120 | BLN Seri 2
2. Room Sharing
Tinggal satu kamar dengan orang lain merupakan salah satu pilihan untuk mempercepat proses adaptasi. Interaksi dengan teman sekamar akan sangat tinggi, pertukaran budaya dan bahasa
pun akan menjadi mudah. Bagi yang memiliki keterbatasan budget, akomodasi jenis ini bisa menjadi pilihan. Berikut keuntungan dan kerugian tinggal di room sharing.
Keuntungan
· Harga sewa kamar lebih murah
· Kemungkinan untuk merasa kesepian akan sangat kecil
Kerugian
Tidak ada ruang privacy
Jika tidak ada pengertian dengan teman sekamar, mulai dari jam biologis dan gaya hidup maka akan menjdi masalah besar
Dari beberapa pilihan jenis tempat tinggal tersebut di atas, hal yang perlu di perhatikan adalah kesesuaian budget dan minat, karena peraturan di kedutaan besar dan peraturan untuk
mendapatkan NIE menetapkan durasi kontrak minimal 3 bulan untuk tempat tinggal kita. Setelah itu kita dengan mudah bisa pindah di akomodasi lain jika merasa tidak cocok di akamodasi sebelumnya.
Ketersediaan tempat tinggal juga merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan NIE Numero Identidad de Extranjero
bagi yang ingin tinggal di Spanyol selama lebih dari 6 bulan. Jadi perlu dipastikan bahwa pilihan kita merupakan pilihan yang terbaik. Setelah kita mendapatkan
tempat tinggal, kita diwajibkan melapor ke kantor pemerintah kota setempat untuk mendapatkan surat keterangan yang nantinya digunakan untuk mendapatkan NIE.
121 | BLN Seri 2
Beasiswa Erasmus Mundus Banyak pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri, terutama di negara-
negara Eropa. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, tersedia berbagai macam beasiswa baik itu dari perusahaan, universitas, instansi pemerintah, atau Uni Eropa. Salah satu beasiswa yang banyak
menjadi  incaran  adalah  Erasmus  Mundus.  Erasmus  Mundus  atau  biasa  disingkat  dengan  EM, merupakan  beasiswa  dari  Uni  Eropa  untuk  pelajar,  terutama  pelajar  dari  negara-negara
berkembang di Asia dan Afrika, salah satunya adalah Indonesia. Beasiswa  yang  ditawarkan  oleh  EM  terdiri  dari  berbagai  jenjang,  mulai  dari  Bachelor
exchange, Full Master Degree, Master Exchange, Full PhD, PhD Exchange, Post Doctoral , dan Staff
Exchange .  Jangka  waktu  dan  besaran  beasiswa  ini  berbeda-beda  tergantung  dari  jenjang  yang
diikuti. Persyaratan untuk apply beasiswa ini juga berbeda-beda, tergantung dari program yang dilamar. Selain itu, EM terdiri dari dua kategori, yaitu action 1 yang biasanya untuk Full Master
Degree dan Doctorate Programme dengan spesifikasi program tertentu dan action 2 yang memiliki
jenjang bervariasi dan biasanya ditujukan bagi universitas yang sudah memiliki kerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia dan di Eropa.
EM Action 2 terdiri dari beberapa program yang menawarkan pilihan di universitas dan negara yang berbeda, sehingga para pelamar beasiswa ini bisa dengan leluasa memilih universitas mana
yang diinginkan sesuai program yang ditawarkan. Contohnya pada tahun 2013, salah satu program EM Action 2
adalah GATE. Disini, para pelamar GATE bisa memilih universitas negara antara lain Johannes Kepler University Linz
Austria, Universidad Politecnica de Valencia Spanyol, University of Tampere Finlandia, dll. Untuk itu pelamar beasiswa diharapkan dapat aktif mencari informasi
tentang program studi apa saja yang ada di masing-masing universitas tersebut dan kemungkinan adanya persyaratan khusus dari universitas yang akan dituju.
Informasi lebih lengkap mengenai beasiswa EM dapat dilihat pada website Erasmus Mundus .  Sementara,
http:ec.europa.eueducationexternal-relation-programmesmundus_en.htm untuk  mengetahui  tips  dan  trik  melamar  beasiswa  ini  kita  dapat  membuka  laman
http:emundus.wordpress.com. Umumnya, informasi mengenai beasiswa ini diupdate di akhir
tahun, mulai sekitar bulan November. Untuk pendaftaran berkisar bulan Desember sampai dengan Februari.
