Usus Kandung kemih Komplikasi kronis Penyakit jantung dan pembuluh darah

Diabetes Mellitus Yoko Irawan., S.Ked 406080079  Komplikasi menahun pada mata yang lain adalah meningkatnya tekanan bola mata yang disebut glaukoma.  Gangguan pada retina mata akibat DM disebut retinopati diabetik dimana terjadi penyempitan pembuluh darah kapiler disertai eksudasi dan perdarahan pada retina. Keadaan rongga mulut penderita DM a. Lidah Lidah penderita DM sering membesar dan terasa tebal sehingga terjadi gangguan pengecapan pada lidahnya

b. Ludah

Ludah penderita DM seringkali menjadi lebih kental, sehingga mulutnya terasa kering, disebut xerostomia diabetic

c. Gigi dan gusi

Karena jaringan yang mengikat gigi pada rahang yang disebut periodontium mudah rusak, gigi penderita DM mudah goyah dan mudah lepas, gusi membengkak sehingga gigi tampak keluar modot. Keadaan paru dan jantung penderita DM a. Paru Penderita DM mudah terjadi TBC paru.

b. Jantung

Penderita DM mudah terkena penyakit jantung koroner, penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner, mudah terjadi infark miokard dimana otot jantung menjadi lemah karena kekurangan suplai oksigen. Keadaan organ hati penderita DM Penderita DM akan mengalami penyakit lever akibat diabetesnya kelainan ini disebut “Penyakit Hati Diabetik”. Penderita DM lebih mudah mengidap radang hati karena virus Hepatitis B dan hepatitis C dibanding orang yang tidak menderita penyakit DM. Keadaan alat pencernaan penderita DM a. Lambung Pada penderita DM, akhirnya urat saraf pemelihara lambung akan rusak, lambung menggelembung sehingga proses pengosongan lambung terganggu.

b. Usus

Pada Penderita DM mengeluh sukar BAB yang disebut obstipasi diabetic. Keadaan ginjal dan kandung kemih a. Ginjal Pada penderita DM mempunyai kecenderungan tujuh belas kali lebih mudah mengalami gangguan fungsi ginjal yang disebabkan oleh faktor infeksi berulang yang timbul pada DM dan adanya penyempitan pembuluh darah kapiler yang disebut microangiopati diabetic.

