal sumbatan yang akan menyebabkan gangguan oksigenasi dan ventilasi. Gangguan difusi dan retensi CO2 menimbulkan hipoksemia dan hipercapnea, kedua hal ini disertai kerja pernafasan yang bertambah sehingga 3 menimbulkan kelelahan dan timbulnya asidosis. Hipoksia dan hipercapnea akan menyebabkan ventilasi alveolus terganggu sehingga terjadi depresi pernafasan, bila berlanjut akan menyebabkan kegagalan pernafasan dan akirnya kematian. Hipoksemia akan menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah pulmonal yang menyebabkan tahanan alveolus bertambah, akibatnya jantung akan bekerja lebih berat, beban jantung bertambah dan akirnya menyebabkan gagal jantung. Akibat bertambahnya aliran darah paru, hipoksemia yang mengakibatkan permiabilitas kapiler bertambah, retensi CO2 yang mengakibatkan bronkokontriksi dan ‘metabolic rate’ yang bertambah, terjadinya edema paru. Dengan terjadinya edema paru juga terjadinya gangguan ventilasi dan oksigenisasi yang akhirnya dapat menimbulkan gagal nafas. 4 Pathway Etiologi bronkiolitis, status asmatikus, pneumonia Penurunan respon pernafasan Kegagalan pernafasan ventilasi Ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi Hipoventilasi alveoli Gangguan difusi dan retensi CO2 Hipoksia jaringan Otak kardiovaskuler paru-paru Sel otak mati mekanisme kompensasi peningkatan Heart rate dan tekanan darah kerja pernafasan meningkat sekret, edema, wheezing PCO 2 Tekanan intrakranialkelemahan otot jantung TD dan CO, bradikardi kelelahan , diaporosis, sianosis Gangguan pertukaran gas Depresi Pusat pernafasan Kejang, pusing, gelisah, penurunan curah jantung intoleransi aktivitas hipoventilasi tachipnea gagal jantung Bradipnea Kardio Respirasi Arrest Gangguan proses keluarga resti terjadi kematian 5

D. Manifestasi klinik