“Jangan pernah ragu untuk mencoba, jangan pernah takut untuk gagal, jangan pernah menyerah, jangan pernah bosan untuk mencari informasi, jangan lupa untuk selalu berdoa, dan jangan lupa
untuk  membaca  baik-baik  semua  persyaratan  yang  dibutuhkan.  Tidak  pernah  ada  kata  gagal sebelum mencoba. Selamat mendaftar”
beasiswa
122 | BLN Seri 2
Exchange Student-Erasmus Mundus
Saat ini, semakin banyak mahasiswa Indonesia yang tertarik dengan student exchange, baik itu pertukaran budaya selama 2 minggu, practical working selama satu bulan, dan program credit
transfer selama 1 sampai 2 semester. Negara-negara yang menjadi incaran umumnya adalah negara
di Eropa, seperti Inggris, Jerman, atau Belanda dan juga Negara-negara di Asia seperti Jepang dan Korea. Banyak tawaran student exchange baik itu berupa beasiswa alias gratis maupun dengan
biaya sendiri. Salah satu beasiswa yang menjadi incaran adalah beasiswa student exchange dari Erasmus Mundus.
Student exchange Erasmus Mundus ini sendiri terbagi menjadi 2 tipe mobility yaitu berdurasi
6 bulan dan 10 bulan, tergantung dari konsorsium dan universitas yang bersangkutan. Tidak semua mahasiswa  dapat  mendaftar  program  ini,  karena  biasanya  harus  ada  kerja  sama  antara  home
university di Indonesia dengan konsorsium atau host university di Eropa. Beberapa universitas yang
menawarkan  beasiswa  exchange  Erasmus  Mundus  ini  diantaranya  adalah  UGM,  IPB,  ITB,  dan Universitas  Muhammadiyah  Malang.  Akan  tetapi  tidak  menutup  kemungkinan  mahasiswa  dari
universitas lain untuk mendaftar, sehingga jangan pernah ragu untuk menanyakannya kepada Kantor Urusan Internasional di masing-masing universitas.
Program Student Exchange ini berbeda-beda di tiap-tiap universitas. Contohnya, terdapat program GATE dan PANACEA di UGM, terdapat program EXPERTS di IPB, dan program LOTUS untuk
ITB dan UGM. Universitas dan negara tujuannya pun berbeda-beda, begitu pula dengan program studi yang ditawarkan. Oleh karena itu, penerima beasiswa dituntut untuk jeli dan aktif bertanya
kepada universitas yang kita inginkan, seperti apa saja yang dipelajari, apa saja persyaratan yang dibutuhkan, dan bagaimana sistem pembelajarannya.
para awardee exchange student pada umumnya dapat melakukan transfer credit transfer nilai. Artinya, mata kuliah yang diambil di host university bisa dimasukkan ke dalam transkrip nilai
di home university. Jumlah mata kuliah yang diambil bergantung dari ketentuan masing-masing konsorsium  universitas,  biasanya  sebanyak  25-30  ECTS  selama  satu  semester.  Tidak  menutup
kemungkinan  pula  untuk  mengambil  jurusan  yang  berbeda  dengan  background  yang  dimiliki walaupun kejadian ini cukup jarang terjadi.
Persyaratan untuk mendaftar beasiswa ini relatif cukup mudah. Persyaratan yang diminta antara lain Europass CV dapat di download di internet, motivation letter, surat sekomendasi dari
dosen, transkrip, learning agreement sudah disediakan oleh pihak konsorsium, scan Paspor dan sertifikat TOEFLIELTS. Syarat minimal nilai TOEFLIELTS dapat ditanyakan kepada pihak universitas
yang dituju, karena kadang tidak disebutkan berapa skor minimal yang harus diperoleh. Ketika membuat  motivation  letter,  jelaskanlah  seperti  apa  pribadi  kita,  prestasi  apa  yang  dimiliki,
pengalaman organisasi apa saja yang pernah diikuti, dan yang paling penting sebutkanlah alasan mengapa kita memilih untuk berkuliah di universitas tersebut.
Menjadi seorang exchange student tidaklah mudah. Jangan dibayangkan yang senangnya saja seperti  traveling  around  Europe.  Tetapi  dibalik  itu  ada  kewajiban  untuk  mengikuti  kegiatan
perkuliahan dan mendapatkan nilai yang baik. Selain itu, seorang exchange student juga merupakan seorang duta Indonesia yang merepresentasikan wajah Indonesia dan memperkenalkan seperti apa
Indonesia itu kepada teman-teman di universitas.
123 | BLN Seri 2
Pengalaman Exchange Student Oleh: Anggarani Fatmawati
Saya merupakan awardee sebutan untuk penerima beasiswa Erasmus Mundus tahun 2013 untuk program GATE selama 10 bulan di Universidad Politecnica de Valencia UPV, Spanyol. Selama
berada di Spanyol, saya merasa sangat senang dan bangga karena bisa berkenalan dengan teman- teman sesama penerima Erasmus Mundus dari berbagai negara yang tentu saja sudah diseleksi
dengan ketat. Selain itu, suasana kampus di Spanyol sangat berbeda dengan suasana kampus saya di Indonesia. Disini, mahasiswa dituntut untuk aktif mengikuti perkuliahan sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Mahasiswa dituntut untuk aktif mengupdate informasi di dalam website universitas karena semua bahan ajar, jadwal kuliah, dan lain-lain sudah tersedia di sana. Di tempat saya kuliah
di jurusan Arsitektur, waktu pengumpulan deadline tugas-tugas ataupun jadwal presentasi project untuk masing-masing subject mata kuliah sudah ditententukan di awal perkuliahan. Hal ini tidak
dapat saya temukan di Indonesia, dimana waktu pengumpulan tugas terkadang tidak menentu. Faktor bahasa menjadi kendala terbesar saya selama berada di Spanyol. Saya tidak pernah
belajar bahasa Spanyol sebelumnya, sehingga ketika sampai di Spanyol saya hanya bisa menjadi seorang pasif yang menerka-nerka maksud dari perkataan orang-orang. Kegiatan perkuliahan yang
saya ikuti pun hampir semuanya menggunakan bahasa Spanyol, sehingga di awal perkuliahan saya merasa sangat kesulitan untuk mengikutinya. Dosen dan teman-teman saya, tidak begitu banyak
yang menguasai bahasa Inggris, sehingga saya dituntut untuk bisa aktif berkomunikasi dalam Bahasa Spanyol. Selain itu di Valencia saya juga sedikit sulit menemukan orang yang bisa berbahasa Inggris
sehingga di awal kedatangan saya merasa kesulitan untuk berkomunikasi sehari-hari seperti untuk membeli makanan, dll.
Dalam  mengikuti  kegiatan  perkuliahan,  tidak  ada  perlakuan  istimewa  kepada  exchange student
. Maksudnya, sekalipun saya merupakan penerima beasiswa dan seorang mahasiswa asing, saya tetap diwajibkan mengikuti kelas biasa yang diikuti oleh mahasiswa reguler yang kuliah di UPV.
Sebelum memulai perkuliahan, saya juga diwajibkan untuk melakukan KRS untuk memilih mata kuliah apa yang diinginkan. Satu hal yang menurut saya membedakan antara penerima beasiswa dan
yang bukan adalah, disini saya mendapat kebebasan untuk mencoba kelas selama 2 minggu, yang artinya saya boleh masuk ke kelas mana saja yang saya inginkan. Jika saya cocok dengan kelas
tersebut, barulah saya memasukkannya ke dalam KRS dan mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu semester.
Karena  saya  mengikuti  kelas  biasa,  maka  bahasa  pengantar  yang  saya  digunakan  adalah bahasa Spanyol dan sedikit bahasa Valencia karena Valencia memiliki bahasa tersendiri. Dalam
memilih mata kuliah, selain saya pilih yang sesuai dengan background, saya juga memilih dosen- dosen yang minimal bisa berbahasa Inggris, sehingga jika saya ada kesulitan dengan mata kuliah
dosen  tersebut  dapat  membantu  menjelaskan  dalam  Bahasa  Inggris  atau  saat  saya  ingin menanyakan sesuatu dosen tersebut dapat memahami saya.
