4
Kehut anan dianj urkan unt uk menit i karir di j abat an f ungsional j abf ung.
a. Aspek Peraturan Perundangan
Perangkat perundang-undangan memberikan legit imasi yang diperlukan Depart emen Kehut anan dalam melaksanakan
wewenang dan t anggungj awabnya dengan mengingat pembat asan-pembat asan t ert ent u yang diberlakukan. Ket ent uan
perundang-undangan yang berlaku berupa produk legalilasi yang dicapai melalui berbagai t ahap dan proses sert a melibat kan
banyak pihak yang berkepent ingan. Dengan demikian dapat dikat akan bahwa secara prosedural ket ent uan perundang-
undangan, dalam kont eks kehut anan menj adi domain Depart emen, t elah mencerminkan perhat ian, harapan, persepsi
dari unsur-unsur pemangku kepent ingan mengenai t ugas pokok dan f ungsi Depart emen Kehut anan.
b. Aspek Sarana dan Prasarana
Dalam melaksanakan t ugas pokok dan f ungsinya, Depart emen Kehut anan memiliki berbagai f asilit as ut ama, ant ara l ain:
•
Tanah senil ai Rp 84, 51 Milyar
•
Peralat an dan mesin senilai Rp 1, 74 t rilyun
•
Gedung dan bangunan senilai Rp 340, 28 Milyar
•
Jalan, irigasi dan j aringan senilai Rp 35, 23 Milyar
•
Asset t et ap lainnya senilai Rp 39, 28 Milyar
d. Aspek Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan merupakan f akt or yang menent ukan dalam pelaksanaan t ugas dan f ungsi guna merealisasikan t uj uan
dan sasaran organisasi yang t elah dit et apkan. Pada t ahun 2007 t ot al al okasi anggaran Depart emen Kehut anan adalah sebesar
Rp6. 724. 549. 072. 000, 00. Anggaran ini dibagi kedalam 2 j enis sumber anggaran, yait u yang t ercant um dalam DIPA 29 sebesar
Rp2. 503. 920. 399. 000, 00 dan dalam DIPA 69 Luncuran sebesar Rp1. 259. 672. 026. 000, 00, dan DIPA 69 Murni sebesar
Rp2. 960. 956. 647. 000, 00.
e. Aspek Kelembagaan
Penyelenggaraan kehut anan, selain dilakukan oleh pemerint ahan pusat sesuai susunan organisasi di at as, j uga dil akukan oleh
pemerint ahan daerah.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan dan UU No. 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan
Daerah, Penyelenggaraan Kehut anan di daerah t erdiri dari :
5
1. Desent ralisasi pelimpahan wewenang dan t anggung j awab
berada di Provinsi dan Kabupat en Kot a; 2.
Dekonsent rasi yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis UPT Depart emen Kehut anan;
3. Perbant uan, t ugas-t ugas pusat dilaksanakan oleh daerah.
Dalam melaksanakan dekonsent rasi, Depart emen Kehut anan memiliki 180 UPT yang t erdiri dari Balai Pengelolaan DAS 36
unit ; Bal ai Pemant apan Kawasan Hut an 17 unit ; Bal ai Pengelolaan Hut an Mangrove 2 unit ; Balai Besar Konservasi
Sumber Daya Alam 8 unit , Balai Konservasi Sumberdaya Alam 19 unit , Balai Besar Taman Nasional 8 unit Balai Taman
Nasional 42 unit , Balai Pemant auan Pemanf aat an Hut an Produksi 18 unit , Balai Besar Lit bang 2 unit , Balai Lit bang
Kehut anan 14 unit , Balai Persut eraan Alam 1 unit , Balai Diklat Kehut anan 7 unit , Balai Perbenihan dan Tanaman Hut an 6
unit .
Unt uk mencapai sinkronisasi-koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kehut anan di pusat dan daerah
melalui Keput usan Ment eri Kehut anan No. SK. 103 Menhut - II 2004, Depart emen kehut anan membent uk Pusat Pengendalian
Pembangunan Kehut anan Regional di 4 Regional, masing-masing: Regional I wilayah Sumat ra; Regional II wilayah Jawa, Bali, Nusa
Tenggara; Regional III wilayah Kalimant an, Regional IV wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua.
2. Lingkungan Eksternal a. Aspek Ekologi