b. Kandung kemih

Pada penderita DM sering mengalami infeksi saluran kemih ISK yang berulang, selain itu urat saraf yang memelihara kandung kemih sering rusak sehingga dinding kandung kemih menjadi lemah. Sifat kontrol urat saraf terganggu Kepaniteran Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 37 Diabetes Mellitus Yoko Irawan., S.Ked 406080079 menyebabkan penderita sering ngompol atau air kencingnya keluar sendiri tanpa disadari yang disebut incontinentia urine. Kemampuan seksual penderita DM Jika kerusakan sarafnya sudah berat dan permanen biasanya penderita DM akan menderita impoten yang menetap. Impoten pada penderita DM dapat dibedakan 2 jenis, impotency neurogenic dan impotency psycogenic. Keadaan urat saraf penderita DM Karena glukosa di dalam darah penderita DM demikian tinggi, akan merusak urat saraf penderita jika prosesnya berlangsung lama. Kelainan urat saraf akibat penyakit DM disebut neuropati diabetic. Gejala yang sering muncul: Kesemutan Rasa panas atau rasa tertusuk – tusuk jarum Rasa tebal terjadi di telapak kaki Kram Badan sakit terutama malam hari Bila ada kerusakan urat saraf disebut polineuropati diabetic. Keadaan pembuluh darah pada penderita DM Jika sumbatan terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai makroangiopati diabetik, tungkai akan lebih mudah mengalami gangren diabetic, yaitu luka pada kaki yang merah kehitam – hitaman dan busuk. Bila sumbatan terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar penderita DM akan merasa tungkainya sakit sesudah ia berjalan pada jarak tertentu karena aliran darah ke tungkai tersebut berkurang dan disebut claudicatio intermitten. Gambar 4. Gangren diabetik pada penderita DM Masalah kaki pada penderita diabetes melitus Masalah kaki yaitu borok di kaki dengan atau tanpa infeksi terlokalisasi atau menyerang seluruh kaki dan kematian berbagai jaringan tubuh karena hilangnya suplai darah, infeksi bakteri, dan kerusakan jaringan sekitarnya merupakan masalah utama pada penderita diabetes. Klasifikasi penyakit kaki pada penderita diabetes melitus :  Tingkat 0 : Risiko tinggi mengalami penyakit kaki, belum ada borok.  Tingkat 1 : Borok permukaan yang tidak terinfeksi.  Tingkat 2 : Borok lebih dalam, sering dikaitkan dengan inflamasi jaringan.  Tingkat 3 : Borok dalam yang melibatkan tulang dan formasi abscess.  Tingkat 4 : Kematian jaringan tubuh terlokalisir, seperti di ibu jari kaki, bagian Kepaniteran Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 38 Diabetes Mellitus Yoko Irawan., S.Ked 406080079 depan kaki atau tumit.  Tingkat 5 : Kematian jaringan tubuh pada seluruh kaki. Gambar. Persarafan dan pembuluh darah vena pada kaki Resiko tinggi mengalami masalah kaki karena diabetes, yaitu :  Mengalami kerusakan saraf kaki.  Mempunyai penyakit pembuluh darah di kaki.  Pernah mepunyai borok di kaki.  Bentuk kaki berubah.  Adanya callus.  Buta atau penglihatan buruk , penyakit ginjal terutama gagal ginjal kronis.  Para lansia, terutama yang hidup sendirian.  Orang-orang yang tidak bisa menjangkau kaki mereka sendiri untuk membersihkannya.  Kontrol kadar gula darah yang buruk.  Berkurangnya indera perasa di kaki. Untuk mendiagnosis dan menangani kerusakan saraf kaki dilakukan beberapa tes antara lain pengukuran : a. Merasakan sentuhan ringan. b. Kepekaan pada suhu. c. Sensasi pada getaran. d. Efisiensi saraf untuk mengirim pesan ke dan dari otak. Gambar . Gangren diabetik pada penderita DM Kepaniteran Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 39 Diabetes Mellitus Yoko Irawan., S.Ked 406080079 Penatalaksanaan Petunjuk umum untuk mencegah borok kaki :  Periksa kaki anda setiap hari untuk mendeteksi adanya borok sedini mungkin, apakah ada kulit retak, melepuh, bengkak, luka, atau perdarahan. Gambar . Pencegahan borok pada kaki  Periksa sepatu anda baik bagian dalam ataupun luar sebelum memakainya untuk mendeteksi batu atau benda sejenis lainnya yang mungkin ada.  Pastikan kaki anda diukur setiap kali membeli alas kaki yang baru.  Jauhkan kaki dari udara panas, air panas, dan lain-lain.  Pakaikan alas kaki pelindung di dalam rumah dan hindari berjalan tanpa alas kaki.  Pakai sepatu yang bertali dan cukup ruang untuk ibu jari kaki.  Berikan pelembab pada daerah kaki yang kering , tetapi tidak pada sela-sela jari.  Bersihkan kaki setiap hari, keringkan dengan handuk termasuk sela-sela jari.  Segera ke dokter bila kaki luka atau berkurang rasa. SENAM KAKI DIABETES Kaki diabetes adalah salah satu komplikasi kronik DM yang paling ditakuti. Angka amputasi akibat diabetes masih tinggi sedangkan biaya pengobatan juga sangat tinggi, dan sering tidak terjangkau oleh masyarakat umum. Ada tiga alasan mengapa orang dengan diabetes lebih tinggi resikonya mengalami masalah kaki, yaitu : sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun gangguan pembuluh darah; berkurangnya perasaan pada kedua kaki gangguan saraf; dan berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Senam kaki dapat membantu sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Duduk secara benar di atas kursi dengan meletakkan kaki di lantai. Kepaniteran Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 40 Diabetes Mellitus Yoko Irawan., S.Ked 406080079 Dengan meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu dibengkokkan kembali ke bawah sebanyak 10 kali. Dengan meletakkan tumit di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Kemudian, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas. Cara ini diulangi sebanyak 10 kali. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian depan kaki diangkat ke atas dan buat putaran 360 º dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat putaran 360 º dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali. Kaki diangkat ke atas dengan meluruskan lutut. Buat putaran 360 º dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali. Lutut diluruskan lalu dibengkokkan kembali ke bawah sebanyak 10 kali. Ulangi langkah ini untuk kaki yang sebelahnya. Letakkan sehelai kertas surat kabar di lantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.

V. PENATALAKSANAAN