45
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN
Proses yang dilakukan untuk pengadaan dan penyaluran barang pelaksanaan pembangunan
kebun sumber
bahan tanam
tanaman perkebunan tanaman tahunan, penyegar dan
rempah yaitu : A. Prosedur pengadaan mengacu pada
Perpres No. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya yang terakhir dirubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah
serta Pedoman Pengadaan. Khusus untuk Papua dan Papua Barat mengacu pada
Perpres No. 84 Tahun 2012. Disamping itu juga mengacu pada pedoman Pengadaan
dan Penatausahaan Barang lingkup Satker Direktorat Jenderal Perkebunan.
B. Kontrak pengadaan
diupayakan pada
triwulan kesatu tahun 2016; C. Penyaluran barang diberikan kepada
pelaksana kegiatan yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas yang
membidangi perkebunan
di Provinsi
KabupatenKota.
46
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN
A. Pembinaan Pembinaan terhadap kegiatan penyediaan
benih unggul tanaman perkebunan dilakukan secara berkelanjutan oleh Dinas yang
membidangi
perkebunan di
Provinsi KabupatenKota sehingga pelaksanaannya
dapat dilakukan dengan baik sesuai standar teknis. Disamping itu diperlukan dukungan
APBD untuk pengawalan selain sarana dan prasarana kebun sumber benih lain antara
lain seperti pagar dan rumah jaga.
Untuk meningkatkan
akuntabilitas pelaksanaan kegiatan penyediaan benih
unggul tanaman perkebunan perlu dilakukan pengendalian. Pengendalian melalui jalur
struktural dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di Kabupaten
Kota, Dinas yang membidangi perkebunan di
Provinsi dan
Direktorat Jenderal
Perkebunan. Pengendalian
kegiatan dilakukan
juga oleh Pejabat Pembuat
Komitmen dan Kuasa Pengguna Anggaran. Proses
pengendalian disetiap
wilayah direncanakan dan diatur oleh masing-
masing Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi, KabupatenKota.
Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaedah
pengelolaan sesuai
prinsip
47
pelaksanaan pemerintahan yang baik dan bersih, maka pelaksanaan kegiatan harus
mematuhi prinsip-prinsip :
1. Mentaati ketentuan
peraturan dan perundangan;
2. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme KKN;
3. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transformasi dan demokratisasi;
4. Memenuhi asas akuntabilitas. B. Pengendalian
Pengendalian kegiatan
pengembangan tanaman
perkebunan dilakukan
dengan tujuan
untuk mencegah
terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan. Oleh
karena itu pengendalian dilakukan sejak dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan.
C. Pengawalan dan Pendampingan Pengawalan
dan pendampingan
perlu dilakukan untuk menjamin bantuan diterima
oleh petanikelompok tani dan kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan, sehingga bantuan benar- benar dapat dirasakan oleh masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraannya.
Pengawalan dan pendampingan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dan
Dinas Propinsi dan KabupatenKota yang membidangi perkebunan dan instansi terkait.
48
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN