6
Populasi dan dist ribusi kekayaan t ersebut saat ini mengalami penurunan sebagai akibat pemanf aat an Sumber Daya Hut an SDH
yang kurang bij aksana ant ara lain: pemanf aat an yang berlebihan f lora f auna, perubahan perunt ukan kawasan hut an legal dan
illegal, bencana alam, dan kebakaran hut an.
b. Aspek Sosial
Berdasarkan sensus penduduk BPS t ahun 2003, mengindikasikan j umlah penduduk Indonesia mencapai 220 j ut a orang. CIFOR
2004 dan BPS 2000 menggambarkan bahwa kurang lebih 48, 8 j ut a diant aranya t inggal di sekit ar kawasan hut an dan sekit ar
10, 2 j ut a orang diant aranya t ergolong dalam kat egori miskin. Penduduk yang bermat a pencaharian langsung dari hut an sekit ar
6 j ut a orang dan sebanyak 3, 4 j ut a orang diant aranya bekerj a di sekt or swast a kehut anan. Secara t radisi, pada umumnya
masyarakat t ersebut memiliki mat a pencaharian dengan memanf aat kan produk-produk hut an, baik kayu maupun bukan
kayu al. rot an, damar, gaharu, l ebah madu.
Keadaan pendidikan dan kesehat an penduduk sekit ar hut an pada umumnya t idak sebaik di perkot aan. Akses t erhadap f asilit as
t ersebut di at as dapat dikat akan rendah. Seiring dengan kondisi t ersebut , sanit asi perumahan dan lingkungan sert a f asilit as umum
masih kurang memadai. Dengan meningkat nya j umlah dan kepadat an penduduk di dalam dan sekit ar kawasan hut an, kondisi
kualit as sosial penduduk di sekit ar hut an secara umum menurun.
c. Aspek Ekonomi
Pemanf aat an hut an secara komersial t erut ama di hut an alam, yang dimul ai sej ak t ahun 1967, t elah menempat kan kehut anan
sebagai penggerak perekonomian nasional. Indonesia t elah berhasil merebut pasar ekspor kayu t ropis dunia yang diawali
dengan ekspor log, kayu kergaj ian, kayu lapis, dan produk kayu lainnya. Selama 1992 - 1997 t ercat at devisa sebesar US 16. 0
milyar, dengan kont ribusi t erhadap PDB t ermasuk indust ri kehut anan rat a-rat a sebesar 3, 5 BPS, 2004.
Pada t ahun 2003 ekspor kehut anan secara resmi dilaporkan sej umlah US 6, 6 milyar at au sekit ar 13, 7 dari nilai seluruh
ekspor non migas. Ekspor t ersebut t erdiri dari kayu lapis, kayu gergaj ian, dan kayu olahan sebesar US 2, 8 milyar, pul p and
paper sebesar US 2, 4 milyar dan f urnit ure sebesar US 1, 1 milyar dan sisanya berasal dari kayu olahan lain. Tet api menurut
perkiraan, karena t idak t ercat at seluruhnya j uml ah t ersebut dapat mencapai lebih dari US 8, 0 milyar, CIFOR, 2003.
Sungguhpun demikian masa keemasan indust ri kehut anan mulai t ahun 1990 mengalami penurunan. Hal t ersebut digambarkan
7
ant ara lain dengan penurunan j umlah unit pengusahaan hut an HPH dari 560 unit t ahun 1990 dengan ij in produksi 27 j ut a m3,
menj adi 270 unit HPH t ahun 2002 dengan ij in produksi 23, 8 j ut a m3. Penurunan berlanj ut pada t ahun 2003 dengan ij in produksi
6, 8 j ut a m3 dan t ahun 2004 dengan ij in produksi 5, 8 j ut a m3.
Penerimaan pemerint ah dari pungut an Dana Reboisasi DR, Bunga Jasa Giro DR, Provisi Sumber Daya hut an PSDH, dan Iuran
Hak Pengusahaan Hut an pada t ahun 2007 Rp. 2, 10 t rilyun.
Pembangunan kehut anan sej auh ini memiliki kont ribusi yang besar t erhadap pembangunan wilayah. Hal ini dit unj ukkan
dengan t erbukanya wilayah-wilayah t erpencil melalui ket ersedian j alan HPH bagi masyarakat di dalam dan sekit ar hut an,
bert ambahnya kesempat an kerj a, peningkat an pendapat an pemerint ah daerah dan masyarakat .
8
II. PERENCANAAN STRATEJIK
A. RENCANA STRATEJIK
1. VISI
Sesuai dengan UU No. 41 t ahun 1999 t ent ang Kehut anan pasal 3, kondisi hut an dan kehut anan Indonesia sert a perset uj uan DPR-RI
periode 2004-2009, visi pembangunan kehut anan dit et apkan sebagai berikut :
‘ Ter wuj udnya Penyel enggar aan Kehut anan unt uk Menj ami n Kel est ar ian Hut an dan Peningkat an Kemakmur an Rakyat ’
Berdasarkan visi t ersebut , Depart emen Kehut anan menyelenggarakan pengurusan hut an unt uk memperoleh manf aat yang opt imal dan
lest ari sert a unt uk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanj ut an.
2. MISI
Berdasarkan UU No. 41 t ahun 1999 t ent ang Kehut anan dan UU No. 5 t ahun 1990 t ent ang Sumberdaya Alam Hayat i dan Ekosist emnya sert a
perset uj uan DPR-RI periode 2004-2009 t anggal 1 Desember 2004, Depart emen Kehut anan t elah menet apkan 6 misi dalam pembangunan
kehut anan, yait u:
1 Menj amin keberadaan hut an dengan luasan yang cukup dan
sebaran yang proporsional. 2
Mengopt imalkan aneka f ungsi hut an dan ekosist em perairan yang meliput i f ungsi konservasi, lindung dan produksi kayu, non kayu
dan j asa lingkungan unt uk mencapai manf aat lingkungan sosial , budaya dan ekonomi yang seimbang dan lest ari.
3 Meningkat kan daya dukung Daerah Aliran Sungai DAS.
4 Mendorong peran sert a masyarakat .
5 Menj amin dist ribusi manf aat yang berkeadilan dan berkelanj ut an.
6 Memant apkan koordinasi ant ara pusat dan daerah.
3. TUJUAN
Tuj uan yang dit et apkan Depart emen Kehut anan berdasarkan misi yang diemban, adalah sebagai berikut :
•
Tuj uan dari misi 1: Menj amin keberadaan hut an dengan l uasan yang cukup dan sebaran yang proporsional , adalah unt uk: