Uji Prasyarat Analisis Pengaruh Motivasi Pembelian dan Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program S-1 FE Universitas Negeri Yogyakarta).

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 11,275 + 0,521X 1 + 0,439X 2 Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Nilai konstanta sebesar 11,275 dapat diartikan apabila motivasi pembelian dan variabel persepsi dianggap nol, maka nilai keputusan pembelian sebesar 11,275. 2 Nilai koefisien beta pada variabel motivasi pembelian sebesar 0,521 artinya setiap perubahan variabel motivasi pembelian X 1 sebesar satu satuan maka akan mengakibatkan perubahan keputusan pembelian sebesar 0,521 satuan, dengan asumsi-asumsi yang lain adalah tetap. Peningkatan satu satuan pada variabel motivasi pembelian akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,521 satuan, sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel motivasi pembelian akan menurunkan keputusan pembelian sebesar 0,521 satuan. 3 Nilai koefisien beta pada variabel persepsi sebesar 0,439 artinya setiap perubahan variabel persepsi X 2 sebesar satu satuan maka akan mengakibatkan perubahan keputusan pembelian sebesar 0,439 satuan, dengan asumsi-asumsi yang lain adalah tetap. Peningkatan satu satuan pada variabel persepsi akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,439 satuan, sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel persepsi akan menurunkan keputusan pembelian sebesar 0,439 satuan. Selanjutnya untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak maka akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F dan uji t. Hasil pengujian hipotesis dijelaskan sebagai berikut:

a. Uji F

Analisis regresi berganda dengan menggunakan uji F Fisher bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel yang meliputi: Motivasi pembelian dan Persepsi konsumen bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05 maka model regresi signifikan secara statistik. Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 45,514 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “Motivasi pembelian dan Persepsi konsumen bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian” diterima. b. Uji t secara parsial Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan signifikansi pengaruh secara individu variabel bebas yang ada didalam model terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut: 1 Motivasi Pembelian Hasil statistik uji t untuk variabel motivasi pembelian diperoleh nilai t hitung sebesar 3,762 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,521; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Motivasi pembelian berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian” diterima. 2 Persepsi Konsumen Hasil statistik uji t untuk variabel persepsi konsumen diperoleh nilai t hitung sebesar 4,479 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 sig0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,439; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Persepsi konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian” diterima. c. Koefisien Determinasi Adjusted R 2 Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara angka 0 sampai dengan 1, besar koefisien determinasi mendekati angka 1, maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji Adjusted R 2 pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,503. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel motivasi pembelian dan persepsi konsumen sebesar 50,3, sedangkan sisanya sebesar 49,7 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi pembelian dan persepsi konsumen bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

1. Motivasi Pembelian Berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi pembelian berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah motivasi pembelian. Menurut Fredereca dan Chairy 2010: 132 motivasi adalah kekuatan yang menggerakan konsumen untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan yang mengarah pada perilaku yang diinginkan oleh konsumen tersebut. Konsumen memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika konsumen mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu arah pemikiran dan emosi