Tidak hanya itu saja, saya juga merasa seperti wong ndeso yang datang ke kutho orang desa yang datang ke kota –red, , maksudnya hampir semua yang ada di Valencia sudah lebih modern dan
maju dibandingkan dengan di Indonesia. Contohnya saja transportasi umum seperti metro, tram, dan  bus  yang  menerapkan  sistem  elektronik.  Hampir  semua  yang  ada  di  kota  ini  juga  teratur
sehingga  membuat  saya  merasa  terkesan.  Selain  itu,  pemandangan  kota  Valencia  juga  sangat berbeda dengan di Indonesia, dimana bangunan-bangunan lama masih sangat terawat dan menjadi
daya tarik tersendiri. Selama berada di sini, selalu ada yang baru dan menarik setiap harinya sehingga waktu 10-
124 | BLN Seri 2
bulan terasa begitu cepat. Berkenalan dengan teman-teman dari berbagai negara dan melakukan pertukaran budaya dan bahasa menjadi salah satu pengalaman paling berkesan bagi saya. Dan yang
pasti,  bisa  menginjakkan  kaki  di  tanah  Eropa  dan  merasakan  suasana  perkuliahan  disini  akan menjadi hal yang tidak akan terlupakan dalam hidup saya.
Catatan Kecil Pengalaman Belajar di Spanyol dengan BECAS MAEC-AECID
Oleh: Agnes Angela Harnadi
Mimpi Belajar di Benua Seberang
Bagi saya, benua Eropa itu unik. Eropa memiliki keragaman yang mirip dengan semboyan negara kita, Bhineka Tunggal Ika. Jika bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku tetapi tetap satu
tanah  air,  satu  bangsa,  dan  satu  bahasa,  maka  masyarakat  Eropa  terdiri  dari  berbagai  macam negara, tetapi tetap satu organisasi Uni Eropa, satu mata uang Euro, dan satu visa Schengen..
walaupun  ada  beberapa  negara  yang  belum  atau  tidak  mengaplikasikan  seutuhnya.  Kemudian, haruskah ke Eropa? Apakah pendidikan di sana sebegitu majunya sehingga harus ke Eropa?
Jujur, kalau ditanya apa dan bagaimana bagusnya pendidikan di Eropa, saya sendiri juga bingung menjawabnya karena di Indonesia dan negara-negara tetangga kalau ngotot mau sekolah
di luar negeri juga tak kalah bagusnya. Namun, saya hanya punya jawaban pasti bahwa, semakin jauh  saya  dari  tanah  air,  maka  saya  semakin  dituntut  untuk  belajar,  mulai  belajar  menabung,
belajar mandiri, belajar menjaga diri, belajar menghargai asal-usul dan budaya sendiri, sampai belajar menghargai budaya dan kebiasaan di mana kita berpijak. Semakin jauh kita dari negara kita,
semakin berbeda kebiasaan dan budayanya. Hal tersebut bagi saya akan menjadi tantangan sendiri. Tantangan untuk belajar bertoleransi.
Beasiswa BECAS MAEC-AECID ini juga membutuhkan beberapa dokumen dan informasi lain seperti yang tercantum di tabel di bawah ini:
Untuk melamar beasiswa ini, semua dokumen atau informasi yang tidak berbahasa Spanyol harus diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol. Jika belum menguasai secara baik bahasa Spanyol, bisa
meminta  bantuan  kepada  relasi  atau  penerjemah  bahasa  Spanyol  tidak  perlu  penerjemah tersumpah.
Ada seorang sahabat yang juga menerima BECAS MAEC-AECID tanpa mengandalkan sertifikat DELE. Namun, akan lebih baik dan pasti menjadi nilai tambah jika pelamar memiliki sertfikat DELE
karena  sebagian  besar  perkuliahan  di  Spanyol  menggunakan  bahasa  Spanyol  sebagai  bahasa pengantar. Hanya program-program tertentu yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar,
ada juga program bilingual Spanyol-Inggris. Biasanya jika program yang dituju menggunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa pengantar, pihak universitas akan menanyakan kepada pelamar
sejauh mana kemampuan bahasa Spanyol pelamar misalnya melalui wawancara melalui telepon atau Skype. Jadi walaupun BECAS MAEC-AECID tidak memutlakkan syarat ini, namun jika jurusan -
125 | BLN Seri 2
No. Dokumeninformasi
1.
Data calon penerima beasiswa nama, alamat, nomor paspor, nama universitas dan jurusan pada saat S1, dan lain-lain diisi di formulir yang telah disediakan secara daring.
2. Tulisan  mengenai motivasi dan rencana setelah kembali ke Indonesia.